Dear Temans,
Happy Monday!
Masih semangat puasanyaa?
Kali ini, dakuw ingin mengajak kalian untuk Kenal Lebih Dekat dengan Mbak Dewi Sulistiawati yang akrab disapa Mbak Liez. Mbak Liez adalah seorang ibu yang juga bekerja sebagai pegawai swasta. Mbak Liez adalah pemilik MOLY. Siapa sih Moly itu? Hehe, nanti pasti dibisikin yaa :D
Berkenalan dengan Moly yuk! |
Setiap weekend, Mbak Liez kerap mengajak putra-putrinya untuk kajian rutin di masjid. Banyak yang mengajak anak-anaknya. Perempuan yang juga menjadi penulis buku anak ini memperhatikan banyak anak yang rewel atau berantem. Ya wajar saja, kajian ini bukan diperuntukkan untuk mereka. Tentu saja mereka bosan karena tak ada yang menarik dilakukan.
Peralatan tempur Moly buku-buku seru untuk anak, remaja dan dewasa |
Akhirnya, ada ide untuk membawa buku bacaan dari rumah, bawa kertas dan krayon serta kertas origami. Dibuatlah kids corner setiap berlangsungnya kajian rutin. Sayangnya, sedang asyik bermain, eh kajiannya selesai. Anak-anak merengek waktunya kurang lama.
Mbak Liez yang kreatif dan juga berprofesi sebagai Book Advisor Halo Balita seperti dakuw, akhirnya punya ide untuk memulai Moly!
Keluarga kecil mbak Liez pencinta buku |
Apa sih Moly ituu?
Moly itu bukan nama gadis cilik ternyata. Moly adalah kepanjangan dari Mobile Library. Ide ini dicetuskan Mbak Liez di grup WA para muslimah di daerahnya. Ternyata, ide ini disambut antusias.
Moly ini adalah impian Mbak Liez yang akhirnya terwujud.
Dengan mengeluarkan biaya dari kocek sendiri dan menggunakan mobil pribadinya, setiap akhir pekan Mbak Liez dan keluarganya berkeliling membawa perpustakaan kecilnya, mengunjungi tempat yang banyak anak-anak kecil! Wow, keren sekali ya, Mbak Liez! Padahal sudah capek bekerja full time malah setiap akhir pekan berkeliling juga menularkan virus membaca.
Buku tebal pun dilahap putri cantik Mbak Liez |
Iyaa, Moly berkeliling daerah sekitar Cikarang Selatan tempat Mbak Liez tinggal.
Moly menebarkan kebahagiaan dengan membawakan anak-anak, remaja, dan para orangtua buku-buku seru. Semua koleksi perpustakaan Mas Rifan dan Mbak Ifa di rumah, diangkut ke mobil.
Sampai di TKP, bisa TPQ, TPA, majelis taklim di masjid, atau rumah penduduk yang bersedia, Mbak Ifa sekeluarga mulai menggelar lapak agar bukunya bisa dibaca oleh anak-anak, remaja, dan orang dewasa dengan gratis. Kegiatan ini rutin dilakukan keluarga kecil mereka sejak November 2015 silam.
Mbak Liez bersama pasukan Book Advisor yang menularkan virus buku |
Bagaimana menentukan lokasi nongkrong Moly tiap minggu, Mbak?
"Biasanya setiap awal bulan, saya share ke grup WA Zona Muslimah wilayah Cikarang Selatan. Biasanya langsung ada yang berminat jadi tuan rumah. Jadi deh, saya jadwalkan Moly kesana. Kalau daerahnya berdekatan, sehari bisa satu lokasi. Kalau jauh, sehari hanya satu lokasi saja. Kami cukup datang saja, massanya atau peserta sudah disiapkan teman-teman yang mengundang,"
Wow, Asyik sekali dikunjungi Moly, selain membaca buku apa saja kegiatan Moly?
