Dear
Temans,
Alhamdulillah,
Late post nih, baru dapat wangsit buat nulis tentang Kopdar Blogger
Nusantara *padahal diimingi hadiah duit hihi.
lemon ikut mejeng |
Happy banget emak rempong bisa ikutan di acara ini, apalagi bareng sobat-sobat IIDN Semarang. Pikniik banget rasanya, kek turis padahal kita mah dari propinsi tetangga, Jateng hihi.
Acara
hari pertama diadakan di Joglo Abang. Yang tadinya bakal diadakan di Pagelaran,
Keraton.
Peserta
menerima kabar kepindahan acara itu pagi hari.
Hiks,
kecewa sih. Apalagi dakuw sudah beli baju batik anyar khusus untuk acara itu
*pameer hihi.
"Nai,
kita nggak jadi ke istana princess Yogya," kataku memberitahu
Nailah, anakku yang ikut serta dalam acara ini. Dia punya blog lho di www.nailahceria.blogspot.com
*woro-woro biar pada mampir, hehe.
"Yaah,
kenapa?" tanyanya kecewa.
Maklum,
dia penggemar Disney Princess. Dia pengen ketemu princess Yogya di istananya
hehe.
"Princessnya
lagi sibuk."
Tapi,
Blogger Nusantara kudu semangat.
Jadi,
ganti lokasi tak mengapa. Naik bus kota kami beramai-ramai menuju Joglo Abang,
Nai yang sempat muntah saat naik Avanza sewaan IIDN, kini malah bersemangat
menikmati bus karatan dengan ventilasi lebar angin cepoi-cepoi leluasa masuk.
Hihi.
Joglo
Abang, apa ituu? Ternyata rumah budaya dan pusat informasi IT untuk masyarakat sekitar. Tempat para aktivis berkumpul dan sharing ide. Seru ya. Joglo Abang ini cukup tersohor di Yogya.
Dimana
letaknya? I have no idea. Kayaknya jauh pisan dari kota ya hihi. Dan itu membingungkan
sobatku.
"Ancer-ancer
dong coy!"
Hah. i'm
lost pisan ey! pikirku.
Jadi,
ceritanya, dakuw punya sobat sejak zaman kuliah. Dan begitu tahu dakuw ada di
Yogya, langsung deh semangat dia mo nyamperin. Fyi, dia kini di Magelang, di
kaki gunung dan jadi juragan bibit tersohor. Kalian yang baca anak kos dodol
pasti tahu siapa dia hehe, yak dia si legendaris..
Daan..
“Coy,
lu dimana?”
“Entah..dakuw terdampar di sebuah tempat dimana banyak cilok, pempek abal-abal dan
es teh plastikan.”
“Lu
sih..kenapa nggak jadi di keraton? Anakku kecewa tuh. Dimana tuh tempatnya
Joglo Abang?”
“Yee..emangnya
gua ketua panitia? Mbuh! Jalannya masuk-masuk pokoke, dalam..”
“Sumur
kali dalam! Buruan coy, sebutin nama desanya. Aku kangen nih.”
Aih,
emang gue ngangenin kok.
Lah
ini dimana? I have no idea. Tempatnya bukan daerah jajahanku zaman kuliah dulu.
Sumpah, lagi nggak bisa mikir. Efek siang
Yogya yang terik dan efek cilok yang kusikat dua bungkus tadi.
Hasil
kabur dari acara talkshow. Nanti aja balik lagi kalau ada penari unyu sekseeh lagi
kayak yang menari Tari Perang Dayak tadi. Uhuk.
Si
Nai sudah pasang muka dilipat-lipat karena lelah dan lapar. Iyaa, pempek dan
cilok nggak nendang hihi kalau buat dia mah.
Aha!
Aku pun googling di hape bututku.
Joglo abang, Dusun Gombang, Tirtoadi, Mlati, Sleman,
Yogyakarta
Okeh.
Send it to her
“Beres
coy, aku antar bibit dulu yee.”
Aku
mengangguk oke deh. Semoga nggak nyasar.
Balik
lagi ke acara. Gerimis mengundang. Suasananya syahdu pisan buat bobok siang.
Sayang, panitia tidak menyediakan kasur *maunyaa. Mata serasa ditiup-tiup sang
angin. Tak terdengar lagi suara mc yang heboh di depan. Zzz..
“Mama,
dilarang bobok disinii! Di toilet dong!” protes Nai.
Hadeh.
Sejam
kemudian, Dia menelpon.
“Coy
lu dimanaa!”
“Di
pengkolan.” Aku berjalan keluar.
“Aku
di pengkolan nih. Lu mana? Yang bantuin mamangnya jualan es tung tung ya?”
“Sial.
Lu salah pengkolan. Nih yang banyak undur-undur eh umbul-umbul.”
“Oh
iya. Aku kesana coy.”
Huaa..itu
diaa!
Gadis
eh emak berbuntut tiga yang membawa rombongan girlsnya lengkap.
Aku
ingin berlari menyongsongnya tapi malu kayak adegan film Indiahe.
Kami
sok santai gitu berjalan tapi makin kencang, lalu..nemprok!
Berpelukan
erat. Ingin nangis tapi maluu. Sobatku ini dah 10 tahun nggak ketemu. And
terakhir ketemu masih virgin, eh
sekarang emak buntut tigaa!
Times flies so fast. Really.
Kopdar
BN mempertemukan kami.
Dan
di tepi jalan itu, kami ngobrol. Saling mencela, saling mengejek.
Rasanya
seperti zaman dulu saat masih belia.
