Gantungkan cita-citamu setinggi langit!
Bermimpilah
setinggi langit. Jika engkau jatuh, engkau akan jatuh diantara bintang-bintang
-Ir. Soekarno
Pemuda itu memasuki ruang tunggu dengan senyum sumringah. Ia membawa papan berkaki, alat peraga untuk presentasinya. Ya, pagi itu kami akan menghadap juri untuk presentasi karya tulis di depan dewan juri dari Kemdikbud. Aku dan pemuda itu sama-sama mengikuti lomba karya tulis tingkat nasional yang diselenggarakan di Yogyakarta.
Galih Suci Pratama Guru Berprestasi di Semarang |
Bagi lelaki kelahiran Banjarnegara 27 Maret 1991 ini, Pendidikan adalah investasi masa depan suatu bangsa. Pendidikan adalah pilar utama bagi bangsa yang merindukan kemajuan. Tanpa pendidikan yang baik, kecerdasan tak bisa dicapai.
Tak heran, jika
menjadi guru adalah jalan ninja bagi seorang Galih. Berawal dari rasa kagumnya
pada seorang guru saat SMA. Ya, Seorang guru yang mengajar dengan menyenangkan
dan dekat dengan murid-muridnya ternyata menjadi teladannya. Galih menyadari
bahwa menjadi guru tak hanya bekerja untuk dunia tapi juga akhirat. MLM
kebaikan, istilah Galih. Selepas SMA, ia pun memantapkan diri mengambil jurusan
pendidikan dasar di PGSD Unnes dan dilanjutkan dengan S2 PGSD di kampus yang
sama.
Menggagas Kelas Inspirasi di Sekolahnya
Satu hal yang
menggelisahkan ketika Galih mengajar di sekolah dasar adalah sistem pembelajarannya. Berdasarkan hasil penelitian, 75% materi pelajaran untuk anak sekolah
dasar seharusnya pembelajaran tentang pendidikan karakter. Namun sayangnya saat ini proporsinya masih kurang. Anak SD masih dibelenggu tentang materi yang belum
saatnya ia dapatkan.
Menurutnya,
anak-anak sekolah dasar memerlukan teladan yang tepat, atau role model
untuk memberi inspirasi pada mereka agar semangat meraih cita-cita.
Itulah mengapa,
Galih menuliskan tentang program kelas inspirasi yang mereka gagas di sekolah
tempat ia mengajar pada lomba menulis Kemdikbud. Saat Kelas Inspirasi, sekolah mengundang
Septian David Maulana, anggota timnas U-22 yang merupakan alumni sekolah itu
untuk berbagi pengalamannya. Septian menceritakan bagaimana ia ikut Popda saat
masih SD, berlatih keras hingga berhasil masuk timnas.
“Saya seperti ini latihannya cukup keras. Terus berlatih. Tapi, jangan lupa minta doa orang tua, terutama doa ibumu.” Begitu kata-kata Septian yang Galih kutip dalam artikelnya.
Kelas Inspirasi
berhasil memperkenalkan berbagai profesi agar anak bisa memiliki cita-cita dan
impian yang ingin dikejar sejak kecil. Anak-anak bisa menjadi atlet sepak bola,
guru, dokter, arsitek, youtuber, apa saja! Anak-anak SD Sekaran 02 Semarang pun
makin semangat belajar dan berani untuk bermimpi besar.
Mengobrol dengan
Galih, terasa sekali betapa bersemangatnya pengajar SDN Sekaran 02 Semarang
ini. Semangat Galih hari itu pun dirasakan oleh dewan juri. Ia berhasil meraih
juara dua lomba penulisan artikel ilmiah Kemdikbud tahun 2017.
Ide-Ide
Inovatif dari Pemikiran Kritis Galih
Kali lain, aku
membaca tulisan opini suami dari Maqooshidul Falaasifah ini di sebuah koran terkemuka di Semarang.
