Dear Temans,
Bagaimana Ramadan kalian? Semoga lancar ibadahnya dan diberkahi Allah, aamiin. Aku baru terkena demam Descendant of The Sun nih, telat banget haha. Maklum nubie dalam urusan drakor.
6 Tips Menulis Cerita Horor Ala Dedew |
Baper asli dibuatnya. Salut buat Song Song Couple dan penulis naskahnya. Masih terkait dengan penulisan, kali ini aku ingin berbagi tentang tips menulis cerita horor.
Memang sih, Aku baru sekali menulis buku cerita horor yaitu Anak Kos Dodol Horor, itupun berbalut komedi. Hehe. Maklum, penulisnya penakut hihi. Ya, sebagai penulis serabutan, jam terbangku menulis cerita horor memang belum banyak.
Beda dengan Risa Saraswati, penulis asal Bandung yang spesialis menulis cerita seram. Ia menulis berdasarkan kisah nyatanya berteman dengan makhluk halus. Buku pertamanya Gerbang Dialog Danur laris manis dan sukses difilmkan. Sejak itu, buku-buku karyanya bertebaran di toko buku, laris diserbu pembaca. Belum lagi channel YouTube dan Instagramnya yang memiliki jutaan follower. Wow.
Salah satu buku laris Risa Saraswati |
Minggu lalu, aku dapat pengalaman baru yang berharga. Menjadi juri lomba cerpen horor Kelam Malam bersama penulis muda berbakat, Liana. Lomba bergengsi dengan hadiah puluhan juta rupiah ini diadakan oleh Kreasindo Digital Konten yang berkantor di Bandung.
Lomba menulis cerpen horor ini khusus untuk warga Bandung dan sekitarnya. Tak disangka, pesertanya membludak!
Ya, selain hadiah yang fantastis, tema horor memang banyak diminati para penulis, apalagi pembaca di Indonesia. Tema ini berkaitan erat dengan budaya kita yang masih mempercayai adanya hantu dan berbagai kisah mistis disekitar kita.
Risa Saraswati sang penulis horor ternama |
Waktu penjurian yang tidak terlalu lama cukup membuat aku dan Liana keteteran. Apalagi, cerpen yang dibaca ada 488 buah! Kenyang banget, dah!
Apalagi saat itu, Mas Bagus sedang umrah jadi aku hanya bertiga dengan anak-anak di rumah. Otomatis, menghambatku baca cerpen karena aku nggak berani baca cerpen horor malam-malam! Haha, sudah dibilang aku ini cemen! Kok ditodong jadi juri, lho.
Paling stres saat membuka satu file cerpen peserta dan ternyata filenya dilengkapi gambar berbagai setan yang ia ceritakan! Ampuun! Mau misuh-misuh, lagi puasa. Kreatif banget sih kamu, writernim? Lomba cerpen dikasih ilustrasi segalaaa! Huhuhu.
Yang mengejutkan saat pengumuman pemenang di akun media sosial penyelenggara, ada salah satu pemenang yang berterima kasih dan mengaku bahwa apa yang dituliskannya adalah kisah nyata saat kerusupan di sebuah gunung di Jawa Barat. Deg, pantas saja ceritanya mencekam! Huhu.
Hm, sekarang kita bahas yuk tips menulis cerita horor. Kita simak bersama, ya!
1.Baca buku atau cerita horor lain
Sebelum menulis cerita horor, kalian bisa riset, membaca buku atau cerpen horor sebagai pembanding. Apa sih yang membuat cerita horor yang ditulis Risa itu seram, misalnya? Bisa kalian terapkan dan modifikasi untuk cerita kalian. Ingat, bukan menjiplak, ya!
Teman-teman Risa dari dunia lain (Foto: Gramedia.com) |
2. Gali cerita
Ide cerita bisa kita dapatkan dari mana saja. Bisa dari pengalaman sendiri (oh, tidaak) atau pengalaman seram teman-temanmu. Jadi, pasang telinga saat temanmu bercerita, bisa jadi bahan tulisan yang seru.
Cerita dalam buku Anak Kos Dodol Horor pun kudapatkan dari pengalaman teman kuliah atau teman kos Beberapa cerita yang kutulis dalam buku itu, kami alami sendiri di kos Puri Cantika dulu. Menuliskannya pun bikin merinding, coy!
