Dear Temans,
Waktunya rubrik Kenal Lebih Dekat di blog Dedew!
Dakuw mau memperkenalkan teman baru niih...Rana!
Dakuw mau memperkenalkan teman baru niih...Rana!
Rana menyiapkan pameran tunggalnya akhir September (Foto: FB Rana) |
Namanya Rana Wijaya Soemadi.
Lebih sering menuliskan Rana Wijaya Soe di dalam karya-karyanya.
Gadis yang besar dan tinggal di Semarang ini adalah menyebut dirinya self taught artis, seniman gambar, ilustrator dan komikus. Kalau kalian bertanya pada Mbah Gugel, wow berderet prestasi dan karya Rana. Tapi menurut Rana, prestasinya adalah jika ia dirasani banyak orang hehe dan semoga bisa menginspirasi orang lain.
Gadis kelahiran Kudus 9 September ini (waaa, baru ultah yaa) menekuni seni menggambar surealisme.
Ya, menurutnya ia bukan pelukis. Dan alat berperangnya adalah pensil grafit, konte, arang (charcoal) maupun pensil warna di atas kertas. Tapi tidak menutup kemungkinan ia menggabungkannya dengan media lain seperti cat air, akrilik bahkan cat minyak di atas kanvas.
Rana beberapa kali mengikuti pameran baik solo ataupun bersama seniman lain.
Diantaranya, Sketch and Destroy Exhibition bersama Penahitam Music, Januari 2015. Juga mengikutsertakan karyanya dalam proyek Heart to Heart, One World Project Postcard Exhibition di Swiss, 2014. Karya Rana juga dituangkan dalam bentuk ilustrasi di sampul buku, tote bag, poster, dan kartu pos.
will you stop cutting me? Rana Wijaya (Foto: behance.net) |
"Untuk mendapatkan (dan berbagi) pesan dan inspirasi dari (ke) banyak orang."
Anak kedua dari dua bersaudara ini mendapatkan ide menggambar dari banyak hal.
"Ide didapat dari apa, mana, dan kapan saja. Dari kegelisahan Rana terhadap kehidupan dan fakta sehari-hari (asek :p), dari potongan-potongan ingatan, kejadian, mimpi, gerak-gerik tubuh. Dari kesedihan orang-orang yang coba ditutup-tutupi tapi kelihatan di mata Rana :p, atau saat tiba-tiba bisa mendengar dan merasakan ‘jeritan hati’ bumi dan binatang di sekitar."
Apakah seniman seperti Rana juga terikat deadline?
"Ya, commision dan proyek pribadi semua ada deadline dan harus ada."
Bagaimana sih proses kreatif Rana?
"Rana itu sosok perfeksionis yang moody dan pasrahan. Bingung kan? Hahaha. Untuk mendapatkan satu ide, konsep ilustrasi, ‘bayangan’ warna, dan atau menyelesaikan satu karya, bisa sampai berhari-hari dan bahkan berminggu-minggu. Coba dipaksakan untuk selesai, hasilnya menjadi jauh tidak bagus. Salah satu cara mengatasi itu adalah dengan beralih ke gambar lain yang lebih ‘mudah’ penyelesaiannya. Dengan begitu saat kembali lagi melihat karya yang sempat membuat terhenti waktu itu jadi tahu mana yang ‘kurang’ karena sudah mendapat ‘pencerahan’
Beard Through Kapuas (Foto: behance.net) |
Wah, bisa diakali ya, cara untuk menyelesaikan karya hingga tidak stuck di satu pekerjaan saja. Bagaimana dengan jam kerja Rana?
"Jam kerja Rana selama ini beda dengan orang ‘normal’ pada umumnya. Pernah coba dirutinkan untuk memiliki sistem kerja sama seperti pekerja kantoran, pada akhirnya tetap kembali lagi. Hahaha. Ya sudah. Jika memang lelah dan mengantuk, Rana juga tak paksakan diri. Terlebih, ada ‘alarm’ dalam tubuh yang akan memperingatkan,"
Menurut Rana yang punya pendidikan D3 jurusan Bahasa Inggris UNDIP ini, Pekerjaannya sebagai artis rentan terhadap cemoohan, cacian, cibiran, dan konflik (internal dan eksternal). Kesedihan, duka, nestapa.
"Bahkan seniman kelas dunia semacam Van Gogh, dia dikucilkan dan dianggap gila hanya karena dia berbeda: cara dia berpikir dan berpendapat, cara dia menjalani hidup, melihat kehidupan dan lingkungan sekitarnya, serta cara dia melukis. Kupikir ini menarik.. Perbedaan mampu membuat masyarakat yang tak terima, jadi bergejolak.
‘Keberuntungan’ku adalah, sekarang tak sedikit orang yang terbuka pikirannya dan menerima kami. Jadi yang kulakukan sekarang hanya menggambar dengan hati. Pada akhirnya, proses-proses berkaryaku itu yang nanti akan ‘bersaksi’ dan ‘berbicara’ sendiri,"
bersama teman-teman watercolourist di Kota Lama Semarang (Foto: FB Rana) |
Perlu pendidikan khusus nggak, Rana?
