Dian Anggraeni dan Bisnis Pempek Alyssa Nadya dari Palembang
Jangan remehkan UMKM.
Ya, UMKM adalah singkatan dari Usaha Mikro, Kecil dan Menengah. Singkatnya, UMKM adalah bisnis yang dijalankan oleh individu, rumah tangga, atau badan usaha berskala kecil. Seperti usaha kuliner yang dijalankan Dian Anggraeni di rumahnya. Bisnis ini dirintis di rumah oleh seorang ibu dan biasanya dimulai dari sebuah hobi. Bisnis kecil.
Kecil, tapi bukan berarti UMKM bisa dipandang sebelah mata. Menurut Katadata.co.id, tahun 2019 Indonesia memiliki 65,5 juta usaha mikro, kecil, dan menengah? UMKM juga menyerap tenaga kerja sebanyak 119,6 juta orang atau 96,92% dari total tenaga kerja Indonesia!
UMKM juga adalah penyumbang PDB atau produk domestik bruto terbesar negara kita, lho. Tak hanya itu, menurut Menkeu Ibu Sri Mulyani (Kemenkeu.go.id), perempuan berperan penting dalam UMKM. Dalam usaha mikro, 52 persen pelaku UMKM adalah perempuan. Untuk usaha kecil, 56 persen perempuan. Fantastis bukan? Perempuan dan UMKM adalah tulang punggung negara kita.
Di masa pandemi, saat perekonomian Indonesia melemah, UMKM tetap
bertahan dan berusaha untuk bangkit. Salah satu caranya adalah UMKM harus mulai
merambah pemasaran digital dengan memasarkan produknya di internet.
Ada beberapa media untuk pemasaran produk. Mulai dari membuat
situs sendiri, berjualan di media sosial hingga bersaing di marketplace. Pelaku
UMKM sebaiknya mulai mendalami ilmu tentang pemasaran digital untuk memasarkan
produknya seperti Dian Anggraeni.
Perempuan lulusan Hubungan Internasional di UPN Veteran Yogya ini memiliki usaha makanan berupa pempek dan turunannya bernama Alyssa Nadya. Berawal dari hobi Daffa, anak pertamanya yang suka jajan sejak TK. Sayangnya, buah hati Dian sering batuk dan sakit setiap menyantap jajanan yang ber-MSG, pemanis dan berpengawet.
“Jajannya
sih hanya 30 ribu tapi biaya ke dokter bisa menghabiskan ratusan ribu. Nombok
Mamak,” keluhnya.
Dian pun belajar membuat pempek, tekwan, dan jajanan lain untuk anaknya. Pempeknya dibuat tanpa MSG, tanpa bahan pengawet juga perasa dan pemanis buatan agar aman disantap Daffa. Tak disangka, beberapa teman memesan produk olahan tangannya. Tapi, saat itu usahanya belum diseriusi. Hanya berdasarkan pesanan orang saja atau ketika putranya ingin ngemil.
Usaha
membuat pempek dan lainnya ini mulai ditekuni lebih serius ketika anak
ketiganya lahir tahun 2018. Ia ketagihan membuat masakan dan berjualan. Rasanya
puas ketika pelanggan membeli produk kita dan menyukainya. Ia pun serius
mengurus surat perizinan usaha juga sertfikat halal dari MUI.
Awalnya,
ia hanya belajar membuat pempek secara autodidak, kini ia luangkan waktu untuk mengikuti
berbagai kursus memasak untuk menambah keahlian memasak baik secara tatap muka
maupun daring. Dian merasakan memang ilmu yang didapatnya dari kursus berbayar
lebih lengkap dibandingkan kursus gratis.
Ia memproduksi berbagai produknya dari rumahnya di Jalan Seroja, Palembang. Usaha Dian berlabel Alyssa Nadya yang diambil dari nama putri ketiganya ini mulai berkembang. Ia menerima pesanan tak hanya dari Kota Palembang tapi juga dari berbagai kota besar di Indonesia.
Selain membuat pempek dan turunannya (tekwan, siomay dan laksan), Ia mulai memproduksi makanan lain seperti sosis ayam, nugget ikan, dimsum dan nugget ayam. Semuanya buatan sendiri dan bahannya dari daging ikan dan ayam giling sendiri sehingga lebih higienis.
