Dear Temans,
Mau sharing hasil Parenting Class (18/12) bersama orangtua Paguyuban Kelas 2 SD Hj. Isriati Moenadi Ungaran. Dakuw suka menghadiri kegiatan seminar parenting seperti ini untuk menambah ilmu dan wawasan. Dan kalau bisa dipraktekkan yaa hihihi...
Saat acara terima rapor semester lalu, kami mengadakan parenting class, mengundang psikolog ternama di Ungaran, Ibu Ergin Indera Laksana, PSi. Beliau adalah psikolog dan pemilik lembaga psikologi E-Nergy di Ungaran. E-Nergy yang beralamat di Jalan MT. Haryono Ungaran ini bergerak di bidang psikologi dan memberikan berbagai terapi untuk masalah anak. Putranya pun lulusan SD Isriati Ungaran.
Ibu Ergin Indera Laksana membawakan Hypnoparenting |
Saat acara terima rapor semester lalu, kami mengadakan parenting class, mengundang psikolog ternama di Ungaran, Ibu Ergin Indera Laksana, PSi. Beliau adalah psikolog dan pemilik lembaga psikologi E-Nergy di Ungaran. E-Nergy yang beralamat di Jalan MT. Haryono Ungaran ini bergerak di bidang psikologi dan memberikan berbagai terapi untuk masalah anak. Putranya pun lulusan SD Isriati Ungaran.
Bu Ergin yang cantik mengenakan KHIMAR biru membawakan materi Mencetak Generasi Berakhlak Mulia Dari Keluarga. Tema yang menarik minat para orangtua untuk bergabung di pagi hari itu. Setelah menerima rapor, kami pun berkumpul di aula SD Hj. Isriati Ungaran. Dakuw sharing hasil seminarnya ya, semoga bermanfaat yaa..
Menurut Bu Ergin, mencetak generasi sukses dan berakhlak mulia seperti yang orang tua idamkan ternyata tidak melulu tugas guru di sekolah. Tugas ibu dan bapak guru mendidik anak hanya beberapa jam saja. Anak-anak lebih banyak menghabiskan waktu bersama orang tuanya di rumah. Jadi, tugas utama kita ya mendidik mereka sebaik-baiknya.
Keluarga adalah pondasi manusia.
Keluarga berperan penting dalam mengasuh dan mendidik anak. Sekarang mengasuh anak banyak tantangannya, diantaranya:
1. Gadget, anak jadi lebih senang main game dan menyendiri, dibanding mengobrol dengan orang tua atau bermain di luar rumah dengan kawan sebayanya.
2. Permasalahan lingkungan yang timbul. Misalnya geng, bullying, problem belajar, sulit konsentrasi, pemalu, kurang percaya diri, anak berbohong dan mogok sekolah. Komunikasi anak dengan orang tua yang kurang harmonis dan lancar juga jadi masalah tersendiri.
Sebagai orang tua, kita harus sering melakukan introspeksi.
Apa sih yang menghambat komunikasi dan ikatan emosi Ayah & Bunda dengan anak-anak?
Apakah Bunda dan Ayah sering mengoborol, bercanda dan tertawa bersama anak?
Karena tertawa bersama anak akan menguatkan ikatan batin dan emosi orang tua dan anak. Dengan tertawa, kita mengeluarkan hormon endorfin, menjadikan perasaan bahagia dan tubuh lebih tenang. Sama seperti orang yang sedang jatuh cinta.
Sebagai bahan introspeksi orang tua setiap hari, bisa menanyakan pertanyaan ini pada diri sendiri:
1. Apakah sering memarahi anak?
2. Atau sebalknya, memanjakan anak?
3. Apakah emosi mudah terpancing karena lelah?
4. Apakah menganggap anak sebagai pengganggu?
5. Apakah sering memberi contoh tidak konsisten pada anak?
Jika jawabannya ya, maka kita temui penyebabnya, Bunda.
