Menjadi Travel Blogger Asyik. Dear Temans, saat ikut trip Indonesia Corners ke Bandar Lampung, kami juga diajak untuk mengisi Zetizen Hangout bersama Radar Lampung. Acaranya diadakan Minggu 05 Maret di Perut Bulat Cafe, Bandar Lampung.
Om Yayan in action seru pengalamannya |
Temanya tentu saja tak jauh dari traveling. Yaitu bagaimana sih caranya me jadi travel blogger? Pengisi acaranya adalah Mbak Evi Indrawanto, travel blogger hits di www.eviindrawanto.com, juga co founder Indonesia Corners.
Terus, ada Haryadi Yansyah aka Yayan dari www.omnduut.com. Yayan adalah blogger Palembang dan tahun lalu terpilih untuk berangkat ke Kerala, India. Ajiib.
Pembicara ketiga, ada Bang Yopi Pangkey, pengelola akun Keliling Lampung dan fotografer andal.
Acara dipandu Bang Indra Cheboxx, ups haha Indra Pradya. Blogger www.duniaindra.com dan MC kondang Lampung. Ia juga akan berangkat ke Kerala bulan ini. Acara ini menarik minatku karena menjadi travel blogger yang kece adalah impianku.
Keseruan diskusi Zetizen Hangout di Perut Bulat Kafe |
Acara dipandu Bang Indra Cheboxx, ups haha Indra Pradya. Blogger www.duniaindra.com dan MC kondang Lampung. Ia juga akan berangkat ke Kerala bulan ini. Acara ini menarik minatku karena menjadi travel blogger yang kece adalah impianku.
Asyik juga ya ternyata menulis tentang wisata yang menarik di Indonesia dan bisa membuat pembaca tertarik berkunjung ke daerah yang kita tulis. Senang kalau kita beri informasi pada yang membutuhkan. Hitung-hitung bantu pariwisata Indonesia juga ya.
Bang Yopie menunjukkan foto karyanya yang ciamiik |
Menurut Yayan, mengapa ia terus bersemangat ngeblog karena kerap mendapat tanggapan dari pembaca blognya. Ada yang mengunjungi sebuah destinasi karena rertarik yang dituliskan Yayan di blog.
Untuk memulai menjadi travel blogger menurut Mbak Evi, tak usah pikirkan tulisanmu enak atau tidak dibacanya, benar tidak penggunaan tanda bacanya, yang penting mulai menulis saja dulu. Tuangkan cerita perjalananmu lewat blog.
Sedang Bang Yopie, menilai foto bisa menjadi kekuatan suatu blog, mampu menceritakan lebih banyak daripada ribuan kata-kata. Bagaimana persiapan untuk sebuah perjalanan? tanya Ketua Tapis Blogger, Naqiyyah Syam.
Menurut Yayan, biasanya ia menabung dan menyiapkan peralatan penunjang seperti kamera dll. Jangan lupa fisik juga harus fit.
Rangga anak SMA yang pengen jadi travel blogger |
Kendala menjadi travel blogger adalah sulitnya untuk traveling, kendala waktu dan biaya. Namun menurut ketiga travel blogger kece ini, waktu dan biaya bukanlah halangan, tapi tantangan.
Seperti Mbak Evi yang kerap menyandingkan kegiatan bisnisnya dengan traveling. Jadi, sambil mengurus bisnisnya di bidang gula aren, Mbak Evi sekalian blusukan di daerah yang ia datangi.
Seperti Rangga, anak SMA yang ingin jadi travel blogger. Waktu dan dana kan terbatas, gimana dong?
Tak usah jauh-jauh jalannya.
Kita bisa memulai menjelajahi daerah kita sendiri dulu. Pasti banyak yang belum dieksplor disana. Kita tuliskan deh di blog.
Masih sekolah atau kuliah pun bisa kok jadi travel blogger. Malah waktunya fleksibel, bisa dolan pas liburan. Atau sambil bikin tugas, jalan dulu. Bisa jadi hitchhiker, apa tuh istilahnya nebeng kendaraan orang asal hati-hati yaa.
Bertemu Marcel pembaca setia akd di Lampung |
Hihi, aku jadi ingat www.semarangcoret.com, isinya piknik sekitar rumahku, haha. Yang penting mulai dulu, rutin merekam catatan perjalanan kita, ya.
Kita bisa menulis di blog gado-gado dengan tag jalan-jalan seperti blogku ini. Atau langsung membuat blog khusus travel. Keduanya oke, hanya saja blog niche lebih potensial ke depannya.
"Jika blognya gado-gado, perbanyak saja cerita perjalanan agar topik ini lebih menonjol di blogmu," saran Mbak Evi.
Ketemu emak aktif dan kreatif Naqiyyah Syam |
Kalau jalan-jalannya sudah lama, basi dong ceritanya? Tanya Kyoko.
