Dear Temans,
Empat bulan belakangan ini adalah masa yang cukup berat bagi kita semua. Pandemi Covid-19 memukul kita semua. Tak hanya masalah kesehatan, semua sektor terkena dampaknya. Mulai dari perekonomian, pendidikan, hingga hiburan dan pariwisata. Tak terkecuali pihak penerbitan dan redaksi media massa. Baru-baru ini, terjadi PHK besar-besaran pada perusahaan penerbitan besar di Bandung. Semua terkejut. Termasuk para penulis lepas yang berkarir di dunia penulisan.
Beberapa waktu lalu, aku mengikuti talkshow online di Zoom dengan pembicara mentor menulisku, Ali Muakhir yang akrab disapa Kang Ale. Acara yang diselenggarakan oleh Penerbit Sygma ini dimoderatori oleh Kang Fery Ardiansyah. Temanya menarik banget dan berkaitan sekali dengan situasi para penulis dan blogger saat ini yaitu Tips Penulis Menghadapi Masa Pandemi.
Baca Juga: Tips Mengirimkan Cerpen ke KKPK
Pasti banyak yang sudah mengenal Kang Ale, alias Ali Muakhir. Lelaki ramah berkebangsaan Tegal ini berdomisili di Bandung. Beliau sudah menulis ratusan buku anak dan meraih rekor MURI untuk kategori penulis buku anak terbanyak. Wow. Selain itu, Kang Ale juga seorang blogger di www.alimuakhir.com dan sering meraih penghargaan berbagai lomba blog. Duh, kesal semuanya diborong Kang Ale! Hihi.
Cita-cita awal Kang Ale adalah ingin menjadi guru dan ia sempat mengajar beberapa saat. Tapi, ternyata panggilan jiwanya adalah menulis, menjadi guru di luar ruangan kelas. Ia pun fokus mengajar dan berbagi lewat tulisan-tulisannya. Tak disangka, dunia menulis menjadi sumber penghasilan yang menjanjikan.
Tulisan pertama Kang Ale yang memiliki tiga orang putra-putri ini dimuat saat kelas 9 SMP di sebuah koran di Jawa Tengah berupa puisi. Karya yang berhasil dimuat ini membuatnya bahagia dan memacu semangat Kang Ale untuk berkarya. Saat itu, ia memang menuntut ilmu di pondok pesantren yang memiliki jadwal padat. Satu-satunya hiburan Kang Ale adalah menulis dan mengirimkannya ke berbagai media massa. Walaupun ia menulis di media umum, tulisan Kang Ale tetap bernafaskan nilai-nilai Islam, lho.
Keputusannya terjun ke dunia buku anak berawal dari keprihatinannya karena buku anak yang terbit saat itu isinya tidak menganak, cenderung menggurui dan ilustrasinya kurang menarik. Ia pun mulai mempelajari penulisan buku anak. Setelah itu, ia mengajak teman-teman penulis dan editor buku untuk mendirikan Komunitas Penulis Bacaan Anak yang eksis hingga kini.
Kembali ke talkshow online tadi, menurut Kang Ale bidang penerbitan juga terguncang keras karena pandemi ini. Toko buku tutup, penerbit menghentikan sementara pencetakan buku baru hingga kondisi membaik, buku-buku yang sudah terbit juga diobral agar penjualan tetap lancar. Apa saja tips penulis menghadapi masa pandemi covid-19 ini?
Melirik Platform Digital
Menurut Kang Ale, dengan berkurangnya penerbitan buku cetak, penulis harus mulai membuka diri dengan berbagai platform digital yang ada misalnya blog, vlog, hingga platform e-book
seperti Storial, Kwikku dan Novelme. Masa pandemi ini, di mana orang harus tinggal di rumah, platform buku digital dilirik pembaca sebagai sarana hiburan yang ampuh. Banyak penulis yang mendulang rupiah dari platform buku digital ini.
Perbanyak Membaca
Ya, kegiatan membaca adalah hal krusial bagi penulis. Kesibukan menulis dan berbagai kegiatan lainnya membuat aktivitas ini sering terabaikan. Padahal, penulis harus selalu mengisi otaknya dengan buku-buku bergizi agar selalu produktif. Inilah saat tepat bagi penulis untuk meningkatkan kualitas dirinya lewat banyak membaca buku di masa pandemi ini. Mumpung kita tinggal di rumah saja, bukan? Hehe.
