Dear Temans,
Apa kabar kalian saat #StayAtHome seperti ini, semoga diberikan kesehatan, rezeki dan kebahagiaan ya! Datangnya Bulan Ramadan semoga memberi kekuatan dan semangat untuk kita bisa melalui situasi pandemi ini sebaik-baiknya. Aamiin!
Nah, kali ini aku ingin berbagi seluk-beluk menjadi penulis biografi dari Mbak Donna Widjajanto. Aku mengenal Mbak Donna dari Comico Indonesia platform novel dan komik dari Jepang. Alhamdulillah, novelku Under The Same Sky diterima dan diedit oleh Mbak Donna.
Ya, Aku tahu Mbak Donna adalah editor lepas serta penulis novel Sott’er Celo de Roma atau Di Bawah Langit Roma dari Penerbit Bentang serta novel Man's Defender bersama Maisie Junardy (GPU, 2017), tapi aku baru tahu kalau beliau juga penerjemah buku dan penulis buku biografi lho! Daebak! Salah satu karya terjemahannya adalah 13 buku seri Tintin dan juga seri The Chronicle of Narnia dari Gramedia Pustaka Utama! Wow.
Iyaaa, Menjadi penulis buku biografi adalah salah satu impianku selain jadi model, haha. Kagum banget dengan Alberthiene Endah penulis biografi beken yang karyanya enak dibaca.
Novel duet Mbak Donna & sahabatnya (Foto: IG Maisie) |
Ya, Aku juga suka menulis tentang kisah perjuangan seseorang. Rasanya mendapat banyak inspirasi dan semangat dari setiap orang yang kutulis kisahnya. Hanya saja, aku menuliskan kisah mereka di blog, nah pengen deh suatu hari nanti bikin buku biografi tokoh yang inspiring. Aamiin! Doakan ya!
Nah, tadi malam aku dikabari Putu Felisia, novelis asal Bali untuk mengikuti talkshow Instagram Live @dirumahajalitfest dan ternyata bintang tamunya Mbak Donna! Ya, pucuk dicinta ulam tiba, Ia membagikan seluk beluk menjadi penulis biografi! Yeayy!
Menurut Mbak Donna, ia lebih suka menulis biografi daripada menerjemahkan atau menyunting buku. Karena menulis buku biografi walaupun bahannya dari orang lain tapi proses penulisannya tidak tergantung orang lain seperti saat jadi editor atau penerjemah yang mengerjakan karya orang lain.
Mbak Donna yang lulusan Psikologi Universitas Katolik Atmajaya ini telah menulis beberapa buku biografi baik permintaan klien atau tokoh itu sendiri atau dari penerbit seperti Gramedia diantaranya biografi Wakil Ketua MA Bu Mariana Sutadi, Senika Apa Berkutika. Menurut Mbak Donna, untuk mendapatkan klien, kita harus memperluas jejaring pertemanan.
Buku biografi karya Mbak Donna |
Ya, Jangan malu untuk memperkenalkan diri pada seseorang yang dianggap potensial. Awal berkarir pun, ia mendapat tawaran menulis biografi teman-temannya dulu.
Biografi pertama yang ia tulis adalah klien yang menceritakan kisahnya sembuh dari stroke. Karena baru pulih dari stroke, maka cara bicaranya pun masih belum jelas dan terbata-bata.
Itulah mengapa menjadi seorang penulis buku biografi dibutuhkan kesabaran, terbuka, dan siap menghadapi situasi apapun dengan cool. Nggak panik dan kagetan ya!
Membuat buku biografi dengan klien biasanya mengambil bahan tulisan dari wawancara dengan tokoh itu berkali-kali. Biasanya akan diadakan pertemuan khusus untuk wawancara. Idealnya, satu kali seminggu di mana penulis dan klien bertemu muka dan berbicara dengan akrab dan santai.
Sayangnya, pandemi ini membuat wawancara dilakukan online seperti lewat Zoom dan menurut Mbak Donna, ia kurang bisa menggali emosi narasumber dibandingkan duduk bareng, mengamati gesturnya dan sebagainya.
Peluncuran buku biografi Bu Mariana (Foto: mahkamah agung.go.id) |
Bagaimana menulis biografi? Langkah awal yang selalu dilakukan Mbak Donna adalah mencari terlebih dahulu konflik apa, hambatan apa yang dialami tokoh sehingga ia bisa sukses seperti saat ini. Bagaimana perjuangannya untuk meraih keberhasilan?
Tugas penulis biografi adalah menggali nilai-nilai seorang tokoh, cara mereka mengatasi hambatan dan masalah. Karena itulah, ia selalu kagum dan terkesan dengan pengalaman dan sudut pandang setiap tokoh yang ia tulis. Ia merasa mendapat banyak pengalaman berharga.
Biasanya Mbak Donna mengumpulkan bahan dengan mewawancarai tokoh yang jadi kliennya berkali-kali hingga ia merasa bahannya cukup untuk dituliskan.
