Dear Teman,
Kalian suka nggak nongkrong di X?
Platform media sosial yang dulunya bernama Twitter ini memang cocok jadi tempat
yapping, curcol dan berkeluh-kesah tentang segala hal. Beda dengan Instagram
yang katanya platform untuk pamer dan riya’ haha.
Salah satu topik abadi di X
adalah kegiatan memasak di sebuah keluarga. Ketika ada pendapat yang menyatakan
memasak adalah tugas istri, tugas perempuan. Maka, netijen banyak yang langsung
menimpali, “Istri itu pasangan hidup, bukan babumu!”
Hm, benarkah begitu? Apakah
memasak itu tugas istri, tugas perempuan dalam sebuah rumah tangga?
Baca Juga: 5 Rekomendasi Game Online
Menurutku, memasak adalah sebuah
skill, atau keterampilan yang harus dimiliki seseorang untuk bertahan hidup.
Jadi, tak memandang gender, laki-laki atau perempuan, kita harus bisa memasak.
Keterampilan memasak, walaupun sederhana bisa membuatmu bertahan hidup di mana pun. Misalnya nih, kamu kuliah di luar kota atau luar negeri, jauh dari orangtuamu. Kamu tetap akan survive dan hemat biaya jika bisa memasak sederhana.
Setelah menikah, kemampuan memasak
bisa mengenyangkan perut keluargamu dengan biaya lebih murah dan tentu saja
lebih bersih dan sehat dibandingkan membeli makanan tiap hari.
Sejak menikah, aku baru mulai belajar
masak dan andalanku adalah Cookpad, web resep masakan sederhana untuk newbie
banget. Aku terlalu mengandalkan mamaku ketika masih lajang. Jadilah, ketika
tinggal pisah dari ortu baru terasa. Kapok kan, nggak belajar masak dari dulu?
Baca Juga: 5 Rekomendasi Game Marvel
Alhamdulillah, sekarang lumayan
bisa masak walaupun harus mengintip resep online, hehe. Suamiku lebih canggih,
dia bisa masak macam-macam walau kadang bahan yang dimasukkan random alias
sesuka hati. Untung, bisa dimakan, haha. Jadi, kami masak bergantian.
Nah, berdasarkan true story
inilah, aku jadi ingin mengajarkan keterampilan memasak ini untuk anak-anakku
yang kini beranjak remaja. Jangan sampai, mereka kesulitan kayak mamaknya,
hehe. Bagaimana menarik minat anak-anak ini untuk belajar memasak? Ini beberapa
tips dari teman yang kuterapkan pada anak-anak.
1. Menonton
acara Culinary Wars
Kalau di Indonesia ada acara
Masterchef Indonesia, di TV Korea Selatan, ada Culinary Wars yang seru
habis. Reality show ini menampilkan adu jago antara para koki-koki ternama di
Korsel. Pertarungan masak ini sengit banget, dan makanan yang dibuat bikin
ngiler. Menonton ini jadi pengen jago masak juga deh! Pengen bikin masakan yang
enak juga!
2. Mengajak
Anak Wisata Kuliner
Mengajak anak berwisata kuliner juga
bisa menjadi pintu anak untuk tertarik belajar memasak. Kita bisa mengajak keluarga
mencicipi makanan khas suatu daerah. Misalnya nih, mengajak mereka ke warung
padang, rumah makan Sunda, atau mencicipi masakan Manado. Jadi, anak-anak lebih
mengenal berbagai jenis makanan Nusantara.
Untuk memperluas wawasan, kita bisa mengajak keluarga mencicipi masakan Perancis, Jepang, Korea, dan menu negara lainnya. Selain lebih mengenal berbagai kuliner Nusantara dan dunia, anak-anak juga bisa tertarik membuat menu yang mereka cicipi. Misalnya nih, kita pergi ke kedai masakan Korea, anak jadi tertarik ingin membuat sendiri tteobokki misalnya. Kita bisa mencari resepnya di internet, membeli bahannya dan mulai bereksperimen! Seru!
3. Berbelanja
di Pasar Tradisional
Untuk menarik minat anak-anak
tentang dunia kuliner, aku mengajak keduanya main ke pasar tradisional dan supermarket.
