Dear Temans,
Terhenyak banget deh ketika baca Suara Merdeka pagi ini. Bayangkan, sebuah artikel menyebutkan bahwa di Salatiga pada bulan Agustus tercatat 738 orang anak di bawah usia dua tahun mengalami stunting. (Sumber: Suara Merdeka, 19 Oktober).
Menurut Data WHO, penderita gizi buruk di Indonesia mencapai 7,8 juta dari 23 juta balita atau sekitar 35,6 persenSebanyak 18,5 persen kategori sangat pendek dan 17,1 persen kategori pendek (sumber: kompas.com).
Dengan kejadian itu, WHO menetapkan Indonesia sebagai negara dengan status gizi buruk. Ya, saat ini Indonesia menghadapi masalah besar yaitu gizi buruk dan stunting.
ASI makanan terbaik bayi cegah stunting |
Menurut Data WHO, penderita gizi buruk di Indonesia mencapai 7,8 juta dari 23 juta balita atau sekitar 35,6 persenSebanyak 18,5 persen kategori sangat pendek dan 17,1 persen kategori pendek (sumber: kompas.com).
Dengan kejadian itu, WHO menetapkan Indonesia sebagai negara dengan status gizi buruk. Ya, saat ini Indonesia menghadapi masalah besar yaitu gizi buruk dan stunting.
Sudah Tahu Kan Apa Itu Stunting?
Stunting adalah kata dalam bahasa Inggris yang berarti pengerdilan. Stunting adalah keadaan di mana balita mengalami kekerdilan akibat berbagai hal. Stunting adalah masalah kurang gizi kronis. Di mana anak mengalami kurang asupan gizi dalam jangka waktu lama sehingga gagal tumbuh.
Berdasarkan riset kesehatan dasar tahun 2013, sebanyak 37% atau 1 dari 3 anak Indonesia mengalami stunting (sumber: Twitter @cegahstunting).
Berdasarkan riset kesehatan dasar tahun 2013, sebanyak 37% atau 1 dari 3 anak Indonesia mengalami stunting (sumber: Twitter @cegahstunting).
Atur isi piringku cegah anak stunting |
Sedih banget kan, di zaman milenial ini dengan segala sumber daya alam yang kita miliki, teknologi yang semakin berkembang pesat, ternyata Indonesia masih mengalami masalah kekurangan gizi dan kekerdilan.
Tapi, jangan putus asa. Kasus stunting bisa ditangani asalkan anak mendapat perhatian intensif dan usianya belum menginjak dua tahun. Karena itulah, orangtua diharapkan memperhatikan perkembangan anak dengan baik. Jangan sampai kecolongan.
Jangan menganggap anak hanya bertubuh mungil, karena keturunan padahal nyatanya anak mengalami stunting.
Apa yang salah?
Ternyata, masalah stunting ini sangat berkaitan erat dengan pola makan, pola asuh dan juga kebersihan sanitasi dan lingkungan sekitar. Untuk mencegah stunting, kita harus memperhatikan pola makan ibu hamil demi janin yang dikandungnya.
1000 Hari Pertama,
Masa Keemasan Anak
Ya, #1000HariTerbaik seorang bayi atau sering disebut masa keemasannya dimulai sejak ia masih dalam kandungan hingga berusia dua tahun.
Masa Keemasan Anak
Ya, #1000HariTerbaik seorang bayi atau sering disebut masa keemasannya dimulai sejak ia masih dalam kandungan hingga berusia dua tahun.
Karena itulah mengapa ibu hamil harus memberikan perhatian ekstra akan nutrisi. Sebab kesehatan anak harus diperhatikan sejak dalam kandungan. Apakah ia cukup mendapat nutrisi saat di dalam perut ibu?
Jangan sampai ibu mengalami anemia yang menyebabkan anak rentan stunting dan keadaan berbahaya lainnya.
Bayi aktif bayi sehat (Foto: Ratih Wulansari) |
Jangan sampai ibu mengalami anemia yang menyebabkan anak rentan stunting dan keadaan berbahaya lainnya.
Setelah bayi lahir, tugas orangtua dan support system alias keluarga besar untuk mendukung pola makan yang benar bagi bayi. Dalam enam bulan pertama kehidupannya, cukup ASI saja alias ASI eksklusif. Insya Allah, bayi akan terhindar dari stunting.
ASI Terbaik Untuk Bayi
Ya, ASI atau air susu ibu adalah makanan yang paling tepat untuk bayi. Kandungan yang ada di dalam ASI sudah sangat lengkap dan sempurna untuk kebutuhan gizi bayi hingga 6 bulan pertama.
Ya, ASI atau air susu ibu adalah makanan yang paling tepat untuk bayi. Kandungan yang ada di dalam ASI sudah sangat lengkap dan sempurna untuk kebutuhan gizi bayi hingga 6 bulan pertama.