"Di dunia seni ini Rana belajar secara otodidak. Secara ‘formal’ disebut ‘self taught artist’ artinya seniman(wati) yang mengajari dirinya sendiri. Meskipun dalam sehari-hari Rana memang benar-benar belajar ‘memikirkan jalan keluar’ sendirian. Namun untuk teori, Rana belajar dari buku manual, panduan di internet, juga kawan-kawan dan seniman yang kebetulan menggeluti pendidikan terlebih dahulu, dan atau sudah berpengalaman berpuluh tahun menggeluti dunia seni. Pendidikan tak harus mutlak didapatkan secara formal. Meski, beberapa berpendapat bahwa pendidikan formal bisa lebih ‘memudahkan’ jalan menuju cita-cita."
Menurut gadis suku Jawa ini, komunitas penting baginya. Ia akan merasa asik dan ‘kaya’ kalau bisa bertemu, berkenalan, berbagi pengalaman dengan kawan-kawan sesama profesi. Bisa saling menguatkan, saling support, saling mendukung.
Ada pesan untuk para newbie yang ingin berkiprah di dunia seni seperti Rana?
"Jangan mudah putus asa dan menyerah pada nasib, keadaan, dan ketidakberdayaan. Lakukan yang bisa kamu lakukan dan tetaplah belajar dan berkarya,"
Terakhir, apa proyek Rana selanjutnya? Apa rencana Rana dalam berkarir?
"Akhir September ini Rana akan mengadakan pameran tunggal bertempat di Widya Mitra Semarang. Saat ini sedang melakukan persiapan. Tema: Kota dan Gajah. Doakan lancar. Nanti pada datang yaah! Untuk karir, Tentu tetap berkarya dan berpameran. Di manapun tempatnya nanti, semoga pesan-pesan yang ingin kusampaikan ke masyarakat bisa selamat sampai tujuan. Hehe.."
Terima kasih atas waktunya, Rana.
Sukses untuk pamerannya, ditunggu karya-karya Rana selanjutnya!
Poster Pameran Tunggal Rana Akhir September |
Teman-teman yang tinggal di Semarang dan sekitarnya, yang penasaran dengan karya Rana yuk kunjungi Pameran Tunggal Rana Wijaya Soe dengan tema The City of Elephant tanggal 26 September-10 Oktober 2015 di Widya Mitra, Jalan MT. Haryono 360-362 Lantai 2 Semarang. Pameran ini merupakan pameran tunggal keduanya setelah yang pertama di tahun 2013. Penasaran dengan karya Rana dan proses kreatifnya? Klik https://www.behance.net/ranawijayasoe.
Tags:
Kenal Lebih Dekat
Kenal Rana sejak di Multiply. Dari dulu selalu kagum dengan hasil karyanya. Bakatnya luar biasa. Sampai pernah berharap semoga anakku punya jari selincah jari-jari Rana :)
ReplyDeletewah Rana MP ya mba, aku malah kenal rana baru2 aja lho...
Deleteuwaaa keren banget ya mbak hasilnya,aku juga punya teman yang suka nggambar,tapi kebanyakan princes dan wanita berhijab gitu..
ReplyDeletesayangnya acaranya di Semarang ya mbak, coba kalo di Surabaya bisa lihat deh tuh acara :)
ReplyDeleteKeren, saya soal urusan gambar menggambar mah gak bisa euuy. Nggak pameran di Solo?.
ReplyDeleteRana emang keren... Sejak kenal di multiply dulu aku selalu kagum ama hasil karyanya. Aku juga koleksi beberapa kartu pos hasil karya Rana :)
ReplyDeleteHasil karya Rana emang bagus, makanya dulu aku menggunakan jasanya untuk mendesain beberapa cover buku Mozaik. Sukses ya buat pamerannya.
ReplyDeleteiya wan, rana memang berbakat ya..makasiih....
Deletebaru kenal sama Rana sekarang, kemarin cuman....*ilang signal. hehehe
ReplyDeleteSukses dengan acara pamerannya ya.. Aamiin
Mau deh kesana, kirain udah minggu kemarin. Makasih infonya mbaaak :)
ReplyDeleteiya ma lama juga pameranna sampai tgl 10 okt ya
DeleteAku pernah punya kartu pos hasil desainnya Rana, kereeennn...
ReplyDeleteiya aku dikasih taro postcardnya, ciamik yaa..sayang bahannya agak tipis maknik..
DeleteGambarnya keren-keren ya.. 1 ide landskap dipadatkan jadi gambar potrait.
ReplyDeleteKeren! Semoga pamerannya lancar^^
aamiin makasih maak...
DeleteKalau nggak tau siapa yg bikin, kirain ini yg bikin cowok deh, Keren banget ya
ReplyDeleteiya mba lusi, selain idenya out fo the box, tekniknya emang oke ya, padahal pake pensil dan arang
DeleteRana.. Kayak tokohnya supernova mbak. .. Keren karyanya!
ReplyDeleteiya ya tokoh supernova....emejing emang say karyanya...
ReplyDeleteKeren banget bisa detail kaya gitu gambarnya
ReplyDelete