Tapi, jangan bersedih karena dengan mengakui hal-hal tadi membuat kita jadi lebih baik. Perasaan lega dan kita siap berubah menjadi orang tua yang lebih baik.
Bagaimana cara kita agar bisa mendekati anak secara emosi?
1. Metode hipnosis
2. Terapi
Salah satu ilmu dalam psikologi pengasuhan anak adalah hypnoparenting.
Hypnoparenting adalah pola mengasuh anak dengan memanfaatkan metode pengetahuan hipnosis.
Ilmu hipnosis sering dianggap buruk ya, karena sering digunakan untuk kejahatan penipuan dan pencurian. Misalnya dengan gendam, menghipnotis calon korban agar menurut dan memberikan hartanya tanpa perlawanan. Setelah itu, korban tak ingat apa-apa lagi tentang kejadian itu.
Padahal ilmu ini, jika dipergunakan dengan baik, dapat mencapai banyak kebaikan. Misalnya menghipnosis orang agar tidak trauma atau takut terhadapa suatu kejadian, atau mengatasi orang yang kecanduan merokok dan lainnya.
Dalam dunia parenting, hipnosis ini dinamakan hypnoparenting dilakukan dengan cara memberikan nasehat pada anak, mengarahkan perilaku dan terkadang di bawah sadar mereka. Contohnya Ibunda Ustad Yusuf Mansyur.
Saat remaja, Yusuf Mansyur sangat bandel. namun, ibundanya adalah sosok luar biasa. Bahkan di saat beliau marah pun, yang keluar dari mulutnya adalah ucapan doa. Ketika ustad nakal sekali, beliau marah dan berkata," Ibu doakan kamu jadi ustad terkenal!"
Bayangkan, dalam keadaan marah pun ia berdoa untuk anaknya. Ternyata, hasilnya seperti yang selalu didoakan ibunya. Ustad Yusuf Mansyur kini ulama dan pengusaha terkenal. Karena kata-kata adalah doa. Karena itu, kita harus berhati-hati mengucapkan kata-kata pada anak karena sangat berpngaruh bagi masa depan mereka.
Ibu Ergin lalu menunjukkan slide. Bahwa pikiran sadar di otak manusia hanya sekitar 12% sedangkan pikiran tidak sadar atau sub conscious manusia 88%. Jadi pikiran tidak sadar manusia itu lebih powerfull dibandingkan otak sadar manusia. Maka, sebagai orang tua akan berbahagia bila kita mampu mengeluarkan 88% potensi anak yang tersembunyi itu.
Memotivasi anak dengan hal-hal positif akan mengeluarkan bakat tersembunyi mereka.
Critical area terbentuk di atas usia 7 tahun. Jadi, anak sudah mampu berpikir sendiri dan menyaring informasi sendiri.
Maka usia anak 0 bulan-7 tahun adalah waktu yang tepat untuk mengeluarkan potensi tersembunyi mereka. Tapi, bukan berarti usia di atas 7 tahun nggak bisa disugesti lho Bunda.
Pernahkah Bunda menasehati anak dan responnya hanya muka datar? nasehat kita terpental, Seolah masuk kuping kanan keluar kuping kiri? Penyebabnya karena anak sedang on, critical areanya yang bermain, pikiran sadarnya, karena itu nasehat kita tidak masuk dalam pikiran bawah sadar anak kita. Percuma.
Sebelum anak berusia 7 tahun, lakukan stimulasi ini:
1. Beri kata-kata baik dan positif agar menyentuh area bawah sadar pikirannya.
2. Anak-anak terkadang belum dapat membedakan kenyataan dan khayalan.
3. Dapat ditembus pada saat tertentu denfan formulasi kata-kata tertentu.
Ada empat gelombang otak pada manusia. Yaitu:
1. Betha 12-40 Hz: otak on dan aktif pada saat mata melek. Critical area terbentuk. Konsentrasi sedang tinggi.
2. Alfa 8-12 Hz: Kita sedang rileks, santai dan fokus pada satu hal. Misalnya ketika kita sedang melamun, asik memalukakn kegiatan seperti membaca, menonton TV.
