“Asyik, Kakak datang!”
“Ada buku baru, Kak?”
Belasan anak berlarian menyambut
kakak-kakak yang membawa beberapa kardus. Mata mereka berkilau, senyum
mengembang seolah menemukan harta karun.
Ada keramaian apa?
Barang apakah yang membuat mereka bersukacita? Ternyata, mereka mereka girang
melihat setumpuk buku anak!
Keresahan Seorang Ibu Beranak
Tiga
Ya, anak-anak yang tinggal di
pemukiman padat Sunter Jaya ini adalah anak-anak biasa. Seperti anak lain,
mereka suka bermain. Bedanya, mereka suka sekali baca buku! Hobi yang jarang
kita temukan pada anak-anak zaman sekarang, kan?
Mereka begitu dahaga ingin
menyelami isi sebuah buku yang baru mereka temukan di dasar kardus mi. Buku berisi
kisah satwa liar dengan gambar yang berwarna-warni. Mereka menyerap isi sebuah
atlas dunia dan berimajinasi suatu hari akan naik pesawat ke Paris dan Abu
Dhabi.
Orang yang berjasa mengawali sebuah anomali ini adalah Sri Hartaty, ibu rumah tangga beranak tiga. Ia prihatin dengan situasi lingkungan tempat tinggalnya saat itu. Pulang sekolah, anak-anak bermain gawai tanpa diawasi. Banyak anak remaja yang nongkrong tidak jelas di pinggir jalan.
Apalagi, saat itu wilayah
Kelurahan Sunter Jaya di Jakarta Utara termasuk daerah rawan penyebaran narkoba.
Anak dan remaja rentan menjadi target. Hal ini sangat meresahkan warga Sunter
Jaya. Sri Hartaty yang disapa Bu Tati tak tinggal diam, ia mengajak para
orangtua di lingkungan Sunter Jaya untuk bergerak.
Menularkan Kecintaan pada Buku
Kegiatan apa yang murah-meriah
dan bisa mengisi waktu luang anak?
Bu Tati melemparkan ide untuk
membuat taman bacaan agar anak-anak suka baca buku. Sebisa mungkin, buku-buku
koleksi taman bacaan mereka dipilih semenarik mungkin agar anak-anak mau datang
dan membaca di sana.
Berkat swadaya masyarakat, mereka berhasil mendirikan Pojok Baca Tunas Harapan Bangsa di sudut rumah warga yang rela memberikan sebagian ruangannya untuk tempat membaca. Butuh waktu tak sedikit hingga anak-anak mau nongkrong dan membaca buku di sana.
Berkat kecerdikan Bu Tati, anak-anak jadi tertarik baca buku. Pengurus pojok baca memilih buku-buku yang akan disukai anak-anak usia sekolah dasar. Buku tentang olahraga, sains, ilmu alam, otomotif serta buku cerita bergambar paling menarik perhatian mereka. Kisah jagoan dan cerita fantasi adalah kegemaran anak-anak. Pelan tapi pasti, mereka penasaran mengintip isi buku lalu tertarik membacanya. Tak hanya anak-anak, para ibu akhirnya tertarik baca buku.
Terpilih Menjadi Kampung
Berseri Astra
Ketika warga kampung bersemangat
menggiatkan kegiatan literasi, Tati mendapat informasi tentang kegiatan CSR
Astra. Ia lalu membuka website Astra untuk membaca persyaratannya.
Ada 4 pilar kontribusi sosial Astra yaitu Kesehatan, Pendidikan, Lingkungan dan Kewirausahaan. Nah, untuk terpilih menjadi Kampung Berseri Astra, kampung atau desa yang mendaftar harus sudah melaksanakan aktivitas 4 pilar tersebut
Astra ingin memberikan bantuan
untuk pengembangan dan kemandirian masyarakat. Jadi, kegiatan yang ditawarkan
oleh masyarakat sudah berjalan. Bukan masih dalam rencana. Karena bantuan yang
sifatnya baru mulai, berapapun dana yang diberikan, cenderung akan selalu habis
karena bukan didorong sikap inisiatif dan swadaya masyarakat itu sendiri.
