Dear
Temans,
Pengen cerita tentang behind the scene penjurian AKD Bareng
Konco 2. Sekedar sharing, siapa tahu bermanfaat untuk lomba menulis lain. Hehe.
Beberapa waktu lalu, Penerbit Gradien Mediatama mengabarkan dibukanya proyek
menulis Buku Anak Kos Dodol Bareng Konco 2.
AKD Bareng Konco |
AKD Bareng Konco adalah buku yang berisi cerita-cerita pengalaman kos dari para pembaca setia serial Anak Kos Dodol. AKD Konco 1 terbit sekitar tahun 2011 dan mendapat sambutan cukup meriah dari pembaca dan cetak ulang dua kali.
Penulis kocak berbakat pun bermunculan dan kini menelurkan
buku. Contohnya Mpok Mercy Sitanggang, tukang kesting yang kocak abis ini
karyanya mulai bertebaran dan laris. Keren! Kini, AKD Konco 2 kembali lagi
untuk merayakan bakal terbitnya AKD 5 nanti.
Aturan mainnya sama dengan lomba di Gradien, yaitu naskah
karya pembaca dan surat pernyataan keaslian naskah dikirim lewat pos.
Alhamdulillah, sambutannya cukup meriah. Lomba ini sudah ditutup dan kami mulai
mengadakan seleksi naskah.
Prosesnya, Pihak Gradien mendata para peserta dan memeriksa
kelengkapan naskah. Setelah itu, mereka mengirimkan fotokopi naskahnya pada
saya tanpa disertai nama penulis. Dan tugas saya, menyeleksi tulisan mana
diantara bejibun banyaknya itu untuk masuk ke dalam buku AKD Bareng Konco 2
bersama saya, hehe. Horee!
Walau tak bisa dipungkiri, ada tulisan yang begitu khas
hingga saya tahu siapa penulisnya. Dan saya mengenalnya. Tapi, walaupun kenal
akrab, saya tidak meloloskan naskahnya begitu saja. Tentu saja, saya memilih
cerita yang terbaik menurut saya.
Karena saya ingin mempersembahkan buku AKD Bareng Konco 2
yang isinya keren untuk pembaca setia yang menunggu buku ini terbit. Saya tak
mau kalian kecewa sudah keluar duit tak sedikit untuk beli buku, pas nggak ada
diskon pula, hehe. Jadi, sungguh!
Tak ada pilih kasih yaa. Saya pilih dengan hati nurani paling tulus, *tsaaah. Kriterianya? Hihi nggak banyak kok. Nggak susah pula. Saya kan amatiran. Bukan juri piala Adikarya. Saya memilih menurut selera saya atas gimana sih cerita yang kocak dan punya sesuatu ituu?
Tak ada pilih kasih yaa. Saya pilih dengan hati nurani paling tulus, *tsaaah. Kriterianya? Hihi nggak banyak kok. Nggak susah pula. Saya kan amatiran. Bukan juri piala Adikarya. Saya memilih menurut selera saya atas gimana sih cerita yang kocak dan punya sesuatu ituu?
Saya langsung jatuh cinta pada beberapa naskah yang menurut
saya lucu dan segar sudut pandangnya. Gaya penceritaannya juga menarik dan
tidak garing. Ada pula cerita yang harus saya baca berkali-kali baru menemukan
sisi menariknya, yang berbeda dengan naskah peserta lain. Ada cerita yang
kurang kocak tapi mengambil kehidupan anak kos dari sisi lain. Seru dan
berhikmah. Nggak muluk, kan? Ehem.
Saya tak hanya mencari cerita sekedar lucu, tapi juga
terselip hikmahnya. Sesuatu yang bisa kita petik manfaatnya. Walaupun, cerita
lucu pun tentu saja bermanfaat karena tugasnya menghibur pembaca hehe. Mulia
sekali, bukan? Uhuk!
Ada beberapa tema yang sama seperti cerita toilet. Ada yang
lucu, ada yang agak menjijikkan, hehe. Saya agak menghindari cerita yang
terlalu vulgar dan blak-blakan. Soalnya, bakal terbayang kalau lagi makan. Saya
juga suka makan sambil baca buku, jadi kalau jijik-jijik eng..gimana ya?