“Sering
ada orang yang membandingkan sosis jualanku dengan yang dijual di pasar kok
harganya jauh berbeda. Di pasar hanya 20 ribuan sedangkan aku jual sosis
setengah kilogram bisa 55 ribu. Sedih juga..”
Tapi rasa sedihnya tidak berlarut-larut karena sang suaminya bilang kalau ada yang bilang produk mereka mahal berarti target pasarnya bukan mereka. Ada harga, ada kualitas. Sosis dan nuget buatan Dian dibuat dari daging ayam berkualitas dan segar. Dari bahan bakunya saja sudah berbeda. Produknya pun tidak mengandung pengawet, pewarna, pengenyal sintesis serta MSG.
“Ayam giling kan ada macam-macam ya Mbak. Ada yang jual ayam giling dicampur lemak, kulit, jeroan sampek tulangnya juga digiling sekalian sehingga harga lebih murah, tapi kalau kami dagingnya dari dada ayam segar lalu kami giling sendiri di rumah. Jadi kualitas dan kebersihannya bisa diadu,” ujarnya berbinar.
Dian juga telah mengantungi izin usaha dan sertifikat halal LPPOM MUI untuk produknya. Dari usaha yang awalnya mengisi waktu ternyata berbuah manis. Ia terus berusaha berinovasi untuk mengembangkan produknya. Kisah sukses ini tak hanya milik Dian. Tapi, juga dialami oleh banyak pelaku UMKM lain.
Awalnya,
Dian berdagang dan promosi melalui mulut ke mulut. Yang membeli produknya adalah
tetangga, para orangtua teman-teman anaknya. Prinsip Dian dalam berbisnis
adalah Jangan Malu Berjualan karena Hidup Nggak Ditanggung Tetangga, hehe.
Kini,
ia mulai merambah pasar online melalui Watsapp, Facebook, dan Instagram. Awal tahun
2022 ini ia mencoba mengembangkan usahanya dengan berjualan di Tokopedia Alyssa
Nadya agar bisa menjangkau pasar pembeli yang lebih luas.
Ia
bersyukur sekali menemukan ekspedisi Truk Dingin AKR yang biaya pengirimannya
lebih terjangkau dan aman. Untuk paket seberat 10 kg ke Jakarta, misalnya hanya
Rp52.000. ekspedisi ini lebih aman karena semua truknya berpendingin.
Beberapa waktu lalu, aku memesan dimsum, juga sosis dan nuget buatan Dian. Aku memesan dua boks nuget ikan gabus, dua boks sosis ayam dan satu boks dimsum seberat 3 kg. Pengirimannya dari Palembang ke Bogor ternyata tidak mahal hanya Rp25.000 menggunakan jasa ekspedisi Truk Dingin AKR. Pengiriman paketnya tidak butuh waktu lama lho. Hanya sekitar1-2 hari saja sehingga pesanan makanan kita tetap terjaga kelezatannya. Sudah dua kali aku memesan sosis dan nuget produk Dian untuk dikirim ke Bogor. Tak butuh waktu lama, pesananku ludes dilahap anak-anak. Mereka suka!
Menurut
Dian yang lahir 10 Juli ini, pelanggannya kini tersebar di beberapa kota di Indonesia
seperti Jabodetabek, Surabaya, Bandung, Malang, Yogya, hingga Denpasar. Hingga saat
ini, produk terlarisnya adalah sosis ayam dan banyak pelanggan yang melakukan repeat
order atau memesan kembali sosisnya. Keren sekali, Dian!
Apa
harapan Dian untuk bisnisnya?
“Pembaca, Tolong do'akan semoga Bik Dian segera punya banyak karyawan soleh dan soleha yang jujur, yang rajin dan ikhlas dalam bekerja biar segera bisa buka toko yang khusus jualan makanan sehat, bahan alami, tidak pakai micin, tanpa pengawet, tanpa pewarna, pemanis & pengejal sintetis, aamiin!” pungkasnya.
