Tantangan Mengulas Novel Kos Horor Mimi di KBM

Dear Teman,

Masih dalam rangka menulis satu hari satu bab, bulan Februari 2025 aku nekad mengikuti lomba menulis di Aplikasi KBM.

Satu bab novel online sekitar 1000 kata. Alhamdulillah, kegiatan ini sudah kumulai sejak Januari 2025. Tentu saja kegiatan ngeblog dan mengajar nulis tetap dilakoni. Semoga berkah, ya! 

Tantangan Mengulas Novel Kos Horor Mimi di KBM

Nah, cerita terbaruku yang ikut lomba berjudul Kos Horor Mimi. Apakah aku bisa menamatkan 30 bab pertengahan bulan Maret ini? Ceritaku sudah sampai bab 21 dari target 30 bab. Sedangkan deadline tinggal beberapa hari lagi. Akk, deg-degan! Semoga bisa tamat, ya! Hihi.

Ide ceritanya berawal dari sebuah cerpen yang kutulis untuk tugas di sebuah kelas menulis luring yang diadakan Dekase. 

Judulnya Kantin Kejujuran. Ceritanya tentang cewek yang merantau ke kota lain untuk kos dan menjalani frugal living. Ia berjualan risoles di kantin kejujuran, kuenya laku tapi duitnya raib entah ke mana. 

Sayangnya, cerpenku tidak lolos seleksi. Hiks. Pas kumpul dengan teman-teman Kelingan aka Keluarga Literasi Ungaran di kelas reading, ada teman bercerita tentang hidupnya yang pilu saat kuliah dan kos dulu.

Eh, jadi mendadak ide ingin menulis novel yang bercerita cewek yang hidup prihatin, hehe. Biar lebih seru, cewek itu terpaksa ngekos di kos berhantu yng murah-meriah!

Jadi deh, aku mwmemulai proyek ini bulan Februari. Menulis dan posting satu bab per hari. Jika berkenan, tolong follow akun Dewi Rieka, dan subscribe ceritaku. Bab 1-7 bisa dibaca gratis lho di aplikasi KBM! Dukungan kalian sangat berarti!

Penasaran? Baca sinopsisnya dulu ya! Komentar, kritik dan saran kalian sangat priceless nih untuk aku yang nubie nulis fiksi daring ini. Hehe.

Kos Horor Mimi

Gara-Gara Frugal Living

Mimi, cewek asal Bogor diterima kuliah di kampus negeri ternama di Semarang bersama sahabatnya Kayana. 

Sebagai cewek berkantong ngepas, ia pun bertekad hidup irit di Semarang asal bisa lulus kuliah dan memperbaiki nasib keluarganya. 

Tantangan Mengulas Novel Kos Horor Mimi di KBM

Ia pun berburu kos yang terjangkau oleh kantong keringnya. Ketika ia menemukan sebuah kos dengan sewa yang teramat murah, Mimi merasa beruntung. Tapi, ternyata cita-citanya untuk hidup tentram tak terwujud di kos itu.

Berkali-kali, Mimi mengalami kejadian seram. Mulai dari rintihan di jendela hingga suara ketukan konstan. Ia pun melihat penampakan makhluk halus yang mulai mengganggu kesehariannya.

Sayangnya, Mimi tak punya dana untuk pindah kos. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, Mimi mendirikan Mimi Bisa Inc, terinspirasi dari Santo Suruh yang viral di internet.

Tantangan Mengulas Novel Kos Horor Mimi di KBM

Ia pun menerima pekerjaan asal tidak kriminal. Ia bekerja serabutan apa saja dari membersihkan rumah, hingga jadi pengasuh anak. Apa saja asal halal.

Banyak pengalaman kocak saat Mimi kerja serabutan demi bisa bernapas lega di perantauan. Yang bikin kamu terhibur. 

Berhasilkah Mimi menjalani kehidupannya sebagai mahasiswa pas-pasan yang tinggal di kos berhantu?

Oh iya, biar kalian semangat baca ceritaku pas ramadan. Ruang Aksara mengadakan tantangan menulis ulasan Kos Horor Mimi ya!


Tantangan Mengulas Novel Kos Horor Mimi di KBM


Tantangan Mengulas Kos Horor Mimi

Karya Dewi Rieka di KBM 

Bersama Ruang Aksara 

Halo Kawan Aksara,

Suka cerita horor komedi? Ikuti tantangan mengulas cerbung Kos Horor Mimi, yuk!

1. Yuk, baca cerbung Dewi Rieka judulnya Kos Horor Mimi di aplikasi KBM. 

2. Jangan lupa follow dan subscribe ceritanya. Ada 7 bab yang bisa kamu baca gratis!

3. Terus, ulas cerita ini di blog atau media sosialmu. Jangan lupa beri tagar #KosHororMimi dan tag @ruangaksaraku dan @dedew_writer. Tag tiga temanmu untuk ajak ikutan tantangan ya!

4. Boleh banget, kalau mau share woro-woro ini di story mu ya! 

5. Ada hadiah tiga e-wallet untuk tiga orang pemenang. Ulasan ditunggu hingga 22 Maret 2025. 

Terima kasih dukungannya! 

Semoga lancar puasanya ya!

#RuangAksara 

Dewi Rieka

Seorang penulis buku, blogger dan suka berbagi ilmu menulis di Ruang Aksara

Post a Comment

Previous Post Next Post