"Kami ada kegiatan membacakan buku, story telling, mewarnai, melipat origami, dan kegiatan lainnya. Kegiatannya diselenggarakan oleh kru Moly dibantu ibu-ibu yang menjadi tuan rumah. Rencananya sih ingin sekalian bikin pelatihan hidroponik untuk ibu-ibu."
Kapan jadwal Moly berkeliling? Dan siapa saja yang ikut berkeliling?
"Karena saya bekerja full time, Moly berkeliling hari Sabtu dan Minggu saja. Yaitu pukul 09.00-12.00 dan 15.30-17.30 WIB. Yang bawa mobil Hari Sabtu biasanya Eyang dan suami gilirannya hari Minggu. Anak-anak juga ikutan, mereka senang punya teman baru,"
Bagaimana untuk biaya operasional Moly dan penambahan koleksi bukunya?
"Sampai saat ini masih dari kocek sendiri. Ada yang menawarkan mengumpulkan dana tapi saya masih ragu. Tapi kemarin ada sahabat yang mewakafkan buku-buku Rasulullah Sahabatku untuk kegiatan Moly, terima kasih sekali ya. Barakallah,"
serunya membaca buku koleksi Moly ya anak-anak |
Bagaimana kesan anak-anak dengan kedatangan Moly di daerah mereka?
"Anak-anak semangat 45. Pas bubaran, pada kecewa dan tanya kapan datang lagi? Semua anak ternyata suka buku. Tak ada yang tidak tertarik dengan buku-buku. Apalagi kalau acaranya read aloud pasti berkerumun," Ia tertawa.
Moly bisa kembali lagi ke tempat yang sama?
"Bisa kok. Kami sesuai permintaan saja,"
Moly dikerubuti anak-anak yang antusias ingin baca buku |
Kendalanya apa saja selama delapan bulan menjalankan Moly, Mbak?
"Kendalanya biasanya hujan atau jalanan macet atau lokasinya jauh dan agak sulit dijangkau. Pernah juga buku rusak karena jilidnya copot atau kehujanan. Tapi nggak banyak. Sedih sih. Tapi selama ini lebih banyak senangnya melihat anak-anak khusyuk membaca buku. Jadi lebih banyak senangnya deh daripada sedihnya, hehe."
Apa pengalaman paling berkesan selama berkeliling dengan Moly?
"Ada 1-2 kali terjadi, anak yang gadget addict mau pisah dengan gadget-nya dan beralih ke buku karena ada Moly. Moly mampir ke Perumahan Vila Mutiara. Gelar karpet di lantai. Biasa, anak-anak rebutan buku yang mau dibaca. Ada satu anak yang nggak mau ikut sibuk cari buku. Asyik main gadget. Cuma sesekali lihat temannya asyik membaca, sampai teman-temannya bolak-balik ganti buku. Dia mula melirik lagi. Mungkin merasa dia sendiri yang tidak ikut baca. Akhirnya si gadget disingkirkan. Mulai ambil satu buku Confidence in Science, sesekali melirik gadget lalu mulai asyik membaca. Bahkan saat mau bubaran, terdengar dia bilang, "Cepet amat sih udahan baru juga baca," katanya. Asli, pengen saya peluk anak itu tapi karena sudah gede, saya senyum saja dan berjanji Moly akan datang lagi,"
Apa pengalaman paling berkesan selama berkeliling dengan Moly?
"Ada 1-2 kali terjadi, anak yang gadget addict mau pisah dengan gadget-nya dan beralih ke buku karena ada Moly. Moly mampir ke Perumahan Vila Mutiara. Gelar karpet di lantai. Biasa, anak-anak rebutan buku yang mau dibaca. Ada satu anak yang nggak mau ikut sibuk cari buku. Asyik main gadget. Cuma sesekali lihat temannya asyik membaca, sampai teman-temannya bolak-balik ganti buku. Dia mula melirik lagi. Mungkin merasa dia sendiri yang tidak ikut baca. Akhirnya si gadget disingkirkan. Mulai ambil satu buku Confidence in Science, sesekali melirik gadget lalu mulai asyik membaca. Bahkan saat mau bubaran, terdengar dia bilang, "Cepet amat sih udahan baru juga baca," katanya. Asli, pengen saya peluk anak itu tapi karena sudah gede, saya senyum saja dan berjanji Moly akan datang lagi,"
Kalau ada yang mau tanya-tanya tentang Moly, mewakafkan buku untuk kegiatan Moly atau membeli buku anak yang ditulis Mbak Liez bisa hubungi kemana?