Berawal dari rasa prihatin akan tingginya tingkat kekerasan dan pornografi di
kalangan siswa karena kurangnya pola pengasuhan orang tua. Ia juga menyadari
bahwa menjadi orang tua tak ada sekolahnya.
Ya, Peran keluarga dalam pendidikan kita sangat penting. Peran keluarga adalah pendidikan pertama dan utama. Sudahkah anak dibekali pendidikan moral dan karakter yang cukup oleh para orang tua?
Melihat
kenyataan itu, Galih mengusulkan untuk membumikan kelas pengasuhan anak atau
parenting bagi para orang tua di sekolah. Agendanya antara lain memberikan
materi pengasuhan anak oleh psikolog/ praktisi pada orang tua dan guru, mengakrabkan
para guru dan orang tua murid lewat berbagai kegiatan seperti konsultasi rutin
dan home visit ke rumah anak didik. Artikel opini yang menggugah ini pun akhirnya menyabet
penghargaan Apresiasi Pendidikan Keluarga pada tahun 2018 di Jakarta.
Pak Guru Yang Gemar Menulis
Galih memang bukan guru biasa. Ia terbiasa dan gemar menuliskan pemikirannya tentang berbagai isu ke dalam artikel. Ia suka menulis berbagai artikel opini dan mengirimkannya ke berbagai media. Sebut saja media para guru SD, media almamaternya dulu menuntut ilmu, hingga koran terkemuka di Jawa Tengah. Kegemaran menulis ini belum terlalu lama dilakoninya, tepatnya saat menjadi mahasiswa pasca sarjana Unnes.
Baca Juga: Buku Terbaruku Sukses Jadi Travel Blogger!
Saat kuliah S2, ia bertemu seorang teman yang suka menulis baik di koran ataupun menulis buku. Karena memiliki satu ide besar di kepala yang tak mampu ia ungkapkan Galih pun meminta temannya untuk mengajarinya menulis. Keinginannya disambut baik oleh sang teman.
Galih pun terus
belajar menulis tak hanya dari sang teman, tapi juga dari buku-buku tentang
belajar menulis karya Brilly Agung dan penulis lain. Ia menjadi kecanduan menulis. Kegemaran
menulis ini yang kelak menjadi pintu Doraemon untuk Galih, membawanya ke mana
saja dan membuka sejuta peluang baginya untuk melakukan perubahan di bidang
pendidikan.
Baca Juga: Hanif Pelindung Buah Borneo
Sebagai guru muda, ia tak berkutat pada mengajar anak di kelas saja. Ia senang berkarya, menempa diri dan bersosialisasi dengan orang lain dan belajar banyak hal untuk meningkatkan kualitas diri. Itulah mengapa ia sering mengikuti lomba menulis, dan tergerak membuat channel Youtube sendiri.
Merangkul
Para Guru Membuat Perubahan
Saat pandemi
melanda Indonesia, seluruh siswa terpaksa belajar di rumah secara daring. Pembelajaran di masa pandemi
tak hanya membutuhkan peran guru. Tapi, siswa sangat memerlukan pendampingan dari orang tua secara
intens. Nah, banyak orang tua yang kesulitan mendampingi karena kendala
waktu, atau keterbatasan sarana
seperti gawai dan kuota data.
Galih pun memutar otak bagaimana membuat materi pengajaran yang menarik untuk para muridnya. Apalagi, banyak diantara anak-anak yang belum bisa mengakses aplikasi belajar online seperti Zoom dan Google Classroom. Salah satunya karena keterbatasan kuota data.
Satu hal yang
tak mudah bagi para guru apalagi yang senior untuk beradaptasi. Platform meeting
untuk belajar online seperti Zoom pun memakan kuota besar sehingga jarang
digunakan untuk kegiatan belajar mengajar. Walhasil, para guru akhirnya hanya
mengirimkan soal di grup Watsap untuk dikerjakan siswa setiap hari tanpa
memberikan materi pelajaran. Hal ini tentu menyulitkan para siswa, bukan?