Cerita dalam buku Anak Kos Dodol Horor pun kudapatkan dari pengalaman teman kuliah atau teman kos Beberapa cerita yang kutulis dalam buku itu, kami alami sendiri di kos Puri Cantika dulu. Menuliskannya pun bikin merinding, coy!
Kamu juga bisa menggali urban legend yang ada di sekitarmu. Biasanya, setiap kota ada tuh cerita horor yang turun-temurun diceritakan, bisa kamu kembangkan sendiri. eritamu
Perkuat setting dalam cerpenmu (Foto: Pixabay) |
Ceritamu akan semakin menarik dengan mengangkat lokalitas asal tidak hanya tempelan ya. Perkuat ceritamu dengan setting yang tepat. Misalnya jika kisahmu terjadi di Jogja, jangan lupa berikan detail yang tepat suasana Jogja, bagaimana sapaan orang Jogja untuk bapak, ibu dll.
Pembaca akan merasa lebih dekat dengan ceritamu. Semakin nyata ceritamu bagi pembaca, maka kamu semakin sukses sebagai pencerita.
3. Gunakan diksi yang menarik
Walaupun cerita yang kamu tulis punya ide biasa, ide yang mirip dengan penulis lain misalnya tentang ketindihan, ketemu pocong, hantu di sekolah tua, tapi tulisan kalian tetap bisa tampil berbeda dengan gaya penceritaan dan pilihan diksi yang menarik. Hal ini akan membuat cerita kamu unik dibandingkan cerpen lain.
4. Bangun Ketegangan
Cerpen horor yang menarik menurutku yang membuat kita merasakan ketegangan yang mencekam, tanpa perlu adegan yang ramai dan seru ala film action. Ketegangan dibangun lewat gaya penceritaan dan plot yang bikin pembaca tak sadar menahan napas.
Bangun ketegangan dalam ceritamu (Foto: Pixabay) |
Banyak penulis cerpen horor yang membangun ketegangan lewat adegan bertarung melawan hantu yang meriah. Agak terasa konyol jadinya, menurutku.
5. Berikan ending menggantung atau mengejutkan
Kunci dari cerita horor yang sukses adalah bagaimana pembaca akan merasakan penasaran atau terkejut di akhir cerita. Berikan klimaks yang menggantung, membuat pembaca bertanya-tanya, atau bikinlah ending yang tak disangka-sangka pembaca atau plot twist.
Ada sebuah cerpen yang kusukai dari peserta lomba kelam malam adalah ceritanya sederhana tentang ibu dan anak yang pindah ke rumah baru. Tapi, anak merasa bahunya sakit terus-menerus.
Endingnya, sang ibu dan makhluk halus saling bertatapan sambil memegang si anak ditengah mereka dan sang ibu berkata dengan tegas, dia anakku jangan ganggu.
Woahhh..rasanya bergidik deh membacanya. Apalagi sepanjang cerita tidak ditunjukkan penampakan apapun dari makhluk halus. Hanya anak yang mengeluh bahunya sakit dan ternyata ditempeli terus-terusan oleh penghuni rumah tersebut.
6. Berlatih terus
Ya, tips terakhir dariku adalah berlatih terus. Tips ini berlaku untuk semua jenis tulisan dan segala bidang yang ingin kamu tekuni, hehe. Ala bisa karena biasa kan? Jika baru sekali dua kali menulis cerpen horor, mungkin kamu merasa tulisanmu garing dan membosankan.
Jangan putus asa, berlatih lagi, cari ide menarik dan tuliskan, suruh teman-temanmu membaca ceritamu. Dan tanyakan apa pendapat mereka? Semoga 6 Tips Menulis Cerita Horor Ala Dedew ini bermanfaat, ya.
Siapa tahu, kamu nanti bisa menulis cerita horor sekeren aku, eh Risa Saraswati yang hits pisan itu? Nothing is impossible, Temans!
Ih kok kece sih mba dew..ku masih newbi nih ajarin akuh.
ReplyDeleteSaya nggak suka genre horor baik buku dan film. Atut :( hahaha.
ReplyDeleteTapi saya ambil beberapa poin tips di atas karena bisa diterapkan untuk penulisan cerpen genre apapun. Thankyou mba dedew :)
Aku gak pernah bisa, dan belum pernah nulis genre horor, Mbak. Tips dari mbak Dedew ntar coba tak praktekan buat belajar nulis horor.
