Dear
Teman,
Sejak usia dini, sebaiknya anak-anak sudah mulai dikenalkan dengan literasi keuangan. Kenapa sih harus saat masih piyik? Kenapa mesti membebani anak-anak? Eits, nggak dong. Justru literasi keuangan yang diajarkan sejak usia dini akan membentuk perilaku dan kebiasaan keuangan anak yang baik di masa depan.
Mengenalkan Literasi Keuangan pada Anak Lewat Games Seru |
Tahu kan, usia dini adalah masa penting untuk pembentukan perilaku dan kebiasaan seseorang. Maka, inilah saat tepat untuk menanamkan kebiasaan baik pada anak.
Apa itu
literasi keuangan?
Menurut
OJK, Literasi
Keuangan adalah pengetahuan, keterampilan, dan keyakinan yang memengaruhi sikap
dan perilaku untuk meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dan pengelolaan
keuangan untuk mencapai kesejahteraan keuangan masyarakat.
Melek literasi keuangan adalah life skill yang harus dipunyai setiap orang karena mulai dari bangun tidur hingga tidur lagi, selama melakukan aktivitas sehari-hari kita tak bisa lepas dari yang namanya transaksi keuangan. Mulai dari jajan kue putu, membeli minuman di minimarket, memesan gojek atau naik bus Trans Semarang, hingga bayar SPP sekolah dan lainnya semua membutuhkan transaksi keuangan.
Jika kita mengajarkan anak-anak literasi keuangan sejak dini, kelak mereka bisa mengatur keuangan pribadi dan keluarganya dengan baik. Jadi, tak ada lagi tuh yang namanya terjerat pinjaman online dan dikejar-kejar debt collector karena kebablasan meminjam uang di pinjol untuk berfoya-foya. Sedih, kan.
Baca Juga: Asah Otak Lewat Game Solitaire
Menurut perencana
keuangan Emanuela Christianti, ada 7 Good Financial Habit for Kids yang perlu
dilatih yaitu:
1.
Terbuka mendiskusikan keuangan.
Anak
terbiasa diajak berdiskusi tentang uang dengan orang tuanya. Jadi, misalnya
anak ingin suatu barang misalnya sepeda maka ia akan mengobrol dengan Ayah dan
Ibu bagaimana cara mendapatkannya. Orang tua bisa memberi solusi seperti anak
menabung dulu, nanti orang tua yang akan menambah kekurangannya.
2.
Prioritas kebutuhan vs keinginan.
Anak-anak
akan terbiasa untuk mengeluarkan uang dan membeli suatu barang dengan bijak,
tidak impulsif. Jika ia ingin suatu hal, ia akan berpikir dulu apakah ia
membutuhkan barang itu, atau hanya keinginan sesaat?
3.
Menahan diri (delay gratification).
Ya, kemampuan untuk menahan diri untuk tidak langsung terpenuhi keinginannya saat itu juga penting untuk dilatih. Anak yang mampu menunda kepuasan, akan tumbuh menjadi anak yang punya daya juang dan daya tahan menghadapi tekanan.
Ajari anak bahwa semua butuh proses. Misalnya, ia menginginkan suatu barang, tapi orang tua belum ada uang maka ia harus bersabar menunggu. Orang tua juga bisa mengajak anak menabung untuk mendapatkan keinginannya.
4.
Menentukan tujuan keuangan dan perencanaan.
Sejak dini,
anak diajarkan untuk punya perencanaan keuangan. Misalnya, ia ingin membeli
sepatu basket baru artinya ia harus menabung dulu. Misalnya, harga sepatu Rp1.000.000,- ia harus menabung
berapa lama dan berapa jumlahnya agar uangnya cukup. Jadi, tidak merengek ke
ayahnya untuk dibelikan.
5.
Disiplin menabung.
Kebiasaan rutin
menabung juga baik untuk anak. Anak bisa menabung di bank, celengan atau di
tabungan sekolah yang dipegang wali kelas. Dengan rutin menabung, anak akan
terbiasa menyimpan uangnya juga ia akan punya tabungan cukup lumayan saat
kuliah nanti.
6.
Mengatur uang saku.
Sebaiknya
anak-anak diberikan uang saku agar ia bisa belajar mengelola uangnya. Uang saku
bisa diberikan setiap hari, setiap minggu atau setiap bulan. Jika uangnya habis
sebelum waktunya karena kebanyakan jajan maka itu menjadi resiko anak.
7.
Berbagi (mengenal tanggung jawab agama dan
sosial).
Anak-anak juga
sebaiknya diajarkan untuk terbiasa berbagi dan bersedekah. Biasanya, ada
celengan Jumat Berkah di sekolah setiap Jumat. Nah, ajarkan anak untuk
menyisihkan uang jajannya untuk berbagi. Begitu juga iuran kelas yang menjadi
kewajiban tiap anak. Ajari anak untuk menyisihkan uang sakunya untuk membayar
iuran.