Lalu, aku tanya mereka ingin makan apa? dan kami mencoba membuatnya. Untuk itu,
kita tentu saja harus membeli bahan-bahannya di pasar kan. Nah, mengajak mereka
berbelanja dan memilih bahan makanan adalah bagian dari edukasi mereka. Jangan
sampai, anak-anak seperti aku yang tak tahu jenis bumbu masakan. Susah
membedakan merica dan ketumbar, jahe dengan kunyit, huhu.
4. Memasak
Menu Sederhana Bersama-sama
Agar anak-anak tertarik memasak,
kita bisa mengajak mereka belajar masak menu sederhana atau bikin kue simpel
bersama-sama. Mama bisa mengajak anak-anak memasak nasi goreng telur, membuat
puding cokelat atau makaroni panggang.
5. Main
game kuliner yang ada di Culinaryschools.org
Nah, ini dia nih yang paling disukai
anak-anak. Aku mengajak Alde dan Nailah untuk main berbagai game bertema
kuliner di web. Lebih seru dibandingkan main game di ponsel, kita bisa main
game ini di laptop jadi layarnya lebih luas. Tak perlu mengunduh aplikasi
khusus, cukup membuka web saja. Jadi, tak memberatkan memori ponselmu.
Web game kuliner ini punya tagline
Free Online Kids Cooking Game. Web Culinary Schools menyediakan ratusan game
gratis bertema kuliner untuk mengenalkan pada anak dan remaja tentang makanan,
pertanian, masak-memasak, dunia kuliner, hingga bisnis kuliner. Web ini punya
banyak sekali kategori game yang bisa kalian mainkan. Sampai bingung deh pilih
gamenya.
Kategorinya antara lain:
1. Food
Education Games, mengenal makanan sehat dan makanan tak sehat.
-Cooking
and Kitchen Work.
-Recycling.
-Farming.
2. Serving
Eaters, melayani pembeli atau membuat makanan.
-Grocery
Stores.
-Pizzeries.
-Dinner.
-Dessert.
3. Other
Fun Themed Food Games:
-Glass
Filling Games.
-Slicing
Games.
-Watermelon
Games.
Nah, berikut ini lima rekomendasi game kuliner seru yang kami mainkan bersama di web Culinary Schools. Apa saja? Simak ya!
1. Twin
The Bin Game
Twin The Bin adalah
permainan seru di mana sampah-sampah melewati conveyor belt. Game ini
masuk kategori Food Education Games yaitu recycling atau daur
ulang sampah.
Tugas pemain adalah menangkap
potongan sampah yang jatuh dari conveyor belt sesuai perintah. Misalnya
nih, kita diperintahkan menangkap sampah plastik jadi kita harus menangkap
sampah plastik yang jatuh saja.
Baca Juga: Mengasah Otak dengan Game Solitaire
Permainan ini mengenalkan anak
pada berbagai jenis sampah. Tahu kan, kita harus memilah sampah sebelum
dibuang? Nah, anak jadi tahu sampah organik itu apa saja, sampah kaca yang
bagaimana jenisnya. Seru, kan!
2. Tasty
Kingdom
Permainan berikutnya adalah Tasty
Kingdom yang masuk di kategori Food Education Games di web ini. Di dalam
game ini, kamu akan berjalan-jalan ke hutan dan bertugas untuk mengambil
sebanyak mungkin buah-buahan yang tersedia. Tapi, hati-hati, karena kamu akan bertemu
dengan buah beracun atau junk food dan jurang dalam yang bisa membunuhmu!
Agar health metermu bertambah,
kamu harus mengambil buah apel yang kamu dapatkan di jalan. Seru, kan!
3. Go
To Market
Games ini juga seru untuk
dimainkan anak-anak usia TK dan SD awal. Permainan Go To Market adalah
permainan belanja di supermarket. Kategori game ini adalah Serving Eaters
yaitu Grocery Stores.
