“Bingung aku. Pas lagi stuck, ingin cari suasana baru untuk kerja. Tapi, tak semudah itu aku membawa peralatan kerjaku untuk work from kafe atau co working space. Masa harus menggotong dua laptop dan satu ponsel? Merepotkan banget. Akhirnya, aku stuck di rumah saja. Jenuh,”
Hari ini, aku janjian dengan Alina,
main ke rumahnya. Perempuan yang usianya beberapa tahun di bawahku ini tinggal
sendiri di rumahnya yang mungil. Kami bertemu di sebuah komunitas penulis di
kotaku dan menjadi akrab seperti saudara.
ASUS ZenBook Duo yang modis |
“Anyeonghaseyo!”
“Masuk saja!” teriaknya.
Aku berjingkat masuk ruang tamu mungil
yang disulap menjadi ruang kerja. Di atas meja kerjanya, nampak dua laptop
bersanding, keduanya menyala. Lalu, ada sebuah ponsel yang bertengger di
pegangan hape. Speaker mungilnya mendendangkan sebuah lagu lama dari Alicia
Keys. Mantap.
“Wow, seperti ruang kendali antariksa,
kamu ngapain sih?”
“Lagi kerja lah. Masa sedang mancing?”
gerutu Alina, mukanya nampak lelah.
Ternyata, ia sedang sibuk bekerja. Satu
laptop menyajikan layar Zoom. Sedangkan layar satunya menunjukkan dokumen yang
sedang ia buat. Saat aku masuk, ia sedang menekuri ponselnya.
“Kamu ngapain sampai butuh dua laptop
dan satu hape ini?” aku terkikik.
“Eh malah ketawa. Aku ada meeting
dengan klien sebentar lagi. Terus, satunya buat bikin proposal kerjaan.”
Dobel laptop yang melelahkan, pengennya ASUS ZenBook Duo |
“Sultan banget nih gawainya banyak. Terus hapenya untuk apa? Browsing toko oren?”
“Nggak, Aku sedang memperbarui Linkedin.
Ada yang menawariku proyek.”
Aku geleng-geleng kepala. Sibuk banget
cewek pintar ini. Multi tasking banget!
“Kenapa harus dua laptop? Satu laptop
kan bisa membuka banyak layar untuk mengerjakan ini itu!”
“Itu dia. Aku nggak suka harus
bolak-balik pindah layar. Apalagi saat mengerjakan desain. Rasanya ribet dan
bikin aku nggak fokus. Ideku bisa terbang. Lebih nyaman begini. Walaupun jadi
makan tempat ya, aku harus membeli meja kerja yang lebih lebar. Lihat deh,
ruang tamuku jadi makin sempit.” Keluhnya membetulkan kacamata yang melorot.
Aku manggut-manggut. Iya juga sih.
Ruang tamu mungil ini makin sesak dengan meja kerja lebar dan gawai berserakan
di meja. Tabah juga nih anak bisa konsentrasi bekerja di ruangan seberantakan
ini!
Alkisah, Ada Seorang Pegawai Yang
Terkena Burn Out
Tadinya, Alina bekerja sebagai pegawai di sebuah perusahaan besar. Gajinya lumayan hingga ia bisa membeli rumah mungil di sebuah perumahan di Ungaran. Tapi, pekerjaan yang overload dan tingkat stres yang tinggi membuatnya gampang sakit. Padahal, ia sudah makan makanan bergizi dan imunisasi, eh rajin berolahraga dua kali seminggu.
Ada saja keluhannya. Mulai dari skoliosis, tulang punggungnya yang agak miring hingga membuat penampilannya agak doyong ke kiri, hingga eksim yang membuatnya tersiksa karena gatal-gatal melanda tangan dan kakinya. Ia juga sering cemas dan marah tanpa sebab. Keadaan emosinya berantakan.
Setelah berkonsultasi ke psikolog,
sang ahli menyimpulkan ada kemungkinan Alina sering sakit-sakitan karena
kelelahan dan stres yang tinggi. Demi kesehatan mentalnya, ia memutuskan untuk
resign dari pekerjaannya. Keputusan yang berat karena Alina suka sekali
pekerjaannya sebagai auditor.
