Dear Temans,
Acara talkshow Young Creativepreneur ini sebenarnya berlangsung bulan Mei 2013. Tapi, baru sempat ditulis sekarang, hehe. Semoga bermanfaat ya. Info acaranya aku dapetin di Twitter Penerbit Tiga Serangkai. . Pembicaranya Pak M. Arief Budiman, penulis buku Spiritual Creativepreneur dan sekaligus CEO PT. Petakumpet, biro iklan ternama di Djokdja. Acaranya disponsori Tiga Serangkai & Bank Indonesia. langsung deh, kushare info ini di grup IIDN Semarang. Banyak yang minat ikut. Tapi, karena telat mendaftar jadi beberapa teman urung ikut, hiks.
cover buku Pak Arief |
Saat itu, aku lagi galau abis. Sedih mellow, hingga kukira aku bakal stres nih. Sesuatu mengganggu pikiran hingga jadi tak tentram.
Pas ada info acara, aku langsung berdoa semoga mendapat pencerahan dari acara ini.
Ease my pain, aamiin. Bismillah :)
Dan benar saja, bertemu sisters IIDN Semarang mencerahkan hatiku. Apalagi, saat Pak Arif bercerita. Alhamdulillah, kami dapat kesempatan berfoto bareng, minta tandatangan di buku, semoga suksesnya nular ya pak, hihi aamiin!
Beliau itu juragan, namun sangat sederhana dan low profile. Orangnya juga kocak, hehe. Pak Arif memutar video yang lagi hit bulan itu. Arya Wiguna yang Demi Tuhaan! banyak diparodikan.
Komentar beliau, orang Indonesia itu kreatif pisan bikin video parodi sampai niat begitu. Tapi, hanya sekedar guyonan, tidak menghasilkan nilai tambah bagi pembuatnya. Tidak jadi ladang duit, hehe. Bagaimana mentransfer ide kreatif jadi bisnis? Itu yang penting :)
Menurut Pak Arief, kreatif itu adalah melihat masalah sebagai peluang. Melihat masalah sebagai tantangan.
Kreatif itu suatu kondisi yang membuat keadaan apapun tetap happy.
Jika mendapat masalah say it, Alhamdulillah..
Beliau mencontohkan gimana waktu mahasiswa, ia dan teman-teman ingin bersenang-senang tanpa duit. Mereka pun rapat or diskusi numpang di lobi hotel di Djokdja, hehe. Numpang ngadem gratisan. Senang dan tidak keluar duit, hehe. Kreatif :)
Sebagai pengusaha, Pak Arief tidak memisahkan dunia bisnis dan spiritual. Sebagai muslim, ia berusaha namun juga selalu meminta pada Allah. Ia menceritakan jatuh bangunnya Petakumpet dari nol hingga sukses saat ini. Mengoleksi 106 penghargaan sejak tahun 2002. Modal dengkul. Dan keyakinan pada Allah.
Good is not enough.
Kembangkanlah kemampuanmu setinggi mungkin sehingga Tuhan pun akan berkonsultasi denganmu sebelum menentukan takdir-Nya untukmu (M. Iqbal) adalah quote favorit beliau.
Aku Menurut Persangkaan Hamba-Ku
Orang yang percaya keajaiban akan didatangi keajaiban berkali-kali dalam hidup (Albert Einstein)
Menurutnya, bangsa Indonesia memiliki sifat inferior karena pernah terjajah.
Kesalahan kita ada pada mindset:
Tidak percaya diri, berpikir kerdil, minder, suka instan, miskin inisiatif, takut resiko dan mudah ikut-ikutan. Kalau ada orang salah, gagal, dihina-hina seolah dengan menghina kita akan sukses.
Terlalu sering menyalahkan orang lain, kita akan lupa mengembangkan diri sendiri.
Jleb!
Orang sukses itu tidak mudah.
Resiko orang yang melihat masa depan, orang akan susah mengerti kamu.
Apa yang dilakukan orang besar berbeda dengan orang kebanyakan. Ia punya keyakinan untuk dipegang teguh.
Contohnya Mark Zuckerberg, Soekarno, Albert Einstein dan orang-orang besar lainnya.
Orang sukses adalah yang selalu berdiskusi dengan dirinya sendiri.
Open Mind.
Melakukan kesintingan dengan konsisten hingga Tuhan percaya dan membantu kita mewujudkannya.
People with passion will change the world.
Harta termahal adalah waktu bahkan uang tak mampu membelinya. Sebagai anak muda, jangan terlena bersenang-senang dan menyiakan waktu. Mulailah sekarang!
Think different.
Ingat, orang besar pun berasal dari orang biasa saja awalnya. Culun. Wagu. Seperti kita.
Dan, sesukses apapun kita. Pasti akan menghadapi masalah.
Ilmu memaksakan diri ala pak Arief:
1. Melawan tantangan. Struggle.
2. Dalam kondisi terteror secara mental, orang akan lebih sigap.
3. Ia tak mau jadi deadliner. Ia takkan menunda. Selalu mengerjakan sesuatu lebih awal.
Cara memotivasi diri ala Pak Arief:
1. Menikmati kebingungan.
2. Jika segala seuatu telah dilakukan, mentok. Titipkan masalah pada Allah. Ia tak pernah tidur. Ia maha.
Ingat, Tolok ukur sukses bukan memiliki segalanya seperti Donald Trump, miliuner.
Tapi sukses itu kika kita banyak memberikan manfaat bagi orang lain. Kehadiran kita menyenangkan orang lain.
Dan kita gagal bila kita hidup hanya untuk memberikan kemudaratan pada orang lain. Hiks.
Sukses itu, jika akhir hidup kita itu didoakan banyak orang, ditangisi.
Jleb!
Subhanallah, mendengar cerita Pak Arief, perlahan kesedihan dan kegalauan saya sirna. Perasaan saya lebih tentram.
Gusti Allah ora sare.
Untuk apa mengjhawatirkan segala yang diluar kuasa saya?
Bismillah, saya akan berusaha lebih baik lagi menjadi orang sukses. Aamiin.
Nuhun pak Arief ceritanya. Semoga bapak sehat dan makin kreatif, aamiin :)
Ingin mengenal Pak Arief lebih dekat? Klik Pak Arief www.semarangcoret.com
Tags:
Kenal Lebih Dekat