Dear Temans,
Masih lanjut cerita Bali.
Hari ketiga di Bali, adalah jadwal kepulangan para blogger dan media peserta ASUS Zenvolution. Bergantian, para peserta diantar ke bandara dengan bus sejak pagi buta. Seperti rombongan Yogya.
Alhamdulillah, pesawat yang menerbangkan kami kembali ke Semarang jadwalnya pukul 18.45 WITA. Horee! Bisa jalan-jalan duluu. Aku paling excited secara ini kali pertama aku menginjakkan kaki ke Bali. Kisah tragis gagal ke Bali sudah ku ceritakan di bukuku Anak Kos Dodol dan Absolutely Kribo, baca ya! #iklan.
Alhamdulillah, bisa ke Bali berkat ASUS. Its an Incredible journey for me. Thank you ASUS. Karena berangkatnya malam, Blogger Semarang bisa jalan-jalan dulu. Jadilah, Rahmi mengajak kami jalan-jalan. Tahu saja, Davina PR ASUS, blogger Semarang paling butuh piknik dan vitamin sea! Wkwk..
Ikutan kuis bareng Taro biar bisa ke Bali hihi |
Untungnya, Mbak Ferdias, blogger hits Bali mengusulkan untuk sewa mobil, daripada naik Uber? Kopernya piyee? Fix, kami patungan berlima untuk sewa mobil dipesankan Mbak Ferdi, thank you, Mba!
Asyiknya lagi, Mbak Ferdi bisa ikut kami jalan-jalan! Jadi Mami Ivo jauh-jauh naik motor (biar nggak kena macet) dari rumahnya di daerah Canggu, sekitar 1 jam dari Nusa Dua, samperin kami di Hotel! Makasih banyak ya, Mba! Terharu, deh.
Horee, Kami pun bisa jalan-jalan berenam: dakuw, Mbak Unik, Mbak Widyanti dari Bondowoso, Rahmi, Pungky dan Mbak Ferdias. Jadi, nggak pakai nyasar karena ada guide hihi..
Berikut ini 8 tempat wisata yang kami jelajahi saat jalan-jalan kilat di Nusa Dua Bali. Yuk, ikut kami!
1. Jalan Tol Laut Mandara
Sumpah, terkaget-kaget deh waktu melintasi jalan tol unik satu ini saat bus kami menuju Nusa Dua. Maafkan kenorakan dakuw, tapi dakuw baru tahu kalau sudah ada tol laut di Bali. Haha, ketahuan main Fesbuk mulu, nggak pernah baca koran.
Walaupun bukan tempat wisata, tapi rasanya layak untuk dimasukkan ke dalam artikel ini. Soalnya keren pisan! Hihi.
Tol Bali Mandara ini sudah ada sejak Maret 2013 lho. Hanya dibutuhkan waktu setahun untuk membangunnya.
Menghubungkan antara Ngurah Rai Tuban-Nusa Dua-Benoa. Tadinya, namanya Tol Laut Atas Bali. Dan kerennya, tol sepanjang 12.7 km ini punya jalur sepeda motor.
Tarifnya ternyata nggak mahal. Saat kami naik mobil sewaan berupa mobil APV, tarifnya Rp11.000. Pemandangan lautan sepanjang perjalanan melintasi tol ini membuat sensasi tersendiri bagiku.
2. Bali Collection
Bali Collection adalah salah satu tempat yang familiar bagi para peserta ASUS Zenvolution. Bagaimana tidak, ASUS Incredible Race diadakan di seputar kawasan perbelanjaan ini.
Bali Collection diklaim sebagai satu-satunya mal alias pusat perbelanjaan di kawasan Nusa Dua Bali. Bali Collection terletak di Kompleks BTDC Nusa Dua. Berada diantara Resort dan hotel mewah di Nusa Dua.
Isinya pun komplet.
Mulai dari berbagai restoran menu tradisional hingga menu barat, berbagai butik dan toko fashion dari yang bermerek luar hingga lokal. Segala ada deh. Toko yang menjual benda seni juga tak kalah banyak.
Tak heran, turis berseliweran disana. Ada gerai untuk nonton film 4 Dimensi. Sayang, nggak sempat menonton. Habisnya, sedang bertanding sih hihi. Sempat makan juga di Restoran Prada, menu seafood. Kalau makan di Bali, jangan lupa cek halal tidak nya yaa.
