"Tahu nggak, Nenek Indo' dulu kalung emasnya besarnya kayak rantai kapal," kata Mamaku saat kami melihat-lihat etalase toko emas. Mamaku berasal dari Enrekang, Sulawesi Selatan. Sekitar 266 km dari Makassar, ibukota Sulawesi Selatan.
Aku takjub. Mungkin, penampilan rapper zaman now terinspirasi nenekku, ya? Mereka suka pakai kalung raksasa pas manggung, hihi. Ya, Perempuan Bugis dan Makassar sudah terkenal sejak dahulu menyukai perhiasan emas super bling-bling.
Aku takjub. Mungkin, penampilan rapper zaman now terinspirasi nenekku, ya? Mereka suka pakai kalung raksasa pas manggung, hihi. Ya, Perempuan Bugis dan Makassar sudah terkenal sejak dahulu menyukai perhiasan emas super bling-bling.
Gelang emas tak hanya untuk penampilan |
Kalau aku, biarpun kelak jadi sosialita, nggak kebayang pakai perhiasan besar seperti itu. Warnanya kuning lagi. Hihi. Ternyata, perhiasan emas bagi Nenek indo' yang berjualan di pasar adalah sebuah investasi.
Begitulah cara mereka menabung. Dengan menyimpan hartanya dalam bentuk emas. Dalam pikiran Nenek, emas selalu naik harganya walau saat itu beliau mungkin belum mengerti tentang kejamnya inflasi yang menggerus simpanan uang kita. Pilihan investasi yang jitu dan terbukti ampuh di segala cuaca hingga kini.
Perhiasan emas tak hanya untuk digunakan mempercantik diri tapi juga untuk investasi di masa depan. Wow.
Nenekku memiliki sebelas anak. Beliau selalu menyimpan emas baik dalam bentuk perhiasan, koin emas, atau emas batangan. Jika ada kebutuhan seperti masuk sekolah, perhiasan bisa digadaikan. Jika ada rezeki, diambil kembali.
Perhiasan tak hanya untuk penampilan |
Diusahakan perhiasannya tidak dijual. Seperti investasi lain, investasi emas lebih menguntungkan jika disimpan untuk jangka panjang karena lebih tinggi hasilnya.
Begitulah cara Kakek Puang dan Nenek Indo' bertahan dan menyekolahkan Mamaku dan kakak-kakaknya hingga perguruan tinggi. Ya, Nenek Indo' seorang pedagang kecil di pasar tapi berpikiran jauh ke depan.
Selebriti Indonesia juga tercatat banyak yang mengoleksi perhiasan emas dengan harga fantastis. Selain untuk penampilan elegan saat mamggung, juga bisa untuk investasi.
Begitulah cara Kakek Puang dan Nenek Indo' bertahan dan menyekolahkan Mamaku dan kakak-kakaknya hingga perguruan tinggi. Ya, Nenek Indo' seorang pedagang kecil di pasar tapi berpikiran jauh ke depan.
Selebriti Indonesia juga tercatat banyak yang mengoleksi perhiasan emas dengan harga fantastis. Selain untuk penampilan elegan saat mamggung, juga bisa untuk investasi.
Salah satunya adalah Agnez Mo yang sering tampil di televisi atau konser dan pemotretan dengan perhiasan emas mewah. Salah satunya adalah gelang Cartier berbentuk panther seharga 400 juta rupiah serta giwang berlian mungil yang ternyata harganya sekitar 1.3 milyar! Wow.
Kelebihan Berinvestasi Emas
Ya, harga emas relatif stabil, bahkan harganya semakin naik. Belum lagi, mudah untuk dijual kembali. Atau digadaikan di Pegadaian.
Berbeda dengan investasi berupa properti, saham, membeli obligasi, dan deposito. Kendalanya, rata-rata orang memulai investasi tersebut harus dengan modal besar.
Deposito, misalnya. Jika ingin membuka deposito di bank harus mempunyai uang minimal 5 juta rupiah. Apalagi properti dan tanah, adakah tanah berharga satu juta? Mungkin kita hanya dapat semeter dua meter ya kalau di kota besar! Hiks.