Selain wawancara, ia akan menggali bahan lebih banyak lewat internet misalnya dengan artikel-artikel yang memuat tentang narasumbernya, kliping majalah atau surat dan dokumen dari sang tokoh.
Peluncuran buku Mbak Donna |
Untuk mendapat feel ceritanya, jika memungkinkan ia akan pergi ke kampung halaman tokoh yang ditulisnya untuk mengintip sekolah, rumah masa kecil dan lainnya. Ia juga akan mewawancarai orang terdekat tokoh seperti keluarga atau sahabat di masa kecil. Ia akan mendapat gambaran bagaimana kepribadian dan pemikiran tokoh yang ditulisnya.
Mbak Donna pernah berkunjung ke Padang dan Balige, Danau Toba untuk melihat kampung halaman narasumbernya secara langsung. Banyak hal yang bisa digali lebih dalam dari kunjungan itu. Wah, asyik ya sekalian jalan-jalan! Hihihi.
Bagaimana dengan orang yang berseberangan dengan tokoh? Apakah ia wawancara juga? Ya, Mbak Donna pernah mengirimkan email untuk meminta wawancara dengan orang yang dianggap kontra dengan tokoh, sayangnya orang tersebut menolak untuk berkomentar.
Salah satu komik terjemahan Mbak Donna |
Nah, bagaimana dengan tokoh yang sudah meninggal? Seperti baru-baru ini, Mbak Donna membuat biografi seorang pastor yang cukup berpengaruh di lingkungannya. Karena sang pastor telah wafat, maka ia melakukan riset bahan tulisan dengan mewawancarai orang terdekat sang pastor.
Nggak tanggung-tanggung, Mbak Donna mewawancarai 39 orang teman dan kerabat beliau untuk menggali bahan tulisan! Wow, bukan pekerjaan mudah ya, Temans tapi seru!
Menurut Mbak Donna, tantangan terberatnya saat mengawali karir penulisan biografi adalah bagaimana mewawancarai narasumber dengan karakter yang berbeda-beda, yang tentu beda cara menghadapinya.
Ada narasumber yang mudah digali ceritanya, ada yang harus ditanya-tanya lebih detil baru bisa bercerita. Jadi, harus membuat mereka nyaman ya karena terkadang narasumber bercerita tentang masa lalunya berarti membuka luka batin jadi lebih emosional.
Bagaimana dengan keburukan yang dilakukan oleh tokohnya, apakah Mbak Donna menuliskannya? Biasanya, keburukan dilakukan di masa lalu dan berkat tekad dan perjuangan sang tokoh berhasil meninggalkan hal itu dan melaluinya dengan baik. Hal itu bisa dituliskan sebagai pelajaran untuk pembaca. Tapi, ada juga tokoh yang tidak mau keburukannya ditulis sehingga disensor tokoh atau keluarganya dan akan Mbak Donna revisi kembali.
Penulis multi talenta Donna Widjajanto |
Sedangkan untuk jangka waktu pengerjaan buku, Mbak Donna biasanya membutuhkan waktu 6-12 bulan mulai dari mengumpulkan bahan, riset, penulisan hingga revisi dan cetak. Proses wawancara biasanya ia lakukan selama tiga bulan dengan durasi pertemuan seminggu sekali.
Proses penulisan biasanya membutuhkan waktu sekitar 1-1.5 bulan. Yang biasanya butuh waktu lama adalah revisi dari klien. Kadang, apa yang kita tuliskan ternyata tidak sesuai dengan dimaksud klien, jadi harus menyamakan persepsi ya. Jadi, agar tokohnya tidak salah paham bahkan ngambek, dilakukan revisi dari tokoh, meluruskan hal yang dirasa kurang pas dari tulisannya.
Nah, siapa sih tokoh yang ingin Mbak Donna tulis biografinya? Mbak Donna ingin mewawancarai Barack Obama dan Brad Pitt serta penulis Ken Follet untuk ia tulis biografinya, hehe.
Hm, ternyata seru banget ya jadi penulis biografi! Semoga aku bisa mengikuti jejak Mbak Donna ya menulis biografi para tokoh inspiratif, atau kalian punya kisah yang menarik untuk dituliskan? Colek aku dong! Hihi. Terima kasih sharingnya yang bergizi ya Mbak Donna, sukses selalu!
Aamiin, semoga impian mbak dewi terkabul.
ReplyDeletemendapatkan feel cerita itu susah-susah gampang ya mba, tapi kalo udah dapet mah tinggal ngalir begitu aja
ReplyDeleteMenarik ya kisah hidupnya mbak Donna?
ReplyDeleteTulis aja kisahnya mbak Donna, Dedew, tuliskan ala ala Dedew yang kocak dan segar gurih kemrenyes itu
Mengamini doa Mba Dedew, insyaallah tercapai. Wah sosok Mba Donna yang mengisnpirasi sebagai Penulis ini makin menyemangati yaa..