Galih dan teman-teman akhirnya membuat pelatihan perdana pada bulan Maret 2020. Pada pelatihan tahap 1 ini, mereka melatih para guru tentang bagaimana cara penggunaan Google Classroom, Quizziz Google Form, Google Meet, Zoom dan lainnya. Saat bulan Juli 2020 dievaluasi, ternyata masih banyak guru yang kesulitan menampilkan materi pembelajaran secara baik.
Membuat
Rangkaian Video Materi Belajar Yang Seru di Youtube
Apa yang harus
dilakukan? Lelaki berputri satu ini akhirnya mencetuskan ide cemerlang untuk
membuat satu kanal Youtube khusus berisi video pembelajaran atau materi
pelajaran untuk para siswa. Untuk menjalankan rencananya, Galih pun melatih
rekan guru untuk bisa menggunakan peralatan membuat video, cara syuting, dan
seluk-beluk membuat video pembelajaran yang menarik. Galih bekerjasama dengan
Dinas Pendidikan Kota Semarang pun membuat pelatihan kedua di bulan Juli 2020.
Ide membuat kanal
Youtube khusus materi belajar ternyata disambut antusias oleh para guru. Pada
13 Juli 2020, berdirilah kanal Youtube Pembelajaran SD Kota Semarang. Dengan tagline
Belajar Bersama, Berkarya Bersama dan Sukses Bersama-sama. Platform ini
membagikan video pembelajaran untuk digunakan para siswa yang belajar dari
rumah. Kanal Video ini lebih hemat kuota data untuk menontonnya daripada
belajar via Zoom dan Google Meet.
Salah satu video belajar di akun PKY |
Tak disangka, kanal Youtube ini sudah memiliki 39.700 subscriber dari berbagai kota di Indonesia dan twlah mencatat 3.775.000 views! Wow. Hal ini cukup mengejutkan karena saat Galih membagikan link kanalnya di grup WA kami, kanalnya baru saja akan diluncurkan dan subscribernya tak sampai seratus orang. Hingga saat ini, kanal para guru ini memiliki sekitar 500 video dan sudah menghasilkan pendapatan dari iklan yang tak diambil oleh Galih sepeserpun tetapi digunakan untuk pengembangan kompetensi para guru.
Menjadi
Penerima Apresiasi Satu Indonesia Award 2020
Tak disangka,
perjalanan Galih menjadi finalis Satu Indonesia Award cukup berliku. Bayangkan,
Ia mengaku baru mengetahui ada
lomba Satu Indonesia Award hanya H-2 sebelum tanggal penutupan 02 Agustus 2020! Ya, karena waktunya
sangat sempit Galih hanya menceritakan kegiatannya saat pandemi bersama
teman-teman di dalam formulir yang ia kirimkan.
Akhir bulan
Agustus, Galih mendapat informasi bahwa ia lolos babak selanjutnya yaitu
wawancara dengan pihak Tempo. Setelah
dinyatakan lulus wawancara, tahap berikutnya adalah verifikasi lapangan.
Saat ajang final Satu Indonesia
Award, semua finalis diwawancarai
oleh dewan juri
yang terdiri dari berbagai profesi.
Ada mantan menteri,
aktris film, pegiat sosial,
pakar IT dan lainnya. Wawancara yang campur-aduk baginya, menyenangkan
sekaligus menegangkan.
Dalam wawancara tersebut, Galih menceritakan apa yang ia sedang kerjakan bersama rekan-rekan
guru di Semarang selama masa pandemi. Tak disangka, setelah melalui proses panjang ini, Galih kemudian dinobatkan sebagai penerima
Apresiasi Satu Indonesia Award 2020 kategori khusus pejuang tanpa pamrih di
masa pandemi Covid19. Galih Suci Pratama berhasil menyisihkan 10 ribu orang
pendaftar tahun ini.
Apa Harapanmu
Setelah Meraih Apresiasi Ini, Cik Gu?
