Dear Temans,
Alhamdulillah, mau lanjut posting tentang acara Piknik ke Jogja nih, awal Januari lalu.
Bareng Blogger Gandjel Rel dan IIDN Semarang. Tujuan pertama kami bersilaturahim ke Penerbit Bentang Pustaka, salah satu penerbit grup Mizan. Kantornya beralamat di Jalan Plemburan No.1 Sleman, Jogja.
Mas Salman Faridi CEO Bentang Pustaka |
tanda cinta dari kami untuk penerbit made by Winda Oetomo kereen |
"Tahan nafsu, Ibu-Ibu, kita masuk ke kantor dulu," ujar Mak Winda mencegah emak embak kece berbaju bunga-bunga menghambur masuk toko.
Kami pun masuk ke bagian samping bangunan rumah besar berlantai dan bercat putih. Halaman samping cukup luas, dilengkapi saung dari bambu, mushola, toilet, halaman berumput dan ayunan. Kami disambut beberapa kru Bentang dan dipersilakan masuk ke dalam.
Wah ternyata kami sudah ditunggu oleh para kru Bentang Pustaka. Kursi-kursi sudah diatur dalam sebuah ruangan bercat pink yang unyu, dipenuhi pigura berisi cover buku-buku yang sudah diterbitkam Bentang Pustaka. Keren ey! Jadi dapat ide untuk memajang cover bukuku di rumah seperti itu hihihi. Narsis maksimal!
borong di Mizan Book Corner kalaap |
Setelah sambutan dari Rahmi Aziza, ketua Gandjel Rel, kami langsung diterima oleh Mas Salman Faridi CEO Bentang Pustaka. Sudah lama dakuw memfollow beliau di Twitter lho. Senang bisa bertemu langsung. Mas Salman. Beliau menceritakan awal berdirinya Bentang Pustaka.
Awalnya, Penerbit Bentang bernama Bentang Budaya menerbitkan buku sastra. Setelah bergabung dengan Grup Mizan, namanya berganti menjadi Bentang Pustaka yang kita kenal sekarang ini. Bentang Pustaka tak hanya menerbitkan novel dan kumpulan cerpen seperti Laskar Pelangi dan Filosofi Kopi.
Selain novel, mereka juga menerima berbagai naskah non fiksi berbagai tema. Mulai dari parenting, pengembangan diri, keuangan, homeschooling dan lainnya. Menurut Mas Salman, semua naskah pada dasarnya bisa diterbitkan Bentang Pustaka. Asal temanya menarik dan unik. Naskah non fiksi ini sebaiknya ditulis dengan gaya populer, bukan karya ilmiah.
Salah satu buku non fiksi yang diterbitkan Bentang Pustaka adalah buku karya Andri Rizki Putra, anak homeschooling yang berhasil masuk UI dan sukses dengan bisnisnya. Setelah pengantar dari Mas Salman, emak embak pun mendapat kesempatan bertanya atau curhat #eh.
Ada yang menanyakan apakah bisa menerima naskah buku pelajaran? Ya, Bentang Pustaka juga mulai menerbitkan buku pelajaran, salah satu lini buku yang sebelumnya mereka belum pernah jamah. Tentang penerbitan novel, Bentang Pustaka masih menerima naskah novel yang menarik.
penyerahan tanda mata dan oleh-oleh dari kami untuk Bentang |
Mereka tidak mengkhususkan menerbitkan novel islami, tapi novel umum. Tentang rumor yang mengatakan penjualan novel tersungkur, menurut Mas Salman, novel masih disukai pembaca. Apalagi untuk novel young adult, yang punya pembaca setia. Apalagi penulis novel yang punya basis penggemar sendiri yang loyal seperti Dewi Lestari dan Andrea Hirata. Novel untuk pembaca muda dan dewasa terbilang bagus penjualannya ditengah bisnis penerbitan novel yang lesu.
Yang sulit ditebak dan musiman adalah penerbitan novel remaja. Karena survey membuktikan, pembaca remaja suka membaca novel yang diperuntukkan untuk usia diatas mereka. Jadi, pembaca novel remaja sangat mengambang. Menurut Mas Salman, untuk pangsa novel islami sangat terbuka peluangnya. Karena saat ini tidak banyak penulis menekuni dunia fiksi islami seperti tahun-tahun lalu.
Yang tertarik menulis novel, mungkin bisa merambah novel Islami. Tapi, saat ini yang dibutuhkan bukan naskah novel Islami yang kental dengan simbol-simbol keislaman belaka, seperti novel islami jaman dulu kala, tetapi lebih kepada naskah yang mengutamakan dan kental nilai-nilai Islam seperti pesahabatan, persaudaraan dan kasih sayang.
Penerbit Bentang juga tidak menutup kemungkinan untuk menerbitkan naskah non fiksi komedia atau personal literature seperti yang baru-baru ini mereka terbitkan milik blogger Magelang Gus Mul yang penjualannya cukup keren. Jadi, pada dasarnya naskah buku kita pun bisa diterbitkan di Bentang Pustaka ya, Temans. Ayo, buruan serbu mereka. Jadi pengen nulis buku kocak lagi ala Gus Mul aka Agus Mulyadi! Untuk lebih jelasnya cara pengiriman naskah ke penerbit ini, bisa gugling ya temans #malas jelasin hahaha.
eh kami dapat oleh-oleh buku banyak lho dari Bentang hihihi |
Acara diakhiri foto bersama,
tukar-menukar souvenir hehe, biar nggak bingung apa yuang dimaksud Gandjel Rel yang jadi nama komunitas blogger perempuan Semarang, kami membawa kue Gandjel Rel untuk para kru penerbit yang kami kunjungi hehe. Tak kenal maka tak sayang, bukan?
Setelah foto-foto dan ngobrol , kami makan siang di saung bambu di halaman Bentang Pustaka. Dan tentu saja, berbelanja
seru di Mizan Book Corners. Bukunya keren-keren lho bisa oleh-oleh untuk yayang dan anak-anak di rumah hehe. What a beautiful day with girls on flowers! Hihihihi...
Tags:
Kenal Lebih Dekat
masih kebayang keseruannya maakk.. pengen lagiiiihhhh
ReplyDeleteWah asik nih, bisa kirim fiksi islami dunk. Bisa kirim by email gak? Wkwk..
ReplyDeletekapan kita piknik lagi mb Dew...*nggatuk halan-halan seru..hihi
ReplyDeleteKeren acaranya, mupeng ikutan
ReplyDeleteHuaaa aku pingin ikuttt
ReplyDeleteWah barutau kalau Bentang juga menerbitkan buku pelajaran. Ayo mak, dipigura dong cover bukunya.
ReplyDeleteKalo aku kirim naskah tulisan ku, pasti langsung di tolak ihik ihik ihik
ReplyDeleteIhiiy next trip BAndung yaaa hehee...
ReplyDeleteAsiiikk... Makasih Mbak, udah mampir ke kantor akuh.. Ditunggu kiriman naskahnya. :D
ReplyDeletepengalaman yg berharga ya mbak
ReplyDeleteLumayan deh, bisa seseruan seharian bareng teman-teman, dapat pencerahan juga, bisa belanja buku *loh
ReplyDeleteWah dapat oleh-oleh banyak buku nih jadinya.
ReplyDeleteEh iya baru inget kue gandjel rel waktu ke pusat oleh2 Bandeng Juwana kok lupa beli ya, entah ada nggak di situ.