Lewat game ini, anak-anak jadi
tahu tentang berbagai nama buah-buahan dan sayur, juga berbagai produk bahan
pangan di supermarket. Anak-anak juga bertambah kosakata Bahasa Inggrisnya,
sekali dayung dua tiga pulau terlampaui kan! Tak hanya bermain, tapi anak juga
belajar bahasa!
4. Pizza
Cafe
Nah, salah satu kategori game yang
ada di web ini adalah Serving Eaters. Salah satu jenis permainannya adalah
Pizzerias. Di bagian Pizzeria ini, kamu akan menemukan berbagai permainan yang
berkaitan dengan pizza. Misalnya Pizza Cafe, Pizza Tower, dan Pizza Shop.
Kalian yang pencinta kudapan dari Italia ini pasti happy main berbagai games
ini!
Salah satu permainan yang seru
adalah Pizza Cafe. Di Pizza Cafe, kita menjadi koki yang menyiapkan makanan
sesuai pesanan pelanggan yang datang ke kedai pizza kita. Ada 12 level dalam
permainan ini.
5. Sushi
Sensei
Permainan seru berikutnya adalah
slicing games, yang masuk kategori other fun themed food games. Kalian
bisa memilih berbagai permainan mengiris makanan di sini. Mulai dari mengiris
buah, sayuran, hingga sushi!
Kami memilih permainan Sushi
Sensei, yaitu game memotong aneka sushi dalam waktu satu menit. Tugas pemain
adalah mengiris sebanyak mungkin sushi tanpa menyentuh bom. Aku suka musik
gamenya yang ala Jepang banget. Jika kamu berhasil memotong banyak sushi
sekaligus, kamu dapat bonus poin! Ah, satisfying!
Nah, bagaimana? Kalian tertarik untuk mengunjungi web Culinary Schools yang punya segudang permainan kuliner yang seru dan mulai belajar memasak? Yuk, kunjungi webnya, kamu bakal ketagihan main game kuliner!
Sumber Foto:
Web CulinarySchools.org dan Pixabay.
Ah jadi pengen memperdalam semua game food education nya itu ... Jadi Gane itu gak melulu memiliki stigma negatif ya. Ini bisa jadi bahan pembelajaran juga ternyata kan
ReplyDeleteSaya juga suka mainan ini Mbak
ReplyDeleteKalau anak anak suka yang permainan melayani pembeli makanan seperti es krim atau pizza
Seru karena makin naik levelnya makin diuji ide cerdas supaya semua pesanan terselesaikan dengan baik
Menarik semua ya mba jenis games-nya pastinya bikin seru dimainkan anak-anak, pernah buka juga dan aku langsung suka sama gamesnya hiburan kala penat :D
ReplyDeleteSetujuuu , memasak itu skill yang harus dimiliki seseorang untuk bertahan hidup, tak memandang gender, laki-laki atau perempuan, kita harus bisa memasak. Seperti anak laki-laki saya yang kuliah di Prancis, saya pun merasa aman soal makanan. Dia bisa masak soalnya (paling tidak untuk dirinya sendiri). Awalnya juga dari pembiasaan seperti di artikel ini termasuk main game seputar masak seperti di culinary org ini.
ReplyDeleteSecara aku pribadi suka segala hal tentang kuliner termasuk klo ada movie atau drama dengan tema food dan kuliner, maka games tentang kuliner juga aku suka dan aku encourage anak2 untuk juga punya sense of culinary ini sih...apalagi kalau via games kan jadi lebih seru dan tetap ada manfaatnya
ReplyDeleteAku baru tau ada game pemilahan sampah... bagus ini untuk nambah pengetahuan, bisa dimainkan oleh anak-anak juga, jadi mereka aware dengan pemilahan sampah sejak dini...
ReplyDeleteSaya pun suka menonton acara masak Mbak, seperti Masterchef. Sayang acara itu tayang hanya sekali setahun. Kalau wisata kuliner itu jarang sekali apalagi bersama anak-anak, Soalnya, selera kami dengan bapaknya anak-anak jauh berbeda, jadi mesti adu argumen dahulu sebelum kulineran yg ujung-ujungnya malas pergi, hahaha.
