Dear Teman,
Beberapa waktu lalu aku menemani saudara sepupu kontrol ke klinik kanker di Alam Sutera. Kliniknya berada di sebuah ruko berlantai dua. Lantai satu untuk ruang tunggu, ruang scan dan kontrol juga ruang pengecekan alat. Sedangkan lantai atas untuk kantor. Pasiennya cukup banyak dan yang berhasil sembuh ada foto-fotonya terpampang di dinding klinik. Oh iya, terapi di sini bisa dikombinasikan dengan pengobatan medis dan herbal juga ya. Namanya ikhtiar, bisa menjalani pengobatan apapun asal halal sambil terus berdoa diberikan kesembuhan oleh Allah, aamiin.
Baca Juga: Sunat Metode Alis Klamp Bogor
Saat sedang
sedih, ia ingat sempat membaca artikel tentang Doktor Warsito Truno, ilmuwan
yang sedang meneliti tentang pengobatan kanker. Setelah mencari informasi,
akhirnya ia bisa berkunjung ke Alam Sutera dan mendapatkan pengobatan di sana. Berhubung alatnya masih dalam penelitian atau riset, maka saat itu ia mendaftar sebagai relawan untuk mencoba alat.
Doktor Warsito Purwo Taruno kelahiran Karanganyar, 15 Mei 1967. Ia adalah ilmuwan lulusan UGM jurusan Teknik Kimia dan meraih gelar doktor teknik elektro dari Shizuoka University Jepang. Ia mempelajari tentang tomografi yaitu kemampuan tembus pandang sebuah obyek. Akhirnya, tahun 2004 ia berhasil menyelesaikan riset dan prototipe alatnya dengan bimbingan Profesor Shigeo Uchida.
Hasil riset Dr Warsito adalah Electrical Capacitance Volume Tomography (ECTV), teknologi pemindai 4D. Pulang ke Indonesia, ia membuka kantor CTECH (Center for Tomography Research Laboratory) Labs di Alam Sutera, Tangerang Banten.
Memanfaatkan teknologi ECTV, ia mengembangkan alat scan Brain Activity Scanner pada 2010. Alat ini bisa mendeteksi ada tidaknya sel kanker di otak pasien. Alatnya berbentuk helm dengan puluhan kabel yang dihubungkan ke komputer. Setelah scan otak, ia kembangkan pula scan payudara.
Baca Juga: 3 Resep Alami Penurun Gula Darah
Tak disangka, Ibu Suwarni kakak perempuannya menderita kanker payudara stadium 4 dan ia pun memutar otak untuk menemukan cara menyembuhkan penyakit kakaknya. Ia pun menemukan alat ECCT atau Electronic Capacitive Cancer Therapy (ECCT) berbasis gelombang listrik statis 10-30 volt dengan tenaga baterai dan berbentuk rompi untuk digunakan kakaknya. Tak disangka, kanker yang diderita kakaknya perlahan membaik dan telah mengenakan rompinya selama 13 tahun.
Setelah
itu, ia pun mengembangkan alat ECCT untuk kanker lain seperti semacam helm
untuk kanker otak, celana untuk kanker rahim dan lainnya. Semua bentuk alat
disesuaikan dengan letak penyakitnya. Nah, sepupuku menggunakan rompi untuk
mengobati kankernya. Dan Alhamdulillah, keadaannya stabil hingga saat ini.
Saat itu, alatnya berupa rompi berbentuk mini set yang menyambung ke adaptor kecil bertenaga baterai. Baterainya yang bisa diisi ulang sehingga lebih awet dipakai. Ia mengenakan rompi ini selama 6 hari dan 1 hari libur. Waktu pemakaiannya sekitar 8-10 jam. Awalnya pasti sulit ya apalagi kalau kita banyak beraktivitas di luar rumah. Sepupuku mengenakan alatnya di malam hari. Oh iya, saat mengenakan alat sebaiknya memakai baju tipis dan selalu mengenakan alas kaki walaupun sedang berada di rumah.
Bagaimana untuk mengetahui kalau alatnya berfungsi? Biasanya pasien akan mengalami gejala diantaranya keringat banyak, urine berbau dan keruh, feses bau menyengat, kembung dan lainnya. Tak mengapa, itu pertanda pembuangan sel-sel kanker yang telah mati.
Seiring
perkembangan penelitian, alat ini terus berganti model dan adaptor. Sekarang, sepupuku
hanya mengenakan alat untuk pencegahan kanker berbentuk rompi panjang. Ia mengenakan
alatnya dua kali sehari pagi dan malam masing-masing 3 jam. Kini ia hanya
mengunjungi klinik untuk kontrol dan cek alat antara 4-6 bulan sekali. Setiap datang
ia membawa USG dari laboratorium. Sayangnya, karena pandemi alat scan tidak digunakan
di klinik jadi pasien harus membawa hasil USG untuk kontrol.
