Dear Temans,
Mau berbagi Tips Menulis Cerita Komedi yaa..
Sebenarnya, menulis cerita kocak itu gampang-gampang susah. Gampang,
karena ceritanya sederhana. Bahkan remeh-temeh. Susahnya? Yup. Gimana
agar cerita remeh-temeh kita berhasil membuat pembaca tertawa. Ya,
minimal mesem-mesem dikulum lah *apa ituu.
Menulis cerita kocak sering
dipandang enteng. Lah, hikmahnya apa? Ya, tidak perlu berhikmah dan
inspiratif asal berhasil membuat tertawa, sudah menghibur orang pan
dapat pahala? *minta dikeplak.
Tips Menulis Cerita Komedi |
Sebagai penulis yang menekuni
genre Pelit aka Personal Literature, saya suka mempelajari Tips Menulis Cerita Komedi dari
penulis-penulis hebat yang menekuni genre sama atau menulis cerita lucu
juga. Salah duanya adalah Kelik Pelipur Lara dan Boim Lebon. Sakin
ngefansnya, saya kejar Boim Lebon hingga Gunung Pati hehe karena beliau
menjadi pembicara dalam salah satu pelatihan menulis untuk mahasiswa.
Saya
yang emak-emak kece kudu menyamar biar nggak nampak tuwir diantara para
peserta yang kinyis-kinyis dan belia *pasang bulu mata palsu, konde
gede. Begitu juga, Mas Kelik. Bela-belain saya turun gunung dari Ungaran
dalam keadaan hamil untuk berfoto bersama beliau, wkwk.
Dengan khidmat
saya serap rahasia keduanya dalam meramu kisah kocak. Insya Allah akan
saya bagikan untuk teman-teman setelah saya ramu dan kreasikan dalam
format terbaru *halah, ngomong apa dia.
Sebenarnya saya baru
menulis buku kocak di tahun 2008.
Tapi, memang sejak dulu saya ngepens
pada buku-buku Hilman dan Boim yaitu the fenomenal one, Lupus.
Kisah-kisah Lupus jadi koleksi saya saat SMP tahunnya tak perlu
disebutkan. Hihi.
Salah satu yang melekat dalam ingatan saya selain
kisah Lupus adalah serial Anak Kos Vanya. Hilman meramu ceritanya dengan
asyik hingga kita terhanyut dalam kisah anak-ank kos. Padahal, Hilman
kan lelaki tulen, bo!
Ketika saya menulis, saya merekam gaya
bahasa Hilman yang gaul abis. Dan menerapkannya pada tulisan-tulisan
saya. Apa ya kiat-kiatnya? Tiap orang punya cara yang berbeda-beda untuk
menulis naskahnya Yang pasti, yang saya pelajari dari mereka, walau
bukunya kocak dan kacau, ternyata mereka SERIUS menyiapkan konsepnya,
hehe. Berikut Tips Menulis Cerita Komedi:
1. Hidupmu adalah Kisah seru.
Jangan
remehkan cerita hidupmu. Pengalaman sehari-hari adalah dasar dari buku
pelit alias personal literature. Genre yang diawali oleh Raditya Dika
dengan Kambing Jantan-nya ini, juga berasal dari pengalaman hidup
Raditya semasa sekolah di Aussie.
Ah, hidupku biasa-biasa saja,
mungkin itu terbersit dalam pikiran kita. Yang biasa dan sederhana bisa
jadi luar biasa lho. Contohnya Boim Lebon tuh dapat ide cerita dari
kehidupan sehari-hari. sebagai makhluk Betawi asli , bang Boim tinggal
di kawasan full of preman di Tanah Abang, dan ia telah bergaul dengan
berjenis-jenis manusia yang tumplek blek di sana, dia telah melihat
berbagai kejadian yang lucu hingga full of crime gitu deh.
Nah,
ia hobi ngerumpi dengan berbagai orang dengan berbagai latar belakang
dan disitulah ia banyak mendapatkan kisah seru untuk dibuat cerpen.
Misalnya si Bidin yang rada-rada itu, kocak dan suka menolong dalam
kumcer lucu itu ada lho orang benerannya.