Alina Memutuskan Switch Career
Suatu hari, Alina sedang gabut di
depan laptop. Dari tadi, tatapannya kosong menatap layar yang menayangkan video
musik penyanyi lawas kesukaannya. Sejak resign, kesehatannya membaik dan
keluhan eksimnya mereda. Ia rutin yoga dan terapi renang untuk skoliosisnya.
Hanya saja, ia rindu sibuk-sibuk dengan berbagai project. Ia kangen bekerja
lagi.
Di sela menonton berbagai judul drakor dan MV dari Youtube, sering banget ia menonton iklan orang-orang yang diwawancarai beralih karir mejadi virtual asisstant. Switch career? Kok kedengaran familiar? Eh, dia sih bukan ganti karir tapi alis status jadi pengangguran, haha.
Di iklan itu ada ibu rumah tangga, mantan manajer dan lainnya yang akhirnya betah bekerja jadi VA. Apa sih virtual assistant itu? Ia pun mendaftar webinar gratis di web yang terpampang di iklan. Iseng-iseng saja mengisi waktu gabutnya.
Setelah menghadiri webinar, ia tertarik dengan pekerjaan yang bisa dijalankan secara online dan tidak terikat waktu. Inilah yang ia butuhkan setelah bertahun-tahun terkungkung di balik meja kantor. Alina pun mengikuti kursus online menjadi VA selama lima minggu. Biayanya pun tidak murah, beberapa juta rupiah.
Tak disangka, gadis bertubuh langsing
itu tertarik menekuni pekerjaan virtual assistant. VA adalah pekerjaan yang
dilakukan secara remote via online. Tugasnya membantu berbagai pekerjaan klien
termasuk administrasi dan bidang lainnya. Biasanya, kliennya dari luar negeri
sehingga spesifikasi bahasa Inggris sangat dibutuhkan.
Menjadi Seorang Virtual Assistant
Setelah lulus kursus, ia melamar pekerjaan
sebagai VA via Linkedin dan juga direkomendasikan oleh guru di tempat
kursusnya. Akhirnya, ia punya beberapa klien dari luar negeri. Klien-kliennya
berasal dari negara yang berbeda dan juga lingkup pekerjaan yang beda.
Ada yang pekerjaannya mengelola akun media sosial klien, ada yang tugasnya mendesain dan membuat ilustrasi untuk iklan perusahaan. Tak disangka, ia berhasil switch career baru yang waktu dan tempat kerjanya fleksibel.
Hari-harinya sebagai VA dimulai dengan
olahraga ringan, lalu membuka buku agendanya. Hari ini, ia punya tugas membuat
desain postingan akun medsos klien dan membuatnya di Aplikasi Canva premium.
Terus, ada meeting dengan klien dari
Korea pukul 02.00 siang. Pekerjaan remote begini jadwalnya harus menyesuaikan
waktu dengan para klien yang tinggal di negara lain.
Baca Juga: ROG Phone 8 Fantastis
Ia pernah meeting dengan klien di New
York yang perbedaan waktunya 11 jam. Jadilah, ia meeting dengan mata setengah
tertidur karena sudah dini hari di Indonesia, huhu. Berita baiknya, honor
kerjanya dalam dollar dan lumayan menggiurkan. Ia bisa menghasilkan jutaan
hingga belasan juta rupiah setiap bulan tanpa harus bermacet-macet ria ke
kantor.
Membeli Meja Kerja Raksasa
Untuk kebutuhan bekerja yang lebih
nyaman, akhirnya Alina membeli meja baru yang lebih besar. Ternyata, ia masih
menemui kendala. Meja kerja baru yang lebih besar ternyata masih tetap sempit
untuk menampung semua peralatannya! Nggak muat!
“Tadinya bayanganku aku bisa kerja dari mana saja, entah kafe atau perpus saat jadi VA. Tapi, kalau gembolannya sebanyak ini terus nongkrong di kafe, aku bisa diusir! Dikiranya buka toko online!” ia terbahak.