Bayi sehat ibu bahagia (Foto: Ratih Wulansari) |
Alhamdulillah, kedua anakku Nailah dan Aldebaran yang kini berusia 10 dan 8 tahun mendapatkan ASI ekslusif selama 6 bulan dan dilanjutkan dengan pemberian ASI dan MPASI hingga usia dua tahun.
Air susu ibu memiliki kandungan nutrisi yang penting dan lengkap bagi tumbuh kembang bayi, seperti vitamin, protein, karbohidrat, dan lemak. Komposisinya tentu saja lebih mudah dicerna dibandingkan susu formula yang dibuat dari susu sapi.
Manfaat pemberian ASI eksklusif pun banyak sekali. Di antaranya yaitu:
1.Kekebalan Tubuh Lebih Bagus
ASI mengandung zat yang bagus untuk meningkatkan kekebalan tubuh. Bayi yang mendapat ASI eksklusif, lebih rendah resikonya untuk terserang penyakit seperti diabetes dan meningitis.
2. Meningkatkan Kecerdasan
ASI mengandung zat yang dapat meningkatkan kecerdasan anak. Penelitian menyatakan anak yang mendapatkan ASI cenderung lebih cerdas dibandingkan yang tidak diberi ASI saat bayi.
Anak cerdas berkat ASI |
3. Mengurangi Terjadinya SIDS
Memberikan bayi ASI eksklusif terbukti mengurangi terjadinya sindrom SIDS atau kematian mendadak pada bayi.
Tiga hal di atas hanyalah contoh dari sekian banyak manfaat ASI. Namun, walau ASI adalah alami dan anugerah dari sang pencipta, ternyata proses menyusui tidak mudah ya. Butuh perjuangan khusus bagiku dan bagi para ibu di luar sana untuk memberikan ASI eksklusif pada bayinya.
ASI Eksklusif Tidak Cukup Untuk Bayi?
Pertama, banyak yang menganggap ASI eksklusif itu membahayakan bayi. Bahkan kita kerap dianggap ibu tega bahkan pelit karena hanya memberikan ASI saja hingga bayi berusia enam bulan. Hiks.
Pertama, banyak yang menganggap ASI eksklusif itu membahayakan bayi. Bahkan kita kerap dianggap ibu tega bahkan pelit karena hanya memberikan ASI saja hingga bayi berusia enam bulan. Hiks.
ASI eksklusif bisa cegah stunting |
“Kasihan, bayinya lapar itu, lihat..” komentar tetangga melihat mulut bayi masih mencecap setelah kita menyusui bayi.
“Iya, asimu nggak cukup. Kasih ini saja!” celetuk sepupu menyodorkan sekaleng susu formula mahal.
“Sudah waktunya Tole diberi pisang,” ujar ibu mertua ketika bayi kita mengecap lidahnya melihat ibunya makan.
Betul-betul perjuangan dan butuh ketabahan, kan?
Mendengar komentar-komentar dari orang terdekat bahwa bayi kita nggak kenyang karena ASI-nya kurang, bayi kita butuh makanan lain padahal usianya baru tiga bulan.
Pola makan yang tepat hindarkan bayi stunting |
Bagi ibu menyusui yang sedang sensitif dan rentan baby blues, komentar-komentar ini sungguh bikin galau dan bimbang. Bahkan, bisa mematahkan semangat kita untuk memberikan ASI eksklusif pada bayi.
Benar nggak ya, ASI kurang? Gimana kalau bayiku kurang gizi? Pikir ibu worry dan akhirnya menyerah, memberi anaknya susu formula. Padahal, ASI cukup untuk bayi dan tidak butuh susu formula.
Hal ini terjadi karena kurangnya pengetahuan orang di sekeliling kita akan bagusnya ASI eksklusif. Untuk itulah, butuh edukasi pada orang terdekat dan tentu saja dukungan suami untuk menguatkan kita.
Seperti itulah yang kulakukan saat menyusui anak pertama. Yang pertama kuberikan edukasi adalah suami, menjelaskan pentingnya ASI eksklusif untuk bayi, memberikan buku dan artikel tentang pentingnya menyusui.
“Menyusui itu praktis, sehat dan murah-meriah lho dibandingkan beli susu formula yang harganya bikin dompet langsing,” godaku.
Hahaha.
Tantangan ASI Eksklusif Bagi Ibu Bekerja
Kedua, memberikan ASI eksklusif pada bayi adalah tantangan tersendiri pada ibu bekerja. Bagaimana agar bayi bisa mendapat ASIX sementara ibu bekerja 9 to 5 di kantor dan bahkan lembur? Rasanya mustahil, sehingga ibu bekerja sering menyerah dan memberikan anaknya susu formula.
Kedua, memberikan ASI eksklusif pada bayi adalah tantangan tersendiri pada ibu bekerja. Bagaimana agar bayi bisa mendapat ASIX sementara ibu bekerja 9 to 5 di kantor dan bahkan lembur? Rasanya mustahil, sehingga ibu bekerja sering menyerah dan memberikan anaknya susu formula.
