Dear Temans,
Beberapa waktu lalu, aku membaca pengumpulan naskah cerita tentang perempuan di media sosial Instagram @komik.perempuanmu untuk dibuatkan komik. Aku pun semangat ikut mengirimkan naskah. Walaupun belum lolos, aku senang bisa ikut berpartisipasi.
Membaca Kehidupan Perempuan |
Kalau kita baca ringkasannya begini:
Kalian punya masalah yang tidak bisa kalian ceritakan ke orang lain? Tapi menyimpannya sendiri terlalu lama pun membuat kalian tertekan? Sesuatu yang menyakitkan? Sesuatu yang menyenangkan? Sesuatu dari masa lalu yang kalian pendam dalam? Selamat datang: kami adalah Perempuanmu.
Baca Juga: Menulis Jadi Penyelamatku
Menjadi Sahabat Setia
Wah, baca komik ini berasa punya sahabat perempuan yang bisa diajak curhat segala hal ya.
Saat baca prolognya langsung berasa nyambung banget dengan topik yang mereka angkat. Menjadi perempuan memang tidak mudah. Tuntutan masyarakat cukup berat. Pertanyaan selalu ada untuk para perempuan. Kapan lulus? Kapan menikah? Kapan punya anak? Kapan nambah anak lagi? Fiuh. Walau tidak mudah, aku selalu bersyukur diriku perempuan, dengan segala keribetannya. Hehe.
Komik Not My Fault karya Ary Nilandari
Komik pertama yang kubaca di Webtoon berjudul Not My Fault yang terdiri dari tiga episode. Ceritanya ditulis oleh Ary Nilandari penulis produktif kesayanganku yang berasal dari Bandung.
Sedangkan komik ini digambar oleh Apitnobaka. Soal gambarnya, sudah tidak asing lagi karena sering kulihat di Instagram @Komik.Perempuanmu, dan aku suka tipe gambarnya, simpel dan menarik. Membaca komik-komik ini menjadi lebih menyenangkan.
Komik Not My Fault bercerita tentang Maudy, sahabat Nina, anak kelas IX yang diperkosa temannya. Karena malu, orangtua mereka bermaksud menikahkan Maudy dengan si pelaku. Bisa dibayangkan betapa pilu hati korban. Sudahlah diperkosa, malah harus menikahi pelaku. Hiks.
Belum lagi sahabat Nina itu harus mendapat perundungan dari orang sekitarnya. Padahal, ia adalah korban kejahatan! Nina berusaha memberi dukungan pada Maudy yang mengurung diri di kamarnya. Stigma korban kejahatan seksual memang jelek. Bukannya membela korban, korban malah dipermalukan.
Ketika mengobrol dengan Mamanya, Nina disuruh jaga diri baik-baik karena perempuan lemah dan berhati-hati menerima ajakan cowok.
Nina jadi berpikir, mengapa hanya perempuan harus jaga diri? Bukannya lelaki juga harus menjaga diri dan menyayangi perempuan? Ia merasa tak berdaya. Namun, Nina merasa kalau perempuan diam saja maka takkan ada perubahan. Ia harus melakukan sesuatu.
Apa yang dilakukan Nina dengan penuh keberanian?
Baca Juga: Self Love
Kalian bisa membaca komiknya sendiri di Webtoon. Aku selalu suka bagaimana Teh Ary menulis tentang tokoh perempuan yang berani dan mandiri.
Komik Drama Mums Karya Tyas Widjati
Komik Perempuanmu lainnya yang kubaca adalah Drama Mums, cerita karya Tyas Widjati, penulis buku anak keren yang tahun lalu memenangkan Program Writer in Residence di Dublin, Irlandia dari Pemerintah Indonesia.
Mamak Lembur di Drama Mums |
Dalam komik dua episode ini, Tyas bertanya apakah menjadi seorang ibu harus kehilangan identitas pribadinya? Harus terus bergulat dengan rutinitas mengurus anak dan rumah tangga hingga akhir hayatnya?
Duh. Aku pun sempat merasakan hal yang sama persis dengan Tyas.