Bu Tati dan teman-teman mulai
menyusun proposal dan mengirimkan proposal tersebut pada PT. Astra
International Tbk. Ia yakin berkolaborasi dengan Astra, akan membuat impian
warga Sunter Jaya untuk memiliki kampung ramah anak yang nyaman akan menjadi
kenyataan.
Kerja keras Bu Tati dan warga
Sunter Jaya membuahkan hasil. Tahun 2016, Sunter Jaya menjadi Kampung
Berseri Astra Produktif.
Kampung
Literasi, Pendidikan Nomor Satu
Kampung Produktif adalah konsep kampung mandiri yang mampu menjadi pusat
pembelajaran dan memenuhi kebutuhan sendiri melalui kegiatan produktif dan
meningkatkan kualitas hidup di bidang pendidikan, lingkungan, kesehatan dan
pemberdayaan ekonomi.
Para pengurus KBA Sunter Jaya
berkomitmen untuk mengutamakan aspek pendidikan dan lingkungan karena daerah
mereka beraada di tengah kota yang padat juga rawan narkoba. Untuk kegiatan
literasi, ada Pos Baca yang diadakan rutin seminggu dua kali. Pos baca
adalah sebuah acara bermain dan bersenang-senang dengan anak-anak.
Kegiatan Pos Baca adalah kegiatan
bersenang-senang bersama anak-anak. Ada acara bernyanyi bersama, membuat
prakarya, mendongeng hingga kegiatan menulis pengalaman sehari-hari di buku
tulis. Tempatnya berpindah-pindah di tiga lokasi wilayah Sunter Jaya. Kegiatan
ini sangat ditunggu oleh anak-anak.
Selain kegiatan pojok baca,
mereka juga berkolaborasi dengan delapan PAUD di Sunter Jaya.
Anak-anak PAUD ini mulai dikenalkan untuk menyukai buku sejak dini melaluli kegiatan Wisata Literasi. Anak-anak PAUD akhirnya gemar membaca buku dan mulai tertarik untuk menulis. Tahu kan, kegiatan membaca selalu diikuti dengan aktivitas menulis.
Oh iya, ada kegiatan pendampingan
belajar lho untuk anak usia dini, SD & SMP. Pengurus KBA dan para orangtua
berusaha membuat kegiatan positif yang menyibukkan anak-anak agar tak ada lagi
yang terlibat perbuatan tidak baik seperti nongkrong, mencuri, merundung anak
lain, misalnya.
Delapan tahun berlalu, kegiatan
literasi dan pendidikan tetap rutin dilaksanakan di KBA Sunter Jaya. Yang
terbaru, pengurus KBA mengundang warga untuk mengikuti kelas parenting bertema
Mengenali Karakter Anak Usia Dini dengan pembicara Ibu Siti Masitoh, Dosen
Psikologi dari Universitas Esa Unggul Jakarta. Para orangtua bersemangat
diskusi dengan pemateri tentang tumbuh-kembang anak mereka. Ya, belajar adalah
kegiatan sepanjang usia.
Selain itu, pengurus KBA Sunter Jaya
juga kerap mengadakan pelatihan untuk menambah kemampuan warganya. Salah
satunya adalah mengadakan pelatihan Teknik Komputer bekerja sama dengan Pusat
Pelatihan Kerja Jakarta Utara. Diharapkan setelah pelatihan ini, skill peserta
bertambah dan bisa mendapatkan pekerjaan yang baik. Ada juga pelatihan tata
rias untuk para ibu dan remaja putri warga Sunter Jaya yang diadakan Februari
2024. Keren, ya!
Gerakan Penghijauan Berkelanjutan
Tinggal di Jakarta, apalagi di
perkampungan padat seperti Sunter Jaya memang terkadang terasa kurang nyaman.
Polusi udara dan polusi suara mengganggu. Tapi, bukan berarti warga menyerah
dengan keadaan.
Lingkungan yang hijau dan rimbun
tentu menyenangkan untuk ditinggali. Warga pun tentu lebih sehat karena
menghirup udara bersih. Karena itulah, warga KBA Sunter Jaya giat menjaga
lingkungan tempat tinggal mereka.
Maka mereka mulai
bergotong-royong menghijaukan lingkungan kampung. Lahan terbatas dan sempit,
bukan masalah karena mereka bisa memanfaatkan apa yang ada untuk bercocok
tanam. Misalnya dengan metode hidroponik yang tidak butuh lahan luas untuk
menanam.