Ibu bekerja juga bisa memberi ASI eksklusif |
Padahal, status sebagai ibu bekerja bukanlah halangan memberikan ASI eksklusif pada bayi. Sahabatku, Anggie yang bekerja full time, mampu memberi ASIX pada bayinya dengan cara rutin memerah ASI di rumah dan kantor lalu mengumpulkannya di botol-botol kaca khusus.
Botol ASI perah ia masukkan ke kulkas di kantor, dan membawanya pulang ke rumah dengan termos diberi es batu. Jadi, ketika ia bekerja, bayinya tetap minum ASI. Ketika ia pulang, bayi minum ASI langsung dari pabriknya, hehe.
Begitu juga temanku Reren yang bekerja sebagai pramugari maskapai terkemuka. Ia terbiasa memerah ASI nya bahkan saat terbang atau berada di kota lain sebagai oleh-oleh untuk bayinya. Pulang ke rumah, ia membawa setermos ASI perah untuk bayinya. Keren!
Teman lain, Inggrid, menitipkan bayinya di tempat penitipan anak yang ada di kantor sehingga setiap waktu istirahat, ia bisa menyusul bayinya langsung. Wow, Luar biasa kan perjuangan dan pengorbanan para ibu untuk memberikan ASI hingga anak berusia dua tahun?
Kesalahan Pemberian MPASI
Ketika anak menginjak usia enam bulan, kita bisa memberikan MPASI atau makanan pendamping ASI. Sebagai awal MPASI bisa dikenalkan karbohidrat yang lembut. Pada usia 7 bulan, bisa diberikan buah dan sayuran. Lalu, masuk usia 9 bulan kita beri protein seperti tahu serta daging.
Tak usah khawatir tentang ilmu MPASI ini. Bunda bisa mendapat ilmu MPASI dari grup ibu menyusui di internet, buku serta majalah tentang balita, hingga ikut seminar.
Ketika anak menginjak usia enam bulan, kita bisa memberikan MPASI atau makanan pendamping ASI. Sebagai awal MPASI bisa dikenalkan karbohidrat yang lembut. Pada usia 7 bulan, bisa diberikan buah dan sayuran. Lalu, masuk usia 9 bulan kita beri protein seperti tahu serta daging.
Tak usah khawatir tentang ilmu MPASI ini. Bunda bisa mendapat ilmu MPASI dari grup ibu menyusui di internet, buku serta majalah tentang balita, hingga ikut seminar.
Gizi seimbang untuk anak |
Dalam fase ini kita harus memperhatikan betul kebutuhan gizi bayi, jangan sampai ia kekurangan gizi. Kondisi anak yang mengalami kurang gizi kronis pada awal kehidupannya, penyebabnya bisa jadi pemberian MPASI yang keliru. Misalnya bayi sudah diberi air putih atau teh manis. Hiks.
Bahkan, dari yang kubaca di koran, ada seorang anak di Kendari menderita stunting dan gizi buruk karena sang ibu kerap memberinya susu kental manis. Hal ini terjadi karena kurangnya pengetahuan orangtua. Huhu.
Jadi, dalam #1000HariPertamaAnanda, bayi kita harus mendapatkan perhatian khusus karena masa ini adalah masa emas yang akan membentuk kehidupannya di masa depan. Jadi, Siap memberikan ASI untuk bayimu, Mommy?
Citra Kustiantara, Rio Kamase
dan Ratih Wulansari
walau kadang mau nyerah aja rasanya karena pegel dan capek menyusui tapi kalau ingat manfaatnya seperti investasi jangka panjang jadi semangat lagi :D
ReplyDeletePernah ada yang celetuk jangan2 arkaan stunting, hiks, tapi kalo aku baca sih kan gak selalu bodi kurus
ReplyDeleteada yang pernah celetuk kalau arkaan mungkin stunting, hiks, tp kalo aku baca sih kurus gak selalu stunting
ReplyDeleteEmang berat banget utk ngasih ASI eksklusif klo kita tinggal di desa. Hehehe mesti nutup kuping dianggap pelit dan tega liat bayi kita lapar... Duuh si debay mencecap-cecap Bukan berarti kelapeeeeran
ReplyDeleteASI memang sebuah tantangan tersendiri ya. Ternyata bumil anemia bisa bikin bayi stunting ya. Noted.
ReplyDeleteYa ampun masih banyak yg kena stunting dan minim info ttg ASIX kusedih banget bacanya mba :( aku juga fulltime bekerja tapi aku masih semnagat buat pumping walau kerjaan kadang sama pak bos minta segera tapi aku sll usahakan pulang bawa ASIP semoga edukasi macam gini juga diketahui semuanya ya mba
ReplyDeleteAlhamdulillah semua anakku minum ASI. Sebentar lagi selesai nih PR mengASIhi si bungsu :)
ReplyDelete