Asyiknya Jadi Juri KPCI 2017. Dear Temans, mau cerita pengalaman jadi juri cerpen penulis di ajang Konferensi Penulis Cilik Indonesia, KPCI. Ajang ini dihelat oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Penerbit Mizan.
Semangat Cheen |
Tiba-tiba, awal September dicolek Akang Editor di Watsap, ngajakin jadi juri KPCI. Senang banget! Dua tahun lalu, aku diajak jadi Juri ARKI dan rasanya happy karena banyak dapat pengalaman seru.
Apalagi, ketemu teman-teman penulis yang jadi juri juga. Jarang-jarang bisa ngumpul intens kan? Ada Kak Andi Yudha Isfandiyar, kreator ilustrasi Halo Balita yang legendaris. Kak Agga dan Kak Rona Mentari juri dongeng yang seru. Asyiik!
Sempatnya selfiee ada sapa tuhh hihi Teh Dian |
Syukurlah, acara seleksi KPCI pas dengan jadwalku yaitu 18-21 September. Alhamdulillah, diizinkan suami juga. I love you, Pak Bagus!
Jadilah, naik Citilink, aku cuss ke Jakarta. Acara penjurian diadakan di Pranaya Hotel, BSD Tangerang Selatan. Begitu tiba di Cengkareng, langsung naik DAMRI jurusan Serpong. Terus, lanjut Gojek ke hotel. Begitu tiba, disambut panitia Mizan.
With Ichen berapa tahun nggak ketemuu huhu |
Ketemu teman-teman juri seleksi, ada 4 kategori cerpen penulis, cerpen pemula, syair, dongeng dan pantun. Ngumpul 3 hari ini untuk menyeleksi karya anak-anak SD dari seluruh penjuru Indonesia.
Dari ribuan karya, akan dipilih 165 anak diundang ke Bogor Bulan Oktober. Wow, kerja keras nih! Malamnya, kami mulai bekerja. Sayangnya, realita nggak sesuai bayangan.
Asyiknya jadi juri kpci 2017 |
Biasanya kami para juri menerima setumpuk naskah dan tinggal baca serta rekap nilai. Tapi kali ini, kami tercengang. Naskahnya masih ada di amplop dalam kardus. Oh, tidak!
Aku bersama Kak Shinta Handini dan Kak Ginan kebagian tugas menyeleksi cerpen dari penulis. Artinya, peserta ini sudah pernah menulis buku, atau dimuat karyanya di media massa. Jumlahnya sekitar 85 cerpen.
Happy bisa kenalan dengan kalian |
Sedangkan Kak Dewi Cendika dan Kak Triani Retno serta Kak Huda jadi super jury, memilih 45 naskah dari 600 an karya cerpen pemula yang masuk. Semua naskah kudu dibaca! Glek.
Jadilah, kami berenam berjibaku, membuka amplop, mencari naskah, baca dan merekap nilainya. Ganbatte ne! Penilaian naskah berdasarkan beberapa kriteria diantaranya kesesuaian tema, bahasa, isi cerita dan ending. Nilai setiap naskah cerpen berasal dari akumulasi tiga juri masing-masing kategori.
Buka amplop dulu kali nemu segepok duit hihi |
Sudah bisa ditebak, tiga hari itu kami dikarantina di hotel yang berhadapan dengan mal tapi nggak bisa kemana-mana. Bacanya bisa di ruangan meeting, lobi hotel, hingga tepi kolam renang dan kamar hotel, hehe.
Kerja, kerja, kerja! Hihi. Selang-seling ngejuri dengan makan berbagai camilan yang disediakan berlimpah oleh panitia. Gendut, deh!
Alhamdulillah, hari terakhir kami berhasil menyelesaikan laporan rekap nilai. Walaupun dikejar-kejar panitia, hehe. Kak Shinta dan Kak Ichen malah lembur sampai sore merekap nilai cerpen pemula yang seabrek. Fiuh.
Sirna harapan mau duduk syantik konsultasi naskah dengan Akang Editor, haha. Tulisan-tulisan anak-anak ini luar biasa. Ada yang menonjol banget dari ide.
Terkadang, ide cemerlang malah datang dari penulis pemula. Tema persahabatan dalam keberagaman diterjemahkan berbagai macam.
Hijabers Anyar hihi Kang Huda kedinginan |
Kebanyakan isinya cerita bertemu dengan anak Papua, haha. Di sinilah pentingnya kita mengajak anak cari ide out of the box, ya.
Hm, tips untuk adik-adik yang ingin ikut seleksi KPCI dan ARKI? Coba aku bagikan yaa..
1. Baca dengan teliti semua persyaratan lomba. Jangan sampai ada yang terlewat. Sayang kan, kalau gagal karena kurang memenuhi persyaratan teknis?