“Ponselku sudah jadi korban nih. Kesenggol dan pecah saat aku taruh secangkir kopi di meja ini.” Ia mengelus-elus layar ponselnya yang retak.
Aku tersenyum lebar. Sepertinya aku punya solusi untuk masalahmu,
tapi wani piro?” ledekku.
“Ah, pelit nih? Apa solusinya? Jangan
bilang aku renovasi rumah biar kamar kerjaku lebih besar lagi!” omelnya.
Berkenalan dengan Zenbook DUO (UX8406)
Nggak dong. Kamu tahu nggak ada laptop canggih yang namanya Zenbook DUO? Saking bangganya, dengar saja ucapan Jimmy lin pada peluncuran ASUS Zenbook DUO saat itu.
"Laptop terbaik tahun 2024 telah tiba di Indonesia. ASUS Zenbook DUO yang dibekali dua layar OLED, ditenagai AI, dan dilengkapi fitur eksklusif akan merevolusi bagaimana kita berinteraksi dengan laptop dan memaksimalkan produktivitas sehari-hari, revolusi laptop mulai hari ini!”
Jeng jeng.
Awal Maret lalu, aku mendapatkan kehormatan
diundang oleh ASUS Indonesia untuk menghadiri peluncuran laptop ASUS Zenbook DUO
di Jakarta. Laptop seri Zenbook ini memang idaman banget untuk para pengguna
laptop.
Baca Juga: Dry Eyes Syndrome Para Gamers
ASUS meluncurkan laptop premium seri terbaru yang tentu saja fiturnya nggak kaleng-kaleng. Yup, ASUS Zenbook DUO (UX8406) baru diluncurkan di Ballroom Raflles Hotel Jakarta pada 07 Maret 2024. Acaranya dimeriahkan Donna Agnesia, dan bintang tamu DJ Winky serta Wulan Guritno.
Peluncuran ASUS ZenBook Duo di Jakarta |
Jadi, kehadiran Winky yang gantengnya selangit hari itu tak mampu memalingkan wajahku dari laptop Zenbook DUO yang dipajang. Walaupun, aku tak sempat menyentuhnya lebih lama karena kalah saing dengan Mbak-mbak influencer yang datang bergerombolan dengan dandanan modis, mereka menguasai laptopnya dan bergantian membuat konten untuk media sosial.
“Kaaak, aku juga mau lihat laptopnyaa! Gantian dong, Hiks!”
Laptop Revolusioner
Teknologi laptop dua layar ini sebenarnya
sudah dikembangkan oleh ASUS sejak 2018. Konsep awalnya telah dipamerkan di
Computex 2018. Tahun 2024, laptop layar ganda ASUS diluncurkan untuk menjawab kebutuhan
para pencinta Zenbook zaman now yang menuntut produktivitas dan kreativitas
kerja.
Seperti Alina yang terpaksa harus kerepotan memakai dua laptop dan satu layar ponsel untuk bekerja karena ia belum menemukan spesifikasi laptop yang sesuai untuk pekerjaannya sebagai Virtual Assistant yang sibuk.
Desain Luar Biasa Inovatif
Ya, Zenbook DUO (UX8406) inovatif karena memiliki dua layar 14-inci 3K 120Hz ASUS Lumina OLED yang telah tersertifikasi Dolby Vision®, Pantone® Validated, dan memiliki color gamut 100% DCI-P3 DCI-P3 untuk menampilkan warna seindah aslinya pada layar.
Memang sih, waktu aku mencoba laptop ini bersama blogger ASUS kesan pertamaku adalah layarnya luar biasa jernih dan cemerlang. Asyik banget untuk menonton film atau drama. Hihi.
Terus, laptop ini juga telah mengantongi sertifikasi VESA DisplayHDR™ True Black 500 dan mendukung teknologi touchscreen sehingga bisa kamu pakai dengan stylus ASUS Pen 2.0. Cck, keren ya laptopnya bisa pakai stylus kayak ponsel premium.
Walaupun fiturnya segambreng, bodi ASUS Zenbook DUO ini tetap ringan, dengan bobot hanya 1,35 kg dan ringkas dengan ketebalan hanya 14,6 mm. Ketika dibentangkan, ukuran layarnya setara dengan 19,8-inci. Ringkas untuk dibawa bepergian.