Bali Collection adalah salah satu tempat yang familiar bagi para peserta ASUS Zenvolution. Bagaimana tidak, ASUS Incredible Race diadakan di seputar kawasan perbelanjaan ini.
Bali Collection diklaim sebagai satu-satunya mal alias pusat perbelanjaan di kawasan Nusa Dua Bali. Bali Collection terletak di Kompleks BTDC Nusa Dua. Berada diantara Resort dan hotel mewah di Nusa Dua.
Isinya pun komplet.
Mulai dari berbagai restoran menu tradisional hingga menu barat, berbagai butik dan toko fashion dari yang bermerek luar hingga lokal. Segala ada deh. Toko yang menjual benda seni juga tak kalah banyak.
Tak heran, turis berseliweran disana. Ada gerai untuk nonton film 4 Dimensi. Sayang, nggak sempat menonton. Habisnya, sedang bertanding sih hihi. Sempat makan juga di Restoran Prada, menu seafood. Kalau makan di Bali, jangan lupa cek halal tidak nya yaa.
3. Beach Club & Water Blow
Pagi-pagi, kami jalan-jalan dulu ke Beach Club, deretan pantai yang dimiliki hotel dan resort Nusa Dua. Jadi, pantai itu sudah dikapling khusus untuk pengunjung hotel masing-masing. Wkwk. Kesananya pun menumpang mobil Courtyard Marriott Resort secara gratis.
Tak jauh, sekitar 5 menit berkendara. yang namanya Water Blow, pantai berkarang yang ombaknya menyemprot pengunjung
yang duduk-duduk dekat pantai. Water Blow ini nggak punya pantai berpasir. Ada jalan setapak yang aman untuk menyusuri pantai menuju batu berkarang itu.
Foto Djay, Google |
Di dekat situ, ada landasan helipad dan Padang golf. Water Blow ini jadi tempat kami ikut kompetisi Beauty in The Sky malam sebelumnya.
Pantainya sepi dan bersih. Tidak hiruk-pikuk seperti Kuta. Ya, namanya saja private beach. Jadi teringat artis Hollywood seperti Rhoma Irama, ups Tom Cruise dkk yang punya pantai dan pulau pribadi.
4. Peribadatan Puja Mandala
Saat perjalanan ke Pantai Pandawa, Mbak Ferdias mengajak kami mampir di Peribadatan Puja Mandala. Tempat peribadatan ini menarik karena ada 5 tempat ibadah berdampingan disana! Peribadatan ini terletak di Jalan Nusa Dua, Kuta Selatan, Kabupaten Badung di Bali.
Ada Masjid Agung Ibnu Batutah, Gereja Katolik Paroki Maria Bunda Segala Bangsa, Vihara Buddha Guna, Gereja Protestan GKPB Jemaat Bukit Dua, dan Pura Jaganatha.
Adem rasanya melihat Peribadatan Puja Mandala ini. Indonesia banget! Kita terdiri dari banyak agama, suku bangsa dan bahasa bersama-sama hidup dengan damai di Indonesia.
Vihara Buddha Guna menarik sekali dengan bangunan berukir yang indah dan dua patung gajah di pagar depan Vihara. Sedangkan di Gereja Protestan, ada pasangan yang sedang melakukan pemotretan pre wedding. Kiyut!
5. Pantai Pandawa
Masih di Nusa Dua Bali, persinggahan jalan-jalan kilat kami berikutnya adalah Pantai Pandawa. Letaknya di Desa Kutuh, Kabupaten Badung juga.
Yang paling menarik dari pantai ini adalah pemandangan dinding batu kapur yang kita temui sepanjang jalan menuju pantai. Sepertinya ini bukit kapur yang dibelah ya. Cantik!
Dari kejauhan, nampak pantai pasir putih yang cantik dan bersih berpadu dengan langit biru tanpa awan setitik pun.
Di bukit kapur ini bisa kita temui patung tikus kendaraan Dewa, terus patung Dewi, jadi dinding kapur ini dilubangi dan dalamnya diletakkan patung-patung.
Untuk masuk Pantai Pandawa, pengunjung ditarik iuran Rp5000 untuk wisatawan asing dan Rp2000 wisatawan lokal. Tak lupa kami berfoto dekat tulisan gede Pantai Pandawa berlatar belakang pantai. Harap maklum, turis!
