Albert Ghana sang petualang |
Kali ini, aku ingin mengajak kalian berkenalan dengan Albert Ghana Pratama yang kerap disapa Ghana, seorang travel blogger yang muda dan berprestasi. Setelah lulus akhir tahun 2018 dari FISIP UNDIP, Ghana kini bekerja di Jakarta.
Albert Ghana yang punya blog www.albertna.com ini sering memenangkan lomba blog diantaranya juara pertama Tribun Jateng Central Java Tourism Exhibition Writing Competition, pemenang Festival Imlek Indonesia Palembang 2017, dan juara Trizara Resort Blog and Photo Competition 2017.
Tak hanya itu, cowok kelahiran Ketapang, 11 Maret 1995 ini juga sering diundang berbagai acara famtrip seperti Famtrip PT. KAI, Famtrip Jawa Tengah 2016, Asus Zenvolution 2016 Bali, hingga Explore Bau-Bau bersama Pacific Paint 2018, dan banyak lagi. Keren ya!
Ghana di Raja Ampat Papua |
Jika kalian mengintip tulisan Ghana di blog, maka akan langsung mengetahui keistimewaannya. Narasinya begitu runtut bercerita tentang sebuah kota yang dikunjunginya. Seolah pembaca merasakan suasana daerah yang ia ceritakan. Seolah kita sedang berada di sana, bersama Ghana.
Ketika mendengar kabar akan berkunjung ke Pulau Buton, saya riang sekali. Satu pulau yang namanya sudah saya dengar sejak zaman SD akhirnya bisa saya kunjungi.
Meskipun hanya beberapa titik jalan saja yang ada lampu lalu lintas, namun kota ini sudah ada mall, hypermarket, dan restoran cepat saji. Super kerennya, kota ini adalah seindah-indahnya gambaran saya akan sebuah kota: di pinggir laut.
Tak hanya gaya penceritaannya yang mengalir dan enak dibaca, tulisan Ghana diperkaya dengan foto-foto yang indah hasil jepretannya sendiri. Begitu nyeni padahal tak jarang ditangkap dengan kamera ponsel.
Ketika mendengar kabar akan berkunjung ke Pulau Buton, saya riang sekali. Satu pulau yang namanya sudah saya dengar sejak zaman SD akhirnya bisa saya kunjungi.
Meskipun hanya beberapa titik jalan saja yang ada lampu lalu lintas, namun kota ini sudah ada mall, hypermarket, dan restoran cepat saji. Super kerennya, kota ini adalah seindah-indahnya gambaran saya akan sebuah kota: di pinggir laut.
Tak hanya gaya penceritaannya yang mengalir dan enak dibaca, tulisan Ghana diperkaya dengan foto-foto yang indah hasil jepretannya sendiri. Begitu nyeni padahal tak jarang ditangkap dengan kamera ponsel.
Albert Ghana menjelajah Indonesia |
Kesukaan Ghana untuk menjelajah berasal dari Ayahnya, Y. Priyono Pasti yang berprofesi sebagai seorang guru. Ia lahir di kota kabupaten kecil bernama Ketapang, di Kalbar. Ayahnya waktu itu bertugas di sana.
Kemudian, saat usia tiga tahun Ghana sekeluarga pindah ke Pontianak, karena ayah pindah tugas. Menurut Ghana, Waktu pindah, kejadiannya menarik sekali. Mereka sekeluarga naik kapal Senang Hati Express. Kapal cepat dari Ketapang ke Pontianak.
Musim sedang tidak baik kala itu. Ombak sangat kencang, semua orang sudah takut dan air sampai masuk kapal, namun kapal tidak bisa berbalik ke Ketapang karena takut tergulung ombak.
“Kapal menembus ombak, semua orang berdoa, sudah pasrah, tapi kata Mama saya malah tenang-tenang tidur,”
Kemudian, saat usia tiga tahun Ghana sekeluarga pindah ke Pontianak, karena ayah pindah tugas. Menurut Ghana, Waktu pindah, kejadiannya menarik sekali. Mereka sekeluarga naik kapal Senang Hati Express. Kapal cepat dari Ketapang ke Pontianak.
Musim sedang tidak baik kala itu. Ombak sangat kencang, semua orang sudah takut dan air sampai masuk kapal, namun kapal tidak bisa berbalik ke Ketapang karena takut tergulung ombak.
