Seminggu lalu, aku dan Aan mendapat kesempatan untuk
mengikuti workshop KPK dan Gejaber, Pendidikan
Anti Korupsi Sejak Dini. Acara ini diadakan di SDIT Bina Insani, Banyumanik
Semarang. Sungguh, Bersemangat sekali daku memboyong Alde mengikuti acara ini. Bukan
karena diimingi-imingi hadiah buku untuk para peserta lho hihi.
perkenalan pembicara oleh senat Unnes |
Pengisi acara pagi itu adalah Bunda Yeni, founder Gerakan
Jakarta Beraksi Anti Korupsi dari Jakarta, sedangkan perwakilan KPK ada Pak
Dony Mariantono, yang baru saja tiba
dari Jakarta pagi itu.
“Jangan tegang Bu. Kami nggak nangkap ibu kok,” kata Pak Dony
disambu gerr peserta.
Ibu eni ang enerjik telah berkeliling beberapa kota di Jateng untuk workshop anti korupsi sejak dini |
Ia menjelaskan tugas KPK selain menangkap penjahat eh
koruptor, juga mengedukasi masyarakat akan bahaya korupsi. Memberi pendidikan
anti korupsi pada anak sejak dini.
Korupsi bisa terjadi dimana saja. Kapan saja. Korupsi terjadi
dari kita lahir hingga mati.korupsi
Ah, masa iya?
Pak Dony in action |
Ya, ternyata mengurus Akte Kelahiran saja butuh uang pelican.
Juga mengurus surat kematian seseorang. Asli, dari lahir sampai mati hidup kita
dipenuhi korupsi.
Menurut Pak Dony
pendidikan terutama di keluarga sangat penting. Pola pendidikan anak di
Indonesia sejak awal sudah salah. Dari puluhan jam anak berkutat di sekolah,
hanya sedikit pelajaran yang berhubungan dengan pendidikan karakter seperti
pelajaran agama, PKN dsbnya. Anak-anak dicekoki ilmu berhitung, sains, bahasa dll. Akhirnya, yang terjadi adalah anak-anak cerdas
tanpa karakter yang menunjang kecerdasan itu.
Anak seperti spons, menyerap apa saja yang ada
disekelilingnya. Baik atau buruk, sehingga peran orangtua untuk mendidik,
mengajarkan contoh yang baik sangat dibutuhkan anak. Pak Dony mengharap
anak-anak kita menjadi generasi pelurus, bukan generasi penerus, karena
bobroknya generasi sekarang jangan diteruskan oleh anak-anak.
Mengapa orang korupsi?
Korupsi terjadi karena ada niat, kesempatan dan godaan.
Bagaimana biar orang tidak korupsi? Kesempatan untuk korupsi
ditutup rapat.
Niat terkait dengan perilaku, karakter dan nilai seseorang. Korupsi
bisa karena terpaksa atau karena ketamakan.
Telah terjadi regenerasi pelaku korupsi. Dulu, orang-orang
tua, pejabat orde baru yang dituding hobi korupsi. Kini, telah menyentuh usia
muda yang katanya anti korupsi seperti: Nazaruddin, Angelina Sondakh.
Korupsi tak dilakukan sendiri tapi bersama istri, bahkan bersama anak
hiks. Seperti Nazaruddin dan Neneng, istrinya.
Pencucian uang tentu saja biasanya melibatkan keluarga. Jadi, ibu, kalau
bapak pulang kantor bawa uang banyak jangan langsung girang dan sumringah. Tapi
tanyakan,
“Bapak, itu uang apa? Darimana?”
Pak Dony menjelaskan 9 nilai yang berusaha KPK dan orangtua
perkenalkan sejak dini pada anak. Yaitu:
Jujur, Peduli, Disiplin, Mandiri, Tanggung jawab, Kerja
Keras, Sederhana, Berani dan Adil.
9 nilai ini diperkenalkan pada anak melalui film, buku-buku cerita
yang diterbitkan KPK bersama Grup Penulis Bacaan Anak. Untuk mengajarkan
kejujuran, para orangtua murid bisa bekerja sama dengan guru memodali pojok
yang disebut kantin kejujuran.
Misalnya diisi air mineral gelas atau teh gelas, lalu
diletakkan di pojok sekolah. Yang haus, boleh membeli minuman itu dan
meletakkan uangnya di kotak yang tersedia. Kalau ada kembalian, silakan menukar
sendiri.
“Kantin ini, awalnya pasti nombok. Bahkan kantin kejujuran di
KPK juga seperti itu. Tapi, itu salah satu cara melatih kejujuran bagi kita. Perlahan,
kantin takkan nombok lagi.”
Ayo, para ibu, damping anak, bekali ia dengan ajaran agar
tetap jujur. Temani langkah ayah untuk tidak korupsi. Karena memakan makanan
yang berasal dari korupsi itu haram. Layaknya buah neraka. Apa kita tega
memberi makan anak-anak dengan buah neraka? Naudzubillah.
Sebuah pohon bermula dari biji sangat kecil. Perjalanan sejauh
ribuan mil bermula dari satu langkah kecil. Perjuangan kita memberantas korupsi
mungkin terlihat kecil, tapi jika dilakukan bersama-sama, dari rumah, sekolah
dan lingkungan kita, Insya Allah akan terlihat hasilnya.
Workshop yang menggetarkan ini ditutup dengan pemutaran film
pendek karya Ine Febrianti yang berjudul Selamat Siang, Risa! Dimainkan Dominique
Diyose dan Tora Sudiro. Menyentuh sekali. Alhamdulillah, bisa hadir di acara priceless ini.
Tags:
Tips Emak
pasti 'korupsi' adalah hal yang abstrak untuk dijelaskan ke anak-anak... tapi setidaknya ditanamkan kejujuran pada diri mereka...
ReplyDeletebelajar jujur sejak dini (y)
ReplyDeleteiya mak latree, buku-buku dan filmnya juga berkisah seputar kejujuran dan berani berkata benar...
ReplyDeleteWaa! Pengin ikutan workshop semacam ini. Untel-untelan sama anak-anak kecil tak apa-lah, yang penting bisa bawa pulang buku, eh, ilmu :p
ReplyDeleteMak Dew, eyke mau ralat. Ada typo tuh. Bukan pelican tapi pelicin. Pelican mah burung alias bird :D
Jangan getok kepala eyke pake klompen kumpeni yak :D *piss*
Kapan ada acara seperti ini di Sidoarjo :D. Yup betul kejujuran harus ditanamkan sejak dini
ReplyDeleteKejujuran adalah faktor utama yg harus sangat dijaga agar anak-anak terhindar dari korupsi ya mbak :)
ReplyDelete