6. Pura Luhur Uluwatu
Persinggahan berikutnya adalah Pura Luhur Uluwatu atau sering disebut Uluwatu. Letaknya di Desa Pecatu Sebenarnya tempat ini adalah kawasan peribadatan umat Hindu yaitu Pura Luhur yang letaknya diatas bukit anjungan batu karang yang menjorok ke laut. Amazing! Pemandangan indah sekaligus ngeri! Hihi #lututgoyaang. Konon, Pura ini berada di ketinggian 97 Mdpl. Dan terdapat hutan kecil penyangga.
Karena itulah, mengapa masuk ke kawasan ini wajib menggunakan kain panjang untuk yang berpakaian pendek di atas lutut. Sedangkan yang sudah berpakaian tertutup, cukup mengenakan sabuk lain berwarna oranye. Kain dan sabuknya disediakan di dekat loket. Untuk masuk ke kawasan ini kita membayar Rp20.000.
Uluwatu ini dahulu terkenal dengan monyet-monyet nya, jadi tak heran ada papan tulisan yang memperingatkan pengunjung untuk tidak memakai kalung, topi, membawa makanan dan sebagainya yang menarik minat monyet. Duh, keder nih! Sampai ponsel pun ketinggalan di mobil. Takut dirampas! Hihi.
Ternyata, yang dikhawatirkan tidak ada.
Hutannya nggak diketemukan monyet liar hari itu. Jadi pada bertanya, mana monyetnya? Nantangin niih? Haha.
Subhanallah, pemandangan nya cantik..
Kita berada di ketinggian 97 Mdpl. Di bawah kita, ada karang yang dihempas ombak. Sejak ribuan bahkan ratusan ribu tahun lamanya. Betapa kecil ya manusia itu? Alangkah tak berdaya!
Dibawah Pura Luhur Uluwatu ini, ada Pantai Pecatu yang digemari turis untuk surfing karena ombaknya yang pecah #eh.
7. Garuda Wisnu Kencana (GWK)
Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana atau disingkat GWK. Letaknya di Tanjung Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali Selatan. Tiket masuknya cukup mahal yaitu Rp60.000 per orang.
Di loket tiket GWK, kita disambut dengan alunan gamelan Bali secara Live. Kami sempat berfoto dengan penjaga tiket yang mengenakan busana tradisional Bali.
WK menjadi salah satu tujuan favorit para wisatawan lokal maupun asing. Di kawasan ini, terdapat patung Dewa Wisnu sedang menunggang burung Garuda, berukuran raksasa kurang-lebih setinggi 120 meter. Ada juga patung Garuda yang belum selesai setinggi 18 meter.
Berada di ketinggian 260 Mdpl, GWK memiliki tempat yang disebut Lotus Pond berukuran 4000 meter persegi yang sering digunakan untuk konser bertaraf internasional.
Ada pertunjukan seni dan musik tradisional yang rutin diadakan di GWK dan jadwalnya ditempel di pintu masuk. Dinding bukit batu kapur yang berada di sisi GWK juga cantik untuk berfoto. Panas terik bikin leher kering, untunglah ada Rebel Cafe di depan loket GWK.
Yang berjualan pria bertato nan ramah di atas mobil Van. Unik! Kami memilih es kelapa yang segar untuk siang terik. Pas ngobrol, ternyata Mas penjaga kafe berasal dari Purwokerto. Ehh, ada teman sekampungnya Pungky! Hihi.
8. Pantai Geger
Alhamdulillah, jalan-jalan singkat ini ditemani yang punya Bali, hihi. Kami diajak main ke Pantai Geger yang masih termasuk pantai tersembunyi di Bali.
Letaknya dekat daerah Hotel Mulia.
Ya, sebagian pantai Geger menjadi kawasan pantai milik Hotel Mulia. Masuknya hanya ditarik Rp3000 per orang.
Disana, turis asing bertebaran.
Ada yang dipijat, berjemur di tepi pantai, naik banana boat hingga berlayar dengan perahu. Ombaknya tenang hingga banyak yang berenang dan bermain air.
Pantainya luar biasa bersih!
Langitnya seperti dicat biru dan nampak seperti lukisan dalam kartu pos. Masya Allah!
Dakuw dipandang heran oleh turis karena pakai payung. Wkwk, mereka berjemur, aku berlindung dari sengatan matahari. Haha.
Sayangnya, kita ngga bisa berfoto dengan latar belakang patung di Hotel Mulia hehe karena kata satpam takut tamu hotel komplen. Hehe, baiklah. Di kejauhan terlihat Pura Pecatu di atas bukit. Memesona deh.