Galih berharap
penghargaan ini menjadi pecut
semangat untuk tim Pengembang Konten Youtube (PKY) Pembelajaran SD Kota
Semarang untuk senantiasa berkembang dan semangat berkarya. Galih memiliki
sebuah mimpi agar PKY
Pembelajaran SD Kota Semarang ini menjadi referensi pendidikan pertama di Indonesia baik berupa kanal Youtube, aplikasi di ponsel, TV, atau platform digital lainnya. Ia ingin PKY Kota
Semarang terus berinovasi untuk pendidikan Indonesia yang lebih baik.
Aku yakin, suatu
saat Galih pasti berhasil meraih mimpinya.
Selamat Pak Guru Galih, sehat selalu dan terus bergerak meraih impianmu. Semoga semangatmu memperjuangkan pendidikan yang lebih baik bagi anak Indonesia terus menyala dan jadi teladan bagi kami.
Sumber Foto: Galih Suci Pratama
Ma sya Allah, ma sya Allah saya bisa menangkap bara semangat guru muda ini. Senang bisa ada guru seperti ini. Ingat pada jaman dahulu ibu saya saat mengajar. Ibu saya dulu menjadi guru yg paling ditakuti murid-muridnya karena disiplin tapi justru beliau yg paling dekat dengan murid-muridnya. Sampai saat ini murid-murid Ibu saya masih mencari-cari beliau bahkan pada usia Ibu saya yg sudah sepuh (76th saat itu) salah seorang muridnya memberangkatkan beliau umrah. Semoga semakin banyak guru seperti pak guru Galih SP. In sya Allah link ini akan sy bagikan kpd kakak dan adik saya yg jg guru. Terima kasih mbak Dew.
ReplyDeletemngkn ada lah pak guru galih di sini 🤭 ide-ide kreatifnya keren...
ReplyDeleteGuru yang inspuratif, saluut, semangat terus Pak Guru dan tularkan itu ke anak didikmu 👍👍
ReplyDeleteWow, keren ya. Brnar-benar mendedikasikan diri untuk pendidikan. Sudah liat channel You Tube Pembelajaran SD Semarang. Bagus, audio yang perlu diperbaiki sedikit biar jernih suaranya.
ReplyDeleteMasyaaAllah semoga semakin banyak guru2 di indonesia seperti pak galih. Luar biasa dedikasinya. Kekurangan dari segi fasilitas memang memaksa setiap guru harus kreatif dan semoga kisah ini menjadi inspirasi guru2 lainnya.
ReplyDeleteMantep ini bersinergi n empowering sesama rekan guru, jadi bisa naik kelas bareng2 ya mbak
ReplyDeleteSaya setuju nih, terkadang pelajaran di SD saat ini masih belum banyak proporsi pendidikan karakternya, padahal pendidikan di SD ini seperti pondasi begitu ya mbak untuk anak😅
ReplyDeleteMasya Allah. Seneng banget lihat guru-guru muda yang cerdas, inovatid, dan berdedikasi kayak gini. Dukung Galih jadi Mendikbud di masa depan :))
ReplyDeleteKereennn buangeett Pak Guru!
ReplyDeleteWahh, memang mantuull ya kalo seseorang menjalani profesi dgn super duper passionate.
Mereka mengerjakan tugas sebagai guru dgn semangat, dan berbagi kemanfaatan dgn banyak orang
BRAVO!
Semogaaaa di daerah lain juga muncul sosok guru inspiratif seperti Galih ini yaa
DeleteSemangat!
Insipiratif mbak...guru-guru muda bertalenta dengan semangat membangun seperti ini yang diharapkan banyak muncul dan membawa banyak perubahan di dunia pendidikan dasar. Saluut...
ReplyDeleteLuar biasa keren pak guru! apalagi saat pandemi sekarang harus berpacu untuk mengejar proses mengajar yang lebih maksimal
ReplyDeleteSangat menginspirasi ya kak, keren banget, meski dalam kondisi pandemi gini, kita harus tetap bermanfaat orang lain, semoga terus berjalan ya sampai nanti meski pandemi sudah berakhir, kreatif dan inovatif
ReplyDeleteuwaaa ... bikin iri aja pak guru, ilmunya keren. coba bisa ngobrol langsung. pengen minta diajari deh.