Tak hanya menanam tanaman hias,
warga juga menanam sayuran secara hidroponik. Pojok halaman atau tepi gang bisa
dimanfaatkan untuk meletakkan tanaman.
Warga Kelurahan Sunter Jaya juga berkreasi, memanfaatkan botol plastik dan kemasan plastik bekas minyak goreng untuk dijadikan pot-pot yang menghiasi kampung. Mereka juga memiliki kebun kecil yang ditanami berbagai jenis sayuran. Sepanjang gang menuju rumah penduduk ditanami pohon dan tanaman. Kerja bakti menjadi hal rutin dilakukan.
Perlahan, wajah kampung yang
gersang berubah menjadi hijau, asri dan lebih sejuk. Coba saja berjalan di
sepanjang gang di Kampung Berseri Astra Sunter Jaya. Rasanya teduh dan
hijau. Tentu saja nyaman tinggal di daerah ini. Kegiatan penghijauan yang
digalakkan sejak tahun 2016 ini berlanjut hingga saat ini. Bahkan makin
berkembang.
Kini, KBA Sunter Jaya mengembangkan
kebun berbagai tanaman obat yang unik dan bermanfaat bagi kesehatan seperti
tanaman sancha ichi, legundi dan jamu jawa. Kebun mereka yang sederhana namun subur
ini kerap dikunjungi warga daerah lain seperti pengurus RT dari Bekasi dan
Bogor untuk percontohan.
Mengelola sampah biasanya menjadi
masalah klasik bagi pemukiman penduduk. Tingginya volume sampah menjadi
problem. Warga dapat berperan aktif untuk mengurangi efek negatif sampah.
Diantaranya dengan memisahkan sampah organik dan non organik.
Warga Sunter Jaya pun
melakukannya. Mereka belajar memisahkan kedua jenis sampah dan mengumpulkan
sampah organik seperti dedaunan, ranting pohon dan sisa sayuran di dapur untuk
dimasukkan ke dalam media komposter.
Komposter adalah alat untuk membuat pupuk cair. Mereka membuat sendiri komposter sederhana dari ember plastik, tong atau ember bekas cat. Ukuran komposter dapat disesuaikan dengan limbah yang dikeluarkan. Metode pengolahan limbah ini diajarkan oleh penggiat lingkungan di RW 01 yaitu Pak Tarno.
Kegiatan Kewirausahaan Semakin
Berkembang
Warga Sunter Jaya yang kreatif
dan inovatif giat belajar membuat berbagai jenis makanan dan minuman. Mereka
membuat berbagai jenis barang untuk dijual. Hal ini tentu saja didukung penuh
oleh Astra.
Berbagai produk yang warga buat selain pupuk cair adalah bolu kukus ketan hitam dan roti gabin tape, dan serta minuman sehat khas Betawi yang terbuat dari rempah-rempah, bir pletok yang diajarkan oleh warga bernama Mbak Rom. Beliau pula yang sukarela meminjamkan bagian rumahnya untuk pojok baca. Keren sekali!
Sambil terus memproduksi, warga juga belajar memasarkan produk buatan rumah tersebut dengan bimbingan dari Astra. Kini, warga Sunter Jaya terus mengembangkan produk UMKM mereka. Mereka kerap menghadiri berbagai pameran kewirausahaan seperti yang diadakan Pemkot DKI di Balaikota pada Juni 2024. Warga KBA Sunter Jaya berkolaborasi memajang berbagai produk unggulan mereka seperti bir pletok dan keripik sayuran.
Memulai suatu hal memang tidak
mudah. Tapi, lebih sulit lagi mempertahankan dan melanjutkan apa yang sudah
dimulai. Seperti warga Kampung Berseri Astra Sunter Jaya ini, delapan tahun
lalu mereka memulai perjalanan memajukan kampung mereka agar lebih nyaman dan
ramah anak.
Hingga kini, mereka tetap konsisten
melakukan berbagai kegiatan positif demi mewujudkan impian membangun wilayah
Sunter Jaya lebih ramah anak dan nyaman ditinggali akan terwujud. Angkat topi
untuk kegigihan mereka yang menginspirasi banyak orang.