Menata Masa Depan, Merangkul Duka: Sebuah Catatan dari Event Saling Jaga Ibu Berdaya

Dear Teman,

Hari Sabtu (18/01), aku mengikuti event pertama di tahun 2025 sebagai blogger, nih. Alhamdulillah, blogger Semarang diundang ke event talk show keuangan Saling Jaga Ibu Berdaya yang melakukan roadshow di beberapa kota. 

Menata Masa Depan, Merangkul Duka: Sebuah Catatan dari Event Saling Jaga Ibu Berdaya

Event ini sudah diadakan di Jakarta, Bandung, Yogya dan Surabaya, dan kerennya selalu sold out lho, Teman! Keren ya antusiasme para perempuan di berbagai kota. Semarang menjadi kota terakhir di road show ini dan tetap seru.

Acara ini didukung banyak sponsor diantaranya produk Wardah Cosmetic, Alamii snack sehat, Habbie Aromatic Telon Oil, hingga produk vitamin Purityfic. Aku mampir di stannya Wardah, seru lho kita bisa mengecek keadaan kulit wajah dengan alat skin check yang canggih secara gratis. Setelah itu, kita akan dipandu oleh beauty consultantnya untuk memilih produk yang tepat untuk masalah kulit kita.  

Asuransi KitaBisa, Saling Jaga

Acara ini diselenggarakan oleh Asuransi KitaBisa. Eh, kok namanya familiar ya? Ketika Mas Timmy founder KitaBisa maju ke depan untuk sharing baru deh aku tahu infonya.

Menata Masa Depan, Merangkul Duka: Sebuah Catatan dari Event Saling Jaga Ibu Berdaya

Kalian pasti familiar dengan KitaBisa. Ya, platform ekosistem digital untuk galang dana  berbagai keperluan ini digagas oleh Mas Alfatih Timur yang sering disapa Timmy. Setelah 12 tahun mengelola KitaBisa, Mas Timmy ingin membuat suatu program yang lebih menyentuh banyak orang dan berkelanjutan. Tak hanya menunggu ada kejadian baru bertindak, tapi ingin bergotong-royong yang sifatnya proaktif, antisipasi menolong sebelum kejadian.  

Akhirnya, digagaslah Asuransi Syariah KitaBisa yang  prinsipnya saling tolong-menolong, saling dukung antara sesama peserta asuransi. Salah satu produknya adalah Asuransi Jiwa SalingJaga keluarga. Tak hanya dapat santunan untuk anggota keluarga yang ditinggalkan, tapi pengurusan pemakaman dan berbagai kebutuhan pemakaman akan ditanggung oleh pihak asuransi. Preminya terjangkau mulai dari Rp60.000,- per tahun dengan santunan maksimal Rp2 miliar. 

Menata Masa Depan, Merangkul Duka: Sebuah Catatan dari Event Saling Jaga Ibu Berdaya
Skin Check di Booth Wardah Cosmetic

Kegiatan talk show ini adalah wujud nyata Asuransi KitaBisa hadir sebagai support system untuk para ibu dan keluarga. Yang dimulai dari mendukung ibu untuk berdaya. Asuransi KitaBisa ingin menjadi support system perlindungan masa depan dan kebahagiaan keluarga. Itulah mengapa Asuransi KitaBisa mendukung ibu-ibu sebagai pilar keluarga yang kuat.

Menata Masa Depan, Merangkul Duka: Sebuah Catatan dari Event Saling Jaga Ibu Berdaya
Mas Timmy Founder KitaBisa 

Untuk itulah, ada Ibu Berdaya Challenge, sebuah program referal yang memungkinkan para peserta asuransi ikut mengenalkan tentang asuransi ini pada keluarga, kerabat dan teman-teman. Jika ada yang ikut serta melalui sang ibu, maka ia akan mendapatkan komisi. Seperti seorang peserta asuransi, pengendara ojek online yang juga menjadi referal asuransi KitaBisa dan mendapatkan penghasilan tambahan.

Pada acara ini pula, LAZNAS Salam Setara, Yayasan Untuk Teman dan Asuransi KitaBisa memberikan perlindungan berupa asuransi SalingJaga Keluarga kepada 200 ibu tunggal binaan Yayasan Untuk Teman. 

