Menuliskan My Happy February, Menyongsong 2015 Cemerlang, Aamiin :)

Dear Temans,

Mampir di blog Mak Istiadzah yang membahas G-String merah, kukira itu jenis lingerie favoritnya, hehe. Ternyata judul fiksi. Gara-gara judul itu, banyak yang nyasar ke blognya. Ternyata benar ya, judul itu penting bingiit. Bisa menarik pengunjung ke blog kita walaupun akibat nyasar :)

sumber bahagiakyu

Karena postingan Mak Isti juga, Baru ngeh kalau ada GA yang diadakan Om Nher, A Self Reflection. Tiba-tiba ada rasa ingin ikut *bukan karena ngences liat hadiahnya lhoo hihi. Setelah mengubek-ubek blogku, aku memilih postingan ini: My Happy February

Yes, i'm happy. 

Awal tahun lalu, aku mendapat nikmat bertubi-tubi dari Allah, hehe. Aku dioperasi dan harus terapi, bersamaan pula si Ayah kecelakaan lalu lintas, tangannya patah dan libur ngantor selama berbulan-bulan.Aku bolak-balik Bogor, dan si ayah dan anak-anak tinggal di rumah orangtuanya.

My Happy February

Ya, keluarga kami prihatin saat itu. Blogku juga lumayan terlantar, awal tahun hanya ada 1-3 postingan sebulan. Kurang semangat untuk menulis. Tawaran menulis yang ada, kualihkan ke teman lain. Padahal, menulis itu salah satu terapi ya. Bodohnya aku.

Ya, aku nggak menyebut-nyebut ini di status sosmedku saat itu. Ingin kusimpan sendiri. Entahlah, mungkin karena aku orangnya agak introvert hehe.

Alhamdulillah, keadaan semakin membaik. 
Maka, tergeraklah kau menuliskan blog postingan itu. Tulisan singkat dan nggak lengkap, hehe. Bikin kepo yang baca yaa. Padahal, aku paling sebal pada status sosmed yang bikin kepo hahaha. Kenapa nggak blak-blakan aja sih? Hihi kena batunya.
Bikin tulisannya nggak lama. Mendadak ingin sedikit berbagi apa yang kualami saat itu. Tulus dari hati, halah.

Ya, seperti orang bijak bilang, di balik masalah, selalu ada hikmah.  Ada kesadaran muncul *uhuk. Allah mencolek kami. Mengingatkan kami. Ada AKU. 

Tangis, tawa, sedih, senang, itu bagian dari hidup.

Maka syukuri, rayakan. Berbagi. 

Postingan itu, tonggak bagi dakuw untuk merayakan hidup. Bagaimanapun keadaannya, bersyukur, berbahagialah. Apalagi dikuatkan dengan komentar-komentar teman-teman di postingan saat itu. Apalagi komentar Pak Abdul Cholik. Ya, teman-teman nggak tahu komentar saat itu begitu berarti. Dan aku menangis.

thank you dear friend

La tahzan, Don;t be sad. Ada Allah. 

Aku bahkan menggunting sebuah artikel dari koran. Tausiyah Ustad Yusuf Mansyur den menempelnya di lemari.

Ada Allah.

Maka Inshaa Allah, kita takkan lagi bersedih. Aamiin.
Thank You, Dear Allah..

Temans, semoga kita semua dikaruniai umur panjang, kesehatan, rejeki dan keberkahan dari Allah di tahun baru ini. Kita semua menjadi lebih baik. Be a better makhluk Allah. Aamiin..