ReplyDeleteAku mauu nyolek donk, next pengen ditulisin dibuku , sementara aku yang males nulis dan ga tau mesti dari mana untuk menulis dibuku apalagi biografi
Warbiyasaaakkk bgt sih Mba Dona ini
ReplyDeleteInspiratif, karena dia melakoni kerjaannya dgn sangat serius dan passionate ya
Huaaaa effortnya Mbak Donna luar biasa, ya. Hebat sampe jalan ke kampung halaman narsum atau wawancara orang lain segitu banyaknya. Investasi waktu dan kesabaran buat menuntaskannya ini mah. Semoga cita-citamu segera terwujud ya, Dew
ReplyDeletehwaa komik tintin kesukaannku ternyata diterjemahkan oleh mba donna. ternyata membuat biografi itu prosesnya ga gampang ya. salut buat mba donna dan semoga selalu sukses untuk beliau :)
ReplyDeleteAku juga dulu bermimpi bisa jadi penulis biografi, riset dengan berbagai narasumber keknya seru deh..makasih artikel ini membuat aku ingat mimpiku
ReplyDeleteMenarik banget penulis biografi ini. Menurutku tingkat kesulitannya agak lebih, karena harus bisa wawancara, mengolah emosi ke dalam tulisan. Salut untuk mbak Donna. ^^
ReplyDeleteAamiin... semoga terwujud ya mbak impiannya, bisa menjadi penulis biografi tokoh-tokoh yang layak diketahui kisahnya oleh masyarakat
ReplyDeleteBener juga, sih. Biar bagaimanapun ngobrol langsung memang lebih nikmat. Ada kontak mata dan tau apa yang dirasakan oleh lawan bicara
ReplyDeleteMbak Donna ini penerjemah tintin, wah komik kesukaan ku itu...Btw, aku baru tau mbak dew juga bercita2 jadi model selain penulis. hehehe
ReplyDeleteSalut dengan usahanya Mbak Donna demi mendapatkan hasil dan feel menulis secara mendalam sampai terjun ke lapangan.
ReplyDeleteAduh keren bange ini bisa sukses jadi penulis buku biografi. Menulis ini tuh tak mudah mba dan aku pun maish harus banyak belajar
ReplyDeleteMulti talenta banget ya mb Donna ini ya. Seneng kalau karya disenengi ya mba? Mb dew ternyata ada idola juga ya
ReplyDeleteMbak Dewi aku sangat salut sama kamu mbak sukses terus ya mbak dan tetap jadi inspirasi gitu...seneng liatnya aku jadinya
ReplyDeleteEffort mba Dona luar biasa ya, hanya menulis satu orang bisa mewawancarai 39 temannya. Kalo udah meninggal memang kudu usaha ya mbak, agar hasil bukunya pun seperti sosok yang dikenal oleh keluarga, teman, dan masyarakat umum
ReplyDeleteHello salam kenal Mbak Donna, keren eui nerjemahin komik Tintin :D Jd kangen baca Tintin lama eui gak baca Tintin.
ReplyDeleteKeren ya bisa menulis ttg seseoraang tu gak gampang ya mbak, kebetulan ada temen yg nulis biografi jg, supaya dapat feelnya utk dianggap teman cerita itu kdng ya susah2 gampang hehe
Lhooo baru ngeh kalau Mb Donna ini penerjemah seri Tintin. Bagus loh terjemahannya, soul khas Tintin, Kapten Haddock dan si kembar Thomson bisa tetap dipahami dan terasa lucu. Jadi terhibur banget saat baca.
ReplyDeleteStamina tinggi juga ya jadi penulis biografi. Luar biasa, wawancara kesana kemari untuk mendapatkan bahan dari tokoh yang akan ditulis biografinya.
penasaran jadi pengen baca novelnya Mba Donna, kayaknya menarik yah, kau penasaran itu ama judulnya. Btw bukumu mana yg di editori mbanya, pasti keren deh
ReplyDeleteSeru ya, kalau bisa menulis biografi. Bisa menulis sekaligus mengambil banyak ilmu dari orang yang dituliskan
ReplyDeleteKeren effortnya yah pantes saja sukses gini soalnya bener2 total, penasaran jadinya ingin baca bukunya.
ReplyDeleteseru. saya bayangkan beliau begitu sibuk yaa mewawancarai narasumber. lalu mengumpulkan poin2nya dan menyambungkan jalan ceritanya. sungguh sosok yg punya daya pengembangan ide yg baik
ReplyDeletebanyak tahapan untuk jadi penulis biografi ya mbak dan baru tahu soal mbak Donna ini. saya tahunya ya Alberthiene Endah untuk penulis biografi seperti biografinya Krisdayanti.
ReplyDeleteKeren banget Mbk, aku juga senang membaca biografi orang-orang sukses,suatu hari kelak jadi pengen nulis juga biografi pembatik di daerahku.
ReplyDelete