ReplyDeleteKeren banget bapak Galih, dia peduli banget sama pendidikan. Aku juga setuju, pendidikan anak di kuta lebih condong ke materi, proporsi pembentukan karakter kurang banget. Padahal pendidikan karakter itu pondasi agar anak punya semangat belajar terus
ReplyDeleteKepepet waktu dalam 2 hari malah itu jadi berkah buat Galih dan malah dapet apresiasi. Coba kalau Galih tau jauh dulu, bisa jadi usaha yang dia lakukan bakal lebih total ya
ReplyDeleteSemoga banyak Galih- Galih yang lain yang mengisnpirasi. Bener banget ga semua guru bisa mengoperasikan kebutuhan onlen, hal kecil saja bagi mereka tentang bagaimana cara ngezoom dllnya udah sesuatu banget yaa. SAluut buat Galih dengan gerakannya, semoga guru2 pun tetep semangat berbagi dan mengajar daring.
ReplyDeletePak Galih keren deh, ilmunya sangat bermanfaat dan pasti banyak murid yang menyukai jika kelasnya diajari oleh Pak Galih ya
ReplyDeletePak Guru membuat kita semua bersemangat dalam menyebarkan kebaikan.
ReplyDeleteSalut sama Pak Guru Galih yang selalu memiliki ledakan ide dan juga semangat mewujudkannya.
Aku juga mau ikutan nonton Pak Guru.
MasyaAllah terharu aku Teh, pak Galih pemuda luar biasa yang menggerakkan seluruh Indonesia ini. Sehat selalu ya Bapak.
ReplyDeleteSemoga harapan dan cita-cita mas Galih ini terwujud. Guru memang dituntut untuk selalu kreatif dan inovatif supaya anak-anak didiknya mudah menerima materi. Semoga du luar sana banyak Galih-Galih lain yang juga kreatif dalam upaya mendidik anak-anak bangsa
ReplyDeleteMantap nih bapak guru Galih, sosok kreatif dan inspiratif. Semoga bisa menggerakkan para guru & siswa dalam beaktivitas ya, tetap berkarya & berprestasi.
ReplyDeleteTantangan di masa pandemi ya...semua harus lebih kreatif agar tujuan bisa tercapai..Apalagi buat para guru...semoga makin kreatif dan lebih banyak lagi pak galih lainnya di seantero Nusantara
ReplyDeleteSeneng ya lihat muda2 udah keren
ReplyDeleteTapi aku bersyukur juga sih, seenggaknya dikasi kesempatan keren walo nunggu agak2 setengah tuwa. Wkwkwkwk
MasyaAllah suka terharu aku kalau baca kisah perjuangan seorang guru. Inget banget dulu ada guru yang usaha banget supaya pelajaran bisa mudah dimengerti, dibuat games, di buat trik untuk menghapal, kebayang beliau mikirin itu sendiri. Sekarang udah banyak fasilitatornya. Semangat Pak Galih. Terimakasih kasih mba dew ceritanya inspiratif...
ReplyDeletesaat melihat tahun kelahiran 1997, di situ saya merasa bahwa saya sudah tua haha. Dulu kayaknya kelahiran 1983 ini muda, sekarang sudah .... aah haha jadi curhat.
ReplyDeleteDan anak muda seperti Galih punya niat mulia seperti ini, masya Allah.
Karena memang mengajar via online agar tak membosankan itu bukan perkara mudah. Tapi Galih berhasil merubah paradigma tersebut'
senang baca postingan ini, nggak salah klo diangkat sebagai guru berprestasi ya mbak
ReplyDeleteidenya keren dan inovatif
guru guru spt ini yg bs membawa harapan baru bagi kualitas pendidkan di indonesia
Anak-anak perlu motivasi dan melihat orang-orang di sekitar supaya berani bermimpi dan meraih cita-cita. Bagus juga ya kehadiran Septian di jadi penyeman gat mereka
ReplyDeleteMantap keren dan mengisnpirasi. Kreasi seperti ini penting banget ya. Dan semoga makin banyak yang mendapat ilmu dan manfaat
ReplyDeletePak Galih ini bener-bener menginspirasi banget. Dan tahu betul bahwa sampai saat ini juga masih banyak guru yang bingung dengan pembelajaran secara daring. Semoga Pak Galih dan team selalu bisa berkontribusi dan memberikan inspirasi yang positif bagi guru lainnya.