Bagaimana
Mengajarkan Literasi Keuangan pada Anak?
Ya, mengajarkan literasi keuangan pada anak usia dini tentu saja harus disesuaikan dengan usia dan tingkat pemahaman mereka, ya. Nggak mungkin kan anak TK kita ajari tentang saham dan reksadana? Pelan-pelan, Pak Supir! Hehe.
Mengenalkan anak literasi keuangan sejak dini lewat buku bergambar |
Ada
beberapa cara mengenalkan literasi keuangan pada anak sejak dini:
1.
Kita bisa membacakan anak buku-buku cerita
bergambar yang berkaitan dengan literasi keuangan seperti berbelanja ke pasar,
menabung dan topik lainnya. Papa dan Mama bisa membuka aplikasi Lets Read
untuk mendapatkan buku-buku bacaan seru secara gratis.
2. Saat anak-anakku masih TK, mereka sering diajak bu guru melakukan kegiatan yang berkaitan dengan transaksi keuangan. Tentu saja, kegiatan itu dilakukan sambil bermain. Misalnya saja, bu guru mengajak anak-anak ke minimarket untuk jajan.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Game
Nah, masing-masing
anak dibekali uang 10 ribu rupiah. Anak-anak diajari memilih barang yang
harganya sesuai dengan uang yang mereka bawa. Mereka juga diajarkan cara
membayar belanjaan di kasir. Seru, kan! Sepulang dari minimarket, semingguan Aldebaran cerita terus tentang
pengalamannya berbelanja di minimarket, haha.
3.
Ajari anak keinginan dan kebutuhan itu berbeda |
4.
Berikan anak yang lebih besar uang jajan
sesuai kebutuhannya dan berikan kebebasan ia untuk mengelolanya. Misalnya, uang
jajan 75 ribu harus cukup untuk membeli jajan di sekolah 5 hari, membayar iuran
kelas dan sedekah jumat serta menabung di celengan. Kebutuhan lain diluar itu
bisa diminta ke orang tua.
5.
Mengajari anak berjualan. Anak sulungku Nailah,
pernah membuka lapak buku KKPK di bazaar sekolah. Ia senang dan bangga sekali
bisa berjualan buku di bazaar. Tak habis-habis ia pamerkan uang hasil penjualan
bukunya ke teman-temannya, hehe.
6.
Mengajak anak bermain game keuangan.
Ya,
bermain game adalah salah satu cara yang menyenangkan untuk mengedukasi anak tentang
keuangan. Aku menemukan website game yang mengajarkan anak-anak untuk melek literasi
keuangan dengan cara yang seru.
Bermain Sambil Belajar di Mortgage Calculator Money Games
Perkenalkan
ya, nama webnya adalah mortgagecalculator.org. Nah, web dari Inggris ini sebenarnya membahas tentang uang dan keuangan. Ada juga kalkulator digital untuk menghitung biaya KPR per bulan. Tapi, ternyata mereka juga punya Money Games yang khusus menyediakan berbagai game keuangan untuk anak-anak untuk mengajarkan anak tentang literasi keuangan. Keren, ya!
Baca saja tagarnya Free Online Financial Video Games For Kids. Di web ini, anak-anak bisa memainkan berbagai Free Online Entrepreneur, Business, & Money Management Video Games for Kids. Sudah kebayang kan serunya, mana jenis gamenya banyak banget! bingung deh pilihnya!
Bermain sambil belajar tentang keuangan |
Terus, tak usah susah-susah mengunduh aplikasi yang berat di ponsel kita. Kita bisa membuka websitenya langsung dan tak usah pakai login untuk memainkan berbagai game seru tentang keuangan bersama anak.
Ada 10 lebih kategori game yang bisa anak-anak pilih. Mulai dari game real estate, money games, cryptocurrency game, farming simulation games, grocery stores games hingga enviromental games, ada semua di sini! Semuanya game yang kapasitasnya ringan dan tidak sulit membukanya dari laptop. Terus, animasinya juga lucu-lucu. Seru!
Nah,
berikut ini beberapa game pilihan murid-muridku Alika dan Alesha (kelas 3 dan 5
SD )yang mereka mainkan di rumahku. Apa saja game yang mereka mainkan?
1.
Idle Mining Empire
Game ini
ada di bagian Business Simulation Games. Selain mining empire
juga ada game bertema serupa seperti Flower Shop dan Idle Pet
Business.
membangun tambang emas raksasa |
Semakin
tinggi level kita, maka pekerjaan akan lebih cepat karena fasilitasnya lebih
lengkap. Jumlah pekerja bertambah, pekerja yang ada jadi lebih cekatan jadi
uang yang terkumpul juga lebih banyak. Jika dana kita sudah mencapai 1000
dollar kita bisa membeli saf atau lorong galian tambang yang baru untuk
dikerjakan bergitu seterusnya hingga pertambangan milik kita makin besar dan
maju.
