Pengalaman Mudik Lebaran Naik Bus Malam Raya ke Bogor
Dear Teman,
Sudah mudik ke
kampung halaman? Alhamdulillah, aku sudah di Bogor nih di rumah orangtuaku. Aku
dan anak-anak berangkat mudik pakai bus malam Raya tanggal 15 April 2023. Biasanya
aku naik kereta api untuk perjalanan ke Bogor. Tapi, saat pandemi aku lebih
sering dijemput orangtua pakai mobil dari Bogor karena kini perjalanan naik
mobil lebih cepat karena adanya jalan tol baru.
Nah, untuk mudik Lebaran kali ini aku putar otak mau pulang naik apa? Naik kereta api belum bisa karena aku belum vaksin booster, huhu. Tinggal pilihan naik travel atau bus antar kota. Akhirnya, aku memutuskan untuk naik bus malam Raya. Oh iya, bus Raya ini terkenal karena kursi busnya yang menggunakan kursi bekas pesawat. Jadi, lebih nyaman untuk penumpang.
Dulu rutenya ya jalan raya di dalam kota karena saat itu belum ada jalan tol. Jadi, bisa dibayangkan betapa lama perjalanannya ya. Pas aku tanya dia, dia bilang orang agennya bilang kalau rute bus tetap sama yang itu berarti tidak pakai tol? Jjinja? Really? Kebayang deh encoknya naik bus huhu.
Rumah makan khusus Raya di Gringsing (Foto: Fathan Radityasani) |
Karena aku pikir lebih nyaman naik bus malam, akhirnya aku pilih naik bus Raya dan dipesankan tiket deh di agen bus di Terminal Sisemut Ungaran. Jadi bernostalgia deh naik bus malam karena waktu kuliah di Yogya dan masih tinggal di Palembang, aku selalu mudik naik bus malam dan menempuh perjalanan lintas Sumatera selama 2 hari semalam yang panjang.
Jadilah, kami berkemas dan ternyata bawaan kami bertiga cukup banyak, hehe. Ada dua koper, dua ransel dan beberapa tas. Malamnya, kami naik taksi online ke terminal diantar Pak Bagus. Bus kami tipe Mercedes Benz sudah tiba dari Solo dan menunggu penumpang di terminal Sisemut. Fiuh, untung kami tidak terlambat!
Aku dan anak-anak menempati deretan kursi kedua yaitu nomor 5, 6, dan 7. Kami dapat sekotak snack berisi sepotong kue, tisu basah, dan sebotol kecil air mineral. Ada pula bantal kecil dan selimut jika kedinginan. Penumpang bus saat itu tidak banyak paling hanya sepuluh orang dari kapasitas bus 34 orang. Maklum, kami lawan arus mudik ya. Pergi ke kota. Ada beberapa penumpang anak mahasiswa yang berangkat bareng kami.
Alhamdulillah,
dugaan Pak Bagus salah. Bus kami memasuki jalan tol dan lampu pun dimatikan. Yes, Alde lega karena kami lewat tol. Hehe. Kalau dipikir-pikir kalau
ada jalan yang cepat kenapa harus lewat jalan yang jauh dan lebih lama ya? Hehe. Pak
supirnya menyetir hati-hati dan halus, tidak ngebut dan tidak terburu-buru. Jadi, penumpangnya
lebih nyaman. Kami sempat berhenti di Terminal Banyumanik untuk menjemput penumpang.
Saat tiba di Kendal, bus keluar jalan tol dan ternyata kami menuju rumah makan khusus Bus Raya di Gringsing untuk makan malam. Saat itu, waktu menunjukkan pukul 22.00 malam. Setelah mampir toilet, kami masuk ke rumah makan dan disuguhi pilihan mau menu garang asem atau soto ayam? Kami memilih semangkuk soto ayam dan segelas teh panas. Segar banget deh sahur terlalu dini ini hehe. Enaknya naik bus, kita dapat jatah makan satu kali dan snack juga. Bandingkan dengan kereta api yang kini tak ada lagi jatah makannya ya.
Setelah makan,
kami kembali ke bus dan menunggu Pak Supir yang beristirahat. Tak lama
kemudian, bus kembali masuk jalan tol. Langsung deh aku bobok cantik, haha. Hanya
sesekali terbangun ketika mobilnya terasa kencang. So far, nyaman deh. Pas jam
sahur, aku menantikan bus berhenti di rest area apalagi kata Pak Bagus bus
biasanya dua kali berhenti. Eh, ternyata busnya bablas terus jadi kami
mengeluarkan bekal untuk sahur. Lumayan, makan roti dan minum sekotak susu. Para
penumpang mulai turun satu-persatu. Ada yang turun di Cibinong, Warung Jambu
dan lainnya.
Tak terasa, bus
tiba di Bogor sekitar pukul 04.30 WIB. Cepat juga ya. Untungnya, supir Ayahku
sudah standby ketika kami turun di depan Hotel Amaris di Jalan Pajajaran Bogor.
Alhamdulillah, perjalanan mudik lebaran kami di Bogor berakhir juga. Perjalanan malam dengan bus Raya terasa nyaman untuk beristirahat. Waktu tibanya pun pas jadi tidak terlalu lama menunggu pagi tiba. Next, aku pengen coba naik sleeper bus yang bisa berbaring deh. Sepertinya nyaman banget
untuk perjalanan darat ya. Itulah pengalamanku naik bus malam Raya. Semoga bermanfaat,
ya. Selamat Idul Fitri, mohon maaf lahir batin, Teman!
Jadi tau kayak apa kalo naik bus mba 😄. Kalo bus jarak jauh di Indonesia aku ga pernah naik. Bus yg aku naikin palingan trans J 🤣. Kalo luar kota masih prefer pesawat, KA atau mobil pribadi.
ReplyDeleteTapi ada plan tahun depan mau ke Aceh, dari Medan dan itu naik sleeper bus. Ga sabar banget makanya. Pengen tahu sensasi naiknya. 😄
Btw selamat lebaran mba Dewi 🎉. Mohon maaf lahir batin yaaa 🙏
Malah salfok liat foto selfie di depan, saya kira itu Mbak Dee, ternyata anaknya ya. Mirip banget hehehe
ReplyDeleteJadi kangen naik bus. Sekarang lebih sering naik mobil. Padahal pas jaman kuliah tiap pulang kampung naik bus atau kereta. Kangen sama nuansanya
ReplyDelete