Semoga
impian Dian segera terwujud ya, Teman! Kalian penasaran ingin mencoba produk sosis
dan lainnya dari Alyssa Nadya? Silakan order ke WA 0819-2977-6672 atau
Tokopedia Alyssa Nadya dan Instagram @pempek_mamadaffa ya!
setuju bgt, semua frozen food yg diproduksi oleh bik dian ini memang terasa betul dari bahan2 yang sehat, dan berkualitas bagus :)
ReplyDeleteMantappp semoga sukses bisnisnya mama diaann
ReplyDeleteMatur nuwun bangett infonya mba dedew love you pulll🙏🙏
ReplyDeleteDari kemarin pengin pempek dulu sering beli dan cocok sama rasanya, cuma ga tahu tempat pastinya di mana. Di Malang jarang banget yang jualan pempek. Wah luar biasa, walaupun bisnis UMKM juga bisa sukses kok.
ReplyDeletePempek palembang memang rasanya beda dengan pempek yang ada di Jawa
ReplyDeletejadi pengen ngerasain pempek non msg dari Alyssa Nadya keliatannya enak nih mba, udah gitu non msg pula, dan ada dimsum juga ya?
ReplyDeleteWah kereenn banget nih mba Dian. Semoga usahanya makin sukses dan lancar, cita-citanya dikabulkan, aamiin. Aku jadi penasaran pengen icipin nih mpek2 dan sosis buatan mba Dian.
ReplyDeleteBisa banget kan ya kirim keluar kota ini.
Setuju jika ada yang mempermasalahkan harga berarti produkya bukan untuk mereka, kualitas memang sepadan dengan harga yang kita keluarkan. Keren nih Dian Anggraini dengan pempek Alyssa Nadya-nya. tertarik karena non-msg begini lebih sehat pasti. Ceki-ceki Tokopedia ah, hemat juga ya pakai truk AKR ke Jakarta
ReplyDeleteSalut banget sama Mbak Dian yang bekerja keras pantang menyerah berjualan mpek2 dan sosis sehat non MSG. Iya memang sedihnya itu kalau di pasaran harganya jauh lebih murah, orang2 yang ga paham pasti melongo pas tau harga produk mbak DIan bisa 55K hihihi. Tapi kembali lagi ke kualitas sosis, mpek2 dll tentu ada target market tertentu. Maju terus!
ReplyDeleteAku sukaaaa pempeeekk! ,
ReplyDeleteIh, pan kapan kayaknya aku mau order ini ahh.
endeus banget pastinya, mupeng bgt cobain pempek yg otentik!
Pelaku UKKM zaman now mau ga mau mesti bisa bergerilya lewat media sosial. Dengan digital marketing yang canggih tentu bisa mendongkrak penjualan untuk mencapai omzet lebih tinggi. Semoga semakin sukses usaha mpek2 dan sosis mbak Dian ya aamiin.
ReplyDeleteSenangnya dengan keberhasilan usaha mba Dian ini, semoga sosis ayam buatannya makin berjaya ga hanya sosis tapi nuggetnya juga mantap nih apalagi ada ekpedisi yang bisa 1-2 hari dengan kondisi dingin ya jd jangkau
ReplyDeleteBener mba. Menurut aku mahal atau tidaknya itu relatif. Bisa jadi segmen dan target pasarnya berbeda. Biasanya ada harga ada kualitas dan umumnya begitu ya. Jadi kalau produknya mba itu sekualitas itu dan dikasih harga segitu. Jadi wajar wong isinya bnyak dagingnya juga.
ReplyDeleteMenurut aku juga kita perlu memajukan UMKM sebagai salah satu cara kita menggerakan perekonomian negara dan membantu umkm juga
Aamiin semoga terkabul semua doa dan harapan Bik Dian. Produk berkualitas memang punya harga sendiri. Kalau ada yang bilang mahal, berarti memang bukan target marketnya. Gitu aja, ya Bik Dian. Semangat dan semoga sukses usahanya.
ReplyDeletepempeknya kelihatan enak bangettt! sukses selalu untuk bisnisnya ya kak :D
ReplyDeleteWuih keren ya. Btw, jadi kepengen deh ih makan pempeknya. Pempek asli sana kayaknya enak banget. Gak kayak di sini yang abal-abal. Ceki-ceki Tokped ah. :D
ReplyDeleteWuih keren ya. Btw, jadi kepengen deh ih makan pempeknya. Pempek asli sana kayaknya enak banget. Gak kayak di sini yang abal-abal. Ceki-ceki Tokped ah. :D
ReplyDeleteJustru semenjak pandemi ini, UMKM ikut memperkuat perokonomian Indonesia. Apalagi sekarang orang-orang kita senang dengan produk lokal, semoga ini menjadi salah satu cara budaya kita untuk memanjukan UMKM ya mak.