2.
Farm Town
Permainan
ini bisa kamu temukan di bagian Farming Simulation Games. Di game Farm Town,
kita akan bercocok tanam dan beternak di peternakan. Ada 40 level yang bisa
kamu mainkan. Wow, banyak juga ya! Cara mainnya juga mudah.
Bercocok tanam seru |
3.
Lumberjack Master
Permainan ini
bisa didapatkan di bagian enviromental. Gamenya mudah banget. Kita
menjadi penebang kayu yang dibekali kapak. Tugas kita, menebang pohon dan
mengangkut kayunya pakai ransel. Kalau sudah penuh ranselnya, kita ke rumah
merah untuk menjual kayu kita. Begitu seterusnya. Kalau ingin menambah peralatan,
biar kapaknya lebih canggih atau langkah kakinya lebih cepat kita menuju ke
rumah biru. Di sana, kita bisa membeli berbagai peralatan dan fitur ekstra asal
uangnya mencukupi yaa!
Menjadi penebang kayu |
Nah, itu dia tiga permainan yang kami mainkan di Money Games for Kids. Seru banget lho. Nanti bakal kami coba permainan lainnya yang lebih seru dan menyenangkan. Selamat mencoba, ya!
Betul banget Mbak Dedew. Untuk ngajarin anak2 tentang literasi keuangan bukan hanya tentang menabung. Tapi juga tentang mengatur uang saku dll.
ReplyDeletePR bagiku nih untuk ngajarin Saladin delay gratification.
dengan permainan anak akan lebih mudah mempelajari literasi keuangan. Jadi ngga sadar kalau permainan ini memberikan ilmu baru. tetep asik deh belajar jadinya. Orang tua kudu tetep mendampingi dan menjelaskan dong ya
ReplyDeleteBagusnya kurikulum merdeka sekarang banyak project-project ya bun, diantaranya agar siswa melek literasi keuangan. Seru juga permainan money games ya untuk anak2 ya. thanks rekomendasinya
ReplyDeleteGamenya banyak dan bervariasi ya kak. Memang baiknya sejak dini anak dikenal tentang literasi keuangan (tentunya sesuai dengan umur mereka). Kadang aku pun yang sudah dewasa ini masih suka dilema antara keinginan dan kebutuhan. Uang yang sudah direncanakan bisa bocor gegara ada tambahan ini itu.
ReplyDeleteDulu aku diajarin papa cara ngatur keuangan sejak 4 SD mba. Kalo temen2 dikasoh uang saku harian, aku dan adek Diksh bulanan. Dan tiap akhir bulan papa minta laporan tertulis, udh kemana aja itu uang kami pake, balance atau ga, ada sisa atau ga dll.
ReplyDeleteSejak itu jadi terbiasa utk ngatur keuangan sampe Skr.
Makanya aku pengen anakku juga gitu, bisa mengatur dan paham ttg keuangan sejak dini.
Uang yg diksh ke mereka juga bulanan, jadi aku selalu minta laporannya, kemana aja uang kepakai, dan kalo kurang, udh dibeli apa aja..
Rekening juga aku bikinin, di rekening emas digital pegadaian. Toh Hrg emas selalu naik, jadi mendingan nabung di sana. Drpd bank biasa. Dari sini mereka juga jadi paham inflasi.
Baguus juga kalo mau lewat games. Jadi semisal anaknya LBH mudah menangkap sesuatu melalui games, LBH bagus pakai ini yaa 👍
Belajar keuangan dan mengelola nya mesti dari usia dini supaya anak bisa lebih menghargai uang. Pakai cara main games bagus juga sih soalnya main, jadi lebih fun. Lebih nempel pengetahuannya
ReplyDeleteAku pikir yang namanya anak memahami literasi keuangan ini bisa dengan mudah diajarkan melalui karakter. Kaya belanja hal-hal yang diperlukan dan tidak bergaya hidup hedonis, eh tapi gak sesimple itu juga yaa.. Tetap sesuaikan dengan usia anak untuk memberi pemahaman yang tepat mengenai keuangan.
ReplyDeletePaling enak, belajarnya melalui main games seru di Mortgage Calculator Money Games.
Aku juga sukaa..
Konon saat usia dini anak bagaikan kertas putih yg mudah menyerap apa yg diajarkan ya ..jadi memang pas banget mengajarkan hal2 baik sejak dini termasuk ttg literasi keuangan ini. Terimakasih sharingnya mba Dew..
ReplyDeleteNgajarin anak tentang keuangan paling asik dengan main games ya mba. Jadi anak nggak terasa kalo lagi diajarkan bijak mengelola uang saku. Aku pun masih suka main game di Mortgage calculator karena banyaknya games yang ada di sana
ReplyDelete