Investasi berupa tanah dan rumah juga susah dijual cepat jika butuh uang. Jadi tak bisa untuk keperluan mendadak.
Sedangkan emas, bisa dibeli sesuai kemampuan juga. Logam mulia ada yang pecahan 0.5 gram dan 1 gram. Perhiasan emas juga bisa kita pilih menurut berat dan kadar emasnya. Jadi, relatif terjangkau untuk investor pemula sepertiku.
Mulai Berinvestasi Emas
Mamaku pun juga menyukai perhiasan emas dan menjadikannya investasi. Aku beberapa kali dibelikan perhiasan saat kecil.
Aku ingat punya kalung berliontin, gelang bertuliskan namaku, cincin berinisial dll. Duh, anak kecil sosialita nih eykeh, haha. Sejak kecil aku sudah blink-blink, bo.
Ya, akhirnya aku juga mengikuti jejak nenek dan mama berinvestasi emas. Sejak lajang dan masih bekerja kantoran, aku tertarik membeli perhiasan emas.
Rasanya tidak rugi membeli perhiasan karena tak hanya kupakai berhias tapi juga menabung. Beda kalau beli baju atau sepatu atau gadget. Nilainya semakin berkurang.
Aku suka perhiasan emas yang modelnya elegan dan simpel. Nggak tertarik gelang atau kalung rantai kapal, selain nggak mampu juga belinya, hihi. Rasanya, kadar kecantikan meningkat drastis kalau berhias dengan gelang dan cincin emas, hihi. Apalagi yang terbuat dari emas putih.
Oh iya, aku sering baca buku tentang perencanaan keuangan keluarga. Menurut Safir Senduk, perencana keuangan beken, sebenarnya berinvestasi logam mulia lebih menguntungkan karena kadarnya lebih tinggi, harga jualnya juga lebih tinggi karena tidak dipotong biaya pembuatan seperti perhiasan. Setuju banget!
Tapi, sayangnya ya Mas Senduk, logam mulia tidak bisa dipakai. Hehe. Padahal Gold is woman bestfriend, karena belum mampu beli diamond eykeh, hihi.
Logam mulia hanya bisa disimpan di kotak atau di lemari besi, Hiks. Karena itulah aku berinvestasi dengan membeli perhiasan emas, selain tetap menyimpan beberapa keping logam mulia ukuran imut hasil arisan 10 bulan, uhuk.
Masih kebayang senangnya dapat kado cincin emas, seperti aku dapatkan dari beberapa saudara sepupuku saat aku menikah. Alhamdulillah, bisa jadi bekal berumahtangga, lho! Hihi.
Alhamdulillah, benar ya kalau berinvestasi emas Insya Allah menguntungkan. Pas aku butuh dana untuk DP rumah atau modal bisnis, nggak usah pusing. Perhiasan inilah yang kujual dan kujadikan DP rumah.
Tapi membeli emas juga tidak boleh sembarangan, ya. Harus di toko terpercaya karena takutnya emasnya palsu atau jual kembalinya susah, hiks! Zonk! Seram kan kalau kita beli perhiasan mahal ternyata imitasi? Jadi, sebelum beli emas, cermati dulu beberapa hal seperti membeli perhiasan di toko emas terpercaya, ya.
Duh, Aku kudu makin semangat menulis buku dan ngeblog nih biar bisa berbelanja koleksi perhiasan emas cantik. Aamiin! Hihi. Sekarang sepakat kan, Perhiasan Emas, Hadiah Yang Indah & Investasi Tiada Merugi?
Sumber Foto: Pixabay
Ya, harga emas relatif stabil, bahkan harganya semakin naik. Belum lagi, mudah untuk dijual kembali. Atau digadaikan di Pegadaian.
Berbeda dengan investasi berupa properti, saham, membeli obligasi, dan deposito. Kendalanya, rata-rata orang memulai investasi tersebut harus dengan modal besar.
