Dear Teman,
Beberapa waktu
lalu, aku mendampingi Ayahku menjalani operasi katarak di Rumah Sakit Mulia di Bogor
menggunakan BPJS. Ini adalah operasi katarak Ayahku yang kedua kalinya untuk
mata yang sama. Enam tahun lalu, ia pernah menjalani operasi ini.
Saat pemulihan pakai pelindung mata |
Ternyata, katarak Ayahku timbul lagi dan membuatnya kesulitan melihat dengan jelas. Saat konsultasi ke dokter mata, beliau menyarankan untuk operasi katarak kembali.
Baca Juga: Sesak Napas Belum Tentu Asma
Katarak adalah kondisi mata yang keruh dan mengabur secara perlahan. Penyakit ini disebabkan oleh usia yang menua atau trauma pada jaringan mata. Menurut artikel yang kubaca, lensa mata terdiri dari protein dan air. Semakin tua, kondisinya kurang fleksibel dan menebal. Penyakit ini bisa menyebabkan kebutaan jika tidak ditangani.
Operasi katarak adalah prosedur bedah untuk mengangkat lensa mata yang keruh akibat katarak dan menggantinya dengan lensa buatan. Operasi ini tergolong ringan dan jarang ada efek samping ya.
Pak dokter ramah yang praktek di Rumah Sakit Mulia ini menyarankan untuk menggunakan BPJS. Kami pun segera mengurus persyaratannya. Pertama, kami ke Puskesmas yang berada dekat rumah. Puskesmas ini ramai sekali pasiennya.
Alhamdulillah, untuk lansia
diberikan pelayanan yang lebih cepat. Kami pun menemui dokter umum di puskesmas
dan meminta surat rujukan untuk konsultasi dokter mata di Rumah Sakit Mulia
Bogor.
Setelah mendapat
surat rujukan, kami pun ke Rumah Sakit Mulia Bogor. Kali ini, kami tidak
membayar sendiri tapi melalui jalur pasien BPJS. Sebelumnya, kami mendaftar
secara online di aplikasi Mobile JKN dan menuju ke lantai bawah untuk daftar ulang.
Kelebihan mendaftar online, antrean kita lebih cepat dibandingkan mendaftar langsung
di loket. Jangan lupa, serahkan surat rujukan asli di loket.
Tak lama, kami pun dipersilakan untuk menuju ruang tunggu pasien BPJS. Ruangannya cukup luas dan nyaman. Kebanyakan yang antre adalah lansia.
Alhamdulillah, Ayahku mendapat nomor antrean pertama. Masuk ke ruangan praktek dokter, Ayahku langsung USG mata. Mata beliau diperiksa untuk mengukur bola mata. Tujuannya untuk memperkirakan ukuran lensa buatan yang akan dipasang.
Setelah itu, dokter menjadwalkan operasi pada hari Rabu. Ayahku ingin lensa yang lebih bagus kualitasnya daripada yang ditanggung BPJS. Jadi, kita menambah biaya lensa buatan ini dengan uang sendiri dan membayarnya di kasir.
Jadwal untuk operasi mata pak dokter adalah satu minggu sekali pada hari Rabu. Kami pun mengisi berbagai dokumen dan formulir. Setelah Mata Ayah dicek, kami lalu mendapat penjelasan apa yang perlu disiapkan untuk operasi hari Rabu.
Diantaranya, minum obat di malam hari sebelum operasi. Lalu datang pagi-pagi ke rumah sakit sekitar pukul 6-7 untuk swab dan pulang untuk beristirahat di rumah. Operasi katarak akan dilakukan pukul 13.00. Pasien harus sudah datang sejam sebelum tindakan dan sudah minum obat sejam sebelum jadwal operasi. Jangan lupa, saat operasi harus membawa surat kontrol, dan dokumen lainny.
Setelah
mengisi dokumen, aku pun ke poli obat untuk mengambil obat Ayah. Antrean saat
itu cukup panjang.