Menata Masa Depan Merangkul Duka

Narasumber pertama adalah Annisa Steviani @annisast, perencana keuangan bersertifikasi yang juga kondang sebagai content creator ini mengajak peserta untuk menyiapkan perjalanan pulang dengan tenang. Materinya hari Sabtu ini adalah Menata Masa Depan Merangkul Duka.  

Menata Masa Depan, Merangkul Duka: Sebuah Catatan dari Event Saling Jaga Ibu Berdaya
Annisa Steviani Perencana Keuangan dan Content Creator

Namanya kelahiran dan kematian itu pasti. Kematian Lebih Pasti dari Masa Depan. Tapi, kita kerap menghindari membicarakan tentang kematian dengan pasangan dan keluarga. Kematian masih dianggap topik menakutkan untuk dibicarakan. Padahal, ketika kepala keluarga meninggal, kebutuhan hidup tetap berjalan. Bahkan, prosesi pemakaman pun butuh dana besar. Ketika kita sudah menyiapkan keperluan kematian, maka kita akan lebih tenang.

Apa yang harus dipersiapkan sebelum kematian menjemput? Tentu saja selain menyiapkan amal ibadah ya. Kita juga harus menyiapkan diri dari segi ekonomi. Masalah hutang adalah masalah besar yang tidak boleh disepelekan. Membawa hutang hingga liang kubur adalah dosa besar. Menurut Annisa, orang yang suka berhutang bukanlah masalah ekonomi. Tapi, lebih banyak ke masalah perilaku. Orang menggampangkan tentang hutang. Sering dengar kan, orang yang ngutang lebih galak daripada yang dihutangin? Naudzubillah.

Ada beberapa hal yang yang dibagikan Annisa yaitu:

1.      Buat daftar hutang.

2.      Cek posisi aset.

3.      Lunasi dari bunga terbesar atau nominal terkecil.

4.      Kurangi pengeluaran tambah penghasilan.

5.      Restrukturisasi dan konsultasi dengan profesional.

6.      Jangan diulangi!

Menata Masa Depan, Merangkul Duka: Sebuah Catatan dari Event Saling Jaga Ibu Berdaya

Ya, jangan terbiasa berhutang. Apalagi, untuk hal-hal yang konsumtif. Lebih baik menabung untuk membeli suatu barang daripada menggunakan paylater atau meminjam uang teman untuk membeli suatu barang. Jadi, para ibu yang punya segudang barang di keranjang kuning, oranye atau hijau. Tak apa, nunggu sampai dananya ada baru dicheck out biar hati tenang ya!

Merangkul Duka Cita

Setelah makan siang dan isoma, acara kembali dilanjutkan. Narasumber kedua adalah Kak Mega Anisa dan Kak Nirasha Darusman, founder @grieftalk.id dan Penulis Lost and Found. Kak Mega dan Kak Nira menceritakan proses perjuangan mereka untuk menyembuhkan diri setelah kehilangan banyak anggotanya berturut-turut. Bahkan Kak Nira, kehilangan orangtua hingga kedua saudara kandungnya.

Menata Masa Depan, Merangkul Duka: Sebuah Catatan dari Event Saling Jaga Ibu Berdaya

Nira yang menggagas Grief Talk, mengajak peserta untuk belajar menerima kedukaan dengan hati lapang. Untuk sembuh dari kedukaan, memang butuh proses tak sebentar. Salah satu proses healing dari kedukaan ini adalah journaling

Karena itulah, para peserta diajak menulis surat untuk diri sendiri yang asli bikin mewek, perasaan duka apa yang kamu rasakan? apa pesan terakhirmu untuk orang-orang tercinta? Bayangkan jika ini suratmu terakhir di dunia, huhu. Setelah itu, Kak Nira mengajak beberapa peserta membacakan surat mereka yang mengharu-biru. Ah, sesi yang penuh tangisan.

Menata Masa Depan, Merangkul Duka: Sebuah Catatan dari Event Saling Jaga Ibu Berdaya
Blogger Gandjel Rel bersama Annisa Steviani

Alhamdulillah, bahagia bisa hadir di acara yang topiknya cukup berat dan mendebarkan. Tapi, ternyata pulang dari acara ini para peserta bisa mendapatkan berbagai insight menarik seputar kematian yang sering dianggap momok. Untuk informasi lebih lanjut tentang Asuransi KitaBisa bisa cek www.asuransikitabisa.com ya!

Dewi Rieka

Seorang penulis buku, blogger dan suka berbagi ilmu menulis di Ruang Aksara

Post a Comment

Previous Post Next Post