Seorang penulis
adalah pengamat. Ia jeli terhadap sekelilingnya. Mencatat apa saja yang
terjadi untuk dibuat tulisan. Makanya hati-hati curhat sama penulis,
tahu-tahu jadi buku, hihihi.Sama juga de ngan kisah anak-anak kacau
dalam Anak Kos Dodol. Saya menuliskannya berdasarkan pengalaman pribadi
dan teman-teman sekosan.
Tidak mesti mengalami, ada banyak
peristiwa yang terjadi saat itu dan kita rekam dalam otak. Setiap orang
punya pengalamannya sendiri. Walau sama-sama anak kos, ceritanya bisa
berbeda. Kalau ceritanya sama, caramu bercerita lah yang membedakan
jadi jangan takut menuliskan kisahmu. Pede aja lagii..
2. Catat cerita lucu yang kamu dengar.
Saya
suka mengumpulkan cerita-cerita lucu dari teman. Juga menyerap apa yang
saya baca. Saya sering mendapat cerita kocak untuk dituliskan dari
twitter atau fesbuk seseorang. Cerita ini bisa jadi bahan tulisan saya.
Kumpulan joke, Plesetan, bahasa gaul anak jaman sekarang. Walau bukan
Abege, dan tidak menggunakan bahasa alay *oh, no peniiing, setidaknya
kita up to date dengan pergaulan anak jaman sekarang.
Seperti
dalam kisah Absolutely Kribo tentang masa-masa SMA waktu di Palembang,
yang terjadi pada tahun tak perlu disebutkan. Terlalu jadul jika ditulis
apa adanya. Jadi, diadakan penyesuaian-penyesuaian mengikuti
perkembangan anak jaman sekarang. Segmen pembaca buku ini kan remaja.
Tidak lucu kan kalau saya masih menuliskan printer yang saya pakai masih
berbunyi ngiikkkk..ngikk..yang suaranya terdengar hingga di ujung
kompleks? Waduh, mbaknya iki hidup jaman apaaa?
3. Amati keunikan teman-teman.
Sesuatu
yang nggak lazim biasanya jadi lucu dan aneh. Keunikan teman-teman bisa
jadi bahan cerita lho. Kata seorang dosen yang menjadikan AKD bahan
kuliahnya *hihi buat contoh buku yang kacau banget kali ya? Kekuatan AKD
adalah tokoh-tokohnya yang ajaib. Ya, saya belajar dari master cerita
anak. Bahwa tokoh unik sangat menarik untuk jadi bahan cerita. Dan
kebetulan, Puri Cantika 2 gudangnya anak-anak ajaib, hehe.
Saya
menggali setiap karakter teman agar berbeda dengan yang lain. Misalnya
Rasti anak Weleri yang panikan, tukang pingsan. Leslie, anak Purwokerto
yang hobinya mengoleksi lingerie dan punya penggemar bejibun. Jadi,
mengangkat sisi uniknya dan itulah yang diingat pembaca. Hanya saja,
sebisanya jangan menulis cerita kocak yang mengeksploitasi seks atau
menertawakan kekurangan fisik seseorang atau. Nggak seru ah! Nyakitin
hati, iya.
4. Berusaha menulis yang beda
Coba temukan
sisi unik dari kisah hidupmu. Ketika genre kocak booming, Kelik menulis
buku lucu tapi dengan gaya plesetan. Di tahun 2008, banyak pelit yang
mengisahkan cerita lucu kehidupan mahasiswa namun sepertinya belum ada
yang mengangkat kehidupan anak kos putri yang hingar-bingar. Maka, saya
kumpulkan cerita-cerita lucu yang pernah dikirimkan ke media seperti
Femina, Kartika, Noor dan lainnya lalu kukirimkan ke penerbit.
5. Cari judul naskah yang nendang biar dilirik Penerbit!
Judul
yang menarik tentu saja membuat editor jadi tertarik membaca naskah
kita. Begitu juga sebaliknya, judul yang bikin eneg bikin editor
buru-buru membuangnya di tempat sampah. Think out of the box. Kata Mbak
Gia, mendapatkan judul nendang untuk bukunya dengan cara melamun. Nah,
dakuw?