ReplyDeleteYang mau saya coba adalah main game kuliner, biar nenek-nenek juga ah, boleh dong yah. Secara anakku tuh sudah dewasa, main gamenya sudah game yg berbeda.
Banyak cara ya biar anak-anak bisa belajar tentang kuliner dan cara memasak. Apalagi bisa pula belajarnya lewat games, bakalan lebih seru dan praktis buat mencernanya
ReplyDeleteSaladin juga suka nih diajak wisata kuliner (biar dia biasa di keramaian juga).
ReplyDeleteAsyik ya sekarang bisa main game di web Culinary schools. Gratis pula dan gak harus download aplikasi.
Bener-beneeerr.. ternyata ada manfaatnya nih.. sering jajan kuliner.
ReplyDeleteKarena jadi keidean bebikinan masakan unik-unik ala cafe gituu..
Akutu seneng banget main di Culinary School. Soalnya sederhana kan yaa..tampilan websitenya. Jadi ringan, mudah diaksesnya juga..
Anakku remajaku sebentar lagi ngekos mbaa..Dan meski ga jago2 amat, bisa sih masak yng simpel-simpel hehehe. Nah, kalau yang kecil pandai sih masak indomi xxixi. Ntar aku ajak bocil main game di cullinaryschool aaah...Ada kategori-nya juga, memudahkan kita untuk memilih game ya kan.
ReplyDeletesetuju banget Mbak, kalau masak itu gak hanya tugas perempuan saja, tugas seorang istri melainkan masak itu skill untuk bertahan hidup, laah semua orang kan butuh makan, ya jadi harus tau masak juga dong ya.
ReplyDeleteapalagi sekarang bisa ajarkan masak sambil bermain lewat game ya di Culinaryschools, anak semua laki-laki dan saya udah tanamkan ke mereka kalau semua orang harus bisa masak termasuk anak cowok :D
Anak cowok jadi bisa belajar tentang masak dan dapur ya lewat games ini. Apalagi banyak pilihan gamesnya juga buat tambah wawasan
DeleteAku juga suka lho main game di web cullinaryschool, Kak. Lebih menyenangkan lagi karena game ini tuh tidak perlu install aplikasi. Jadi, nggak menambah beban ponsel.
ReplyDeleteSetuju banget kalau memasak adalah skill bertahan hidup jadi tidak terikat kepada gender. Baik laki-laki maupun perempuan harus bisa skill ini karena memang dibutuhkan. Sedih juga kalau di Indonesia masih banyak orang yang pikirannya masih sempit, memandang kegiatan memasak hanya untuk perempuan. Padahal hal semacam itu menyulitkan anak pria. Terutama kalau mereka harus hidup di luar negeri. Memasak adalah salah satu wujud kemandirian.
ReplyDeleteNah memang butuh strategi tertentu untuk mengenalkan kegiatan memasak khususnya bagi anak laki-laki, karena dunia tidak terlalu mendukung mereka di dapur tapi sebagai ibu kita tetap harus mengenalkannya. Mantab sekali rekomendasi game-gamenya Kak, nggak cuma cocok buat anak perempuan tapi juga laki-laki :)
Wah iya nih mbak, bener banget. Sehemat-hematnya hidup hemat, tetep lebih hemat kalo kita bisa masak sendiri di rumah ya.
ReplyDeleteMakanya aku seneng sih ada platform kayak culinary school begini. Jadinya tuh anak-anak bisa lebih dini belajar tentang masak memasak dan lainnya.
Anakku cowok dua, yg satu suka coba² masak sejak SD masaa... Sekarang sih udh SMA anaknya & memang bisa masak sih. Padahal gak pernah diajak masak, cuma dia emang demen nonton YouTube makanan atau masak², atau acara ky MasterChef.
ReplyDeleteKlo game dia demen jg tuh yg serving² restoran. Eh klo Go to Market itu bagus juga ya buat matching kosakata.