Cerita kocak memang biasanya menabrak aturan EYD dan kaidah
berbahasa yang baku. Tapi, bukan berarti kacau-balau. Saya tidak jadi membaca
satu naskah bukan karena ceritanya jelek. Tapi, saya tak tahan dengan naskahnya
yang berantakan. Hehe, bukan sok atau apa ya. EYD saya juga ngenes makanya saya
belajar terus *dimarahi mentor melulu, hihi, dicoret-coret kayak skripsi.
Kalau naskah ini, sori dori mpok nori, Tak ada paragraph sama
sekali! Jadi, semua tulisan menyatu, tanpa titik, koma dan lain-lain! Huaaa! I
really sorry, dab! I can’t take it! *berlutut.
Terus, apa lagi? Ehm, Judul. Judul ini krusial *cie,
bahasanya. Pantas saja ya editor suka main buang naskah kalau dilihat judulnya
bikin mengantuk. Diantara setumpuk naskah, mata yang mengantuk karena sudah
dini hari, saya mendahulukan naskah yang judulnya nendang. Bikin mata saya
melek walau tidak diganjal martil. Eh. Dan yang judulnya standar, say baca
belakangan. Dahsyat ya efek judul itu, teman-teman.
Soal ending..dan awal cerita. Mengawali cerita, Rata-rata
masih standar. Kurang nendang. Kurang bikin kita minat ingin terus membaca
*rewel banget sih lu, Dew. Rata-rata, masih senang bertele-tele. Hihi ini
penyakit penulis termasuk saya.
Memperkenalkan tokoh yang luar biasa banyak dengan detil. Ya,
maklum anak kos segudang ya hihi. Tapi, ini bukan buku lho tapi satu cerita..
jangan menghabiskan halaman untuk memperkenalkan tokohmu. Perkenalan boleh,
sekilas saja. Langsung ke inti cerita.
Sebaiknya satu naskah hanya satu topk. Misal tema pencuri di
kos, atau anak yang pelupa, hobi memasak di kos. Jangan ngalor-ngidul semua ingin
diceritakan. Ingat, halaman terbatas. Kekuatan pembaca juga untuk stay tune
juga terbatas. Hehe.
Lalu, ending cerita. Seperti opening yang menghentak, ending
juga harus memuaskan pembaca. Entah happy, sad atau menggantung. Tetap saja
bikin ending yang memukau. Jangan berceramah atau bikin kesimpulan sendiri. Ada
yang ceritanya bagus, tapi pas ending..yah, lesu.
Yang pasti, tulisan teman-teman seru-seru. Buktinya, saya
betah membacanya hingga ayam berkokok, sambil terkikik-kikik tidak jelas di
ruang tamu. Uhuk. Seru, karena Semua punya ciri khas masing-masing.
Tapi, setiap lomba ada pemenangnya. Setelah melek sampai jam
4 pagi, akhirnya saya berhasil membuat daftar 20 naskah yang terpilih hehe.
Keesokannya, daftar pemenang saya kirim ke Mbak Flo Aning, editor kece Gradien
by email. Alhamdulillah, lega nian.
Dan jangan sedih, Tulisan yang tidak menang, bukannya tidak
lucu dan menghibur. Saya rasa, kalau naskahnya diasah lagi, diedit lagi,
diendapkan lagi, bahkan ditambah lagi halamannya hehe, bisa jadi cerita yang
menggemparkan. Bisa dipermak jadi cerpen dan dikirim ke majalah atau jadi bakal
buku solo. Aamiin.
Dan seperti yang saya yakini, tak ada yang sia-sia dari
menulis dan ikut lomba. Walau kalah, itu melatih kita biar lebih lihai. Dengan
berani mengirim naskah, kita sudah maju selangkah, one step closer menuju
cita-cita kita, jadi penulis.
Ganbatte ne! tepuk tangan saya untuk semua peserta *standing
applause. Sekarang, tunggu pengumumannya ya di www.bloggradien.wordpress.com,
sambil menulis lagi yang banyaaak! Terima kasih, sahabatku!!
Tags:
Anak Kos Dodol
waduuhhh...jadi harap2 cemas nih. cuma 20 ya yg diambil? *lipet2ujungkebaya
ReplyDeletesemangaaat..berdoa yang kenceeng!
Deleteaku belum pernah ikutan
ReplyDeleteikutan ae po ya saiki
btw miss you
lombanya wis tutup chaa, tinggal pengumuman ae, miss yu sangaat...
ReplyDelete