"Pilih jadi penulis atau blogger?"
"Enak jadi blogger ya, daripada nulis buku?"
Dua pertanyaan diatas sering kudapat sejak mengukuhkan diri jadi full time blogger. Dalam artian, daku mencari penghasilan lewat blogku.
Ya, sejak sekitar dua tahun lalu, aku serius mengurus blog ini dan blogku satu lagi www.semarangcoret.com.
Tak bisa dimungkiri, banyak teman-teman penulis yang banting setir jadi blogger. Saat ini penghasilan dan peluang untuk blogger bisa dibilang menggiurkan.
Tak hanya mendapatkan materi tapi juga kesempatan untuk melakukan perjalanan gratis, bertemu orang baru dan mendapatkan pengalaman seru terbentang untuk blogger.
Bandingkan dengan menjadi penulis buku saat ini. Beberapa teman bukunya terancam jadi bubur kertas setelah tak laku diobral, ada yang harus membeli bukunya sendiri sejumlah yang ditentukan penerbit agar bisa terbit, bahkan ada bukuku yang hingga kini belum terlihat hilalnya meski sudah terbit nyaris dua tahun lalu.
Bayangkan, setelah menulis berbulan-bulan, belum termasuk masa cari ide dan riset, akhirnya naskah kita bisa dikirim ke email penerbit. Masa seleksi tidak sebentar lho. Kepastian naskah diterima atau tidak biasanya berkisar 3 bulan-1 tahun.
Makanya tidak disarankan bagi penulis untuk menunggu naskahnya dapat jawaban yes or no, tapi terus menulis naskah-naskah selanjutnya.
Horee, naskahku diterima!
Tunggu, jangan senang dulu! Perjalanan masih panjang. Butuh waktu untuk mengedit naskah oleh editor apalagi kalau butuh revisi. Hiks. Butuh waktu lagi jika harus antri di percetakan atau antri terbit. Tak heran, kalau ada naskah yang terbit jadi buku setelah 1-2 tahun menanti.
Bisa dibayangkan kalau hanya dalam kurun 4-5 bulan kemudian, buku kita menghilang karena retur ke penerbit. Royalti turun dengan jumlah tak seberapa, hiks. Ngenes. Makanya penerbit saat ini cintaa banget penulis yang rajin promo dan berjualan di sosmed. Biar
Terus gimana kalau blogger?
Menjadi blogger dan mendapat job review, menulis 1 postingan artikel di blog sekitar 500-1000 kata bisa mendapatkan ratusan ribu hingga jutaan rupiah. Siapa yang tidak tergiur jadi blogger?
Tapi, jangan bayangkan menjadi blogger itu mudah ya. Memang kita hanya menulis postingan blog hanya 500 kata tapi butuh berhari-hari pula mencari ide, melakukan riset bahkan wawancara, memotret dan mengedit foto, membuat infografis dan video pendukung. Emak rempong kudu lembur bermalam-malam.
Belum lagi bagaimana menjaga agar blog tetap stabil Domain Authority dan Alexa Ranknya, gimana biar tulisan bisa masuk page one Google, rajin blogwalking, hingga memelihara akun sosmed seperti Twitter, Instagram dan Google Plus. Luwarbiyasak!
So, pilih mana?
Daku memilih keduanya. Daku penulis buku dan blogger. Honor dari ngeblog saling melengkapi dengan royalti buku kikikk.
Untuk teman-teman yang ingin menjadi penulis buku pun selalu kusarankan punya blog agar bisa berlatih menulis secara rutin dan tulisannya bisa semakin enak dibaca. Ini dia artikelnya: Tips jago nulis, ngeblog saja.
Alhamdulillah, berkat kemampuan menulis daku yang tak seberapa jago hihi, bisa menambah penghasilan untuk keluarga kecilku, bisa bekerja dari rumah dan semoga jadi ladang amal untuk dakuw.
Untuk teman-teman yang ingin menjadi penulis buku pun selalu kusarankan punya blog agar bisa berlatih menulis secara rutin dan tulisannya bisa semakin enak dibaca. Ini dia artikelnya: Tips jago nulis, ngeblog saja.
Alhamdulillah, berkat kemampuan menulis daku yang tak seberapa jago hihi, bisa menambah penghasilan untuk keluarga kecilku, bisa bekerja dari rumah dan semoga jadi ladang amal untuk dakuw.
Menjadi blogger itu seru, banyak pengalaman berharga kudapatkan. Alhamdulillah, Bisa bayar tagihan bulanan, sedikit nabung, hihi, bisa jalan-jalan dan bertemu orang-orang kece. Daku bisa promosi dan berjualan buku-bukuku di blog dan akun sosmed.