Baca Juga: Maksimalkan 1000 Hari Pertama Anak
Pengecekan mata saat kontrol sebelum operasi |
Alhamdulillah, hasil operasi katarak bagus |
Pasien diberikan obat tetes mata yang harus diaplikasikan ke mata setiap satu jam sekali. Tetes mata ini berguna untuk mencegah infeksi dan peradangan. Juga mengurangi tekanan pada mata. Setelah beberapa hari, obat tetes mata diberikan setiap tiga jam. Lalu, berkurang menjadi tiga kali per hari. Thanks to Mamaku yang telaten sekali merawat Ayahku. Pasien juga harus banyak beristirahat dan mengenakan tutup mata ala bajak laut di matanya yang habis operasi. Mata yang baru dioperasi tidak boleh terkena debu, asap dan lainnya. Menurut pak dokter, banyak operasi katarak gagal karena pasien tidak mematuhi aturan dari dokternya. Ada pasien yang saat perbannya dibuka mengalami infeksi dan lainnya. Hiks.
Baca Juga: Waspada Pneumonia pada Anak
Ayahku juga harus menjaga pola makannya lebih baik karena ia adalah pengidap diabetes yang yang butuh waktu lebih lama untuk pulih. Kontrol pertama dilakukan enam hari setelah operasi. Alhamdulillah, hasilnya bagus. Lensa Ayah sudah pas. Ia sudah boleh sujud saat salat dan boleh mencuci muka dengan air. Kontrol berikutnya, dokter mengukur kacamata agar penglihatan lebih jelas pasca operasi. Alhamdulillah, operasi ayahku berjalan lancar dan matanya kini bisa melihat dengan lebih jelas.
Wah bokapku juga baru-baru ini operasi katarak pakai BPJS juga mbak. Secara umum prosesnya mudah, hanya saja ada kesalahan bokap saat memilih RS lanjutan setelah dari faskes 1. Bokap milih RS X yang terkenal gak bagus pelayanannya hanya karena tetangga kami yang dokter mata berpraktik di sana. Alhasil, harus nunggu... 3 bulan sebelum dioperasi. Padahal, jika pilih RS lain bisa lebih cepat, dan ya gak masalah sih ditangani oleh dokter mana saja ya kan.
ReplyDeleteAku baru-baru ini juga perawatan syaraf akar gigi. Prosenya juga mudah, dan itu JKN Mobile sangat membantu untuk pendaftaran, walaupun di hari H, tetap ambil antrean manual hehe, tapi ya paling gak yang manual mereka mendahulukan orang-orang yang sudah check in di JKN mobile.
Alhamdulillah ya mbak Dedew kalau operasi kataraknya lancar. Bisa pake BPJS pula. Dan layanannya juga bagus.
ReplyDeleteBeberapa tahun lalu ayah saya juga operasi katarak. Udah sembuh. Tapi belum berani nyetir mobil lagi.
Alhamdulillah, ikut senang dengan perkembangan kesehatan Ayahnya.
ReplyDeleteAku jadi inget belum ngurus2 BPJS euy buat keluargaku. Padahal penting banget ya ðŸ˜
Beberapa waktu lalu pas istriku mendadak ketubannya rembes dan harus dirujuk ke RS, itu semua biayanya juga dicover sama BPJS.
Mangkanya bingung kalo orang2 suka bilang bpjs ga penting tuh.
Alhamdulillaah mata ayahanda mbak Dedew kini sudah pulih dan dapat melihat dengan jelas. Ikut senang akuuuu :D Ternyata operasi katarak bisa dilakukan lebih dari sekali ya? By the way, papahku juga akan melakukan operasi mata nih, sedang konsultasi ke dokter mata nih. Makasih sharing-nya ya. Sehat2 selalu ayahnya. Dengan BPJS ternyata bisa juga, trus nambah biaya sendiri ya supaya dapat lensa yang lebih ok sip2.