Katanya untuk masuk ke kawasan Pura Pecatu biayanya Rp50.000 apa ya. Naik-naik bukit? Nggak ku ku! Konon, di Pantai Geger ini kita bisa naik unta lho. Tapi, dakuw nggak sempat tanya-tanya lagi.
Ada kedai makan di sekitar pantai yang ternyata pemiliknya orang Solo dan Muslim. Langsung deh order makan siang disana.
Perut dah berteriak. Ia juga menjual berbagai macam barang seperti makanan ringan, minuman, baju dan sarung pantai, hingga suvenir seperti kartu pos dan gantungan kunci. Unyu-unyu!
Bonus:
Kalau ke Bali, mesti mampir di toko oleh-oleh Krisna. Salah satunya ada di dekat Bandara Internasional Ngurah Rai. Waktu sudah menunjukkan pukul 15.00 saat kami mampir ke Krisna. Mbak Ferdias sudah balik ke Courtyard Marriott Resort untuk mengambil motornya. Hiks.
Ternyata, tokonya ramai dan lengkap ya!
Sampai bingung deh memilih oleh-oleh karena duit si turis domestik ini terbatas wkwk. Mulai dari pernak-pernik rumah, kain bali, kaus, tas, sepatu, perawatan badan hingga makanan khas ada disana. Lieur!
Yang penting oleh-oleh buat Ibu mertuaku dulu, karena sudah dititipi anak-anak tiga hari, hehe.
Takjub dengan berjibunnya merek perawatan tubuh dan muka produksi Bali. Tahunya hanya Bali Ratih. Ternyata, seabrek!
Alhamdulillah, bisa jalan-jalan di Bali walaupun hanya sebentar. Insya Allah ada rezeki nanti bisa balik lagi bareng suami, anak- anak dan keluarga besar. Aamiin!
Photo Courtesy of
Ferdias Bookelman, Widyanti, Katerina
Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana atau disingkat GWK. Letaknya di Tanjung Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali Selatan. Tiket masuknya cukup mahal yaitu Rp60.000 per orang.
Di loket tiket GWK, kita disambut dengan alunan gamelan Bali secara Live. Kami sempat berfoto dengan penjaga tiket yang mengenakan busana tradisional Bali.
WK menjadi salah satu tujuan favorit para wisatawan lokal maupun asing. Di kawasan ini, terdapat patung Dewa Wisnu sedang menunggang burung Garuda, berukuran raksasa kurang-lebih setinggi 120 meter. Ada juga patung Garuda yang belum selesai setinggi 18 meter.
Berada di ketinggian 260 Mdpl, GWK memiliki tempat yang disebut Lotus Pond berukuran 4000 meter persegi yang sering digunakan untuk konser bertaraf internasional.
Ada pertunjukan seni dan musik tradisional yang rutin diadakan di GWK dan jadwalnya ditempel di pintu masuk. Dinding bukit batu kapur yang berada di sisi GWK juga cantik untuk berfoto. Panas terik bikin leher kering, untunglah ada Rebel Cafe di depan loket GWK.
Yang berjualan pria bertato nan ramah di atas mobil Van. Unik! Kami memilih es kelapa yang segar untuk siang terik. Pas ngobrol, ternyata Mas penjaga kafe berasal dari Purwokerto. Ehh, ada teman sekampungnya Pungky! Hihi.
8. Pantai Geger
Alhamdulillah, jalan-jalan singkat ini ditemani yang punya Bali, hihi. Kami diajak main ke Pantai Geger yang masih termasuk pantai tersembunyi di Bali.
Letaknya dekat daerah Hotel Mulia.
Ya, sebagian pantai Geger menjadi kawasan pantai milik Hotel Mulia. Masuknya hanya ditarik Rp3000 per orang.
Disana, turis asing bertebaran.
Ada yang dipijat, berjemur di tepi pantai, naik banana boat hingga berlayar dengan perahu. Ombaknya tenang hingga banyak yang berenang dan bermain air.
Pantainya luar biasa bersih!
Langitnya seperti dicat biru dan nampak seperti lukisan dalam kartu pos. Masya Allah!
Dakuw dipandang heran oleh turis karena pakai payung. Wkwk, mereka berjemur, aku berlindung dari sengatan matahari. Haha.