Mbaa sama deh kita, ngeliat Cookpad juga kalo mau masak. Aku sampe langganan supaya bisa lihat resep teruji nya 😄😄
ReplyDeleteSetuju sih masak itu survival skill. Ga harus cewek. Apalagi chef terkenal zaman skr aja kebanyakan cowo 😄. Makanya nanti kalo anak bungsuku udh gedean, mau aku latih masak yg basic. Supaya dia bisa mandiri juga
Menarik sekali ya memang pembahasan di platform X. Tempat orang-orang cerdas berkumpul memang terasa beda, bahasannya lebih berbobot. Terkait masak bener nih ini salah satu life skill yang harusnya sih bisa di kuasai sama laki-laki dan perempuan. Jadi pas berumahtangga bisa saling bahu membahu dan gotong royong bukan mengandalkan perempuan saja.
ReplyDeleteRupanya ada game yang ciamik nih bisa jadi mendia buat belajar memasak juga. Aku sih tertarik buat coba salah satu game nya.
masak itu sebenernya menyenangkan buatku. rasanya kayak eksperimen. yang bikin males itu cuci piringnya wkwk. waktu pandemi aku semangat2nya cobain beberapa resep yang gampang di TikTok. secara kalo di rumah, ibu masaknya itu ya itu itu aja gtu jadi bosen banget. dari situ aku menemukan keseruan masak. dan kalo lagi stress, masak itu ternyata menenangkan banget
ReplyDeletesaya merasakan sendiri betapa bergunanya belajar masak yang diajarkan ibu saya, Mbak. Jadi pas merantau di Jakarta, saya tidak panik lagi. Saat teman-teman gajian larinya ke warung makan, saya ke warung sayuran belanja. Lebih hemat dan uangnya bisa disisipkan juga. Jadi sejak kecil anak-anak memang bisa mulai diajarkan belajar masak. Awalnya dari bantu-bantu hal-hal kecil di dapur.
ReplyDeleteMakin membaca web-culinaryschools-org aku jadi pengen main juga, dari tulisan mba sepertinya Tasty Kingdom menggoda sekali, seru kali memilih bahan baku gitu dan ngebayangin deg2an bahan mana yang beracun dan ga nya.
ReplyDeleteSuper menarik .
Aku dan Aisyah juga udah mainin game di CulinarySchools ini, Mbak. Seru banget, dan game-nya banyak pilihannya! Salah satu keunggulannya, mainnya langsung di website, jadi nggak perlu repot unduh aplikasi lagi.
ReplyDeleteSelain itu, game-nya juga edukatif banget. Kita bisa belajar resep, teknik memasak, manajemen waktu, dan eksplorasi bahan masakan sambil main. Visualnya menarik, dan ada elemen dekorasi makanan yang bikin makin seru. Cocok banget buat semua usia, termasuk Aisyah yang jadi makin semangat belajar soal dunia masak-memasak!
Ahaha sama banget mbak, begitu nikah baru ngerasa kapok gak belajar masak dari dulu. Sekarang aku seneng banget, anak pertama lagi seneng coba-cobain masakan. Kadang minta ajarin masak, kadang dia suka nemu resep apa lalu langsung dipraktekkan.
ReplyDeleteAdiknya sudah mulai bantu-bantu masak juga, ya motong-motong atau masukin ke penggorengan. Mereka juga seneng main game di culinaryschools juga. Biar terbiasa dulu dengan masak-memasak ya supaya bisa ketularan kakaknya yang udah seneng masak di usianya yang beranjak remaja ini :D
Bermain game kuliner di Culinary Schools ink emang seru ya mbak
ReplyDeleteAnak anakku suka makn game ini
Nggak hanya bisa seru seruan bermain game, mereka juga bisa belajar masak dengan cara yang menyenangkan
Bahkan, karena main game ini, anak bungsuku pengen jadi koki
saya suka juga main beberapa games di atas mba Dew, biasanya saya main sama keponakan perempuan yang memang hobi soal masak-masakan atau kuliner, bagus juga di sana banyak games edukasi ya soal makanan, meskipun banyak games lainnya selain makanan, tapi kebetulan karena keponakan perempuan jadi mainnya games kuiner
ReplyDeleteCulinary Schools, permainan online yang disukai anak saya Mba. Saya juga suka ikut mendampingi anak buah main game ini. Boleh juga sih sesekali anak main game asal waktunya aja dibatasi.
ReplyDelete