Walaupun keasyikan ngeblog, aku tetap menulis naskah buku. Ada kenikmatan tersendiri ketik amengerjakan sebuah naskah. Tiap naskah punya cerita dan pengalaman masing-masing. Selalu nambah ilmu tiap menulis naskah baru.
Daku masih rajin menawarkan ide naskah pada editor sebuah penerbitan. Saat ini aku sedang menulis naskah buku untuk sebuah BUMN, baru saja menyelesaikan 4 naskah buku anak untuk penerbit Islami dan memulai naskah kocak tentang ibu rumah tangga.
Daku sedang menantang diri sendiri untuk menyusun buku teknik dan dongeng fabel yang daku takuti sejak dulu. Kabur dari zona nyaman ku, hehe.
"Jangan berhenti menulis buku, pembacanya menunggu buku barumu," kata Mamaku yakin, hihi. Iya gitu, Ma? Ada yang nunggu?
Ya, ngeblog dan nulis buku punya keasyikan tersendiri. Mengerjakan keduanya bergantian bisa mengusir jenuh. Kadang disambi ngelapak hihi.
Alhamdulillah, aku bisa menjalani keduanya. Semoga bisa tetap produktif menjaga blog agar tetap apdet dan tetap produktif nulis buku dengan ide-ide wow, aamiin..
Tulisan ini untuk meramaikan event posting serentak Curhat Penulis bersama Blogger FLP, Thank you gaes..
Jadi penulis buku atau blogger keduanya membutuhkan kreativitas dan kemampuan menuangkan ide ke dalam tulisan. Apapun yang kita pilih keduanya juga menuntut keseriusan ya Mbak Dew :)
ReplyDeleteBetul mba evi, dua-duanya butuh komitmen hiks.. semangat..
DeleteEntah kenapa tiap kali Mbak Dew nulis kata 'daku' pasti langsung inget Anak Kos Dodol! Pengeeeeeeen kopdaraaaan! *sambil mintak tanda tangan* *wkwkwk*
ReplyDeleteTapi alhamdulillah rejeki jadi blogger semakin terbuka lebar ya, Mbak. Yah meskipun aku belom mau nerima job review tapi uda seneng banget bisa kenal penulis-penulis favoritku :D
Iyaa, rejeki ngeblog ngga mesti dari job review, punya banyak teman baru itu juga rejeki yaa, kopdar yuuk kalo aku ke Bogor beb, dah jadi anak Jekardah kan yaa?
DeleteMantap banget pilihannya Mba.. Kalo aku sementara ini jadi blogger aja dulu.. Pengen jg bikin buku tapi aku tahu diri tulisanku gak begitu menarik perhatian penerbit, hehe..
ReplyDeleteTulisanmu menarik lho mba, coba disusun naskah yang berasal dari postingan blog, kumpulkan cerita yang punya satu tema besar..
DeleteSaya menulis apa yang bisa saya tulis. Hehehe... Maklum masih penulis asongan. Curhat di blog ayo, dapat job di blog mau. Sesekali nulis buat media trus sambil mikirin ide bikin buku yang belum jadi2 juga :D akhirnya semuanya ga fokus. Hiks...
ReplyDeleteNgga pa pa say, ditelateni Insya Allah ada hasilnya, mulai dieksekusi ide nulis bukunya pelan-pelan..
DeleteTsaah Yanti, penulis asongan yang keren
Deletemba dedew coba dong bikin komik anak islami yg ceritanya nyambung (nggak singkat2) gitu. masih jarang banget kayaknya.
ReplyDeleteKayak gimana tuh say, bagus juga idenya :*
DeleteJadi keduanya memang ok Dew. Yang gak ok badan rasanya hancurrr yes :)
ReplyDeleteBingiit mba haha...Ojo diporsir yes..
DeleteSemoga kita bisa komitmen jadi penulis buku sekaligus blogger aamiin
ReplyDeleteKutunggu bukunya yang cerita kocak ibu rumah tangga mbak dew dan karya lainnya, keep spirit, semoga lekas terbit, selalu best seller bukunya dan blognya update 😊
ReplyDeleteMbak dew keren bgtttt..dua2nya digeluti,ya nulis buku ya Ngeblog.sukses buat mbk dew yaaa^^
ReplyDeleteHaiii... Perkenalkan...