Masyarakat Bugis terkenal suka perhiasan |
Deposito, misalnya. Jika ingin membuka deposito di bank harus mempunyai uang minimal 5 juta rupiah. Apalagi properti dan tanah, adakah tanah berharga satu juta? Mungkin kita hanya dapat semeter dua meter ya kalau di kota besar! Hiks.
Investasi berupa tanah dan rumah juga susah dijual cepat jika butuh uang. Jadi tak bisa untuk keperluan mendadak.
Sedangkan emas, bisa dibeli sesuai kemampuan juga. Logam mulia ada yang pecahan 0.5 gram dan 1 gram. Perhiasan emas juga bisa kita pilih menurut berat dan kadar emasnya. Jadi, relatif terjangkau untuk investor pemula sepertiku.
Mulai Berinvestasi Emas
Mamaku pun juga menyukai perhiasan emas dan menjadikannya investasi. Aku beberapa kali dibelikan perhiasan saat kecil.
Aku ingat punya kalung berliontin, gelang bertuliskan namaku, cincin berinisial dll. Duh, anak kecil sosialita nih eykeh, haha. Sejak kecil aku sudah blink-blink, bo.
Ya, akhirnya aku juga mengikuti jejak nenek dan mama berinvestasi emas. Sejak lajang dan masih bekerja kantoran, aku tertarik membeli perhiasan emas.
Gold is Women Best friend |
Setiap habis gajian, aku biasanya beli cincin emas imut-imut, hihi karena itulah yang mampu kubeli. Aku menghadiahi diriku karena sudah bekerja keras sebulan. Hihi. Aku belajar mengatur keuangan alias #CerdasDenganUangmu. Maklum, saat itu belum ada tanggungan bayar les anak atau beli susu. Kos pun masih subsidi ortu #tutupmuka.
Rasanya tidak rugi membeli perhiasan karena tak hanya kupakai berhias tapi juga menabung. Beda kalau beli baju atau sepatu atau gadget. Nilainya semakin berkurang.
Aku suka perhiasan emas yang modelnya elegan dan simpel. Nggak tertarik gelang atau kalung rantai kapal, selain nggak mampu juga belinya, hihi. Rasanya, kadar kecantikan meningkat drastis kalau berhias dengan gelang dan cincin emas, hihi. Apalagi yang terbuat dari emas putih.
Cincin ini selalu dinantikan para jomblo |
Oh iya, aku sering baca buku tentang perencanaan keuangan keluarga. Menurut Safir Senduk, perencana keuangan beken, sebenarnya berinvestasi logam mulia lebih menguntungkan karena kadarnya lebih tinggi, harga jualnya juga lebih tinggi karena tidak dipotong biaya pembuatan seperti perhiasan. Setuju banget!
Tapi, sayangnya ya Mas Senduk, logam mulia tidak bisa dipakai. Hehe. Padahal Gold is woman bestfriend, karena belum mampu beli diamond eykeh, hihi.
Logam mulia hanya bisa disimpan di kotak atau di lemari besi, Hiks. Karena itulah aku berinvestasi dengan membeli perhiasan emas, selain tetap menyimpan beberapa keping logam mulia ukuran imut hasil arisan 10 bulan, uhuk.
Gold as a gift? Mauu!
Siapa sih yang nggak girang dikasih hadiah perhiasan emas? Berasa jadi istri raja minyak! Hihi.
Perhiasan emas sebagai hadiah, cocok sekali. Sebagai hadiah untuk orang tercinta seperti saudara atau orangtua atau sahabat di hari istimewanya.
Siapa sih yang nggak girang dikasih hadiah perhiasan emas? Berasa jadi istri raja minyak! Hihi.
Perhiasan emas sebagai hadiah, cocok sekali. Sebagai hadiah untuk orang tercinta seperti saudara atau orangtua atau sahabat di hari istimewanya.
Perhiasan bermodel simpel pun nampak anggun |
Alhamdulillah, benar ya kalau berinvestasi emas Insya Allah menguntungkan. Pas aku butuh dana untuk DP rumah atau modal bisnis, nggak usah pusing. Perhiasan inilah yang kujual dan kujadikan DP rumah.