Jadi, kalau Alina work from cafe, cukup membawa Zenbook DUO ini. Ia nggak perlu lagi membawa tiga gawai dan memakainya bersamaan seperti sedang berada di ruang kendali pesawat antariksa. Sudah berat bawaannya, repot, dan bikin punggung encok. Mahal biaya pijatnya, Lur!
Fleksibel, Mudah, dan Nyaman Digunakan
Keistimewaan laptop ini tak hanya layar gandanya. ASUS Zenbook DUO memiliki keyboard bluetooth ASUS ErgoSense yang mudah dilepas, engsel layarnya bisa dibuka hingga 180 derajat, dan punya penyangga yang kokoh. Semua ini dikemas dalam satu laptop yang berpenampilan modis, bobotnya ringan dan nyaman digunakan.
Tidak seperti laptop biasa, laptop layar ganda ini memiliki lima mode penggunaan yang membuat laptopnya fleksibel dan mudah digunakan bahkan buat kamu yang gaptek sekalipun. Hehe.
Nah, waktu acara ASUS, aku menyaksikan peragaan Mas Danu, kru ASUS memamerkan betapa fleksibelnya laptop ini. 5 mode penggunaan ASUS Zenbook DUO adalah:
Dual-Screen Mode
Sesuai namanya, mode ini memaksimalkan penggunaan dua layar OLED untuk bekerja. Nah, fitur ini nih yang bisa dimanfaatkan oleh Alina. Mode ini memposisikan laptop lebih tinggi dengan penyangga yang tersedia hingga kedua layarnya dapat terlihat jelas.
Pada layar pertama, Alina bisa membuka aplikasi desain untuk membuat gambar sesuai pesanan klien. Nah, layar satunya lagi bisa ia gunakan untuk Zoom dengan klien atau mencari bahan untuk referensi proposal yang dibuatnya. Serunya lagi, keyboard fisiknya bisa digunakan tanpa kabel dengan koneksi bluetooth. Fleksibel banget kan?
ASUS ZenBook Duo Dual Screen Mode |
Desktop Mode
Nah, mode kedua tak kalah uniknya. Dua layar laptop Zenbook DUO ini bisa dipasang secara vertikal dan berdampingan. Bentuknya jadi seperti buku besar yang berdiri tegak.
Alina bisa menggunakan mode ini untuk menulis artikel di satu layar dan layar satunya untuk browsing mencari bahan dan riset kecil-kecilan. Untuk mengetik lebih nyaman, ia bisa menggunakan keyboard terpisah yang dikoneksikan dengan bluetooth. Keren banget!
ASUS ZenBook Duo Desktop Mode |
Nah, mode berikutnya adalah laptop mode, menggunakan laptop ini seperti laptop standar. Satu layar aktif dan keyboardnya diletakkan di atas layar kedua. Tenang saja, keyboard dan layar kedua takkan bergeser karena ada magnet diantaranya. Keduanya akan tetap melekat sempurna walaupun dibawa bepergian.
Jangan khawatir, layar laptop kedua juga takkan tergores walaupun digencet oleh keyboard ya karena sudah dilengkapi perlindungan Corning Gorilla Glass. Kamu bisa menggunakan mode ini saat berada di ruangan terbatas seperti pesawat, kereta api, dan ruang seminar, misalnya.
Laptop Mode with Virtual Keyboard
Kamu lebih suka pakai virtual keyboard? Bisa banget. Nah, Gunakan saja mode keempat ini. Lepas keyboard standar dan gunakan virtual keyboard yang dilengkai virtual touchpad yang lebih praktis dan ringkas.
Dengan ScreenXpert, kamu bisa
menggunakan virtual keyboard dengan tampilan yang berbeda sesuai pilihanmu.
Untuk memunculkannya, gunakan virtual touchpad dengan menggunakan
enam jarimu, swipe ke atas. Mudah kan?