ReplyDeleteTrims mba Dew.. tips nya keren! Jadi pengen langsung dipraktekkan nih..
ReplyDeleteItu cerita yg di nomer 5 kejadian banget di keluargaku. Yg diganggu kakakku, dan bundaku closing dgn cara seperti itu
ReplyDeleteaku sampai sekarang belum sanggup menulis horor, habisnya takut tiba-tiba bulu ketek berdiri, eh
ReplyDeleteDuuhh lewat deh kalo cerita horor mbak, aku nonton film horor aja keingetnya bisa semingguan apalagi nulis hiii
ReplyDeleteBaca artikel ini jadi semakin semangat nulis buku lagi, naskah masih banyak yg pendam terlalu lama...
ReplyDeleteHaduuwwwhh... aku baca tips ini aja serasa ada yg lagi ikutan baca di belakangku. Takuuuutt... gimana mau ikutan nulis horor nih caranya gini :))
ReplyDeleteNgebayangin bu juri mantengin segitu banyak cerpen horor. Pantes ga brenti2 ngemilnya. Rupanya biar ga tegang yaaa :))
Banyak banget pesertanya maaak. Aku pernah bikin cerita serem jadinya kebayang2 sama tokoh yg serem itu. Pas ke kamar mandi, di kaca serasa ada, trus pas nyuci, dududu menjiwai sangat yaa hahaha
ReplyDeleteMbaaaa, kamu keren buangeeett!
ReplyDeleteJago ngeblog
Jago nulis komedi
Jago nulis horor
Iiiih, semoga sehat2 dan selalu berkontribusi ya mbaaa
--bukanbocahbiasa(dot)com--
Nulis horor kalo menjiwai bakal ada yang nemeni, mbak. Hikss..
ReplyDeleteAku berhenti nulis di blog karena kalo nulis siang nggak ada feel, tapi kalo malam kayak ditemani gitu
Baca tips doang kenapa aku jadi merinding ya? Wkwkwk ... Genre satu ini bener-bener aku hindari MakDew. Padahal kan ga boleh ya anti sama genre tertentu? Semua kudu dipelajarin. Tapi aku atuuuuuttt
ReplyDeletewaduh mak.. bacanya iku serem.. hahaha coba gambarnya diblur gituh.. biar agak keslimur.. wkwk..
ReplyDeleteWedeeww... Aku bacanya malam malam! Jiangkriiiikkkk... Pake ilustrasi-nya macam macam pula!
ReplyDeleteSalut deh ama para penulis horor itu. Anakku juga penulis cerita pendek horor dan novelnya yang kemaren terbit itu, (indie) si wajah pucat juga semi horor soalnya dia tanyanya Ama emaknya .. ya kusuruh ubah aja jadi misteri hahahhahah... Congrats Dedew buat penjurian dan tipsnya
Whaat seriusan dilampirin gambar2 setannya? Huwaa sereem dong pas baca jdnya
ReplyDeleteAku pun gak berani baca cerita horor *tutup muka* Somehow, baca buku cerita horor lebih horor daripada nonton film horor :/
ReplyDeleteAsyemm..pas baca ini..suasana malam..sepi..tiba2 dhuer
ReplyDelete.sblhah rumah nyumet mercon. Pingin.misuh2...arrghhhhhhhhh...
Jadi memang sebaiknya cerita horor itu endingnya dibikin menggantung atau twist ya biar tetao kebawa kesan horornya.
ReplyDeletesepertinya aku belum berani menulis bahkan membaca cerita horor deh Mbak. Membaca tips menulis cerita horor saja aku sudah merinding.
ReplyDeleteKalau saya masih sebatas jadi penikmat cerita horor aja, nggak bisa kalau diminta menuliskan. Nulis cerita keseharian aja kadang masih kesulitan, apalagi cerita horor. Makanya saya salut banget bagi penulis cerita horor, yang cukup dengan tulisannya aja udah bisa membangkitkan rasa takut pada pembacanya
ReplyDeleteDulu pas waktu SMA paling suka sama cerita horor, tapi sekarang kok jadi kurang suka yah hahah jadinya takut
ReplyDeleteGak bisa ngebayangin, kalau lagi nulis cerita Horor, menghidupkan karakter horornya itu lho, sdh bikin saya merinding. Terlebih saya memang "takut" sama cerita yang ada bau horornya.