Sayangnya, kita ngga bisa berfoto dengan latar belakang patung di Hotel Mulia hehe karena kata satpam takut tamu hotel komplen. Hehe, baiklah. Di kejauhan terlihat Pura Pecatu di atas bukit. Memesona deh.
Katanya untuk masuk ke kawasan Pura Pecatu biayanya Rp50.000 apa ya. Naik-naik bukit? Nggak ku ku! Konon, di Pantai Geger ini kita bisa naik unta lho. Tapi, dakuw nggak sempat tanya-tanya lagi.
Ada kedai makan di sekitar pantai yang ternyata pemiliknya orang Solo dan Muslim. Langsung deh order makan siang disana.
Perut dah berteriak. Ia juga menjual berbagai macam barang seperti makanan ringan, minuman, baju dan sarung pantai, hingga suvenir seperti kartu pos dan gantungan kunci. Unyu-unyu!
Bonus:
Kalau ke Bali, mesti mampir di toko oleh-oleh Krisna. Salah satunya ada di dekat Bandara Internasional Ngurah Rai. Waktu sudah menunjukkan pukul 15.00 saat kami mampir ke Krisna. Mbak Ferdias sudah balik ke Courtyard Marriott Resort untuk mengambil motornya. Hiks.
Ternyata, tokonya ramai dan lengkap ya!
Sampai bingung deh memilih oleh-oleh karena duit si turis domestik ini terbatas wkwk. Mulai dari pernak-pernik rumah, kain bali, kaus, tas, sepatu, perawatan badan hingga makanan khas ada disana. Lieur!
Yang penting oleh-oleh buat Ibu mertuaku dulu, karena sudah dititipi anak-anak tiga hari, hehe.
Takjub dengan berjibunnya merek perawatan tubuh dan muka produksi Bali. Tahunya hanya Bali Ratih. Ternyata, seabrek!
Alhamdulillah, bisa jalan-jalan di Bali walaupun hanya sebentar. Insya Allah ada rezeki nanti bisa balik lagi bareng suami, anak- anak dan keluarga besar. Aamiin!
Photo Courtesy of
Ferdias Bookelman, Widyanti, Katerina
Pengen ke pantai pandawa, Bali emang keren ya 😊
ReplyDeletesudah lama banget enggak ke bali...pingin banget kesana bali memang ciamik.
ReplyDeleteWah aku jg belum ke bali mba dan pengen banget..he
ReplyDeleteBeberapa tempat yg mba dedew kunjungi udh aku review bukan ikt lomba liburan impian. He..
Bali memang kece ya, mba Dedew. Rasanya merinduuuu... udah lama banget ngga ke Bali :(. Setiap ke sana slalu muncul yang baru-baru.
ReplyDeletedari semua tempat yang disebutin diatas, hanya beberapa saja yg pernah aku kunjungi. Banyak banget tempat yang bisa dieksplorasi di Bali ya mba, semuanya bagus2
ReplyDeleteNext Destination ke Jogjya kumpul2 ama teman2 kost dulu wi ....
ReplyDeletehayuuuuukkk...
wahhh ini irene kaaaah, iyaaa mauu, desti di yogya lhooo
DeleteAkhirx Dewi goes to Bali hahaaa...
ReplyDeletePengalamanku di Uluwatu kacamata dirampas monyet trus dibawa kabur, huhuu... shocknya!
hihihi iyaaa Alhamdulillah, akhirnyaa...sekarang ngga adamonetnya kak, pindah kemana yaa
DeleteYaah, baru pernah ke GWK saja, itu saat rekreasi SMP hahaha.
ReplyDeletehihihi daripada aku kii, udah uzur baru ke Bal :D kalah sama bang leonardo dicaprio
DeleteBeberapa kali bolak balik Bali belum pernah ke 8 tempat wisata itu. Ndeso..ndeso tenan iki T.T
ReplyDeletewahh jadi pengen ke Bali...
ReplyDeletewaaaah, dapat banyak destinasi maaak
ReplyDeleteKalau ke Bali lagi sama keluarga besar, jangan lupa ajak saya Mbak ;)
ReplyDeletePantesan banh Rhoma g pernah nongol di TV ternyata dia skrg jd artis Holywood. Hihihi...
ReplyDeleteJJK (Jalan2 kilatnya) keren Mbak.
waaaa keren bangettttt....puas banget ya mbak Dew ke Balinya^^
ReplyDelete