Tapi membeli emas juga tidak boleh sembarangan, ya. Harus di toko terpercaya karena takutnya emasnya palsu atau jual kembalinya susah, hiks! Zonk! Seram kan kalau kita beli perhiasan mahal ternyata imitasi? Jadi, sebelum beli emas, cermati dulu beberapa hal seperti membeli perhiasan di toko emas terpercaya, ya.
Duh, Aku kudu makin semangat menulis buku dan ngeblog nih biar bisa berbelanja koleksi perhiasan emas cantik. Aamiin! Hihi. Sekarang sepakat kan, Perhiasan Emas, Hadiah Yang Indah & Investasi Tiada Merugi?
Sumber Foto: Pixabay
Pas banget nih mba Dew. Gara2 baca di twitter ttg nabung emas, aku jd pengen mulai tahun ini. Siapa tau bisa membawaku terbang ke Korea hahaha
ReplyDeleteSepakaaatt.. dulu zaman kecil lebih seneng dikasih hadiah mainan, pas gede baru sadar mendingan emas pake banget.. hihi
ReplyDeleteInvestasi Uang Ke Emas, memang tidak ada ruginya, ditempat saya harga Emas cukup mahal, 1 suku 3700 ribu.
ReplyDeleteOhy... Kalau wanita yang punya suami bernama Mamas,Apakah termasuk Investasi ? :)
Gold is woman bestfriend, tapi herannya aku kok nggak tertarik sama emas ya. Apakah aku bukan golongan woman? Wkwkwkwk.
ReplyDeleteJaman now ada banyak pilihan investasi ya mbak. Tapi setahuku kalo emas itu cuma jadi simpenan yang nggak tergerus inflasi. Terus pencairannya lumayan gampang, jadi kalo butuh dana cepat bisa langsung jual. Tapi aku kurang paham nih, kalo emas perhiasan nilai tukarnya gimana. Kudu belajar lagi deh aku ini.
Aku nggak begitu suka perhiasan emas, tapi akhir-akhir ini lagi tertarik untuk mulai investasi emas, khususnya Dinar karena harganya stabil. Plus karena sekolah Ifa bayarnya pakai hitungan dinar hihi. Makasih ya infonya mbak Dedew, jadi ngingetin niat nabung emas yang selalu ditunda-tunda. :)
ReplyDeleteHahaha ya ampun mbak. Ngakak pisan baca rapper disamain dgn nenek. Tapi kalau memang langkah yg cerdas ya nggak apa apa juga ya ditiru. Aku dulu jg nabungnya pake emas kok.
ReplyDeleteHahaha, sama dengan mba Farida, aku juga ngakak pas di bagian rapper niru gaya nenek.
ReplyDeleteMakjleb banget, hahaha.
Tos mba Dewi.
Aku juga merasa kadar kecantikanku bertambah kalau pakai perhiasan, hahaha.
Receh banget ya.
Padahal kan cuma aku saja juga yang bisa lihat. Karena biasanya tertutup hijab, kecuali cincin ya.
Namun secara pribadi aku agat khawatir sama bunda-bunda yang pakai hiasan secara menyolok, takut mengundang niat jahat orang sih.
Karena menurut alm. Bang Napi:
"... biasanya kejahatan ada karena kesempatan ada, jadi waspadalah, waspadalah!"
Aku sepakat banget kalau membeli emas memang harus hati-hati juga. Tapi memang ya perhiasaan emas ini pas juga buat investasi ya mba
ReplyDeleteBicara tentang emas, sekarang tante Ayi-ku jualan emas lho. Bisa dicicil pula, tapi hanya untuk orang yang dipercaya. Lumayan banget, kita bisa beli yang berat-berat dengan cara yang gak memberatkan.