ReplyDeleteWah, salut sama mas Galih. Selain menjadi guru, juga aktif menulis dan membuat konten khusus. Sukses selalu untuk mas Galih, keep inspiring
ReplyDeleteAish... Keren banget mas Galih ini, andaikan ada yg seperti mas Galih di daerah saya pastinya ada program baru untuk segala pembelajaran yg memudahkan anak-anak maupun guru
ReplyDeletePak Galiiiih.. aku padamu pak!
ReplyDeleteSetuju banget beliau mengadakan pelatihan untuk para guru tentang bagaimana cara penggunaan Google Classroom, Quizziz Google Form, Google Meet, Zoom dan lainnya
Beruntung banget negara kita punya orang hebat kaya pak galih ini. Semoga makin banyak pejuang2 kaya beliau gini untuk pendidikan utk kemajuan indonesia
ReplyDeleteMenginspirasi sekali sosok guru seperti Pak Galih.
ReplyDeleteSemoga ilmunya bisa bermanfaat untuk banyak orang.
Dan menginspirasi untuk para guru lainnya.
Salut untuk Pak Galih. Dalam situasi serba mendadak seperti Maret lalu terbayang bagaimana panik dan tidak siapnya kebanyakan guru dan sekolah. Pasti inovasi dan kerja keras dari Pak Galih menjadi harapan nyata untuk terus bergerak maju... Semoga inspiranya menular ya ke seluruh guru kita, agar pendidikan indonesia menjadi lebih baik
ReplyDeleteWuih keren banget. Masih muda udah sangat produktif dan inovatif. Bikin malu deh dengan orang yang motekar seperti ini. Semoga siapa pun bisa terinspirasi seperti beliau ya. :)
ReplyDeleteMasya Allah!
ReplyDeleteTak henti-hentinya saya mengucap syukur. Di saat banyak pemuda yang ogah jadi guru termasuk anak-anakku, hiks. Terus ketemu sosok pemuda ini, aku jadi terharu bahagia. Btw, usia gali seumuran dengan anakku. Titip salam ya sama nak Galih.
He is indeed incredible. I really love his spirit and his open mind so that he can embrace new opportunities and approaches during this challenging time. All the very best for him! Kereeen
ReplyDeleteAku baca perjuangan Pak Galih sampai terharu sendiri.
ReplyDeleteKereenn bangett semangatnyaaa....
Semangat menebar ilmu, bagaimana pun kondisinya!
Harus ditiru sama calon guru masa depan.
Seneng kalo masa depan bangsa diisi guru kreatif seperti Pak Galih.
Ditunggu gebrakan karya selanjutnya ya Pak guru.
Seneng ada yang menyadari bahwa belajar menulis itu sebenernya penting buat proses belajar mengajar guru
Sebagai sarjana pendidikan, saya ikut senenggg banget sama temen-temen guru yang masih selalu berjuang untuk menularkan kreativitasnya dalam mengajar. Jadi guru itu susah, saya nggak sanggup. Biar Pak Galih aja. CIYAT.
ReplyDeleteInspiratif sekali apa yang dilakukan Pak Galih dan rekan-rekannya. Pandemi menyadarkan bahwa yang perlu adaptasi baru enggak hanya siswa tapi guru-gurunya juga. Semoga dengan tulisan ini memberi pemahaman kepada orang tua murid apa saja yang dialami guru saat pembelajaran daring ini. Semangat Pak Galih dan seluruh guru dimanapun berada.
ReplyDelete31 December 2020 at 05:39