3. Theta 4-8 Hz: Keadaan ketika sedang meditasi, saat mengantuk atau khusu'.
4. Delta 0.1-4 Hz: Keadaan otak manusia ketika tidur. lelap
Masuknya sugesti itu:
1. Pengulangan label positif maupun negatif. Jika orang tua sering melabeli anaknya nakal, maka dalam bawah sadar anak ia adalah anak nakal dan berpengaruh pada perilakunya.
mama-mama paguyuban khusyu mendengarkan uraian bu Ergin |
Keluarga berperan penting dalam mengasuh dan mendidik anak. Sekarang mengasuh anak banyak tantangannya, diantaranya:
1. Gadget, anak jadi lebih senang main game dan menyendiri, dibanding mengobrol dengan orang tua atau bermain di luar rumah dengan kawan sebayanya.
2. Permasalahan lingkungan yang timbul. Misalnya geng, bullying, problem belajar, sulit konsentrasi, pemalu, kurang percaya diri, anak berbohong dan mogok sekolah. Komunikasi anak dengan orang tua yang kurang harmonis dan lancar juga jadi masalah tersendiri.
Sebagai orang tua, kita harus sering melakukan introspeksi.
Apa sih yang menghambat komunikasi dan ikatan emosi Ayah & Bunda dengan anak-anak?
Apakah Bunda dan Ayah sering mengoborol, bercanda dan tertawa bersama anak?
latihan h breathing biar happy dan ngga mudah emosi hehe |
Sebagai bahan introspeksi orang tua setiap hari, bisa menanyakan pertanyaan ini pada diri sendiri:
1. Apakah sering memarahi anak?
2. Atau sebalknya, memanjakan anak?
3. Apakah emosi mudah terpancing karena lelah?
4. Apakah menganggap anak sebagai pengganggu?
5. Apakah sering memberi contoh tidak konsisten pada anak?
Jika jawabannya ya, maka kita temui penyebabnya, Bunda.
Tapi, jangan bersedih karena dengan mengakui hal-hal tadi membuat kita jadi lebih baik. Perasaan lega dan kita siap berubah menjadi orang tua yang lebih baik.
Bagaimana cara kita agar bisa mendekati anak secara emosi?
1. Metode hipnosis
2. Terapi
Salah satu ilmu dalam psikologi pengasuhan anak adalah hypnoparenting.
Hypnoparenting adalah pola mengasuh anak dengan memanfaatkan metode pengetahuan hipnosis.
Ilmu hipnosis sering dianggap buruk ya, karena sering digunakan untuk kejahatan penipuan dan pencurian. Misalnya dengan gendam, menghipnotis calon korban agar menurut dan memberikan hartanya tanpa perlawanan. Setelah itu, korban tak ingat apa-apa lagi tentang kejadian itu.
Padahal ilmu ini, jika dipergunakan dengan baik, dapat mencapai banyak kebaikan. Misalnya menghipnosis orang agar tidak trauma atau takut terhadapa suatu kejadian, atau mengatasi orang yang kecanduan merokok dan lainnya.
Dalam dunia parenting, hipnosis ini dinamakan hypnoparenting dilakukan dengan cara memberikan nasehat pada anak, mengarahkan perilaku dan terkadang di bawah sadar mereka. Contohnya Ibunda Ustad Yusuf Mansyur.
Saat remaja, Yusuf Mansyur sangat bandel. namun, ibundanya adalah sosok luar biasa. Bahkan di saat beliau marah pun, yang keluar dari mulutnya adalah ucapan doa. Ketika ustad nakal sekali, beliau marah dan berkata," Ibu doakan kamu jadi ustad terkenal!"
gimana memperarat ikatan emosi ibu dan anak? tanya Bu Ergin |
Ibu Ergin lalu menunjukkan slide. Bahwa pikiran sadar di otak manusia hanya sekitar 12% sedangkan pikiran tidak sadar atau sub conscious manusia 88%. Jadi pikiran tidak sadar manusia itu lebih powerfull dibandingkan otak sadar manusia. Maka, sebagai orang tua akan berbahagia bila kita mampu mengeluarkan 88% potensi anak yang tersembunyi itu.