ReplyDeleteKerjan saya mburuh, dan kerjaan sampingan saya ngeblog
sekarang jadi blogger kayaknya keren banget ya, mbak. tapi di lubuk hati yang terdalam saya masih pengen punya buku yang bisa diterbitkan. heu
ReplyDeleteDua-duanya butuh fokus, konsentrasi, mood baik dan kreativitas. Seneng kenal mb dedew,jadi makin terbuka wawasan menjadi blogger. Terus berkarya ya mba! Sharing is caring.
ReplyDeleteBener mak Dew, keduanya punya kenikmatan dan kepuasannya masing-masing :) Karena aku masih nguli kantoran juga, jadi masih sering kacau manajemen waktuku :D
ReplyDeletePengenx bertemu dirimu, tantee!! Mau belajar banyak tentang blogging, huhuuu..
ReplyDeleteSubhanallah...keren Mbaak dirimu, produkrif bangeet...aku nulis yang enggak sesibuk dirimu aja cuapeekkk rasaanyyaa
ReplyDeleteMbak Dew, ada ya, yg sdh terbit tp ga nongol hilalnya? Satu naskahku masih ada yg nyangkut di proses editing, niih...udah dua tahunan, hikss...Skrg bersenang2 ngeblog dulu deeh
ReplyDeleteDari dulu pengen banget bisa nulis buku. Punya outline-outline dengan macem-macem tema, tapi nggak diterusin (belum). Sekarang lebih banyak nulis di blog (apa kabar outline novel kuuh?)
ReplyDeleteSoale ngeblog cepet dapet duitnya :p
Sepertina masih harus belajar semua kalau aku Mbak. Selain masih gaptek, nulis juga masih sering angot2tan. Tapi kudu semangat nih niru Mbak Dedew :D
ReplyDeletePengen jadi penulis mb dew, ajarin dunk gegegek
ReplyDeleteMba Dew, aku termasuk yang nungguin bukumu loh mba. Kenalan sama buku-bukumu sejak aku baru masuk SMA. Hihi. Bener ya mba, baik nulis naskah maupun ngeblog punya kenikmatan yang berbeda. Aku pun sampe sekarang masih ngebet punya buku solo, walopun dah nyaman banget jadi blogger. 500 words only. Wkwkw :p
ReplyDeletePertanyaan yang sering datang dan aku memilih mjalani keduanya,meski proses beda tetapi sama2 mnulis dari hati
ReplyDeleteMbak dedew mmng hebat. Dua-duanya bisa jalan. Aku kok ngeblog aja masih sering sempoyongan to yaa.. Padahal blog satu thok☺
ReplyDeleteSama, Mbak. Aku juga pilih dua-duanya. :D Soalnya menulis kaya sudah mendarah daging. Biar tulisan nggak tenggelam di dasar lepi, diposting di blog saja. :D
ReplyDeletepengen jd dua-duanya, gimana dong hehe..
ReplyDeleteApa pun karir menulis yang diambil yang penting baik... baik buat diri sendiri, baik juga buat orang lain :)
ReplyDeleteDuh aku mah nulis buku belum bener, ngeblog juga sama aja XD
ReplyDeleteBlogku sampai sekarang belum banyak menghasilkan. Tapi, ya biarkan saja lah. Nikmati saja. Hehehe...
ReplyDeleteDaku belum sanggup maaaakk jadi penulis buku, butuh ketabahan level dewi rieka ;)
ReplyDeletejadi blogger itu memang seru dan menyenangkaaaaaan :D
ReplyDeleteMakasih Mbak Dewi buat semangatnya! :)
ReplyDeleteWih, tulisanmu keren Mbak. Enak dibaca dan menghibur loh. Penegn sih jadi blogger yang bisa me-monitize blog, tapi blm konsisten nih Mbak. Bagi resepnya dong Mbak. #Eh
ReplyDeleteWih, tulisanmu keren Mbak. Enak dibaca dan menghibur loh. Penegn sih jadi blogger yang bisa me-monitize blog, tapi blm konsisten nih Mbak. Bagi resepnya dong Mbak. #Eh
ReplyDeleteSemangat mbaaaak, pokoknya tetep nulis buku dan ngeblog, yesss :)
ReplyDeleteAku masih merawat mimpi bisa nerbitin buku solo, berjuaaang! Hahahaa
dua-duanya seruuu ya mba..ada kenikmatan tersendiri :)
ReplyDeleteDua-duanya mbak. Karena tiap nulis tuh hati rasanya tenang, nulis apa pun itu bentuknya. Thanks for sharing, btw.
ReplyDeleteSalam,
Syanu.
Keduanya bisa saling melengkapi dan sama-sama menyenangkan
ReplyDeleteini kisah ok punya 😊
ReplyDelete