Untuk yang ingin berkonsultasi dengan Pak Warsito datang saja setiap Selasa dan Kamis pagi. Biasanya antrean agak panjang ya. Untuk sepupuku, beliau menganjurkan untuk menjaga makan beberapa pantangannya diantaranya daging merah, daging ayam negeri, makanan bersantan, gorengan dan makanan manis. Sebaiknya banyak mengonsumsi sayuran, buah dan ikan. Dianjurkan juga untuk meminum ramuan rebusan daun salam. Untuk membantu pembuangan sel-sel mati dianjurkan mengonsumsi bekatul, pil ekstrak ikan gabus dan air kelapa tanpa gula.
Memang cukup banyak ya pantangannya. Tapi, Pak Warsito terutama mengingatkan untuk tidur teratur, tidak begadang dan menjauhi stres. Stres bisa berefek negatif pada penderita kanker.
Bagaimana biayanya? Dulu, sepupu saya mendapat subsidi alat jadi hanya membayar sekitar 3-4 juta. Untuk pasien baru, aku belum dapat informasi nanti ya diperbarui lagi infonya. Setiap kontrol dan pengecekan alat biayanya sekitar Rp300.000. Untuk para pengguna alat ECCT bisa bergabung di Grup WA dan mendapatkan informasi seputar penyakit kanker. Untuk informasi lengkap kalian bisa hubungi kliniknya. Sekian dulu artikelku, semoga bermanfaat ya. Semangat sehat ya, Teman!
Klinik C-TECH Lab
Jl. Jalur Sutera Kav. Spektra 23 B-C No. 10-11, Alam Sutera
Kec. Pinang, Kota Tangerang, Banten
No Telpon: (021) 29315015
Jam Buka: Senin-Jumat 09.00-15.00 WIB
Terima kasih, mbak, sudah menuliskan ini. Semoga sepupu mbak Dew Allah karuniai kesembuhan, kesehatan yg terjaga dengan baik.
ReplyDeleteIni mengingatkan saya, ketika vonis kanker ganas, diberikan dokter untuk ibu saya atas benjolan di payudara beliau. Kejadian tahun 2014 tapi keluarga besar saya tak kan pernah lupa, insya Allah.. Dan pengobatan pak Warsito ini juga masuk dalam daftar penjajagan kami. Tapi mengingat usia ibu saya, 75th saat itu, dan beberapa hal lain kami memutuskan ikuti saran dokter: operasi.
Kesembuhan memang bisa berasal dari mana saja yg Allah kehendaki. Alhamdulillah sejak 2019 pengobatan ibu saya telah tuntas.
Saya senang jika menemukan tulisan yg membuka wawasan tentang terbukanya kesembuhan dari banyak jalan (tak hanya operasi) untuk pengobatan terutama kanker. Dengan demikian penderita dan keluarganya bisa menjadi tenang. Karena ketenangan sangat membantu dalam proses penyembuhan.
Terima kasih, mbak Dew. Jazakillah khayra.
Terima kasih, mbak, sudah menuliskan ini. Semoga sepupu mbak Dew Allah karuniai kesembuhan, kesehatan yg terjaga dengan baik.
ReplyDeleteIni mengingatkan saya, ketika vonis kanker ganas, diberikan dokter untuk ibu saya atas benjolan di payudara beliau. Kejadian tahun 2014 tapi keluarga besar saya tak kan pernah lupa, insya Allah.. Dan pengobatan pak Warsito ini juga masuk dalam daftar penjajagan kami. Tapi mengingat usia ibu saya, 75th saat itu, dan beberapa hal lain kami memutuskan ikuti saran dokter: operasi.
Kesembuhan memang bisa berasal dari mana saja yg Allah kehendaki. Alhamdulillah sejak 2019 pengobatan ibu saya telah tuntas.
Saya senang jika menemukan tulisan yg membuka wawasan tentang terbukanya kesembuhan dari banyak jalan (tak hanya operasi) untuk pengobatan terutama kanker. Dengan demikian penderita dan keluarganya bisa menjadi tenang. Karena ketenangan sangat membantu dalam proses penyembuhan.
Terima kasih, mbak Dew. Jazakillah khayra.
