Lebaran, Jangan Sampai Gula Darah Melonjak :)

Dear Temans,

Alhamdulillah bisa posting lagi nih. Lagi mudik Lebaran di Bogor. Met Lebaran yaa, Maaf lahir batin, temans.

Musim lebaran ini salah satu momen yang paling dinantikan dalam setahun. Setelah menjalankan puasa sebulan penuh di bulan Ramadhan yang penuh berkah, sampailah kita di hari Lebaran. 

 

Mudik ke tempat orangtua, ketemu saudara-saudara dan sahabat di kampung, silaturahim, makan makanan khas yang jarang ditemui di hari biasa. Subhanallah, meriah sangat! Setelah shalat Ied di lapangan Mesjid Al Ikhlas Baranangsiang Bogor, kami sekeluarga ke Bintaro, Jakarta untuk berlebaran di rumah kakak Mama. Ngumpul seruu. Biar macetnya gila-gilaan, Bogor-Bintaro 4 jam saudara-saudara, huaa!

Hari kedua, giliran silaturahim keluarga besar KAERHA aka Almarhum kakek Haji Hanapi, ayahnya Abahku di Cipoho, Sukabumi. Sebelum silaturahim, kami mengikuti pengajian setahun meninggalnya Nenek Juwariyah, ibunya Abah. Hiks. Alhamdulillah, bisa bertemu puluhan sepupu, om dan tante. Acara yang ditunggu pembagian THR hihi. Nai dan Alde mendadak tajir. Hihihi.

Hari ketiga, open house lebaran di rumah ortuku di Bogor. Keponakan Mama yang asli Bugis Enrekang berdatangan ke rumah. Asyiik, kumpul lagii. Rumpii agaiin. Alhamdulillah, hepiii.

Tiga hari lebaran, tiga hari perut full, hehe. Berbagai macam makanan manis, berlemak dan santan masuk perut.Menyantap berbagai macam hidangan mulai dari opor ayam, coto Makassar, asinan buah, karedok, sate ayam, tekwan, pempek, tahu bakso  dan banyak lagi. Belum lagi kue-kue seperti cake, roti dan cookies.Minuman seperti sirup dan soda berseliweran.

Untungnya, dakuw masih eling. Jadinya yang namanya godaan daging-dagingan dan seafood tetap kutabah menghadapi hihi. Masa lebaran, masanya kolesterol, gula darah meningkat tajam. Abahku, sebelum insyaf, kebiasaan tiap lebaran selalu kambuh penyakitnya. Nggak bisa jalan karena kebanyakan makanan berlemak, huhu.

Padahal, keluarga dari Mama, rentan terkena diabetes. Ya, keturunanlah bisa dibilang. Sepupu-sepupuku di usia muda ada yang sudah harus memakai insulin. Beberapa waktu lalu, adik bungsuku yang belum 30 terkena gejala diabet dan kini menjalani diet. Karena itulah, keluargaku butuh banget nih alat yang namanya Accu-Chek Active, alat monitor gula darah dari Roche Indonesia.

Accu Check Active Alat periksa gula darah praktis

Biasanya, kami secara rutin ke apotek atau lab untuk mengetes gula darah. Hanya, sering lupa ya karena sibuk ini itu apalagi adikku, ngantor di Jakarta. Nah, punya alat ini jadi bisa lebih rutin mengecek gula darah. Caranya praktis pula. Hasilnya bisa didapat dalam waktu 5 detik. Jadi, bisa hidup lebih sehat dengan alat ini. Habis makan berbagai jenis makanan full of lemak dan manis di lebaran ini, langsung deh mengecek gula darah kami. Jangan sampai bablas, hiiy.

praktis untuk memeriksa kadar gula darah sendiri di rumah

Pas pertama kali lihat kotaknya, langsung keder. Susah nggak ya cara pakainya? Sakit nggak ya? Makhluk segaptek dakuw hihi. Ternyata, gampang banget kok.

1. Cuci tangan dulu dengan sabun dan air hangat, bisa juga cairan antiseptik.

2. Siapkan alat pen coblos yang namanya 'softclix' untuk mengambil sampel darah.

3. Ambil strip tes dari dalam tabung yang tersedia dan tutup kembali tabungnya.

4. Pegang tes strip sehingga arah panah yang ada di strip menghadap ke atas.

5. Masukkan tes strip ke dalam Meter perlahan.

6. Meter menyala, cek layar apakah angka 888 terlihat jelas.

7. Jari dicoblos dengan 'softclix' dan usapkan darahnya pada bagian oranye di tes strip.

bisa dilakukan sendiri di rumah

8. Simbol jam pasir menandakan sampel sedang diproses. Sekitar 5 detik, hasil tes keluar. hasilnya tertera di layar.

langsung bisa dicek kadar gula darah dalam beberapa menit saja

Mudah dan cepat, bukan?

Nggak sakit kok dicoblosnya, seperti digigit semut hehe. 

Setiap paket berisi Accu-Chek Active meter dan baterenya, Softclix pen, 10 strip tes, 10 lancet jarum. Semuanya dikemas dalam sebuah tas kecil yang praktis dibawa kemana-mana.

Oh iya, alat ini ada garansinya seumur hidup lho.

Alhamdulillah, dengan alat ini, kami sekeluarga bisa hidup lebih sehat dan no worries.

Photo courtesy of Cipta Wibisana