ReplyDeletealhamdulillah ya Mba Dew operasi kataraknya ayah berhasil dan hasilnya maksimal bagus, sehingga dapat melihat dengan normal lagi, hal-hal yang berkaitan dengan ayah selalu membuats aya menangis mba, sehat selalu untuk ayahnya ya Mba Dew
ReplyDeleteAlhamdulilah ikut seneng, Bapak mbak Rieka kembali bisa melihat dengan jelas.
ReplyDeleteJadi inget nenek aku mbak, kayaknya dulu juga punya riwayat katarak, aku sendiri lupa lupa inget, entah waktu itu operasi apa enggaknya.
Aku ngebayangin operasi katarak, aku kira lama gitu prosesnya. Ternyata cepet juga ya mbak
Memang untuk mendapatkan kualitas pelayanan maupun obat setelah kita periksa, kalau menggunakan versi "pasien umum" bisa request obat yang paling bagus
Alhamdulillah sehat lagi ya... Untuk sehat memang harus telaten, bukan hanya saat sakit tapi juga saat pemulihan. Kadang pasien suka abai ya, bisa karena menyepelekan atau karena nggak sabar...
ReplyDeleteDulu nenek ku pernah operasi katarak ini, di Sibolga , tp menurut dia ga berhasil Krn matanya ttp ga bisa melihat jelas.
ReplyDeleteTapi setelah baca tulisan mba, jangan2 nenekku yg ga patuh Ama aturannya, jadi hasilnya ttp aja blur di penglihatan dia.
Atau ngaruh ga Krn usia yg sudah sangat tua mba? Waktu itu beliau udh 80an soalnya.
Sekarang oprasi katarak cepet ya mbak. Bapakku pernah juga, jarak mata kiri dan kanan hrs nunggu 6 bln. Pada waktu itu belum ada BPJS tapi Askes pakainya.
ReplyDeleteKalo memilih lensa yg lebih bagus gitu nambah biayanya sampai berapa mbak?
ReplyDeleteMungkin karena dokter mengatakan ini operasi kecil dan ngga nyeremin, maka kekebanyakan pasien yang gagal recovery jadi menyepelekan ya mbak.
ReplyDeleteAlhamdulillah operasi Ayahnya berhasil dan recoverynya pun turut sukses berkat ketelatenan Ibundanya mbak Dewi ^^
Masku juga ka Dew, abis operasi katarak.
ReplyDeleteJadi diwanti-wanti buat berenti ngudud. Sayangnya, itu pesan menguap setelah beberapa waktu berlalu. HUhuhu~
Alhamdulillah, dokternya gercep yaa.. Jadi Ayah bisa kembali beraktivitas. Dan pasca recoverynya kudu ada pantangan makanan dan aktivitas lagi kah?
Jadi berasa flash back pas Ibu mertua operasi katarak juga, saat itu beliau memilih full cover BPJS, tidak beli lensa yang lebih bagus. Katanya sudah oke-oke aja, diawal selesai operasi harus pake kacamata yang dikasih sama RS, agak kabur katanya tapi beberapa hari kemudian pulih dan penglihatan kembali normal. Bersyukur ada BPJS dan kualitas pelayanannya semakin bagus.
ReplyDeleteOh mata yg udh operasi katarak bisa kambuh lagi? Alhamdulillah ya kak operasi dan pelayanan BPJS nya berjalan lancar.
ReplyDeleteSyukurlah pelayanan BPJS untuk lansia terbilang cepat jadi memudahkan untuk proses pengobatannya. Oya baru tahu ternyata masalah katarak ini bisa kambuh kembali ya mbak setelah pernah operasi
ReplyDeleteAlhamdulillah, operasi beliau berjalan lancar. Semoga makin sehat dan kondisi kataraknya semakin membaik. Amin.
ReplyDeleteKatarak itu one day carea ya..Alhamdulillah bisa di cover BPJS...asal bisa memilih klinik yang pelayanan nya mudah dan ga ribet
ReplyDelete