Ketiga narasumber sepakat tak ada cerita yang basi. Tergantung bagaimana kita mengemasnya. Juga riset lagi untuk dapatkan informasi lebih apdet. Misalnya tiket masuk destinasi wisata, dll.
Bagaimana agar kita jadi travel blogger sukses?
Menurut Yayan, konsistensi mengelola sebuah blog pada akhirnya mendapatkan benefit dari sana. Ya, tak ada yang instan ya, semua butuh proses.
Ia mendapatkan kesempatan ke Kerala dan Kuala Lumpur karena buah konsistensinya ngeblog sejak 2005. Aku tahu banget perjuangan Yayan meraih mimpi sejak di blog Multiply.
Sedangkan Mbak Evi juga mengamini Yayan. Beliau kini sering diundang instansi untuk liputan ke berbagai daerah, banyak jejaring karena proses panjang. Ia sering mendapat undangan berkat jejaring pertemanan sesama travel blogger dan juga pihak pengundang tertarik membaca blognya.
Sedangkan Bang Yopie, juga sempat jatuh- bangun sebelum ia sukses dengan Keliling Lampung. Butuh proses panjang sebelum ia dipercaya banyak brand dan instansi. Untuk beli kamera pun, butuh waktu lima tahun baginya. Bang Yopie bersyukur mendapat banyak kesempatan emas dari foto-foto yang ia hasilkan. Jadi, berjuanglah temans, Insya Allah berbuah manis.
Agar lebih semangat dan makin apdet info seputar traveling, kita bisa bergabung di komunitas. Sebagai wadah para travel blogger Indonesia ada Indonesia Corners.
Sekumpulan blogger yang ingin memperkenalkan pariwisata Indonesia lebih luas. Indonesia Corners ada kegiatan trip, seminar dan talkshow, hingga diskusi rutin di grup WA bertajuk #SelasaMojok.
Jadi, wujudkan impian kalian jadi travel blogger, gabung ya dengan Indonesia Corners.
Acaranya di Bandar Lampung, tapi aku gak bisa ikutan. Aku sedih... 😢
ReplyDeleteCowok yang poto ma makdew tu siapa? Iyaa seru travel blogger. *kemudian inget belum bikin review hotel yg diinepin kemaren 😆😆
ReplyDeleteSayang banget, pas acara ini, aku malah harus buru-buru ke bandara. Huhuhu :(
ReplyDeleteKerenn lah udah sampe kemana-mana. Hihihi
ReplyDeleteWah iya yaa, kalau jiwanya traveler, apa saja di dekat daerah kita yang belum pernah disinggahi ya, ke situ dulu ya, Mbak
ReplyDeleteKapan kapan mbaaa dew jadi narasumber yaaaaa hehehehehe nanti aku buatkan Event nyaaaa heeheheheh salam cheboxxx yaaaa mbaaa dew dan bantu aku nulis buku juga yaaaa
ReplyDeletebaca artikel ini jadi pengen nulis ttg traveling tp skrg udah jarang bgt pergi2..hiks..
ReplyDeleteLaporan yang seru, aku aja malah belom nulis haha. Makasih mbak Dew
ReplyDeleteOmnduut.com
Serunya Mbak. Harus siapin dana berlebih ya untuk travel blogger gini. Buat emak rempong kayak aku harus siapin juga yg jagain anak2. Aku mau dong jalan2 gitu Mbak Dew..
ReplyDeleteSebenarnya aku pingin mbak Dedew yang bicara. Jarang-jarang kan ada di Lampung.
ReplyDeleteAtau jangan2 udah ada rencana mau ke Lampung lagi? :)
Lampung pasti menarik banget ya karena ID corners sering bikin acara disana.
ReplyDeleteweitss...jadi sedang mempersiapkan diri jadi travel blogger yang kece nih mbak? semoga lancar yaaa hihihi
ReplyDeleteWah ada Om Duut :D bapak satu ini walau travel blogger ngehits tapi humble deh. Moga someday saya bisa nyimak talkshow Mas Yan langsung :D
ReplyDeleteAsik memang jalan-jalan itu Mbak. Menuliskannya di blog, lebih asik lagi.
ReplyDeleteNamun frekuensi jalan-jalan saya rendah sekali. Saya mengunjungi daerah tertentu bukan karena hobi travelingnya, tapi hobi mengejar festival jazz-nya. Tapi bisa dapat 2 hal, tulisan tentang fest jazz itu dan tulisan tentang tempat2 eksotis di daerah tsb. Seperti pas thn 2015 saya ke Semarang untuk hadir di LoenpiaJazz.
Mari keluyuran dan menuliskan pengalamannya di blog.
Salam,
Iya ya bisa jelajah daerah sendiri, saya juga belum banyak eksplor daerah sendiri neh, baru beberapa aja.
ReplyDeletepernah diundang di Indonesia corner, tapi sayang waktunya belum pas, semoga next time bisa ikutan, asik dan seru
ReplyDelete