Kamar Tidur Sekaligus Kantor Nyaman. Dear Temans, jadi pengen cerita nih awal aku baru menikah dan memutuskan jadi penulis. Setelah tujuh bulan LDR, aku di Jakarta dan suami di Ungaran, akhirnya aku pindah juga ikut si dia di Ungaran.
Sedihnya, dia tuh sedang tugas di Pekalongan. Balik rumah Jumat sore. Sedangkan aku tinggal di mertua. Hehe. Jadii, sebenarnya tetap Long Distance Love hanya jaraknya lebih dekat. Berubah status deh jadi weekend husband si dia, haha. Mau ikut ke Pekalongan, ribet karena tiap Sabtu dia berkantor di Semarang.
Kalau aku nggak ikut balik Semarang, sama saja dong pisah lagi. Hanya aku di Pekalongan, dia di Ungaran. Hadeeh. Akhirnya, aku tinggal di Ungaran deh. Kami menempati kamar cukup besar 6x6 meter. Perabotannya hanya tempat tidur dan kasur pegas, lemari pakaian dan meja rias.
TV milik suami dari zaman kuliah masih bertengger manis. Ya, walaupun ruangan hanya sepetak, tetap saja ingin kami percantik, hehe. Biar home sweet home, hehe. Agar luas, tempat tidur jati yang besar dan berat kami singkirkan. Kasurnya kami letakkan di lantai beralas karpet.
Lemari model minimalis hadiah dari mertua kami pertahankan. Meja rias juga dikeluarkan. Ya, ruangannya jadi terasa lapang karena kosong, haha. Saat resign, aku sudah bertekad ingin jadi penulis. Jadilah, berbekal laptop, aku mulai berburu pekerjaan. Mencolek-colek beberapa editor penerbit menanyakan adakah naskah yang bisa kukerjakan.
Saat itu, aku sudah menghasilkan 1 buku trio, 1 buku solo dan beberapa antogi. Alhamdulillah, senang banget dicolek editor untuk nulis buku anak. Aku semangat banget deh mencoba menulisnya, calon buku anak pertamaku.
Menulis naskah buku ini sekitar 2 bulan, proses penerbitan buku Small Things Kecil Tapi Penting ini cukup lancar. Hanya butuh banyak browsing internet dan buka buku ensiklopedi untuk mencari sejarah benda- benda kecil pertama kali ditemukan. Misalnya peniti dan es krim.
Tak lama naskah diproses, aku mendapat DP penerbitan buku. Ahh, senangnya dapat uang hasil keringat sendiri! Kebetulan, aku menyimpan kartu member Ace Hardware punya Mamaku yang ngefans banget sama toko satu itu. Kami berdua bisa berjam-berjam nongkrong di Ace Semarang saat Mama main ke rumah.
Habisnya, asyik cuci mata lihat perabotan dan pernak-pernik unyu, hihi. Pernak-pernik rumah tangga yang keren namun masih terjamgkau kantong. Nggak pasaran, deh.
Uang DP royalti buku anak kubelikan meja kerja minimalis yang cantik di Ace Hardware. Duh, bahagia bangeet rasanya ketika pegawai Ace membungkus dan mengangkut meja cantik ke mobil. Horee!
Saat ada uang bonus suami, kami membeli karpet dan hiasan dinding berupa quotes yang kekinian. Waaah, kamar mungilku jadi menyenangkan, hehe.
Kamar mungil yang cantik bikin betah walau aku menjomblo hihi. Di kamar ini pula, aku mengerjakan naskah bukuku. Suasananya bikin aku mendapat mood bagus untuk menulis. Alhamdulillah, rumah eh kamarku menjadi #helpfulplace tempat berkarya dan beristirahat.
Sejak itu, Ace jadi langganan kami. Saat ada rezeki punya rumah, kami membeli berbagai perabot pengisi rumah di Ace seperti meja dan kursi taman hingga penyedot debu. Pelan-pelan rumah terisi deh.
Sedihnya, dia tuh sedang tugas di Pekalongan. Balik rumah Jumat sore. Sedangkan aku tinggal di mertua. Hehe. Jadii, sebenarnya tetap Long Distance Love hanya jaraknya lebih dekat. Berubah status deh jadi weekend husband si dia, haha. Mau ikut ke Pekalongan, ribet karena tiap Sabtu dia berkantor di Semarang.
Kalau aku nggak ikut balik Semarang, sama saja dong pisah lagi. Hanya aku di Pekalongan, dia di Ungaran. Hadeeh. Akhirnya, aku tinggal di Ungaran deh. Kami menempati kamar cukup besar 6x6 meter. Perabotannya hanya tempat tidur dan kasur pegas, lemari pakaian dan meja rias.
TV milik suami dari zaman kuliah masih bertengger manis. Ya, walaupun ruangan hanya sepetak, tetap saja ingin kami percantik, hehe. Biar home sweet home, hehe. Agar luas, tempat tidur jati yang besar dan berat kami singkirkan. Kasurnya kami letakkan di lantai beralas karpet.