ReplyDeleteMbaak, aku waktu kecil juga dapat gelang emas sama kalung kalo bapakku dapat job dengan keuntungan gede. Tapi waktu kuliah, pernah dijual sama bapak untuk biaya semesteran, hikss. Maklum bapak usaha senskri, kadang ada duitnya, kadang jobless. Nah aku sejak kerja jugak suka beli gelang atau cincin. Kalo kalung cuma sekali aja, gara2 ilang pas gendong Milzam dulu. Cuma kepikiran juga sih, mulai beli perhiasan lagi sekarang karena nabung untuk calon menantu, hihii
ReplyDeleteMamaku almarhum tuh, senang banget investasi emas seperti kalung yang besar-besar :)
ReplyDeleteAlhamdulillah sudah dua tahun ini aku dan mas iwan berinvestasi di emas, sedikit sedikit dulu saja, yang penting ada tabungan :)
Aku juga diajarin ibu untuk Investasi emas, soalnya harganya lumayan dan biasanya naik terus harganya.
ReplyDeleteHihihi ...bunda kenalan sama nabung Emas itu gara-gara seringnya menguliahkan sang petniadan ke Universitas hijau a.k.a. pegadaian. Elp barangnya sfh ditebus, nabung emasnya teuteup.
ReplyDeleteMembaca ini jadi pingin banget memulai berinvestasi ke emas. Selama ini kalo beli emas pasti pilih emas putih. Harga jual pasti anjlok jauh. Kadang juga ilang begitu aja (ini seringnya liontin ama anting).
ReplyDeleteMakasih banyak ya Mbak sharingnya. Jadi melwk investasi emas sayah.
Selalu suka tulisan teh Dew yang ngocol wkwkwkw emas yang gede2emang ngingetin kita sama raper ya Teh. Ak juga mau belajar investasi emas. Bismillah
ReplyDeleteMbak, aku galfok sama cincin pada foto pertama. Itu cincinnya Lord of the ring loh haha. Jadi ingat si hobbit Frodo.
ReplyDeleteSepakat Mbk bisa investasi dengan beli emas. Jadi ingat zaman batu nikah emas banyak dari kado tante hehe dan berharap juga rajin ngeblog bisa dapat nabung emas.
ReplyDeleteEmas oh emas, kebetulan saya enggak terlalu hobi ngumpulin emas yg perhiasan, tapi ada sih beberapa pemberian hehe. Jd saya simpan aja. Kalau emas lbh suka nabung emas, itupun enggak saya cetak :D Tapi nabung emas beneran emang bikin semangat ngumpulinnya hehe :D
ReplyDeletekenapa ya mb... setua ini aku belum bisa akrab dengan emas.... gmn gitu rasanya kalau pake, padahal emak dulu, selalu marah kalau anak gadisnya tidak dibelikanemas oleh bapak walau sekecil apapun.
ReplyDeleteDan ternyata emas menjadi salah satu simbol perhatian orangtua kepada anak gadisnya
mbak dewiii... apa kabar? meljau terus blognya ya....aku kepontal pontal ni.... hi hi hi
Edi Waluyo Slamet4 January 2019 at 16:38
ReplyDeleteSungguh artikel yg menarik, aku lebih setuju bahwa investasi emas itu lebih menguntungkan ketimbang beli perhiasan untuk disimpan atau bahkan dipakai dalam acara2 tertentu. Namun sayangnya, realita sejak jaman nenek ku masih hidup di usianya 89 tahun hingga detik komen saya ini, menjual kembali perhiasan itu rugi, tak pernah untung. Meskipun dijual kembali di toko saat beli. Bahkan saat harga emas meroket sekalipun. Dibeli dg harga murah. Ditawar untuk naik secubit semut pun tak bisa. Alesan ini itu lah. Bahkan alasannya menyusut karena dipakai. Padahal perhiasannya tak pernah dipakai. Sudah bertahun2 disimpan tak pernah dipakai sama sekali. Kira2 gimana caranya agar jual perhiasan itu untung? Mohon pencerahannya ya. Thanks
Yunita: Mbaaaa, galau aku tuh di bagian foto cincin yang dinanti para jomblo hahahaha. Aku juga lagi mulai nabung emas nih, tapi karena ga suka pakai perhiasan, aku lebih suka nabung emas LM aja.
ReplyDelete