Dear
Temans,
Menjadi
penulis tentu banyak suka dukanya. Jatuh bangunnya. Kalah lomba menulis, atau
audisi menulis naskah, itu sudah biasa. Ditolak oleh penerbit dan redaksi media
massa juga mungkin makanan sehari-hari yang yang harus kita kunyah.
Bagaimana dengan naskah yang gagal diterbitkan? Itu juga bisa terjadi. Ketika kita menerima kabar gembira dari penerbit incaran kita, naskah kita diterima atau lolos untuk diterbitkan, tentu saja kita melayang ke langit ketujuh, hehe.
Siapa
sih yang nggak hepi lolos saringan tim redaksi yang super ketat dan siap-siap
karyanya bakal mejeng di toko buku? Tapi, jika tahap lolos, sebisa mungkin
dakuw berusha nggak terlalu excited.
Bukan apa-apa, karena perjalanan sebuah naskah untuk berubah wujud jadi buku yang layak dinikmati pembaca, mejeng di tobuk masih jauhhh.... Kenyataan bisa berbicara lain. Apa saja bisa terjadi dalm rentang waktu yang tidak sebentar itu. Kalau tak salah hitung, tiga kali naskah dakuw yang lolos dan bakal diterbitkan ternyata GAGAL TERBIT.
Bukan apa-apa, karena perjalanan sebuah naskah untuk berubah wujud jadi buku yang layak dinikmati pembaca, mejeng di tobuk masih jauhhh.... Kenyataan bisa berbicara lain. Apa saja bisa terjadi dalm rentang waktu yang tidak sebentar itu. Kalau tak salah hitung, tiga kali naskah dakuw yang lolos dan bakal diterbitkan ternyata GAGAL TERBIT.
Penyebabnya
beragam. Mulai dari trend perbukuan yang berubah dengan cepat. Buku yang
digadang bakal mendapat respon positif ternyata tidak musim lagi untuk
dinikmati. Ada pula yang naskah tinggal naik cetak, ternyata batal karena
pergantian manajemen, bahkan penerbit yang bangkrut.
Apa
yang kita lakukan ketika mendapat kabar gagal terbit? Ditolak?
Tak
ada cara lain, berusaha tegar.
Tersenyum
walau pahit.
Setelah
perasaan tenang, mari kita utak-atik naskah kita, apa keistimewaannya sehingga
editor sudi memperjuangkannya?
Kenapa
naskah kita harus terbit?
Setelah
itu, cari penerbit yang kitra-kira sesuai dengan naskah kita. Bisa dilakukan
revisi agar lebih sesuai dengan penerbit yang dituju berikutnya.
Setelah
itu, kirimkan. Lalu lupakan.
Buat
naskah baru, karya baru..
Juga
banyaaaak berdoa pada Allah SWT semoga diberi kelancaran untuk menuliskan
banyak hal yang bermanfaat, untuk berbagi, untuk berdakwah, untuk mendapat
penghasilan.
Keep
Optimistic.
Tags:
Tips Nulis Dedew