Ikuti Berbagai Kelas Online
Tutupnya sekolah dan berbagai tempat kursus jangan menghalangi niat kalian untuk belajar. Saat ini, banyak pihak membuat berbagai kelas online baik gratis atau berbayar. Ada yang diadakan di Instagram Live, Webinar, Zoom, Google Meeting hingga Watsap. Ikutilah kelas online
ini sesuai minat kalian dan ambil ilmu sebanyak-banyaknya dari para ahli. Kang Ale rajin mengikuti berbagai kelas optimasi media sosial. Menurutnya, penulis adalah tenaga pemasaran dan promosi untuk karyanya karena itu ia harus jago mengelola media sosialnya. Dari blog, ia bisa mendapatkan penghasilan lumayan juga. Alhamdulillah, aku sudah mengikuti saran Kang Ale. Kelasonline yang kuikuti diantaranya kelas manajemen stres, kelas menulis cerita humor ala Bang Boim Lebon hingga kelas SEO untuk blog.
Mengaplikasikan Ilmu Yang Dipelajari
Setelah mengikuti berbagai kelas online, jangan lupa untuk segera mempraktekkannya agar ilmu yang kita pelajari bermanfaat. Misalnya dengan mencoba mengaplikasikan ilmu SEO pada blog kita agar lebih banyak pembacanya atau mulai menulis di platform digital. Seorang teman penulis, Achi TM berinisiatif untuk membuat grup berbalas komentar di Storial. Para penulis yang terjun di Storial akan saling membaca tulisan dan berkomentar. Hal ini tentu akan menyemangati para penulis berkarya, ya!
Menabung Tulisan
Dunia penerbitan sedang hiatus mencetak buku di masa pandemi ini, bukan berarti kalian berhenti berkarya. Selain menulis dan menerbitkannya di platform buku digital, kalian bisa mulai menabung tulisan dengan menulis ide-ide yang sudah lama menumpuk di folder ide, hehe. Ya, kita bisa menulis buku untuk diterbitkan penerbit tahun depan, setelah pandemi covid-19 berakhir.
Agar tulisan kita tepat sasaran, ada strategi jitu yang Kang Ale bisikkan. Misalnya nih, kita punya sinopsis novel atau buku non fiksi, tawarkan ke penerbit. Jika mereka tertarik, kita bisa memposting tulisan kita di platform digital untuk cek ombak, mengetahui animo pembaca. Jika pembacanya banyak, besar kemungkinan naskah kita bisa dicetak.
Kang Ale sudah mempraktekkan tips ini. Saat Ramadan lalu, ia punya ide untuk memposting cerita inspiratif tiap hari dengan hastag #Ramadan30hari di akun Facebook-nya. Tak disangka, banyak teman-temannya di Facebook tertarik dan mengomentari statusnya, berbagai pengalaman Ramadan mereka. Walhasil, Tulisan sederhana namun bermakna coretan Kang Ale ini akhirnya dilirik editor dari penerbit! Keren, ya.
Baca Juga: Writing For Healing
So, jangan berkecil hati ya teman-teman penulis dan blogger jika pekerjaan kita sedikit tersendat di masa pandemi ini. Banyak peluang emas yang bisa kita manfaatkan. Tetap semangat berkarya ya dan semoga tips penulis keren menghadapi pandemi ini bisa bermanfaat, aamiin!
Makasih banyak Mbak Dew. Semoga bermanfaat.
ReplyDeleteAssalamu'alaykum Pak Ale. Salam dari sdi jatim
DeleteINSPIRING BANGET!
ReplyDeleteAaakk, kang Ali emang paling bisa deh, menyemangati kita semua.
Mba Dewi juga kereeenn, beneran kasih artikel yg renyah dan bikin makin semangaaatt buat memproduksi konten berkualitas
Aku dengar dari teman yang kerja di penerbitan, sekarang ini memang lagi sulit dan pas-pasan banget. Kalau jadi penulis, emang kudu cari cara agar tetap jalan. Jangan lupa buat tetap semangat berkarya
ReplyDeleteDisaat seperti sekarang ini memang digital yang sudah pasti diandalkan. Tapi kalau aku tuh buku anak lebih senang punya fisiknya gitu karena lebih enak visualisasinya.
ReplyDeleteWah, sering banget ketemu Kang Ali kalo ada event blog di Bandung nih mbaaak hehe
ReplyDeleteWah, idenya harus dijalankan nih terutama bagian yang menabung tulisan dan banyak membaca. Pandemi gini soalnya suka kebawa males dan malah jadi pengennya rebahan terus nih mbaaak hahaha
menabung tulisan nih juga perlu ya mba, sebab selayaknya uang, tulisan ini nanti bisa dikeluarkan dan diuangkan, hahaha
ReplyDeleteWah, keren banget... Hobi menulis sejak kecil. Keren banget kelas 9 SMP puisinya sudah terbit di koran.
ReplyDeleteSangat bermanfaat, makasih mbk Dew..
