Dear Temans,
I'm back, hehe..
Sambil nulis bab 3 novel duet, aku mau cerita piknik my bocahs with Sekolah Kucica.
Sudah tahu kan, piknik Kucica selalu anti mainstream? Hehe.
Nah, Hari Minggu (14/06), Daku mengawal bocah-bocah piknik di Dusun Somodaran, Purwomartani, Kalasan di Yogya. Acaranya, Wisata Gerobak Sapi!
wisata gerobak sapi makarti roso manunggal |
Menurut Bu guru, kami akan Wisata Gerobak Sapi keliling desa. Whaat, apa pula itu? *lebay
Hm, penasaran seperti apa sih piknik sekaligus pelepasan anak TK B kali ini?
Pendopo yang asyik untuk leyeh-leyeh |
Setelah berjam-jam naik bus dari Ungaran, akhirnya sampai juga di Omah Teh Kalasan.
Kami disambut iring-iringan gerobak sapi yang dihias warna-warni. Anak-anak langsung excited melihat sapi-sapi yang besar dan gendut, mantap banget deh.
menikmati teh poci dengan gula batu |
Sebelum berkeliling desa, kami dijamu dulu di Omah Teh Kalasan yang suasananya ndeso sekali.
Di pendopo, telah terhidang berbagai cemilan tradisional seperti ubi rebus, kacang rebus dan ongol-ongol. Minumannya dong, mantap! Teh kental yang disuguhkan di dalam poci dan diminum dengan gula batu. Seger banget rasanya diminum panas-panas di siang terik ini. Nggak matching dengan cuacanya, tapi kok ya segar hihihi.
Setelah kenyang, anak-anak dibagi menjadi beberapa grup. Ya, waktunya Wisata Gerobak Sapi! Yippie! Ya, suatu terobosan menarik sekali dari Pemerintah Kalasan.
Gerobak sapi yang keberadaaannya tergusur oleh kendaraan bermotor, kini menjadi ikon pariwisata baru. Wisata ini baru saja diresmikan oleh Kanjeng Ratu Hemas pada bulan April 2015. Dan Kucica, adalah sekolah kedua yang mencobanya. Horee!
berkumpul duluu sebelum naik gerobak |
Setiap gerobak diisi maksimal 5 orang dewasa saja belum termasuk pak supir eh pak kusir. Anak-anak pun naik di gerobak yang ditentukan. Saat sapinya mulai berjalan, anak-anak excited bertepuk tangan, hihi. Ternyata, mengendarai gerobak sapi nggak mudah lho. Butuh keterampilan khusus, dan kesabaran lebih.
sapinya besar ya kak |
Terkadang, kernet eh apa ya namanya pendamping pak kusir? Hihi harus turun dari gerobak untuk mengendalikan sapi ke jalan yan benar *tsaah. Setiap kali punggung sapi dicambuk, terasa ngilu badanku, hehe.
Setiap perjalanan merupakan cerita berbeda. Kami menyusuri jalan kampung yang sempit beriringan. Suasana Dusun masih terasa kental sekali.
"Anak-anak jangan berisik ya, biar sapinya ndak kaget," kata Pak Kusir mengingatkan anak-anak yang mulai rusuh. Anak-anak pun mingkem. Hihihi.
siap-siap bertualang dengan gerobak sapi |
Pak Kusir juga mengajak kami melewati jalan setapak agak berlumpur di area persawahan.
Tingkah laku sapi pun beraneka. Ada yang patuh, ada pula yang agak bandel, membuat penumpangnya deg deg serr haha. Menurut Pak Kusir, mereka tergabung dalam Paguyuban Gerobak Sapi Makarti Roso Manunggal di Kecamatan Kalasan. Ada sekitar 150 gerobak sapi lho.
Pak Kusir bercerita kalau sapi yang dipakai ini nggak seperti sapi di Cimory, untuk menghasilkan susu. Tapi, mereka adalah sapi pedaging dan pekerja. Sapi ini kebanyakan sapi lokal, tenaganya kuat dan harganya bisa mencapai 50 juta lebih. Apalagi sapi juara kontes, wow..ditukar mobil pun pemiliknya ogah! Glek. Jika tidak menarik gerobak, sapi-sapi ini membajak di sawah.
menyusuri Selokan Mataram Yogya |
Menikmati pemandangan pedesaan dengan semilir angin. Guncangan demi guncangan terasa di bokong, haha. Sensasinyaa. Sapi-sapinya tanpa malu-malu pup dan pipis dengan atraktif di perjalanan, hihi. Ada yang sapinya mogok, dan terpaksa diikat di pohon. Gerobak pun ditarik satu sapi raksasa saja.
melewati persawahan, jalannya makin ekstrem hihi |
Ada orangtua murid yang trauma dengan sapi, melawan ketakutannya dengan naik gerobak. Sepanjang perjalanan, nampak tegang. Namun lama kelamaan akhirnya rileks dan menikmati perjalanan walaupun sapi di belakang gerobaknya, mengendus-ngendus hehe.