6. Temukan gaya tulisanmu sendiri
Terkadang,
sebuah cerita sebenarnya biasa-biasa saja. Semua anak kos mengalami yang
namanya bangun kesiangan, tidur kesubuhan hehe. Makan mie instan dan
ngutang di kala sempit. De el el. Klise. Tapi, gaya bahasa kita, cara
kita menceritakannya membuatnya berbeda dan segar.
Setiap
penulis biasanya terpengaruh gaya tulisan penulis idolanya.
Tak mengapa,
perlahan nanti kita menemukan gaya penulisan yang sesuai untuk kita.
Kalau sekarang masih mengikuti gaya saya eh Raditya Dika atau Aditya
Mulya, it’s ok.
Banyak membaca buku dan terus menulis akan melatih kita
untuk mendapatkan gaya kita sendiri. Yang kalau orang baca, langsung
ngeh ini sih tulisannya si Dedew nih hihihi ge er pisan maaak!
Akhir
kata, Seperti kata Bang Boim Lebon, untuk penulis pemula..nggak usah
mikir bagus jeleknya tulisan kita, Nggak usah mikir EYD segala macam,
nggak usah mikirin bakal dimuat atau dijadikan bungkus kacang sama
redakturnya, Nggak usah mikirin genre, segala teori penulisan..apalagi
mikirin tulisan kita bakal dapat Adikarya IKAPI atau nggak hihihi…*ini
gue yang nambahin sendiri!
Yang penting mah satu euy resepnya
Tips Menulis Cerita Komedi
Iyaa, kalau pengen jadi penulis, MULAILAH MENULIS sekarang jugaa!
Selamat mencoba! Ganbatte Nee!
Dewi Dedew Rieka
www.semarangcoret.com
www.semarangcoret.com
Tags:
Tips Nulis Dedew
Suka tulisan ini!
ReplyDeleteJadi tau kalo tulisanku beraliran PeLit :D
Everything around me can be an inspiration
Mba dedew yg baik, kalo ada waktu tolong baca dan komentarin cerita saya yah http://ceritacizu.blogspot.com/ >.<
ReplyDeleteLagi belajar bikin cerita komedi, tapi masih ngerasa garing. Hehehe.
Ditunggu masukan2nya. :) Semoga bukunya makin laris yah! Semangat! :3
Teh Dedeew, daku juga membuat cerita lucu lhoo =3
ReplyDeletehttp://settecinquecento-diary.blogspot.com/
Masih belom aktif nulis siih.. tapi pengen banget keranjingan nulis =D Ditunggu masukannya yaa! Ganbatte!
saya juga suka lho sama tulisannya Mbak Dedew, hehe
ReplyDeleteSebagai blogger pemula, bahasa tulisan itu memang mengganggu sekali mba.. mau nulis ini, hapuss...baru sebaris, hapus lagi.. padahal yg di kepala ni uda loncat-loncatan pengen dikeluarin. tapi karna terganjal, yaaa itu tadi. Akhirnya gagall..
ReplyDeleteSetelah baca tulisan ini, jadi PD untuk nulis yang apa adanya.
Kaya'nya bakal ngejiplak gaya tulisan mak dedew niy.. Hahahaa...
*siap siap dilempar buku* :p
Pengen aku, Mbak. Praktik dan belajar nulis kisah perjalanan biar seru dan lucu. Tapi kok rasanya jadi garing, yah.
ReplyDeleteMoga bisa mempraktikkan tips2 dari Mbak dew ini. Makasih, ya... ira
Waahhh..dpet ilmu lg nih..
ReplyDeleteTfs ya mak..daku jg lg belajar bikin2 komedi nih...
@inda: ubek2 deh blogku say, ada yang tips dari Boim Lebon
ReplyDeletemba @ira: iyaa pertama agak susah mba, biasanya sih aku nulis dulu, ntar kalau dah kelar, baru deh dibumbui lucu misalnya kejadian apa dilebaykan, atau dialog dibikin lucu..
ReplyDelete