Sharing Mode
Nah, mode kelima ini cocok buat kamu yang akan mengikuti rapat dan berdiskusi dengan klien. Alih-alih pakai laptop dengan mode standar untuk presentasi, lebih mudah kalau pakai sharing mode ini. Kamu bisa berbagi layar dengan mudah.
Caranya gampang banget, Cukup buka layar laptop hingga 180° dan aktifkan mode ini melalui ScreenXpert. Kedua layarnya kini saling bertolak belakang sehingga memudahkan dua orang untuk menggunakan laptop ini bersamaan dan berdiskusi tentang proyek yang dikerjakan.
ASUS ZenBook Duo Sharing Mode |
Aku sempat mencoba mode ini di acara peluncuran ASUS Zenbook DUO. Aku berbagi layar dengan Fina untuk melihat foto-foto jepretan Mbak Rien di galeri Instagramnya. Dengan mode ini, kami bisa melihat gambarnya dengan mudah walaupun menggunakan satu laptop, tidak pakai rebutan dan berdesakan. Seru banget kan ya laptopnya?
Performa Terbaik Ditenagai AI
Teknologi AI semakin naik daun belakangan ini. Sebagai jenama paling inovatif, ASUS tentu saja menghadirkan teknologi AI di dalam Zenbook Duo UX4806 untuk meningkatkan produktivitas dan kreativitas penggunanya
Layar ganda ASUS Zenbook ini sudah bersertifikasi Intel® Evo™ Edition yang dibekali prosesor bertenaga AI, Intel® Core™ Ultra 7 155H paling anyar. Prosesor Intel® Core™ dipersenjatai NPU atau Neural Processing Unit untuk memproses aplikasi yang menggunakan AI.
Semua aplikasi dan fitur yang bekerja menggunakan AI dapat berjalan dengan lancar tanpa menguras daya besar. Hmm, Alina bisa memanfaatkan teknologi AI ini untuk memudahkan pekerjaannya sebagai Virtual Asisstant, membantu ia menulis artikel dan merancang ilustrasi lebih cepat dan mendetail.
Selain itu, prosesor Intel® Core™ Ultra 7 155H juga dibekali chip grafis Intel® Arc™ yang performanya dua kali lipat lebih keren dibandingkan dengan chip grafis terintegrasi di prosesor Intel® generasi sebelumnya. Chip grafis Intel® Arc™ juga sudah didukung berbagai teknologi grafis modern seperti real-time ray tracing, Xᵉ Super Sampling, hingga DX 12 Ultimate dan Advanced Media Engine.
Tak hanya itu, laptop ini hadir dengan sistem operasi Windows 11, juga merupakan laptop berfitur Copilot untuk dukungan AI. Copilot di Windows 11 melengkapi keahlian dan kreativitasmu dengan bantuan kecerdasan serta jawaban relevan.
Selain itu, laptop ini juga sudah dilengkapi Office Pre-Installed, agar kamu bisa menikmati semua manfaat dengan PC yang lengkap – PC sudah termasuk Office Home & Student 2021. Aplikasi Office versi lengkap (Word, Excel dan PowerPoint) memberikan semua fungsi yang dibutuhkan dan diharapkan oleh penggunanya.
“Ini yang aku butuhkan, Mbaaak. Aku harus nabung dulu biar punya laptop futuristik ini biar cita-citaku menjadi freelancer bebas merdeka tercapai, “ katanya.
“Lho memangnya selama ini tidak
merdeka?” Aku terbahak.
“Absolutely Not!” tunjuk Alina ke meja kerjanya.
Iya sih, selama ini ia terkungkung, terjajah dan belum merdeka karena harus bekerja di rumah saja dan tak bisa ke mana-mana karena rempong bawa peralatan tempurnya yang seabrek itu, hahaha.
Sumber Foto:
Bairuindra, Pandu Tech Hijau, Kang Didno dan Web ASUS.
Menarik banget laptopnya!