Lemari model minimalis hadiah dari mertua kami pertahankan. Meja rias juga dikeluarkan. Ya, ruangannya jadi terasa lapang karena kosong, haha. Saat resign, aku sudah bertekad ingin jadi penulis. Jadilah, berbekal laptop, aku mulai berburu pekerjaan. Mencolek-colek beberapa editor penerbit menanyakan adakah naskah yang bisa kukerjakan.
Saat itu, aku sudah menghasilkan 1 buku trio, 1 buku solo dan beberapa antogi. Alhamdulillah, senang banget dicolek editor untuk nulis buku anak. Aku semangat banget deh mencoba menulisnya, calon buku anak pertamaku.
Menulis naskah buku ini sekitar 2 bulan, proses penerbitan buku Small Things Kecil Tapi Penting ini cukup lancar. Hanya butuh banyak browsing internet dan buka buku ensiklopedi untuk mencari sejarah benda- benda kecil pertama kali ditemukan. Misalnya peniti dan es krim.
Tak lama naskah diproses, aku mendapat DP penerbitan buku. Ahh, senangnya dapat uang hasil keringat sendiri! Kebetulan, aku menyimpan kartu member Ace Hardware punya Mamaku yang ngefans banget sama toko satu itu. Kami berdua bisa berjam-berjam nongkrong di Ace Semarang saat Mama main ke rumah.
Habisnya, asyik cuci mata lihat perabotan dan pernak-pernik unyu, hihi. Pernak-pernik rumah tangga yang keren namun masih terjamgkau kantong. Nggak pasaran, deh.
Uang DP royalti buku anak kubelikan meja kerja minimalis yang cantik di Ace Hardware. Duh, bahagia bangeet rasanya ketika pegawai Ace membungkus dan mengangkut meja cantik ke mobil. Horee!
Saat ada uang bonus suami, kami membeli karpet dan hiasan dinding berupa quotes yang kekinian. Waaah, kamar mungilku jadi menyenangkan, hehe.
Kamar mungil yang cantik bikin betah walau aku menjomblo hihi. Di kamar ini pula, aku mengerjakan naskah bukuku. Suasananya bikin aku mendapat mood bagus untuk menulis. Alhamdulillah, rumah eh kamarku menjadi #helpfulplace tempat berkarya dan beristirahat.
Sejak itu, Ace jadi langganan kami. Saat ada rezeki punya rumah, kami membeli berbagai perabot pengisi rumah di Ace seperti meja dan kursi taman hingga penyedot debu. Pelan-pelan rumah terisi deh.
Alhamdulilah rezeki melimpah y mba bisa menghiasai rumah dengan furniture ACE semoga makin produktif y mba keren bgt ih bisa menelurkan buku :)
ReplyDeleteinspiratif mbak :D
ReplyDeleteinspiratif mabk
ReplyDeletemba dedeewww tambah cantik masyaAllah
ReplyDeletetambahin lagiii foto rumah isi ACE nyaa :*
Belum satupun perabot dirumah aku beli di Ace..Tapi pengen sih benernya. Nabung dulu deh..😀😀
ReplyDeleteSaya senang banget kalau bisa mampir ke ACE, biasanya ACE bukan cuma nonjolin kualitas tapi juga kelengkapan, jadi pas kesana pasti banyak benda yang bisa jadi inspirasi dan saya baru tahu, serasa katro aja
ReplyDeleteSaya baru ngeh kalau ini Mba Dedew penulis anak kos dodol, haha... Jadi penulis memang bikin hidup lebih bebas ya, Mba. Mau pindah ngikut suami, langsung aja pindah. Kerjaan nulis tinggal diangkut.
ReplyDeleteAku pun senang beli barang di ace hardware ,bak dew, dekat rumahku di majapahit brigjen sudiarto juga ada sekarang, home sweet home, betah di rumah ya, Alhamdulillah ya mbak dew sekarang sudah rumah sendiri 😊
ReplyDeleteEmang asyik ya kalo kerja dari rumah. Bebassss... termasuk bebas memilih perabotan kerja kita kayak apa.
ReplyDeleteDan ACE emang pilihan tepat! Perabot ruamhku juga sebagian besar belinya di ACE ☺
ACE ada juga di jalan Majapahit, deket ama rumahku. Makanya suka belanja di sini, pengen meja makan yang bisa jadi meja kerja dan untuk dipajang di dapur. Multi fungsi, hahahaa
ReplyDeleteace memang keren2 ya mbak isinya.... walo g blanja banyak tapi wajib muterrrrr sampe poll hihihi
ReplyDeleteSetiap ke ACE Hardware pasti ngelirik alat yang buat bikin gulali, tapi diliatin aja, abis setelah dipikir-pikir masih belum terlalu prioritas, cuma kepingin. Jadilah setiap ke ACE Hardware cuma memandangi alat bikin gulali yang memepesona itu, sama beli chattime-nya hehehe
ReplyDelete