“Kapal menembus ombak, semua orang berdoa, sudah pasrah, tapi kata Mama saya malah tenang-tenang tidur,”
Jepretan Ghana yang keren |
Wah, ternyata bakat Ghana sebagai petualang sudah nampak sejak bayi, ya! Sejak tinggal di Pontianak, Ghana tiga kali pindah rumah dan tinggal di lingkungan yang berbeda, pertama di daerah Tionghoa, lalu Melayu dan transmigran Jawa. Ia senang merasakan tinggal di lingkungan tetangga yang beragam.
Menurut Ghana, kesukaannya membaca ditularkan ayahnya yang guru Bahasa Indonesia. Di rumah banyak buku novel sastra bahan ajar ayah yang suka Ghana ulik waktu pulang sekolah.
“Saya ingat novel pertama saya adalah Pada Sebuah Kapal, karangan N.H. Dini, yang saya baca karena ada kata-kata “kapal”, saya suka sekali dengan kapal laut waktu kecil, SD kelas 4 kalau tidak salah.”
Selain itu, Ghana menemukan Gadis Pantai di lemari buku yang membuatnya jatuh cinta dengan Pramoedya Ananta Toer sampai sekarang. Ayah juga suka membelikan Ghana majalah Bobo, Ino, dan Kreatif.
Berkat Ayah, Ghana jadi terbiasa membaca, dan sedikit banyak sudah terpapar dunia sastra sejak kecil. Ia mulai rutin menulis sejak tamat SMA dan masuk jurusan Komunikasi, yang menuntut kemahiran dalam merangkai kata ketika menulis berita.
Kesukaan traveling diturunkan dari Ibunya, Norberti Yati yang dahulu kerja di NGO dan suka blusukan ke kampung-kampung. Ghana sering diajak menjelajah ke daerah.
Menurut Ghana, kesukaannya membaca ditularkan ayahnya yang guru Bahasa Indonesia. Di rumah banyak buku novel sastra bahan ajar ayah yang suka Ghana ulik waktu pulang sekolah.
“Saya ingat novel pertama saya adalah Pada Sebuah Kapal, karangan N.H. Dini, yang saya baca karena ada kata-kata “kapal”, saya suka sekali dengan kapal laut waktu kecil, SD kelas 4 kalau tidak salah.”
Selain itu, Ghana menemukan Gadis Pantai di lemari buku yang membuatnya jatuh cinta dengan Pramoedya Ananta Toer sampai sekarang. Ayah juga suka membelikan Ghana majalah Bobo, Ino, dan Kreatif.
Berkat Ayah, Ghana jadi terbiasa membaca, dan sedikit banyak sudah terpapar dunia sastra sejak kecil. Ia mulai rutin menulis sejak tamat SMA dan masuk jurusan Komunikasi, yang menuntut kemahiran dalam merangkai kata ketika menulis berita.
Kesukaan traveling diturunkan dari Ibunya, Norberti Yati yang dahulu kerja di NGO dan suka blusukan ke kampung-kampung. Ghana sering diajak menjelajah ke daerah.
Jepretan Ghana yang humanis |
Sejak itu, Ghana sangat menikmati sensasi melakukan perjalanan. Saat merantau ke Semarang, setiap akhir pekan Ghana selalu mengeksplorasi daerah Jawa Tengah.
Ghana sudah membuat blog sejak SMP, tapi cukup lama vakum karena hanya ikutan tren Raditya Dika dan Benar Kribo saat itu.
Ketika sedang mencari informasi tentang makam Belanda di Semarang, ia nyasar di blog perjalanan Olivia Bendon. Ia kagum dengan blognya dan sejak saat itu, ia mulai membuat blog perjalanan dan serius mengelolanya.
Dari sekian banyak perjalanan, daerah mana sih yang paling berkesan?
“Sampai sekarang, Inggris, karena mewakili kampus dan Indonesia ikut konferensi simulasi PBB. Bisa keliling berbagai tempat menarik juga di tanah Eropa yang cuma bisa dilihat dari foto aja sebelumnya. Di Indonesia, sampai sekarang suka banget dengan Lasem,”
Apa sih kendalanya jadi travel blogger, Ghana?
“Perjalanan butuh duit. Apalagi kalau mau melakukan perjalanan yang benar-benar kaya dan dalam ceritanya. Karena butuh waktu lama, pengamatan yang mendalam, dan biasanya tempat dengan nilai yang bagus buat dijadiin sebuah konten itu mahal banget buat mencapainya.”
Ghana sudah membuat blog sejak SMP, tapi cukup lama vakum karena hanya ikutan tren Raditya Dika dan Benar Kribo saat itu.