Memotivasi anak dengan hal-hal positif akan mengeluarkan bakat tersembunyi mereka.
Critical area terbentuk di atas usia 7 tahun. Jadi, anak sudah mampu berpikir sendiri dan menyaring informasi sendiri.
Maka usia anak 0 bulan-7 tahun adalah waktu yang tepat untuk mengeluarkan potensi tersembunyi mereka. Tapi, bukan berarti usia di atas 7 tahun nggak bisa disugesti lho Bunda.
latihan relaksasi biar happ dan sehat emak-emak kece hehe |
Sebelum anak berusia 7 tahun, lakukan stimulasi ini:
1. Beri kata-kata baik dan positif agar menyentuh area bawah sadar pikirannya.
2. Anak-anak terkadang belum dapat membedakan kenyataan dan khayalan.
3. Dapat ditembus pada saat tertentu denfan formulasi kata-kata tertentu.
rileks...jangan bobok ya ma... |
1. Betha 12-40 Hz: otak on dan aktif pada saat mata melek. Critical area terbentuk. Konsentrasi sedang tinggi.
2. Alfa 8-12 Hz: Kita sedang rileks, santai dan fokus pada satu hal. Misalnya ketika kita sedang melamun, asik memalukakn kegiatan seperti membaca, menonton TV.
3. Theta 4-8 Hz: Keadaan ketika sedang meditasi, saat mengantuk atau khusu'.
4. Delta 0.1-4 Hz: Keadaan otak manusia ketika tidur. lelap
Masuknya sugesti itu:
1. Pengulangan label positif maupun negatif. Jika orang tua sering melabeli anaknya nakal, maka dalam bawah sadar anak ia adalah anak nakal dan berpengaruh pada perilakunya.
2. Ide yang disampaikan oleh otoritas, misalnya orang tua, guru, ulama, para ahli dll akan lebih mensugesti orang.
3. Ketika emosi sedang intens, ketika orang sedang senang, marah atau sedih, lebih mudah disugesti.
4. Pada saat tubuh sakit. Karena orang berusaha mencari penyembuhan dan meredakan sakit yang dirasakannya.
Jika Ayah & Bunda ingin mencoba mensugestikan anak, berikan sugesti ketika anak sedang berada dalam gelombang alfa dan theta. Misalnya anak sedang asyik membaca buku atau menonton TV, berikan mantra-mantra Bunda, hehe. Ucapkan keinginan dan doa-doa Bunda pada mereka.
"Kakak anak sholeh yaa.."
"Adik tuh percaya diri sekali.."
Tidak usah mengharapkan mereka menjawab, ketika sedang disugestikan. Karena tujuan kita menembus pikiran bawah sadar anak. Doakan anak seperti yang kita harapkan misalnya anak lebih sabar dan rukun dengan adik, misalnya. So, tidak perlu minta anak menanggapi ucapan kita.
Di saat anak siap-siap mau tidur, otaknya berada dalam gelombang theta. Siapkan doa-doa sehari-hari dan kata-kata sugesti dan harapan Ayah dan Bunda. Begitu juga saat anak bangun pagi, siapkan kata-kata positif, doa bangun tidur dan kata-kata misalnya," Yuk bangun pagi, Nak dengan semangat dan gembira, Alhamdulillah..
Jangan biarkan TV menyala ketika anak tidur, karena gelombang otaknya, pikiran bawah sadarnya bisa menangkap apa yang disiarkan TV. Ingat ya Bunda.
Mulai saat ini, perbanyak kata-kata positif untuk anak, pasangan, dan diri sendiri.
