Inggris, Inggris…
Ingin ku kesana Inggris, Inggris (Plesetan Hijrah
ke London, The Changchuters)
Aku punya obsesi. Lama terpendam.
Puluhan tahun, mungkin?
Sejak aku balita. Sejak ayah memutar
terus-menerus kasetnya hingga meleot. Lagu Hey,
Jude I Want To Hold Your Hand, Sexy Sadie, Hello Goodbye, dari band beranggotakan beberapa cowok kiyut,
kata ayah mereka grup Soneta, Eh The Beatles.
Jangan tuduh aku tak nasionalis, kawan
tapi aku telah terpikat olehnya sejak mendengar London Bridge is Falling Down dinyanyikan oleh ibu guruku di bangku
TK. Lagu yang sedikit horor itu.
Salah sendiri, guruku tidak
menyanyikan lagu Walang Kekek. Atau Maju Tak Gentar.
Yes, hari itu ada sesuatu yang runtuh. Yang jatuh. Bukan London Bridge. Tapi hatiku. Aku terpikat. Dan rasanya sesak. Tapi, indah..
Aku jatuh cinta.
Hingga saat ini, Aku hanya bisa
menatapnya dengan mata sayu. Dan debar jantung yang kian cepat detaknya.
Memandangmu di televisi, membuka laman
internet, mendengar lagu-lagu tentangnya. Bikin hatiku bahagia sekaligus nyeri.
Seolah sedang menyanyikan lagu Kasih Tak Sampai, Padi
Spice Girls
adalah gadis-gadis yang bernyanyi mengiringi tidur lelapku.
Cinta pula yang membuatku memelototi Love Actually yang Nginggris sebanyak 34
kali.
Inggris adalah Negara dimana sastrawan
besar lahir dan hidup disana. Ernest Hemingway, Shakepeare, Charles Dickens,
hingga JK. Rowling.
Aku tergila-gila Agatha Christie
hingga punya puluhan bukunya.
Mengoleksi karya Enid Blyton dari TK. Hingga
rak bukuku condong bak Menara Pisa.
Cinta itu pula membuatku menonton seri
Harry Potter hingga mataku jereng.
Bagiku, kamu begitu tampan. Dengan London
Bridge yang kokoh. London eye
yang begitu seksi. Stadion Old Trafford Manchester United yang jantan.
Syukur-syukur, saat aku bertandang kesana, ada
Dan logat orang-orangmu membuatku
meleleh.
Terutama para priamu. Hugh Grant, Colin Firth Kennet Branagh, Liam
Neeson. Bahkan tingkah polah norak
menjengkelkan dan njelehi Mr. Bean atau Borat pun bikin aku
terlena. Walaupun Hugh Grant punya dua bayi sekaligus dari dua ibu berbeda
bersamaan.
Ya, Darahku berdesir jika mendengar
namamu disebut-sebut. Oh, Inggris.
Kuharap ini bukan cinta bertepuk
sebelah tangan.
Walau kita berjauhan ribuan mil
Ungaran-Inggris. Enam jam perbedaan waktu. 15 jam perjalanan menujumu. Itu kalau naik
pesawat. Kalau naik getek entah berapa abad.
Andai aku bisa menjadi time traveler atau punya mesin waktu
seperti Doraemon. Hiks. Abracadabra, mendadak aku lagi makan nasi goreng peda di
Trafalgar Square *eh.
Atau antre di imigrasi Bandara Heatrow.
Aku
ingin merasakan berjalan di kotamu yang lengang, berkabut dan muram
mengikuti langkah si kecil gesit Hercule Poirot mengendus penjahat licik.
Mendadak London |
Aku mencintaimu
Biarkan para ABG mencintai Korea.
Memuja Lee Teuk, menonton Running Man hingga ratusan episode, bermimpi ke Pulau
Jeju, melahap kimchi hingga mules kepedasan.
Aku tetap bertahan, terobsesi padamu.
Aku harus menemuimu! Harus!
Tak ada yang tak mungkin, walau jarak
membentang kita terpisah samudera.
Walau sebagai penulis, aku harus
menulis entah berapa banyak buku. Atau berapa puluh ribu eksemplar bukuku yang
harus laku untuk mencapaimu.
ngelembur bikin naskah dodol with Mr.Potato |
Inggris, Celengan Semar raksasa dari
tanah liat inilah lambang keseriusanku.
Ya, memang tidak mencerminkan dirimu. Abis, celengan telpon umum dan bus tingkat
merahmu susah dicari di Pasar Bandarjo Ungaran.
Tapi, ada sejuta mimpi dan cinta
kusematkan untukmu disitu. Sedikit demi
sedikit menabung. Receh dan seratus ribuan. Ingin backpackeran menujumu, someday.
Walau rasanya nggak nyampe-nyampe karena tergerus inflasi yang menggila di
tanah airku. Juga karena selalu kukorek untuk beli sayur di abang-abang depan
kompleks, hiks.
Hanya itu usahaku? Tidak!
Aku mengubek website, mencari beasiswa
mulai dari Aminef, Fullbright demi menjumpaimu. Walau sering terjengkang. Aku
tak menyerah. Aku ra popo..