2. Baca tema lomba sebaik-baiknya. Cari ide sesuai tema, berusaha pikirkan ide yang unik, out of the box.
3. Jangan lupa bubuhkan kode sesuai kategori yang kamu ikuti di amplop. Jangan sampai gagal karena naskahmu nyasar.
4. Kebanyakan peserta suka mengirim tulisan mepet deadline. Sebaiknya kirim naskah di awal, karena naskahmu lebih aman dan tidak rawan hilang atau terselip.
5. Perhatikan tanda baca, kurangi typo. Untuk mengetahui naskahmu sudah enak dibaca alias sudah mengalir atau belum, baca keras-keras ya! Jika terasa masih janggal, perbaiki :)
6. Kirim dan lupakan. Biar kamu nggak deg-degan melulu menunggu pengumuman seleksi. Bikin karya baru lagi yaa..
Itulah 6 tips dariku buat kalian yang berminat mengikuti seleksi KPCI dan ARKI. Suksees ya!
Alhamdulillah, Bahagia dan lega ketika berhasil menyelesaikan tugas sambil berdoa semoga Nailah dan Alde juga bisa ikut KPCI dan berkarya lewat tulisan atau lainnya, aamiin.
1. Baca dengan teliti semua persyaratan lomba. Jangan sampai ada yang terlewat. Sayang kan, kalau gagal karena kurang memenuhi persyaratan teknis?
2. Baca tema lomba sebaik-baiknya. Cari ide sesuai tema, berusaha pikirkan ide yang unik, out of the box.
Semangat hihi |
3. Jangan lupa bubuhkan kode sesuai kategori yang kamu ikuti di amplop. Jangan sampai gagal karena naskahmu nyasar.
4. Kebanyakan peserta suka mengirim tulisan mepet deadline. Sebaiknya kirim naskah di awal, karena naskahmu lebih aman dan tidak rawan hilang atau terselip.
5. Perhatikan tanda baca, kurangi typo. Untuk mengetahui naskahmu sudah enak dibaca alias sudah mengalir atau belum, baca keras-keras ya! Jika terasa masih janggal, perbaiki :)
6. Kirim dan lupakan. Biar kamu nggak deg-degan melulu menunggu pengumuman seleksi. Bikin karya baru lagi yaa..
Itulah 6 tips dariku buat kalian yang berminat mengikuti seleksi KPCI dan ARKI. Suksees ya!
Alhamdulillah, Bahagia dan lega ketika berhasil menyelesaikan tugas sambil berdoa semoga Nailah dan Alde juga bisa ikut KPCI dan berkarya lewat tulisan atau lainnya, aamiin.
What a great experience for me as a writer. Thank you, Mizan atas kepercayaannya! Jangan lupa tahun depan undang aku lagi yaa, nyandu asyiknya jadi juri KPCI, hahaha.
Hebat amat masih anak-anak pada jago nulis..si mba'nya juga jadi jurinya juga..keren..
ReplyDeletebaca karya orang justru makin menambah inspirasi khususnya imajinasi anak-anak ya..
Ahh keren makdew, moga thifa juga bs ikutan KPCI tahun depan hehe..
ReplyDeletewah senengnya jadi juri....mksh tipsnya mbak bermanfaat banget untuk anakku nih
ReplyDeletekeren kak Dew... ternyata berat ya jadi juri? eh ya, makasih tips nya kak Dew, pengen juga anakku bisa ikut KPCI tahun depan
ReplyDeleteSeru banget mak:)
ReplyDeleteWah! Tugas berat sepertinya yaa.. Membaca setumpuk naskah cerpen, trus dinilai. Mantap tante 👍
ReplyDeleteKeren nih mbak bisa jadi juri.. Selamat selamat :)
ReplyDeleteWuih ngebayangin jurinya membaca dan memilih dari segitu banyaknya cerpen, wuuahh. Hebat!
ReplyDeleteWah aku padamu mbak dew 😀
ReplyDeleteseruya, itu buka amplop nemu gak uangnya
ReplyDeletekereeeen jurinya :)..seru yaaa mba kayanyaa. Kebayang sama aku heboh dan pesertanya banyak :)
ReplyDeletebanyak juga ya pengirimnya. Keren euy kids jaman now, sudah berani berkarya dan mengesksplor diri :)
ReplyDeleteMau nanya, Mbak, ini juri kalau menilai kudu objektif atau boleh subjektif? Kadang soalnya temen pernah bilang, kalau mau menang, coba cari tau dulu selera jurinya. Ehe. Makasih. :D
ReplyDeleteSetelah ngirim, terus lupakan ini kadang penting juga, ya. Biasanya saya kalau ikut lomba deg-degan nunggu pengumuman. Terus jadi nggak fokus. Padahal di waktu nunggu penjurian bisa sambil bikin cerita lain. Kadang nggak kepikiran.
Apalagi kalau ternyata nggak menang. Wahaha. Rasanya kecewa gimana gitu. Baiklah, setelah ini kalau habis ikutan lomba atau kuis, lebih ikhlas dan santai aja. Waktunya bisa digunakan untuk nulis yang lain. Tipnya sip banget! :)