Yup, kita bisa memberikan afirmasi pada diri sendiri lho Bunda agar lebih bersemangat dan bahagia menjalani hari-hari.
Berikan afirmasi pada diri sendiri.
Awali dengan doa menurut kepercayaan Bunda dan Ayah.
Lalu relaksasi, pilih waktu yang longgar. Tubuh rileks seperti memulai meditasi.
Tenangkan hati, pikiran dan tubuh.
Dan mulailah Sugestikan diri sendiri pada saat Bunda berada dalam keadaan gelombang Alfa dan Theta.
Saya ikhlaskan, dan izinkan diri saya mulai saat ini dan seterusnya, untuk bisa melihat, mendengar, dan merasakan, untuk menjadi pribadi dan orang tua yang hebat, dan Allah SWT akan meridhoinya..
3. Ketika emosi sedang intens, ketika orang sedang senang, marah atau sedih, lebih mudah disugesti.
4. Pada saat tubuh sakit. Karena orang berusaha mencari penyembuhan dan meredakan sakit yang dirasakannya.
penulis berfoto bersama Ibu Ergin hihihi kayak caption di artikel majalah yak |
"Kakak anak sholeh yaa.."
"Adik tuh percaya diri sekali.."
Tidak usah mengharapkan mereka menjawab, ketika sedang disugestikan. Karena tujuan kita menembus pikiran bawah sadar anak. Doakan anak seperti yang kita harapkan misalnya anak lebih sabar dan rukun dengan adik, misalnya. So, tidak perlu minta anak menanggapi ucapan kita.
Di saat anak siap-siap mau tidur, otaknya berada dalam gelombang theta. Siapkan doa-doa sehari-hari dan kata-kata sugesti dan harapan Ayah dan Bunda. Begitu juga saat anak bangun pagi, siapkan kata-kata positif, doa bangun tidur dan kata-kata misalnya," Yuk bangun pagi, Nak dengan semangat dan gembira, Alhamdulillah..
Jangan biarkan TV menyala ketika anak tidur, karena gelombang otaknya, pikiran bawah sadarnya bisa menangkap apa yang disiarkan TV. Ingat ya Bunda.
Mulai saat ini, perbanyak kata-kata positif untuk anak, pasangan, dan diri sendiri.
Yup, kita bisa memberikan afirmasi pada diri sendiri lho Bunda agar lebih bersemangat dan bahagia menjalani hari-hari.
Berikan afirmasi pada diri sendiri.
Awali dengan doa menurut kepercayaan Bunda dan Ayah.
Lalu relaksasi, pilih waktu yang longgar. Tubuh rileks seperti memulai meditasi.
Tenangkan hati, pikiran dan tubuh.
Dan mulailah Sugestikan diri sendiri pada saat Bunda berada dalam keadaan gelombang Alfa dan Theta.
Saya ikhlaskan, dan izinkan diri saya mulai saat ini dan seterusnya, untuk bisa melihat, mendengar, dan merasakan, untuk menjadi pribadi dan orang tua yang hebat, dan Allah SWT akan meridhoinya..
Aku sehat, aku bahagia, aku bersemangat. Aku bisa...
Tahapan relaksasi: Atur nafas, selaraskan hati dan bayangkan hal-hal positif dan membahagiakan dalam hidup kita.
Ibu Ergin juga mengajarkan bagaimana caranya agar memutus emosi sesaat dengan metode H-Breathing. Ketika kita marah-marah dan merasa akan meledak, jangan apdet status FB, hehe. Angkat tangan dan berusaha untuk ketawa. Cara lain, dengan bergeser dari posisi semula. Misalnya saat marah sedang berdiri, ayo Bunda duduk, atau berbaring. Asal jangan sedang di tengah pasar ya hehehe.
Ibu Ergin juga mengajarkan teknik relaksasi dan meditasi yang bisa dipraktekkan sehari-hari agar orangtua rileks dan bahagia. Bunda yang bahagia berarti anak bahagia. Semoga bermanfaat yaa sharingnya.