Hemm ngeri kalau dengar tentang kanker, satu-satunya penyakit ganas yang bisa merenggut nyawa. Sering juga dengar kalau penyakit ini sulit disembuhkan, hemm kalau ada pengobatannya kayak gini mantep membantu penderitaa kanker banget. Setidaknya ada harapan untuk sembuh buat mereka.
ReplyDeletePernah melihat atau membaca profilnya di media nih. Semoga yang tengah sakit segera sembuh aamiin
ReplyDeleteMasya Allah, berkah ilmunya Pak Warsito bisa membantu banyak orang. Semoga ke depannya teknologi ECCT bisa semakin canggih ❤️
ReplyDeleteWah aku baru tau ada tempat begini. Ini bisa jadi solusi banget buat penderita kanker. Semoga cepat sembuh juga ya saudaranya mba
ReplyDeleteAKu tau beliau mba! Dulu berita tentang penemuan beliau rame. Kayaknya waktu itu aku udah kuliah deh. Keren banget emang, walau kurang epresiasi oleh pemerintah, tapi beliau tetep maju terus pantang mundur kereennn.
ReplyDeleteKanker memang sedikit menakutkan untuk orang-orang. Kayak yang sudah hopeless gitu kalau udah kena kanker kan. Kalau ada alat yang bisa memberikan harapan bagi penderita kanker kan bisa memudahkan banget.
ReplyDeletePak Warsito ini sungguh berjasa banget dengan penemuannya, mba Dew. Enggak hanya sepupu mba Dew, mbak ipar ku pun udah beberapa kali konsultasi dengan beliau. Aku sempat menjenguk Mbak ipar di rumah nya di kawasan Depok, waktu sebelum pandemi, akhir tahun 2019
ReplyDeleteMaaf mbak, boleh tanya.....
DeletePemakaian ceet berapa lama sehari dan berapa kali singgu untuk stadium lanjut.
Kalau ada group WA para pemakai CEET mohon di infokan dan nomor ini Bu oleh diasukan ke group. 082221435557 Bu SriMar. Makasih
Wah,aku pernah baca bukunya beliau nih mba Dew yg judulnya Setrum Warsito. Disitu byk up downs nya. Alhamdulillah smpe skrg masih banyak yg merasakan manfaatnya
ReplyDeleteMasyaa Allah. Aku udah baca buku beliau sampai tuntas. Lika liku beliau luar biasa. Seneng dengarnya kalau kliniknya masih buka. Di buku Setrum Warsito tertulis ada yang enggak setuju dengan temuan beliau. Padahal banyak yang terbantu dengan alat ECVT Pak Warsito.
ReplyDeletePernah nonton tips acara konsultasi kesehatan dan narasumbernya Doktor Warsito dengan alat ECCT ini. Memang banyak testimoni survivor kanker yang berhasil jaga kestabilan kondisi bahkan sembuh setelah menggunakan alat ini. Semoga ini bisa jadi elternatif bagi jalan kesembuhan banyak pasien kanker termasuk sepupu Mbak Dewi. Aamiin
ReplyDeleteHebat juga ya doktor Warsito mengambangkan alat ECCT. Helm nya bisa untuk mengobati kanker, unik juga ada yg bentuknya helm & rompi ya
ReplyDeleteMasya Allah artikelnya bermanfaat maak semoga menjadi salah satu jalan ikhtiar bagi sodara sodara yang menderita kanker ya.
ReplyDeletePaling tidak menjadi second opinion selain di RS yg menyuruh operasi.
alhamdulillah ketemu pengobatan yang cocok untuk meringankan penyakit kanker. Proses penyembuhannya butuh ketelatenan bertahun-tahun.
ReplyDeleteMbak Dewi, apakah sampai sekarang masih dalam tahap pengembangan, jadinya alat ganti-ganti?
Lokasi prakteknya baru di Alam Sutera ya?
terima kasih untuk informasinya mbaaaa. Ini bisa jadi alternatif untuk kita yang tengah mencari pengobatan untuk kanker yang dihadapi
ReplyDeleteDuh seandainya aku tau :(
ReplyDeleteadik ipar dua orang kanker payudara dan yaaah... menyerah setelah berobat - which is memang sudah menjalar ke mana mana juga
makasih ya infonya, alam sutera lumayan dekat dari rumahku
Makasi banget Mbak Dew untuk infonya, aku izin share ya. Btw kalau pasien dari luar kota seperti Solo gitu apa bisa bikin janji dulu kalau mau periksa di sana. Kebetulan ada temenku yang anggota keluarganya divonis kanker, mungkin ini bisa jadi solusi.