Menurutku ya mbak, kalo penulis handal tuh idenya selalu menjadi calon buku. Apalagi Kang Ale, udah jaminan ya mbak kalo beliau selalu produktif berkarya. Keren ya dari tulisan di Facebook aja bisa jadi buku
ReplyDeleteIntinya jangan berhenti berkarya ya walauapun di masa pandemi, perbanyak tulisan sebaga tabungan. Aku sih belum berani nulis paling nulis curhat di blog ya :) & baca buku
ReplyDeletePenah sekali ikut worksho menulis dengan beliau. Keren banget emang pak Ali ini. Selalu semangat menulis. Harus dicontoh ini semangatnya
ReplyDeleteSalutnya Kang ALi ini produktif banget. Dan kalau menulis dalam kondisi berisik sekalipun tetap fokus. Kalau saya udah buyar semua.
ReplyDeleteYang penting konsisten yaa, kak.
ReplyDeleteSalut sama Bang Ale.
Beberapa kali ketemu, Bang Ale selalu ramah dengan semua blogger, termasuk aku yang remahan milo ini.
MashaAllah~
Barakallahu fiik, Kang Ale.
4 bulan terakhir ini emang berat buat semua ya... buat penulis bbrp kali baca status sedih2 gtu.
ReplyDeleteKeren banget Kang Ali tulisnnya bertebaran di mana2 :D
InsyaAllah Tuhan mboten sare pasti ada aja rezekinya ya mbak kalau kita berusaha maksimal aamiin
Banyak baca itu poin yg terpenting sih ya. Karena indonesia skrg juga lagi darurat baca hihihi
ReplyDeleteWah aku baru tahu kang Ali sampe.dapat MuRi dengan pencapaiannya keren banget yah jadi pmterinspirasi juga pengen gabung tp apalah dayaku blm belajar jg heheeh
ReplyDeleteBerat juga ya dunia kepenulisan di musim pandemi gini. Tapi Insya Allah semua segera membaik yaaa.. Banyak orang di rumah aja bikin makin tinggi kesempatan untuk membaca. Itu sih akuuu ya.. makin rajin baca buku dan kembali giat lirik2 beli buku lagi. :)
ReplyDeletePengen deh ada waktu nanti bisa belajar sama kang Ale ini. Kita pernah bertemu hanya beberapa kali kayanya, di sebuah acara ya. Semoga saja suatu saat bisa dipertemukan lagi agar saya bisa belajar banyak sama kang Ale nih
ReplyDeleteintinya semanga semangat semangaat ya mba Dedeeew. Aku suka maleees dan ada aja alasan untuk menunda menulis hehehe
ReplyDeleteInspiratif banget. .memiliki kemampuan nulis itu anugrah yang luar biasa. Bisa menjadi sumber pahala yang tidak terputus jika apa yang kita tulis adalah kebaikan dan bisa mempengaruhi banyak orang serta sekaligus sumber pendapatan. Sehingga harus selalu diasah.
ReplyDeleteKeren ya Kang Ale ini, selalu produktif mbak. Semoga pandemi segera berakkhir ya kangen kumpul2 bareng temen blogger
ReplyDeleteSangat bermanfaat banget acaranya dan kegiatannya ini apalagi dapat motivasi buat inspirasi menulis seperti ini senang deh
ReplyDeleteTeteh aku juga kemarin sempat nyimak apa yang disampaikan Kang Ali, tapi belum nulis blogspotnya ehehee makasih teteh udah dirangkumin. Kalian idoalaku. Selalu menebar produktif dan semangat ya Teteh dan Kang Ali.
ReplyDeleteKang Ale nih guru saya awal2 menulis, ngajar bersama kang benny ramdhani di thamrin city.
ReplyDeleteIya skrg banyak penulis yg setor2 naskahnya ke aplikasi storial dan kwikku.
Wah makasih mbak Dedew, aku juga ikutan tapi gak sempat nyatet hihi jadinya seperti diingatkan lagi. Ulasannya lengkap banget mbak, makasih yaa
ReplyDeleteIkut kelas online, saya masih jarang. Tapi yang lainnya kaya nabung tulisan dll, sudah saya lakukan. Btw, makasih sharingnya ya:)
ReplyDeletesebenarnya saya tuh kangen menulis buat buku atau sastra, tapi mengawalinya lagi berasa beraat gitu hehee. keren mbak dedew makin semangat menulisnya.
ReplyDeletekalo mau belajar nulis cerita naak, belajarnya ke kang ale ini ya. namanya udah banyak tercetak di sampul buku anak. sampai pas pilih buku anak random, eh ada nama beliau
ReplyDeleteAlhamdulillah baca ini, aku yang blogger dan penulis alakadarnya ini pun jadi tersemangati.
ReplyDeletesetuju mbak, banyak cara untuk mencoba tetep berkreasi di dunia tulis menulis, coba kirim tulisan ke platform digital juga merupaka salah satu cara untuk mengembangkan ide ide
ReplyDelete