Ketika sedang mencari informasi tentang makam Belanda di Semarang, ia nyasar di blog perjalanan Olivia Bendon. Ia kagum dengan blognya dan sejak saat itu, ia mulai membuat blog perjalanan dan serius mengelolanya.
Dari sekian banyak perjalanan, daerah mana sih yang paling berkesan?
“Sampai sekarang, Inggris, karena mewakili kampus dan Indonesia ikut konferensi simulasi PBB. Bisa keliling berbagai tempat menarik juga di tanah Eropa yang cuma bisa dilihat dari foto aja sebelumnya. Di Indonesia, sampai sekarang suka banget dengan Lasem,”
Apa sih kendalanya jadi travel blogger, Ghana?
“Perjalanan butuh duit. Apalagi kalau mau melakukan perjalanan yang benar-benar kaya dan dalam ceritanya. Karena butuh waktu lama, pengamatan yang mendalam, dan biasanya tempat dengan nilai yang bagus buat dijadiin sebuah konten itu mahal banget buat mencapainya.”
Penjual Lumpia di Gang Lombok Jepretan Ghana |
Karena itulah mengapa Ghana mengkritik media-media travel yang bermodal riset saja dalam menulis cerita, karena mendapatkan konten-konten itu biayanya sangat mahal.
Selain itu investasi alat-alat untuk menciptakan konten juga membutuhkan dana tidak sedikit. Namun sampai saat ini dengan kamera DSLR dan ponsel, Ghana sudah cukup bersyukur dan masih bisa tetap membuat konten cerita perjalanan.
Selain itu konsistensi, apalagi kalau sedang banyak trip. Kadang dibutuhkan kemampuan untuk menulis mengejar deadline ketika ada dalam suatu perjalanan. Padahal biasanya sudah lelah berjalan, namun masih harus meluangkan waktu untuk buat konten.
Bagaimana sih mendapatkan dana untuk perjalanan?
Biasanya, Ghana menyisihkan uang jajan, gaji, atau kerja lepas terus duitnya dipakai traveling. Kadang bersyukur ada tawaran kerja review hotel di kota lain, dan famtrip. Jadi lumayan untuk menambah konten dengan biaya minimum.
Selain itu investasi alat-alat untuk menciptakan konten juga membutuhkan dana tidak sedikit. Namun sampai saat ini dengan kamera DSLR dan ponsel, Ghana sudah cukup bersyukur dan masih bisa tetap membuat konten cerita perjalanan.
Selain itu konsistensi, apalagi kalau sedang banyak trip. Kadang dibutuhkan kemampuan untuk menulis mengejar deadline ketika ada dalam suatu perjalanan. Padahal biasanya sudah lelah berjalan, namun masih harus meluangkan waktu untuk buat konten.
Bagaimana sih mendapatkan dana untuk perjalanan?
Biasanya, Ghana menyisihkan uang jajan, gaji, atau kerja lepas terus duitnya dipakai traveling. Kadang bersyukur ada tawaran kerja review hotel di kota lain, dan famtrip. Jadi lumayan untuk menambah konten dengan biaya minimum.
Ghana di Bandara siap bertualang |
Biasanya menulis kisah perjalanan saat ngetrip atau sepulang trip? Berapa lama waktu berselang?
Selalu sepulang trip, karena bakal kurasi dulu semua foto, terus tentukan angle cerita mau seperti apa. Semua dilakukan pas trip selesai. Waktunya tergantung mood. Bisa seminggu, bisa sebulan, bahkan ada yang udah setahun tripnya baru saya tulis. Kecuali kalau ada deadline dari trip kerja sama.
Pernah merasa jenuh ngeblog? Apa yang Ghana lakukan?
"Pernah pastinya. Yang saya lakukan, jalan-jalan hahaha. Ya sudah, tidak usah posting dulu. Karena nggak terlalu ngoyo juga ngeblognya sebenarnya."
Tapi kalau soal writers block, Ghana yakin itu cuma karena mitos. Karena kurang riset. Yang selalu Ghana lakukan adalah membaca, cari bahan, cari angle menarik. Pasti bisa mengatasi itu.
Apa sih yang paling membahagiakan menjadi travel blogger?
Menurut Ghana, Melihat tempat baru, berkenalan dengan orang-orang baru dan merasakan budaya baru. Sungguh bagi Ghana adalah anugerah terbesar dalam hidup.
Ah, seru banget ya pengalaman Ghana. Gimana, kalian tertarik menjadi travel blogger? Mulai yuk sekarang!
Foto: Albert Ghana
Apa sih yang paling membahagiakan menjadi travel blogger?