ReplyDeleteWah, Alhamdulillah ada alat secanggih ini untuk membantu para pasien kanker yah. Inovatif banget alatnya walo pastinya rada ribet pemakaiannya tapi yang penting kan bisa membunuh sel kanker dan sehat kembali yaaah. Salam sehat buat sepupunya yah mbaaak
ReplyDeleteAku pernah tau tentang pengobatan ini, karena sempat jadi obrolan di grup wag. Karena ada teman yang memang ingin berobat kesana, lalu tanya apakah ada yang sudah pernah. Ternyata salah satu teman di grup kantorku itu sudah ada yang pernah kesana membawa keluarganya, dan memang berhasil.
ReplyDeleteSayangnya alat penemuan Pak Warsito ini belum bisa dipatenkan yaa..
ReplyDeleteDan semoga kerjasama yang baik antara pihak medis dengan ilmuwan bisa terjalin. Sehingga penemuan besar ini bisa bermanfaat untuk kemajuan teknologi pengobatan kanker di Indonesia.
Menarik mba. Bagi pasien kanker, berbagai iktiar memang sebaiknya di jalani. Oh ya, apakah penggunaan alat ini bisa dibarengi dengan kemoterapi? Atau tidak bisa?
ReplyDeleteSaya pernah membaca penemuan doktor warsito ini mbak, Alhamdulillah dengan penemuannya ini, penderita kanker tak perlu operasi dan menjalani kemoterapi. Terus terakhir saya baca tentang yang badan riset dibubarkan oleh pemerintah dan juga salam perpisahan dari doktor warsito
ReplyDeleteSudah lama tidak mengikuti berita doktor Warsito, beliau pakar pengobatan kanker yang insyaAllah terus mengembangkan alatnya ya mbak. Semoga sepupu mbak dedew lekas sembuh ya. Amiin
ReplyDeleteMba Dewi, makasih banyak informasinya. Jujur informasi seperti ini sangat dibutuhkan. Lokasinya di Tangerang ya jadi terjangkau dari Jakarta :)
ReplyDeleteterima kasih informasinya mba, semoga ini bermanfaat bagi para penderita kanker dan tentu saja bagi kita semua, semoga si bapak juga sehat selalu yah
ReplyDeleteSemoga yang sakit segera diberikan kesembuhan ya, Mbak
ReplyDeleteAlat ecct canggih ini. Jadi ingat kalau ada Tetangga yang kena kanker payudara. Dia bolak balik kontrol dari Jepara ke Semarang. Kalau punya alat di rumah, minimal ada pengobatan rutin harian ya. Syukur kalau sembuh total
ya Allah berkat deh buat pak Warsito, sering baca profil beliau dan bagaimana beliau pembantu banyak pasien kanker. Semoga info di atas makin tersebar deh
ReplyDeleteIni dr warsito beritanya udah dr jaman ibu saya baru baru kena kanker PD. Saya pikir hoax, ternyata benar ada ya.
ReplyDeleteTerima kasih informasinya mbak. Teknologi medis makin berkembang tentunya ini menguntungkan ya? Soalnya kalau dengar kata kanker emang horor rasanya. Kemo lha, operasi lha, Dengan alat ini bisa lumayan membantu utk stabil kondisinya ya?
ReplyDeleteSemoga sepupunya bisa pulih sehat kembali ya aamin
Oh, jadi ini alatnya dipakek dengan durasi waktu tertentu begitu ya? Tak kirain alat seperti di tempat-tempat terapi gitu. Tapi bisa jadi alternatif juga bagi yang sudah merasa lelah dengan pengobatan medis. Ikhtiar sehat bisa dengan berbagai cara kan. Termasuk dengan ECCT.
ReplyDeleteAlhamdulillah ya semoga cara pengobatan ini banyak yang cocok dan berhasil sembuh dari penyakit kanker..Semoga juga bis aterus berkembang untuk pengobatan jenis kanker lainnya....
ReplyDeletekemarin temanku myari info ini. tapi kok katanya untuk alatnya harus sewa ya mbak ? dengan biaya yang lumayan juga. Coba deh, nanti aku kasih artikel ini ke teman. biar diahubungi nomer tertera. makasih mbak...
ReplyDeletejadi harapan baru buat kita agar siapa tahu kuat lebih sehat ya mba
ReplyDeletesemua yang kanker pasti ingin sehat selalu
MasyaAlloh mba Dew, makasih infonya, jadi tahu perkembangan alat medis yg bisa dishare infonya. Berkah ya pak penemuannya.
ReplyDeleteUntuk tahun 2023 ini masih adakah alatnya???
ReplyDeletemasih buka kok kliniknya monggo bisa hubungi nomor kontak atau ke klinik langsung
Delete