"Bisa lewat e-mail saya liez_iffa@yahoo.com atau Watsapp lapak 0877-753-7744,"
Apa harapan Mbak Liez untuk Moly?
"Harapan untuk Moly, bisa ada dimana saja. Banyak Moly-Moly yang lain berkeliling mengunjungi anak-anak. Moly yang di rumah pun bisa terus berkeliling meski saya nggak ada. Untuk sekarang, Moly sudah berhasil menggeser gadget. Saya senang banget," harapannya tulus.
Wow, terharu deh saya. So Inspiring, Mbak Liez!
Terima kasih kesempatan wawancaranya ya, Mbak Liez salut banget deh dengan kegiatannya yang kreatif. Semoga Moly makin banyak koleksi bukunya, makin banyak anak-anak yang tertular virus membaca buku yang seruuu, aamiin! Sukses ya Mbakku sayang!
"Harapan untuk Moly, bisa ada dimana saja. Banyak Moly-Moly yang lain berkeliling mengunjungi anak-anak. Moly yang di rumah pun bisa terus berkeliling meski saya nggak ada. Untuk sekarang, Moly sudah berhasil menggeser gadget. Saya senang banget," harapannya tulus.
Wow, terharu deh saya. So Inspiring, Mbak Liez!
Terima kasih kesempatan wawancaranya ya, Mbak Liez salut banget deh dengan kegiatannya yang kreatif. Semoga Moly makin banyak koleksi bukunya, makin banyak anak-anak yang tertular virus membaca buku yang seruuu, aamiin! Sukses ya Mbakku sayang!
Photo Courtesy of Dewi Liez, FB
Tags:
Kenal Lebih Dekat
perpustakaan keliling... wahhh bagus bagus... ini untuk membudayakan membaca untuk anak-anak..
ReplyDeletesalut sama perpustakaan kelilingnya..
Ternyata Moly itu Mobile Library toh? Soalnya mirip sama namaku sendiri, Molly... hihihi. Idenya bagus banget bikin perpustakaan yang bisa menjangkau ke beberapa area dan lebih dekat dengan anak-anak. Semoga minat baca mereka jadi semakin tinggi :).
ReplyDeleteseneng banget deh pasti mereka bisa baca, ide keren tuh perpustakaan keliling gitu, kalau aku sih pengennya punya perpus kayak gramed gitu :)
ReplyDeletewah idenya keren mbak
ReplyDeletesalut
Si Moly bener-bener bermanfaat banget, ya :) kegiatannya juga bikin anak-anak suka, origami wow... keren Mbak Dew :)
ReplyDeletewah bagus ya mbak ada perpustakaan keliling..harusnya ke tempat2 terpenciljuga ya mbak..
ReplyDeleteSubhanallah kegiatannya manfaat banget ya. Ya daripada pas idle buka gadget (tunjuk diri sendiri), mendingan buka bagasi nularin kesukaan membaca.
ReplyDeleteKeren, Mbak Liez. Mudah-mudahan semakin banyak mobile library kayak gini. Aku juga mau nongkrong di sana haha.
ReplyDeleteHai mbak liez sangat mengisnpirasi banget, semoga moly nya makin banyak di minati dan banyak moly2 lain untuk mencerdaskan anak bangsa
ReplyDeleteWah, Keren dan inspiratif sekali nih mbak.
ReplyDeletePingin jakin Najin ke arah seperti ini biar doyan baca, bukan doyan nge gadget
Sangat inspiratif. Hebat, bisa memisahkan anak dari gadget. Pada dasarnya memang buku itu mengasyikkan
ReplyDelete