Dear Teman,
Seiring meningkatnya popularitas kendaraan listrik, kebutuhan akan infrastruktur pengisian daya semakin penting.
Pemilik kendaraan listrik memiliki dua pilihan utama untuk mengisi daya baterai: charging station public atau home charging. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Kemudahan Akses dan Ketersediaan
Home charging memungkinkan pemilik kendaraan listrik untuk mengisi daya kapan saja tanpa harus keluar rumah. Dengan memasang charger di garasi atau area parkir pribadi, pemilik kendaraan dapat mengisi daya di malam hari dan memiliki baterai penuh di pagi hari.
Sedangkan Charging Station Public atau Stasiun pengisian daya publik tersedia di berbagai tempat seperti rest area, mal, perkantoran, dan pusat kota. Namun, pengguna harus mencari lokasi yang tersedia dan terkadang harus menunggu jika semua unit sedang digunakan.
Kecepatan Pengisian Daya
Home charging umumnya menggunakan AC slow charging dengan daya sekitar 7-22 kW, yang membutuhkan waktu sekitar 6-10 jam untuk pengisian penuh. Ini cocok untuk penggunaan sehari-hari jika mobil selalu diisi daya pada malam hari.
Banyak charging station public menawarkan DC fast charging dengan daya mulai dari 50 kW hingga 150 kW, yang memungkinkan pengisian baterai hingga 80% dalam waktu 30-60 menit.
Biaya Pengisian
Biaya pengisian di rumah bergantung pada tarif listrik PLN. Dengan tarif sekitar Rp 1.650-Rp 2.466 per kWh, pengisian baterai hingga penuh bisa lebih hemat dibandingkan menggunakan stasiun pengisian umum. Selain itu, pemilik kendaraan listrik bisa memanfaatkan tarif listrik malam yang lebih murah untuk menghemat biaya.
Tarif pengisian di SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum) biasanya lebih tinggi, sekitar Rp 2.500-Rp 3.500 per kWh, terutama untuk fast charging. Meskipun lebih cepat, biaya yang dikeluarkan lebih besar dibandingkan home charging.
Kenyamanan dan Fleksibilitas
Menggunakan home charging, pengguna tidak perlu mengantre atau mencari lokasi pengisian daya, cukup mencolokkan kendaraan di rumah dan membiarkannya terisi semalaman. Namun, tidak semua orang memiliki garasi atau tempat parkir pribadi, sehingga home charging mungkin tidak selalu menjadi pilihan.
Mana yang Lebih Praktis?
Pilihan antara charging station public dan home charging bergantung pada kebutuhan pengguna. Jika memiliki garasi atau tempat parkir pribadi, home charging adalah pilihan paling praktis dan hemat biaya. Jika sering melakukan perjalanan jauh atau tidak memiliki akses ke home charging, charging station public lebih fleksibel dan mendukung kebutuhan perjalanan kamu.
Idealnya, kombinasi keduanya bisa menjadi solusi terbaik. Home charging untuk pengisian rutin, dan charging station public untuk keperluan darurat atau perjalanan jauh. Nah, kalau kamu pilih yang mana?
Charging station Invi Indonesia menyediakan solusi pengisian daya untuk kendaraan listrik, baik untuk keperluan pribadi maupun fasilitas publik.
Dengan teknologi canggih dan sistem yang efisien, charging station ini memastikan pengisian daya lebih cepat, aman, dan mudah digunakan. Tersedia berbagai pilihan daya dan model yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan, menjadikannya pilihan ideal bagi individu, bisnis, dan pengelola transportasi umum yang ingin mendukung mobilitas ramah lingkungan.
Sumber Foto: Pixabay.com