Pertolongan Pertama Pada Serangan Stroke

Dear Temans, 

Selamat Tahun Baru 2020, semoga kita semua selalu diberkahi Allah, aamiin. Kami sekeluarga menutup tahun 2019 dengan sebuah ujian dari Allah. Ibu mertua yang aktif dan lincah mendadak terserang stroke. Tekanan darahnya saat itu mencapai 200. Astaghfirullah.

Cepat sembuh Bu

Kejadiannya sekitar awal November, pulang dari acara reuni keluarga besar yang meriah di Solo, Ibu harus dilarikan ke IGD RSUD Ungaran karena sulit tidur dan lemas. Ia langsung dirawat inap. Ternyata, Ibu mengalami gejala stroke. Saat itu, beliau masih bisa duduk.

Setelah pulang dari RS, tak lama Ibu mengalami serangan dan kembali dirawat. Tubuhnya separuh lemas, susah digerakkan. Pemicunya konon, saat ia tidur pulas, dibangunkan karena ada yang menjenguknya. Hiks. 

Setelah Ibu pulang dari perawatan rawat inap RSUD, Ibu kembali diuji dengan serangan berikutnya. Kali ini, kami membawanya ke RS Elisabeth di Semarang. Saat mengalami serangan ini, aku sedang ada di rumah Ibu sehingga menyaksikan langsung. 

Ibu dan Pak Bagus 

Gejalanya, Ibu mendadak sulit bernapas, bibirnya agak miring, dan bicaranya kurang jelas. Saat itu, yang terpikirkan adalah memberi pertolongan pertama dan segera membawa Ibu ke rumah sakit. Akhirnya, kami mendapatkan ambulan untuk ke rumah sakit. 

Apa itu stroke?

Dari buku Stroke karya dr. Valery Feihin, Ph.D, terbitan BIP, 2006, yang kubaca, stroke adalah cedera vaskular akut pada otak. Stroke adalah cedera mendadak dan berat pada pembuluh darah di otak. Cedera dapat disebabkan oleh sumbatan bekuan darah, penyempitan hingga pecah pembuluh darah. 

Stroke bisa menampakkan gejala, bisa juga tidak. Gejala dapat bersifat fisik, psikologis dan perilaku. Seseorang terkena stroke jika mengalami salah satu atau kombinasi gejala selama lebih dari 24 jam.

Sedangkan orang disebut mengalami gejala stroke atau serangan iskemik sesaat atau  transient ischemic attack (TIA) jika semua gejala lenyap dalam 24 jam. TIA ini juga disebut stroke kecil atau ringan. 

Dijenguk saudara

Tapi, jangan disepelekan karena jika seseorang mengalami TIA atau gejala stroke, ia beresiko tinggi terkena stroke dan harus segera ditangani dokter. Gejala biasanya datang mendadak dan berlangsung selama 10 detik hingga 15 menit. 

Apa saja gejala peringatan stroke (TIA)?

1.Hilangnya kekuatan di salah satu bagian tubuh terutama di satu sisi, termasuk wajah, lengan, atau tungkai.

2. Rasa kebas atau baal, hilangnya sensasi di satu bagian tubuh atau salah satu sisi.

3.Tidak mampu berbicara dengan benar atau memahami bahasa.

4.Hilangnya keseimbangan berdiri tak mantap atau jatuh .

5. Serangan sementara jenis lain seperti vertigo, pusing bergoyang, kesulitan menelan, kebingungan dan gangguan daya ingat.

6. Nyeri kepala terlalu parah, muncul mendadak.

7. Kehilangan kesadaran bahkan kejang.

Nah, gejala stroke bisa salah satu atau beberapa gejala, dapat terjadi hanya beberapa detik hingga satu hari!  Jika kamu atau seseorang mengalami gejala diatas dan timbul mendadak, segera panggil ambulan dan pergi ke rumah sakit. 

Nailah jaga Mbah Uti

Sulitnya, gejalanya kadang tak dicurigai sebagai serangan stroke. Seperti tetanggaku yang terbangun kaget ketika ada tamu datang dini hari. Setelah membuka pintu, mendadak lemas dan terjatuh, hilang keseimbangan. Karena dikira lemas biasa, baru dua hari kemudian baru ia ke dokter dan ternyata itu adalah serangan stroke. 

Jika kalian curiga seseorang mengalami serangan stroke, segera panggil ambulan dan lakukan pertolongan pertama berikut ini: 

1. Jika pasien tak sadar, periksa pernapasan dan denyut nadi, longgarkan pakaian. 

2. Jika berada di dalam ruangan, baringkan di tempat tidur atau sofa. Baringkan secara miring dengan kepala terangkat. Jangan biarkan orang pingsan tidur terlentang karena dapat menyebabkan tersedak atau tersumbat saluran napasnya karena lidah.

3. Apabila pasien kesulitan bernapas atau muntah, biarkan berbaring menyamping dengan kepala terangkat. 

4. Jika kejang, singkirkan semua benda yang dapat membentur pasien. Jangan menahan pasien dengan cara apapun termasuk memasukkan jari atau sendok ke mulutnya.

Buku panduan Stroke 

5. Jangan memberi penderita apa pun untuk dimakan atau diminum karena beresiko tersedak atau terhirup makanan ke paru-paru. 

6. Jika lengan atau tungkai lemah, topanglah dan jangan menariknya saat pasien dipindahkan.

Nah, itulah beberapa langkah pertolongan pertama pada serangan stroke. Semoga bermanfaat ya, Temans. 

Alhamdulillah, keadaan Ibu semakin membaik dengan perawatan dan terapi di rumah. Ia juga sudah bisa makan biasa yang lembut, sudah lepas selang. 

Yang penting, kita sabar dan selalu menjaga suasana hati pasien agar tetap stabil dan bersemangat, rajin dihibur agar hatinya lebih ringan. Itulah saran yang kudapatkan dari Manda dan Mbak Wati. Terima kasih ya teman-temanku tersayang atas doa dan dukungannya. Doaku untuk kalian semua..

Sumber Tulisan:

Buku Stroke, dr. Valery Feihin, Ph.D,

Terbitan BIP, 2006