ReplyDeleteTips yang menarik, Dew.
ReplyDeleteHaha...dulu ikutan setor di 'Anak Kos Gokil', cerita saya tentang hantu pohon duren. Jadi pengan baca dan nulis horor lagi
Tipsnya aku catet mba, kebetulan pengen bikin tulisan horor dari pengalaman sendiri. Cuman belum nemu efek tegang giitu, malah pengen ketawa akunya pas nulisnya.
ReplyDeleteAku selama ini nulis cerita horor di blog, dari pengalmaan tetangga, anak-anak, sama suami. Aku jangan sampai mengalami. Menuliskan pengalman mereka aja udah bikin merinding kalo tengah malam dan sendirian pulak.
ReplyDeleteDulu aku sering menulis cerita horror, tapi lama-lama kok aku jadi takut sendiri 🤣🤣🤣 Akhirnya aku pindah haluan menulis hal-hal yang indah aja 😅😅😅
ReplyDeleteAku suka buku-bukunya Teh Risa, ceritanya bagus dan bikin penasaran. Apalagi karena settingnya kebanyakan jaman penjajahan, sekalian belajar sejarah gitu mba. Tapi.. kalau buat nulis cerita horror kayaknya aku nggak ke sana, aku lebih suka nulis komedi kayaknya hahaha
ReplyDeleteMba.... makasi ya tipsnya, tapi aku penakut amatan jadi gak bisa deh baca beginian hahahahha
ReplyDeleteAku kayaknya ga pernah lagi baca buku atau novel atau cerpen horor, mba. Hihii. Tapi pernah niat (niat) buat nonton pilem horor eh ga berani. Hahhaa
ReplyDeleteSaya masih belum pernah bikin kisah horor. Itu...beneran gak ada yg keganggu pas bikin kisahnya, kak? Takutnya yg dibikin cerita, marah... apalagi bikin ketegangan di poin 4
ReplyDeleteAh aku terkesima.. Bisa satu grup WA sama penulis. Semoga aku ketularan jadi penulis jugaa. Aku belum berani nulis cerita horor mbak, bayangin nya aja udah merinding, kalau nulis kan perlu penghayatan ya 😂 kau kata orang Sunda mah borangan
ReplyDeleteAku punya banyak ide cerita horor. Ditambah sering denger curhat temen yang ngalamin. Kepengen banget deh aku tulisin. Tapi baru ngebayangin sambil bikin prolog aja, aku udah merinding. Takuuut. Padahal siang-siang nulisnya. :))
ReplyDeleteDuh, saya suka merinding kalau baca cerita horor. Suka jadi kebayang-bayang terus. Apalagi kalau diminta buat tulisan horor, wah ... angkat tangan, deh!
ReplyDeleteAku kayaknya kalau disuruh baca buku cerita horor, menyeraaaahhhhhhhhh... Mending ku baca serial cantik saja, suka kebawa mimpi soalnya dan jadi takut.
ReplyDeleteKok keren banget siih..kak,
ReplyDeleteAku baca cerita horor jaman SMP dulu, macam Goosebumps.
Makin ke sini, bacanya yang romantis-romantis.
Mungkin karena takut malem-malem kalo pas nulis sendiri...huhuu~
Sepakat, cerita horror tu selalu menarik untuk dibaca, meskipun hasilnya jadi penakut dan ga bisa tidur... Saya pernah nulis pengalaman cerita horror di blog saya. Wal hasil saya merasa ada yang ngikuti dan mengawasi saya semalaman..akhirnya saya kapok menulis horror... He3
ReplyDeleteDuh aku juga gak terlalu nyaman soal horor, lbh suka kisah misteri pembunuhan2 gtu haha, asal gk jd hantu aja hehe.
ReplyDeleteKEbayang mbak jd juri shg baca ratusan karya gtu huwaaa, salut deh, asal baca pelan2 aja ya hihihi :D
baca tipsnya saja aku sudah takut. hahaha.
ReplyDeleteaku menghindari cerita horor. Lebih baik baca tentang kasus pembunuhan atau kriminal lainnya.
Tipsnya keren.
ReplyDeleteMakasih, Dew. :)