Aku ikut kursus bahasa, demi menemuimu
pada suatu hari kelak. Walau tertatih-tatih belajar bersama anak SMP di kelas
Elementary, hiks. Yang gurunya seumuran denganku. Aku rapopo.
Sungguh aku ingin menjelajahimu,
kekasih!
Aku ingin membaui udaramu! Maniskah? Muramkah?
Mencicipi eh mencium segarnya rerumputan
Anfield Liverpool
Menyusuri Abbey Road sambil mengunyah fish and chips
Joget-joget dengan iringan pengamen
aka buskers bersuara merdu di kereta
api bawah tanah Victoria
Mereguk segenap inspirasi untuk
menuliskan karyaku
Aku rasa, aku akan menciptakan karya masterpis begitu menginjak dirimu #eh
Sungguh, aku Ingin menginjakkan sepasang
kakiku yang unyu di..
1. 2212 baker street, sebagai penggemar detektif
dan kriminal, aku bakal melayang jika bisa sampai disini. Ya, ini dia Museum
Sherlock Holmes karya Sir Arthur Conan Doyle! Ia bagaikan hidup disini. Seolah orangnya
nyata. Kalian begitu menghargainya. Ah, mestinya ada museum Benyamin Sueb atau museum Kabayan di Indonesia!
2. Big ben, Ya, ya aku ingin kesana! Ingin
merasakan getaran lonceng lengendaris yang terdengar hingga 8 Km. tak peduli
pengeng kupingku. Ya, ya aku imgin mendengarnya. Belnya laksana lagu cinta kita,
Inggris!
3. Westminster Abbey, gereja tempat penobatan
raja dan ratu, juga tempat pemakaman mereka. Aku akan berfoto hingga mabuk
disini. Membayangkan di masa silam para raja mengalami kegemilangan dan akhir
hidupnya disini.
4. Yeaay, London Eye! Aku ingin berpusing-pusing
di mabuk cinta di atas London eye, yang dibuka tahun 2000, yang mampu
mengangkut 800 penumpang dalam sekali putaran. Dahsyatnya! Bila dibandingkan dengan senyumanmu..eh kok
nyanyi to, ya, betapa puasnya aku menatapmu dalam tiga puluh menit putaran itu!
5. Ya, ya, Aku aku harus datang ke The Beatles Story! Aku ingin bertemu 4
cowok kiyut kesayangan bapakku walau hanya dalam bentuk patungnya! Kamu, jangan
cemburu ya!
6. Trafalgar Square, aku ingin merasakan
atmosfermu disini. Betapa populernya
alun-alun ini. Sering nongol dalam banyak film. Walau sehari-hari aku
nongkorongnya di alun-alun Ungaran, salahkah jika aku mengharapkan berada di
Trafalgar Square,alun-alun di tengak kota London? Toh tiada yang mustahil, kan Ndon?
7. Buckingham Palace, aku ingin meresmikan cinta
kita disini, bak William dan Kate, bak Harry adan aku #plak!
Ya, tak ada yang tak mungkin. Impossible is nothing.
Walau aku baru bisa memandangmu lewat
kartupos dari temanku. Aku baru bisa berpose di telpon merah replika di mal
Lotte Jakarta, aku yakin suatu hari aku bisa bertemu kau, kekasihku.
Seperti kesempatan ini. Mr .Potato
mengundang penggemarnya untuk bertemu denganmu!
It’s a miracle. Ini pertanda, aku yakin itu.
adikku juga terobsesi selfie eh Inggris hihi |
Halo Pangeran William jemput kami ya |
Percayakah kau?
Mr. Potato, snack kesayanganku sejak
tahun 1999. Snack yang masih agak sulit dicari ketika itu. Aku dan pacar akan
berangkat ke Semarang untuk Kuliah Lapngan dan di tengah perjalanan mendadak
ngidam Mr.Potato rasa Tomat!
Dimana mencari Mr. Potato di Magelang?
Namanya cewek kesayangan uhuk, si pacar blusukan
menyusuri Kota Magelang demi mencari sebungkus Mr.Potato rasa tomat demi
pacarnya yang sedikit gila.
Alhamdulillah, ketemuu! Eureka!
Walau sekarang lagi food combining, nyaris vegetarian,
karena bodi yang makin sekseh dan lebar, tapi Mr, Potato tetap andalan my dirty pleasures, menemaniku mengetik naskah
buku-bukuku! Walau itu artinya harus ngumpet makannnya dalam lemari takut
ketahuan suamiku. Takut dipalak! Hihi.
muka lecek tetap semangat difoto tuh mr potatonya dah tandaas |
Inggris, kuharap Mr.Potato bersedia
membantuku bertemu kamu segera.
Tunggu aku ya, Inggris. Aku akan datang.
Ya, walau waktu berlalu, Api cintaku padamu
tak pernah padam…
Love,
Dedew Kiyut
Sumber Foto: Wikipedia.com, bookriot.com, purepeople.com
mr.potato.co.id
mr.potato.co.id
Tags:
My Life as A Mom
waaah setuju banget
ReplyDeletedaripada korea, aku juga lebih memilih inggrissss....
semoga kita bisa kesana suatu saat nanti
aamiin maak...
ReplyDeleteLooh mbak Dedew ini asli magelang ya? baru tau *salah focus* smoga menang ya ke Inggrisnya..
ReplyDelete