Ya, menjadi istri dan ibu dua orang anak, membuat identitas dan nama asli kita kerap tenggelam. Di kompleks perumahan tempat kita tinggal lebih dikenal dengan nama Ibu A, alias nama suami, sedangkan di lingkungan sekolah bocah, kita dikenal sebagai Mamanya B, nama anak. Huhu. Intip saja cerita Tyas dalam Drama Mums.
Kepentingan seorang ibu itu terlihat sepele jika dibandingkan kepentingan kepala keluarga sebagai pencari nafkah. Apalagi kalau dibandingkan dengan kepentingan anak. Pokoknya, biar ibunya lusuh yang penting anaknya hepi. Jleb.
Komik Perempuanmu ini menyentuh hati. Bagaimana seorang perempuan berusaha menjalani hidup barunya sebagai ibu sembari meraih impiannya yang tertunda. Tepuk tangan untuk Teh Ary dan Tyas yang mampu menyuarakan hati perempuan lewat ceritanya.
Komik Trouble Talk karya Zulfairy
Oh iya, satu lagi komik yang kubaca adalah Trouble Talk karya Mbak Zulfairy dan juga komikus Apitnobaka. Aku baru tahu lho istilah trouble talk ini dari komik ini. Yaitu orang bergosip demi friendship. Perempuan punya kecenderungan ngegosip tentang sesamanya karena ingin didengar, cari perhatian, mendapat pengakuan, dan berbagai hal dari orang lain.
Komik ini juga membahas film pendek Tilik yang sedang hits di Youtube. Tokoh Bu Tedjo memang selalu ada di tengah-tengah masyarakat kita. Orang yang selalu kepo dan apdet tentang segala hal yang terjadi di sekelilingnya.
Benar kan, Komik Perempuanmu ini selalu relate banget dengan kehidupan perempuan sehari-hari, ya. Membaca komik-komiknya membuat kita trenyuh, tersenyum-senyum, hingga ngakak. Seraya manggut-manggut dan bilang, “Eh, kok sama sih denganku?” hehe.
Aura atau vibe yang sama juga bisa kalian temukan pada komik lainnya yang berjudul In Your Hand karya Liana Bahri dan Saya Tidak Cantik dan Saya Tidak Peduli karya Deanna El Sullivan.
Kerennya lagi, proyek Komik Perempuanmu ini semua dikerjakan oleh perempuan, lho. Mulai dari desainer, komikus, hingga penulisnya adalah perempuan. Girl power, perempuan saling mendukung!
Kekurangannya, mungkin pada penggunaan bahasa Inggris untuk judul komik tapi mungkin dibuat begitu agar lebih simpel dan mengena ya dengan cerita. Tak mengapa. So, jangan lewatkan ya Komik Perempuanmu di Webtoon dan temukan para sahabat sejati bercerita pada kalian!
cerita real dari perempuan-perempuan yang ada di kehidupan sehari-hari. Lihat di webtoon ah nanti
ReplyDeleteTerima kasih tulisannya Mba Dew. Shout out dan peluk hangat untuk semua perempuan hebat di luar sana
ReplyDeleteWah pas banget lagi bosan sama webtoon cinta-cintaan. Mau baca juga ah. Makasih rekomendasinya mbak Dedew ^^
ReplyDeleteWah bermanfaat ini.. untung aku mampir sini yaaa...
ReplyDeleteAku kok sedih baca tentang anak perempuan itu ðŸ˜
Wah, aku udah lama banget ga baca komik. Biasanya banyak cerita seru, sedih, lucu, bahagia dll di dalamnya. Komik Perempuanmu ini sepertinya bikin terharu, ada kocaknya juga. Memang deh kalau topik pembahasannya perempuan terutama remaja dan para ibu, seakan ga ada habisnya diceritain ya mbak Dew hehehe :D Mau ah ceki2 :D
ReplyDeleteDuh, baca sepintas jalan cerita 'Not My Fault' di sini aja udah bikin saya merinding. Tetapi, tetap penasaran dengan komiknya
ReplyDeleteAku tu suka banget sama komik tapi belum bisa nyaman baca di webtoon gitu. Padahal baca review ini kayaknya seru. Pengen baca karyanya Mbak Ari juga ih
ReplyDeleteWah menarik, Mbak. Relate banget memang ya sama perempuan.