Gerobak sapi Alde, lain lagi. Sapinya satu profesi dengan Valnetino Rossi, pembalap saudara-saudara! Di jalanan sempit dan berlumpur itu, gerobak sapi Alde merangsek maju! Menyusul tiga gerobak dan menjadi yang terdepan, wkwkw. Alde dan teman-temannya kegirangan, terguncang-guncang di dalam gerobak, haha.
capeknya abis menanam jagung |
Menurut pengurus Omah Teh, Wisata Gerobak Sapi ini memadukan konsep batu, air dan tanah, agar pengunjung bisa menikmati dan menghargai alam. Rute Sekolah Kucica kali ini adalah mengunjungi Candi Sambi Sari, Omah Teh Kalasan, belajar membuat telur asin dan bersenang-senang! :)
Terima kasih, Kucica. Perjalanan ini benar-benar pengalaman berharga untuk anak-anak dan emaknya hihihi. (Bersambung)
Alamat Omah Teh Kalasan:
RT 04/RW 02 Somodaran, Purwomartani, Kalasan, Kec. Sleman,
Daerah Istimewa Yogyakarta 55571
wah malah belum pernah ni mba dedew...
ReplyDeleteiyaa, aku juga ngga tahu nih say, kalau ngga bareng bu guru sekolah alde :)
DeleteDuh, seru ya... Jadi pengen cobain kesana bareng sepupu - sepupuku deh
ReplyDeleteiya bisa per paket kok mba, reservasinya di omah teh..
DeleteHahaha seru ya
ReplyDeletehihi ayo mas yudhi, njajaal...
DeleteMerasakan tergoncang2 diatas gerobak sapi ya mbak dew....? He..he, aku malah belum pernah *padahal orang sleman, tak jauh dari kalasan
ReplyDeletehihi ayo coba, pengalaman seru buat emak dan kiddos mba :)
DeleteAsik kayaknya...
ReplyDeleteklo aku malah pengen bawa pulang poci tehnya #SalahFokus
Dedy@Dentist Chef
boleh tuuh bawa pulang sebagai souvenir :)
DeleteJalan-jalan terus nih, Mbak Dedew.. enaknyooo.....
ReplyDeletehihi piknik sambil cari bahan tulisan elaa..
DeleteSeru banget, jadi pengen nyobain. Berbeda dengan kuda, rasanya kasihan juga saat sapi harus dicambuk karena gak mau maju atauh mengarahkan jalan. Mungkin karena kuda sudah biasa barangkali ya :-D
ReplyDeleteiyaaaa....jarang liat sapi untuk angkutan ya, ini sapinya kekar pisan hehe dan larinya kencang...
Deletewah, aku yg wong jogja mlh blum ke situuhh
ReplyDeletehayuk maiin, sepaket 175 ribu katanya
Deleteasiiiik, di kampung saya aja ga pernah mba liat sapi ngangkut gerobak :p
ReplyDeletehihi iyaa jarang yaa, di ungaran adanya delman istimewa hehe
Deleteuwaa seru banget,lama nggak lihat gerobak sapi hehehe
ReplyDeletehihihihi kudu mlipir ke yogya ya mba hanna
DeleteGood luck untuk novel duetnya. Aduh, iya... aku juga paling gak tega lihat hewan dicambuk, huhuhu :'D
ReplyDeleteiyaa indi, ngilu badanku rasanya..><"
Deleteslm kenalnya saya terima dg hangat :)
ReplyDeletepaket wisata yg sgt menarik, mengajrkn sjk kcl, anak2 lbh membumi ..
di tengah tren gadget yg kdg justru menjauhkan anak, keluarga dan lingk alamnya.
saya prnh nikmati juga, di desa Cinongneng, Bogor Jabar, anak2 happy ikutan nanem padi d sawah, mandiin kerbau, lalu membuat boneka dari batang daun singkong, maen musik angklung,.. dll
so fun ... artikelnya cakep2, boleh follow join ths site :)
Tiap hari apa gitu ada karnavalnya lo, tp aku blm pernah nonton krn jadwalnya pasti tabrakan dg yg lainnya. Asik juga ya naik dokar sapi :D
ReplyDeleteSerruuuuu....
ReplyDeleteNaik dokar sapi sensasinya sm nggak ya sperti naik dokar kuda
Salam kenal
ReplyDeletePasti pengalaman yang bagus ya...
Salam kenal
ReplyDeletePasti pengalaman yang bagus ya...
ternyata lebih gede ya dari dokar, bisa lesehan pula, bisa tidur-tiduran juga kayaknya :D
ReplyDeletezaman sekarang pak kusir punya asisten ya mbak :)
ReplyDeleteSeruuu, mak. Ada wisata kayak gini pasti bikin seneng ya. Anak2 jadi tahu sapi bentuknya kayak apa. Hihi.
ReplyDeleteya ampun, seru banget... pengen nyoba juga...
ReplyDeleteRute perjalanan gerobak sapinya jauh juga ya mbak. Seru dan asyik liatnya.
ReplyDeletewah kok apik mba gerobaknya bisa ada tikarnya gitu lesehan :D
ReplyDeleteseru banget ya, bisa jalan2 naik sapi, kuat banget ya tenaga sapi bisa muat untuk 5 orang, tapi kasian juga sih kalo di cambuk gitu
ReplyDeletetidak hanya kuda saja ya mba yang bisa pake gerobak ternyata sapi juga bisa kaya kuda :D seru kayanya mba liburan ke sana ..
ReplyDeleteHuaaa udah lama nggak lihat gerobak sapi @.@
ReplyDeleteHallo saya mau bertanya untuk mengikuti paket tersebut apakah ada contact person yang dapat dihubungi? Terimakasih
ReplyDelete