Tahapan relaksasi: Atur nafas, selaraskan hati dan bayangkan hal-hal positif dan membahagiakan dalam hidup kita.
Ibu Ergin juga mengajarkan bagaimana caranya agar memutus emosi sesaat dengan metode H-Breathing. Ketika kita marah-marah dan merasa akan meledak, jangan apdet status FB, hehe. Angkat tangan dan berusaha untuk ketawa. Cara lain, dengan bergeser dari posisi semula. Misalnya saat marah sedang berdiri, ayo Bunda duduk, atau berbaring. Asal jangan sedang di tengah pasar ya hehehe.
Ibu Ergin juga mengajarkan teknik relaksasi dan meditasi yang bisa dipraktekkan sehari-hari agar orangtua rileks dan bahagia. Bunda yang bahagia berarti anak bahagia. Semoga bermanfaat yaa sharingnya.
terpancing emosi karena lelah pernah hehehe
ReplyDeleteaku tuh mba, sering huhuhu...
DeleteBisa dilakukan saat mojok. Maklum si gembul mulai masa 'gak' untuk menunjukkan eksistensinya. Jadi kadang sering mojok biar gak kelepasan nyubit atau mukul.
ReplyDeleteikutan beginian asik ya, konsentrasi juga diperlukan, intinya juga melatih diri sendiri :)
ReplyDeleteaduh emosian krn lelah itu sayah bngt :(
ReplyDeleteabis kelepasan suka nyadar trus nyesel. langsung meluk anak n minta maaf hiks
berubah berubah harus berubah...
tengkiyu sharingnya ya makk
Pas Ghifa rewel saya sering keceplosan Ghifa kok nakal to. Ih harus digantiiii nih Mbak.
ReplyDeleteIntinya dimulai dari pengendalian diri sendiri dulu ya mak :)
ReplyDeleteMakasih banyak ya mak tipsnya. Itu 1-5 pernah sy alami. Dan sampe sekarang tetep terus belajar jd ibu yg baik
ReplyDeletewaah bermanfaat banget mba Dew sharingnya...makasih sdh sharing
ReplyDeleteTernyata Ibunya nih yang harus banyak belajar...
sy msh suka mudah marah dan terpancing saat lelah.
Sebagian sudah coba dijalanan selama ini tp msh blom konsisten dan msh suka naik turun nih esmosinya...
Perlu afimasi n relaksasi secara konsisten sniih
Waah gitu ya berarti pas dia sedang asik nonton, atau ngambar bisa kita kita bisikkan doa-doa kita, meski dia ngga akan mnanggapi. Okesip dicobak. Bismillah...
ReplyDeleteAduh cantiknya ibu koneng. Aku punya teman yg sekarang jd praktisi hypnotherapy. Tarifnya malah juga ya? Senang sekali kalau ada yg berbagi spt ini.
ReplyDeleteSeger2 ibu2 ya g ikut acara.
ReplyDeleteMendidik anak susah2 gampang, syukur alhamdulillah skrg banyak acara tentang parenting yg menambah wacana.
Terimakasih mb sharingnya
Makasih sharingnya, Mbk. Pernah dapat ilmu ini tapi ini lebih lengkap :)
ReplyDeletekalau lg gak suntuk, hypnoterapi sering aku lakukan dan berhasil tapi kebanyakan keceplosan marahnya juga :D
ReplyDeletemakasih sharingnya mak
Adikku tuh sukses hipnosis anak2nya jelang tidur, ngopeni 3 krucil pada nurut semua selisih 2than
ReplyDeletewah keren yak acaranya,
ReplyDeletetapi kayaknya masih lama gue jadi bapak buat ngajarin anak. tapi untuk pengetahuan secara umum sih keren banget ini.
Anak2 mmg susah membedakan kenyataan dan khayalan, kadang gw aja yg dah senior gini juga susah membedakan antara lanjang dan joimblo hahaha
ReplyDelete