ReplyDeleteaku terkagum2 liat ini laptop aus zenbook bener2 canggih dan keren poollllll cocok banget tu buat temen mba dewi sebagai VA harus banyak meet klien bair gak kebanyakan gadget di mejanyaaa hehehe...aku yg cuma liat dan baca review mb dewi aja super duoer kagum dan pengen loooo haha...tapi harganya emang wow jadi siap2 nabung dl ajahh :)
ReplyDeleteVirtual Assistant ternyataaa mayan juga gajinya ya mba
ReplyDeleteapalagi klo kompeten dan kredibel yha.
pakai laptop ASUS yg ini pastinya memudahkan hidup banget!
apalagi yg kerjanya sangat mobile, kyk mba dedew, ehhh kayak Alina.
Pekerjaan virtualnassistant lagi viral yaa. Bayarannya dollar pula. Tapi kudu didukung gadget dan pas banget kalo ada laptop ASUS yg punya 2 layar. Cakep banget, bisa jd laptop bisa jadi tab juga.
ReplyDeletesudah tak bjsa dipungkiri kalau kehadiran ASUS Zenbook DUO (UX8406) memang jadi angin segar buat para penikmat gadget yang butuh sesuatu yang baru, unik dan gahar untuk melaksanakan kerjaan hari hari. Ini salah satu yang bisa diandalkan banget yah
ReplyDeleteVirtual Assistant ini sekarang lagi menggoda banyak pihak dan tidak sedikit yg sudah berkecimpung dalamnya dan Laptop Asus pintar sekali membidik pasar yg sedang banyak butuh. Zenbook design cakepssss.
ReplyDeleteInformatif serta menarik sekali nih mba, di era digitalisasi pekerjaan virtual asistant sangat menjanjikan ya. Apalagi bagi kita-kita yang terbiasa mengatur waktu dengan baik. Auto makin cuan dan kerja dari mana aja bisaaa..apalagi diimbangi sama perangkat revolusioner yang super tangguh serta mengutamakan kenyamanan user 🤩 The best memang ASUS Zenbook DUO (UX8406) Idaman banget spek dan fitur nya.
ReplyDeleteAh iya, sekarang banyak yang menjajal peruntungan menjadi virtual. Assitent ya mbak
ReplyDeletePekerjaan yang cukup menjanjikan
Pastinya agar semakin mendukung kinerja virtual assitent, harus ada laptop yang canggih dan mumpuni seperti ASUS Zenbook DUO UX8406 ini ya
Sukaaaaaa banget Ama laptop Asus. Dari dulu udah ngefans berat Ama brand ini, sampe akhirnya aku pun beli laptop Asus juga mba. Tapi bukan duo pastinya, soalnya walopun ini super keren, cuma terlalu canggih buatku yg pake laptop hanya utk ngeblog dan BW Thok hahahahahaha.
ReplyDeleteSempet bicara Ama suami ttg laptop ini, dan dia LGS bilang, 'kamu kalo kerjaannya kayak temenku yg IT dan ngurusin keamanan sistem kantor, bolehlah pake laptop begini. Tapi kalo cuma utk ngeblog, Yo apa ga kecanggihan. Ntr bingung sendiri' 🤣🤣🤣
Jadi cuma bisa mengagumi dr jauh aja mba 😄. Yg pasti Asus memang keren kok 👍👍👍
Nggak kebayang lihat secara langsung laptop dengan 2 layar heuheu.. Pastinya sangat membantu pekerjaan ya mbk, apalagi sebagai VA, makin satset kerjanya
ReplyDeleteLaptop impian ini...ringkas, simple tapi spek gahar dengan banyak pilihan mode. Buat yg sering presentasi bisa pilih mode sharing. Ah bikin mupeng pengen punya
ReplyDeleteImpressed banget deh ASUS Duo ini. Amaze dibuatnya. Bikin kita jadi kerja atau melakukan kegiatan multitasking dengan lega dan memuaskan. Huhu kepengen deh punya. Mana AI-nya juga kereeeen.
ReplyDeleteWaaw, ASUS gak henti-hentinya berinovasi ya. Sering keluarin produk yang bikin tercengang. Seperti ASUS Zenbook DUO (UX8406) inu yang hadir dengan layar ganda dan spesifikasi mumpuni. Beneran bikin mupeng deh. Laptop ini pastinya sangat menunjang pekerjaan digital yang butuh banyak perangkat ya.