ReplyDeleteKorban perkosaan yang jadi korban berkali2, sudah beberapa kali dengar tentang itu. Juga tentang identitas perempuan ... iya ya ....
Yang menantang judulnya itu ... gimana caranya supaya bisa menyajikan komik Indonesia dengan judul bahasa kita sendiri. Saya jadi bertanya-tanya, "Masa ya gak bisa?"
Ah keren ini all teamnya perempuan. Aku baru komik webtoonny Teh Tethy. Ternyata Teh Ary juga bikin. Cus ah kepoin komikprempuan.
ReplyDeleteBtw aku juga jadi mikir, kenapa cuma harus perempuan yang menjaga dirinya? Kenapa para laki-laki ga diajari untuk menjaga dirinya dan menjaga perempuan agar tidak terjadi seperti yang dialami oleh Nina ya
Benar mbak
ReplyDeleteCerita cerita dalam komik perempuanmu ini related banget dgn kehidupan perempuan srhari hari.
Aku da baca, suka yg drama mums :)
Hemmm sebagai seorang perempuan diriku pun ikutan seneng dan bangga mbak ada komik perempuanmu di Webtoon. Biasanya anakku yang suka baca webton dari HP nya. Aku pikir cuma komik anak anak aja. Ternyata cerita drama perempuan yang bersinggungan dengan keseharian kita juga ada ya.
ReplyDeleteBelum lagi semua dikerjakan oleh sosok kaum hawa. Wahh makin maju dong Kartini masa kini di era digital
Salut banget nih dengan "girl power"!
ReplyDeleteAku juga pernah baca buku "Inside Every Woman" karya Vickie L Milazzo.
Karya beliau sangat menginspirasi dan aku ingin menularkannya di lingkaran aku, bahwa "Wanita Bisa Melakukan Apa Saja!"
Berikut quote beliau:
"Menghabiskan waktu berkumpul dengan para wanita yang memiliki kreativitas, kekuatan dan kesuksesan, maka kita akan tertular dengan energi dan ide-ide mereka.
Insya Allah!
Aku bacanya senyum senyum sendiri hehe.. related banget sama kehidupan sehari hari dan memang kita ini super ya.. semua bisa kita kerjakan dengan baik walaupun lelah tapi dijalani ya mak
ReplyDeleteAku pernah install web toon, tapi yang aku baca bukan yang kayak gitu. Fantasi-fantasi gitu, mbak. Hahaha. Btw, menarik juga ya, aplagi bagian lusuh tak apa, yang penting anak2 hepiii. Eng~~~~
ReplyDeleteWah, bikinkepo beneran ini, temanya mengupas permasalahan perempuan. Apalagi Komik Perempuanmu ini semua dikerjakan oleh perempuan. Keren, memang perempuan mesti saling mendukung!
ReplyDeleteSo relatable banget ya sama kehidupan wanita dna para mamak-mamak ini. Ini klo aku baca, pasti auto manggut-manggut dan senyum sambil dalam hati "gw bangeeett!"
ReplyDeleteWah di webtoon ya? Pengen baca ah.
ReplyDeleteIni kisahnya relate banget sama emak2 zaman now yang mungkin memutuskan jd ibu rumah tangga penuh sementara media sosial makin sering menyuguhi mereka eksistensi perempuan2 lain xixixi :D
Wah, aku pembaca setia Webtoon. Seri Komik Perempuanmu ini di webtoon Canva atau Original, Mbak? Jadi penasaran pengen baca.
ReplyDeleteakhirnya aku udah baca, Mbak. Bagus-bagus banget ceritanya. Inspiratif. Langsung kujadikan komik favorit biar dapat notifikasi tiap update episode baru.
DeleteOMG aku beneran bisa relate dengan cerita perempua ini. Suka bertanya sendiri, kenapa sih perempuan selalu jadi warga kelas 2. Kenapa sih kesetaraan susah banget diwujudkan? Apa orang-orang itu takut dengan "kekuatan" perempuan?