ReplyDeleteAku pecinta pempek banget bun. Wah seneng ya kalau usaha skala UMKM tapi kualitas juara sih pasti akan punya potensi berkembang. Nanti mau cobain ah. Makasih reviewnya bun
ReplyDeleteWah UMKM memang keren dan berperan penting untuk negara kita ya Mba. Itu mengapa kita juga harus support UMKM supaya semua UMKM bisa melaju pesat dan orang orang juga bisa mendapatkan lapangan peerkejaan dari sana.
ReplyDeleteRata-rata Ibu yang bikin usaha itu karena buat anaknya ya. Eh keterusan dan membawa cuan. Jadi pengen coba juga Pempek dan anakannya. Mana sehat dan pakai pewarna alami lagi
ReplyDeletePembelinya sampai luar-luar kota yaa, kak Dew..
ReplyDeleteKeren sekali usahanya kak Alyssa Nadya.
Patut dicoba dan kagum dengan kerja kerasnya. Memang yang bisa menjadi motivasi untuk melakukan hal terbaik bermula dari keluarga yaa..
Barakallahu fiik~
Sukses terus untuk usahanya, kak Alyssa Nadya.
Pempek palembang emang jajanan paling enak deh gak ada duanya makasih banget nih infonya. Jadi pengen juga nih
ReplyDeleteterlihat enak empek-empeknya makk jadi pengen nyobain juga rasanya gimana. berarti bisa kirim jauh-jauh masih enak ya rasanya jadi pengen coba beneran. memang bener jualan itu bikin deg-degan dan kudu pinter ngatur modal manajemennya keuangannya juga. semoga lancar jualan pempeknya ya mb dian
ReplyDeleteSebagai sesama Dian, merasa terimprasi mbak
ReplyDeleteKeran upayanya, membangun bisnis agar bisa tetap berkembang
Semoga sukses mba Dian dengan bisnis pempek nya dan semakin banyak pelanggannya se Indonesia ya mba
ReplyDeletesemoga para UMKM segera bangkit ya. Apalagi sejak pandemi banyak yang gulung tikar atau pun penghasilannya menurun. Semoga Mbk Dian sabar dan bisa punya karyawan secepatnya. Laris manis dan bisnis pempeknya makin meluas seluruh Indonesia.
ReplyDeleteMasyaAllah... keren sekali, dari hobi bisa jadi bisnis. Kadang memang begitu ya mbak, membandingkan harga padahal dari kualitasnya juga dah beda banget. Betul kata suaminya, mereka bukan target marketnya.. inspiratif
ReplyDeleteKalo dari Palembang langsung rasanya lebih mantap ya mba, ikannya disana murah dan fresh. Jadi kangen plus pengen kan makan empek-empek liat fotonya.
ReplyDeleteCoba nanti kepoin Tokopedia Alyssa Nadya 😍
wah nggak lama ya, mbak proses pengirimannya. jadi penasaran pengen nyoba juga produk pempek alyssa nadya ini
ReplyDeleteKeren banget. Aku selalu salut sama wirsausaha perempuan yang punya anak tapi tetap bisa bagi waktu untuk produksi sendiri dan jualan. Apalagi empek2 Palembang bisa diadu lah rasanya. Wow 25rb ongkir itu murmer banget lho mbak ke Bogor
ReplyDeletewah namanya samaa kayak namakuu 🙈 aku suka baca kisah perjuangan membangun bisnis gini Mba, bikin semangat. yang paling menggugah itu ketika Mba Dian masih ambil kursus memasak untuk mengembangkan usahanya 😍 semoga usaha Mba Dian makin berkembang dan punya toko sendiri nantinya, AAMIIN!
ReplyDeleteSalut banget sama yang kaya gini. Tapi bener, harga mahal atau gak sih relatif. Tergantung dengan target pembelinya siapa. Btw pempeknya menarik 😍
ReplyDeleteEmpek2 tuh kalo disodorin kayaknya ga bakal ada yang nolak deh cuma itu belum bisa bikinnya belum pernah malah, selalu beli dan ini kalo klaimnya ga ada msg jadi pengen coba dan homemade emang lebih enak si rasanya daripada yang mainstream.
ReplyDelete