ReplyDeleteSukses terus buat Alina ya, keren lho menekuni jadi virtual assistant dan punya banyak klien dari luar negeri.
ReplyDeleteKeren juga nih inovasinya ASUA menghadirkan ASUS Zenbook DUO (UX8406), satu laptop tapi layarnya bisa ada dua. Ini selaras banget dengan kebutuhan banyak orang sekarang yang dituntut multitasking
Keren banget sih ini jujur, karena aku pun di rumah selalu menggunakan dua layar. jadi kalau pas harus meeting di luar dan bawa laptop suka kagok, kalau laptopnya kayak Asus gini happy deh. Tampilannya pun tetap stylish ya Asus, selalu suka.
ReplyDeletemupeengg beratsss ama laptop inii
ReplyDeletebikin kerjaan jadi sat set ya mbaaa.
makin semangaattt buat blogging jugaa
Artikelnya lengkap banget Mbak Dew, jadi paham sampe detail spek dan fiturnya si Zenbook Duo. Sebuah inovasi yang luar biasa dari ASUS. Tentunya untuk semakin memudahkan pengguna dalam beraktivitas dengan laptopnya.
ReplyDeleteSetuju ih... Kegantengan dan pesona DJ Winky enggak bisa mengalihkan mata dari ASUS Zenbook DUO yang keren dan canggihnya bikin hati deg-degan...
ReplyDeleteAku sering denger kerjaan VA, pengen sih, tapi masih bingung gimana memulainya, apalagi gak jago Bahasa Inggris. Eh tapi katanya ada pula VA utk org Indonesia ya? bahasa donk mbak kapan2 kerjaan ini hehe.
ReplyDeleteButuh laptop yang emang mumpuni dan memang mendukung ya buat kerjaan VA, laprop Zenbook Duo ini bisa menjadi alat yang cocok.
Aku sering denger kerjaan VA, pengen sih, tapi masih bingung gimana memulainya, apalagi gak jago Bahasa Inggris. Eh tapi katanya ada pula VA utk org Indonesia ya? bahasa donk mbak kapan2 kerjaan ini hehe.
ReplyDeleteButuh laptop yang emang mumpuni dan memang mendukung ya buat kerjaan VA, laprop Zenbook Duo ini bisa menjadi alat yang cocok.
Keren sangat inovasi laptop duo layar ASUS ini. Bikin para pekerja profesional bekerja tanpa batas. Sangat mengakomodasi kerja ultitasking ya. Dipkae kerja sambil hiburan juga bisa. Aamiin semoga kebeli deh laptop yang begini. :D
ReplyDeleteKeren sangat inovasi laptop duo layar ASUS ini. Bikin para pekerja profesional bekerja tanpa batas. Sangat mengakomodasi kerja ultitasking ya. Dipkae kerja sambil hiburan juga bisa. Aamiin semoga kebeli deh laptop yang begini. :D
ReplyDeleteIya dulu sempat ada baca gitu laptop dua layar begini. Terus gak lama covid19 jadinya kepending kali ya? Baru muncul lagi sekarang...
ReplyDeleteEmang keren nih Asus
Selalu mengedepankan inovasi
ASUS Zenbook DUO (UX8406) beneran solusi buat kak Alina nih yaa.. cocok banget buat yang kerjaannya multitasking kayak VA gitu. Jadi gak perlu dua laptop plus ponsel, hahaha..
ReplyDeleteItu laptop bisa berdiri ya? Inovasi ASUS memang tiada henti deh. Laptopnya canggih banget. Pengen punya tapi harus nabung dulu ini mah.
ReplyDeleteBaru tau rasa ntar Alina klo udah punya Zenbook Duo ini, pasti maunya kerja mulu enggak brenti2 saking lancarnya wkwkwkk... Pas banget specnya dengan yang dibutuhkan Alina yaa..
ReplyDeleteLaptop impian banyak orang niy mba Dew, cakep banget desainnya nyaman dibawa kemana-mana, karen tipis dan ringan, desainnya keren banget, cocok banget buat saya yang mobilisasinya lumayan tinggi
ReplyDelete