ReplyDeleteDuh mba iya bener pilu banget ngebayangin menikah dengan orang yang lakukan kejahatan seksual ke dirinya. Tapi sedihnya masih banyak yang ambil solusi ini
ReplyDeleteWaktu itu sempat kepikiran mau ikut challenge-nya. Lha kok njilalah pas barengan sama deadline yang lain dan seperti biasa aku gak pandai atur waktu, akhirnya gagal ikut. Beberapa cerita udah mulai kubaca juga dan beneran mak jleb jleb gitu sama kisah-kisahnya. Kadang aku mikir jadi perempuan itu kok berat banget ya, padahal kita diciptakan "lemah" dalam artian agar dimuliakan. Ah, tapi sudahlah. Yang penting jangan jadi perempuan lemah.
ReplyDeleteWaah jadi penasaran sama komik perempuanmu ini di webtoon Mbak Dedew
ReplyDeleteKeren projeknya. Dari perempuan dikerjakan oleh perempuan dan untuk para perempuan Indonesia. Btw kisah tenggelamnya nama sendiri ini sering terjadi di lingkungan saya, di tempat tinggal maupun di lingkungan pekerjaan. Kita jadi diberi label Bu anu Mama ini hehe.
ReplyDeleteBener-bener Girl Power yaa...
ReplyDeletePerempuan bisa memasuki semua jenis pekerjaan, termasuk menjadi komikus dan semuaaanya.
Standing applause for women.
udah lama banget ga buka webtoon nih, kangen! ternyata udah ada banyak komik baru ya termasuk komik perempuanmu ini. relate banget ya ini
ReplyDeletesaya malah belum pernah buka sama sekali mbak..cuma emang sering sih dengar dari temanteman tentang webtoon gini~
DeleteKOmik perempuan tuh pas banget menggambarkannya dengan jujur, to the point. Moga komik seperti ini masih tetap eksis dan karyanya slalu ditunggu
ReplyDeleteSelama ini aku kalo baca komik selalu beli komik di toko buku. tapi lama kelamaan boncos juga :)
ReplyDeleteSkrg ada komik di webtoon jadi tertarik pgn baca disana..
Waah ada di weebtoon, abis ini saya baca ah. Walau terbit tiap.jam 10 malam tapi saya suka baca di pagi hari sebagai reward abis bebersih rumah. Komik perempuanmu ya namanya
ReplyDeleteWah ini baca komiknya seolah kita abai masalah kecil itu, tapi jadi masalah besar perempuan lain yaa.. dan akhirnya jadi komentar.. iya juga yaa.. apalagi pakai cerita secara visual. Jadi mudah diserap.
ReplyDeletekok kayaknya asik nih mbak ya komik perempuan. Serasa baca isi hati perempuan gitu. Apalagi yang kedua dalam ulasan ini, aku banget ini, hehehe. Apalagi setelah saya resign dan di rumah aja
ReplyDeleteBaca cerita not my fault itu rasanya ga tega. Sejak punya anak perempuan aku punya traumatis sendiri kalau membaca kisah-kisah seperti itu. Takuut.....huhuhu.
ReplyDeletekomiknya ini bisa dibilang dari perempuan untuk perempuan ya mbak, bahwasannya apa yang dirasakan ternyata gak dialami sendirian. Di luaran sana banyak perempuan yang mengalami hal sama.
ReplyDeleteBaca komik yang temanya perempuan begini jadi berasa relate sama kehidupan kita yaa...kalau kejadiannya gak menyenangkan, jadi bertanya-tanya "Apa yang bisa kita lakukan?"
ReplyDeleteWah komiknya bagus banget. Aku auto install webtoon nih mbak. Bener-bener penasaran pengen baca. Oh ya, kita bisa nyumbang ide cerita juga ga, ya?
ReplyDeleteBtw yang seri Not My Fault ku bacanya beneran ikut ngilu mbak Dew.. Huhu
ReplyDeleteBanyak banget pesan moral yang bisa kita ambil ya, terlebih relate banget sama kehidupan sehari2
Wiih sampai bisa mencakup kehodupan perempuan ya. Aku jadi penasaran baca komiknya karena memang kehidupan perempuan banyak yang bisa dikulik
ReplyDeletewah jadi pengen baca juga komik-komiknya, yang perempuan banget, mulai dari tema, para penulis dan juga ilustratornya.
ReplyDeleteKalau para perempuan berkolaborasi, terciptalah karya hebat