Menurut Ghana, Melihat tempat baru, berkenalan dengan orang-orang baru dan merasakan budaya baru. Sungguh bagi Ghana adalah anugerah terbesar dalam hidup.
Ah, seru banget ya pengalaman Ghana. Gimana, kalian tertarik menjadi travel blogger? Mulai yuk sekarang!
Foto: Albert Ghana
Tags:
Kenal Lebih Dekat
Baca postingan mbak Dedew berasa kenalan langsung sama mas Ghana. Senang ya jd travel blogger, bikin mupeng untuk jadi penjelajah...
ReplyDeleteWuaah akj baru tau Ghana itu oeang Ketapang. Basicnya orangtuanya guru dan nomaden, akhirnya skrg dia jadi travel blogger, no wonder yaaa :)
ReplyDeleteGhana kereen ih masih muda udah punya banyak prestasi
Salah satu travel blogger yang inspiratif.. karena punya hobi traveling.. saya pun memilih lebih banyak menulis tentang traveling. Entah sudah layak disebut travel blogger belum hahahha.
ReplyDeleteJadi gara2 sang ayah ya bisa kenal dunia literasi dan hobi jalan2. Hmmm keren! Bisa sampai Inggris untuk simulasi PBB, benar2 anak yg pintar. Semoga bisa jadi travel blogger yg sukses tanpa memusingkan biaya perjalanan lagi
ReplyDeleteWah bener banget nih, intinya kalau nggak mau krna writers block itu harus mau baca, upgrade ilmu, cari bahan dan angle menarik.
ReplyDeleteAsyik ya Ghana udah kesana kesini dari kecil :) keren juga bacaan2 di SDnya 😅
Aahh semoga hobi traveling diriku dan suami juga mengalir ke anak-anak kelak, biar kayak Ghana. Supaya blog emaknya ada yg nerusin gitu. Hehehe
ReplyDeleteKeren ya mba. Ghana, masih muda..tapi sudah kaya akan pengalaman.
ReplyDeleteAnak2 muda yang bisa memanfaatkan masa muda.
Wah seru banget cerita perjalanannya Ghana nih ya, berasa banget memang kalo kita jalan ke tempat yg asing banyak pembelajaran.
ReplyDeleteHayu atuh kita travelling maak..
Masih mudah banget, tetapi keren uy pengalamannya. Saya tadi berkunjung ke blognya. Kayaknya suka deh sama tulisan dan foto-fotonya
ReplyDeleteAku pertama kali kenal Ghana di Trizara Resort awal tahun 2017. Wow ternyata udah mau 2 tahun aja ya... perasaan baru kemarin. Ghana itu anaknya fun, lucu dan iya aku setuju caranya dia bercerita di blog itu bikin siapapun yang baca seperti merasakan apa yang dia rasain.
ReplyDeleteSeru banget ya Mba Dew.
ReplyDeleteAkutu kalo lihat travel blogger kayanya enak banget hidupnya. Jalan-jalan - nulis - jalan-jalan, gitu aja terus mutar-mutar. Padahal ya gak segampang itu juga. Butuh riset yang mendalam kayak yang Bang Ghana bilang ((bang Ghanaaa)), terus harus mampu menaklukkan capek juga ya kan. Mantaplaah.
waah kereen sekali mas ghana ini. berasa pengin sangat-muda lagi dan menjelajah seperti dia hahaj
ReplyDeleteWah jadi kenal dengan Ghana nih. Tulisan mba Dedew juga enak dibacanya. Serasa membaca novel.
ReplyDeleteLangsung klik link blognya Ghana, penasaran ;) Usia muda, prestasi bagus dan aku suka juga dengan isi blognya Ghana. Cara bertuturnya dan desain blognya yg clean. Duh, jadi kabita travelling.
ReplyDeleteOke... saya akan coba berpikir seperti Ghana kalau writer block itu hanya mitos.
ReplyDeletewah keren banget ya pengalamannya.
ReplyDeleteMbak Dedew,
ReplyDeleteAku selalu suka dg caramu cerita tentang manusia. Apalagi ini aku juga kenal sama Ghana. Jadi tambah seru.
Banyakin tulisan di Kenal Lebih Dekat mbak.
Good post! We are linking to this great article on our website.
ReplyDeleteKeep up the great writing.
Keren dua orang ini ya Ghana ya mba Dedewnya. Jadi berasa deket sama Ghana,tapi juga pas ending baru ngeh.... ini yang nulis mba Dedew. Keren banget,inspiratif mba. Suka 😍. Semoga bisa konsisten juga akunya nih ya. Amiin.
ReplyDelete