Persahabatan
yang tak lekang waktu. Dan sudah diabadikan dalam buku Anak Kos Dodol *iklaan.
Tak
lama kami bertemu. Suaminya ada urusan lain. Sebentar saja tapi membahagiakan.
Aku
terkejut ketika dia menyodorkan bibit lemon pesananku.
Bayanganku,
bibitnya imut. Ternyata ,gede boo!
Ini
sih pohon! Gimana nentengnya? *mendadak pening.
“Bawa
ya coy. Pokoknya harus lu rawat sampai berbuah. Jadi lu nggak minta lemon tante
lu terus. Malu-maluin aja. Kalau sampai ketinggalan, atau hilang, atau
mati..awas..” ancamnya gaya gali.
Aku
menelan ludah. Ancaman penyandang ilmu setia hati terate tak boleh diabaikan.
Daripada penyet?
Daan..disitulah
kerepotan bermula.
Saat,
mau city tour, rempong titip pohon ke
panitia. Takut nih pohon ilang atau mati. Berulangkali pantiia kuingatkan.
“Please mbak, jangan sampai terjadi apa-apa
pada pohon ini, nyawaku taruhannya.”
Si
mbak hanya meringis. Aneh banget sih emak rempong ini.
Daan..benar
saja, waktu mau pulang dari Joglo Abang, terlihat seorang panitia susah payah
membawa ransel dan bibit pohonku.
Kasihannya..
Aku
udah woro-woro di Twitter BN kalau ada panitia yang merasa meggendong my pohon
di Joglo Abang sila mention me daan belum
ada kabar. Kata Ninik, kalau perempuan dijadikan saudara, kalau lelaki
dijadikan calon mantu, haha.
Jadi,
disini daku ulang lagi. Kalau ada yang ngerasa menggotongya, mention me yaa.
Ada
sesuatu buat dirimu yang baik hati *terpaksa tauu! J
Fyi,
dakuw membawa ransel gemuk entah berisi baju atau batu bata yang berat banget,
satu tas sandang gendut, dan satu tas gambar buaya milik Nai. Semau diangkut
sambil menggandeng anak berusia lima tahun! Ya Allah, mau mudik lebaran ya buu?
Pindah rumah?
Ditambah
lagi bibit ini! Oh em jee!
Dan
jadilah, karena iba melihatku rempong, rombongan IIDN yang lain pun turun
tangan. Ada yang menggandeng Nai. Ada yang menggotong bibit pohon!
Alamaak,
nyusahiin! Maaf ya teman-temaan!
Waktu
mau jalan ke Malioboro sepulang BN juga rempong.
Nai
ingin ke Taman Pintar, masa bawa gembolan dan pohon keliling? Akhirnya, Inung
berbaik hati menitipkan tas-tas rombongan kami di markas pramuka adiknya.
Subhanallah, baiknya Nuung! Ntar kalau AKD Bareng Konco terbit kuhadiahkan
untukmu ya Nung.
Di
mobil travel perjalanan pulang pun,
si bibit duduk manis di dalam mobil. Tepat di kakiku. Sesekali tertusuk
durinya. Adaww!
Alhamdulillah,
hari Minggu tanggal 01 Desember 2013 pukul 21.00 WIB, akhirnya bibit lemon
berhasil sampai di Ungaran, dan keesokan harinya dipindahkan ke pot. Fiuh..awas
aja kalau nggak berbuah!
“Eh
coy, tanaman itu nggak boleh dibentak, perasaannya halus. Kudu disiram sambil
dirauyu-rayu. Minta maaf lu buruan!” omel Sasha.
Haduh.
“Maaf
ya lemon, aku khilaf. Berbuah yang banyak ya biar kitabisa jualan ice lemon tea
depan rumah..”
Hihihi..
lemon keramat |
kumpul bocah niii |
Tags:
jalan-jalan
wakakak lemon keramat :D aya-aya wae si mba dedew mah :P
ReplyDeletehmm gitu tho mba.. aku berpisah sendiri siih jadinya ga tau. hihihi
Holaaaa, Mak Dedew. Widih kebayang rempongnya bawa-bawa gembolan, berikut Nanay ditambah bibit pulak. Kalau dah panen, bagi2 yak. hahaha.... Mahal ongkos kirimnya ini mah. Ah, ya seri terbaru AKDnya tak incer. colek2 kalau dah terbit, ya.Maklum, faktor U :P
ReplyDeleteHahahaha....hallow pohon keramat. Sehat sehat kan? Nyook saingan posting. Hihihi
ReplyDeleteHahahaha....kangen sama si keramaatt! Cepet berbuah, aku mau minta :p
ReplyDeleteWah bagi saya kopdar kemarin kopdar terlaknat huwahahaha :p
ReplyDeleteseruuuu.....(y)
ReplyDelete@alid: aduhh..apa yang kau lakukaan? hahaha
ReplyDelete@inung: iyaaa hihihi...
ReplyDelete@lestari: ahh..semogaa...hihihi..belum dikasih pupuk, blom sempaat! *kasih pup ayam kali yaa..kejerr ayaam..
ReplyDeleteEfi:hihihi..siapa tau dari satu bibit bisa jadi juragan lemon yak kikikik...makasih yaa...
ReplyDelete@Syifa: iyaaa..rempong asliii...untung syifa ngga bareng, kl bareng syifa yang angkut tuh pohon sbg yg bungsu hihihi *bully
ReplyDeleterempong banget mak...kebayang deh b w gembolan byk, anak, ma si lemon keramat...#wih usap kringat#...
ReplyDelete