Dear Temans,
Alhamdulillah, rejeki emak rempong.
Setelah diajak menjadi juri cerpen saat seleksi ARKI 2015, dakuw dipanggil lagi oleh Penerbit Mizan & Diknas untuk menjadi mentor kelas cerpen pada pelaksanaan Akademi Remaja Kreatif Indonesia di Hotel Twin Plaza Jakarta. Terima kasih Bhai Benny Rhamdani dan Penerbit Mizan atas kesempatannya. Jangan kapok mengajak dakuw lagi yaa #eh.
Setelah diajak menjadi juri cerpen saat seleksi ARKI 2015, dakuw dipanggil lagi oleh Penerbit Mizan & Diknas untuk menjadi mentor kelas cerpen pada pelaksanaan Akademi Remaja Kreatif Indonesia di Hotel Twin Plaza Jakarta. Terima kasih Bhai Benny Rhamdani dan Penerbit Mizan atas kesempatannya. Jangan kapok mengajak dakuw lagi yaa #eh.
Alhamdulillah bisa hadir di ARKI 2015 Mizan |
sharing tentang kreativitas oleh Mas Wahyu Aditya |
Hari Kamis (10/12), dakuw tiba di Hotel Twin Plaza pagi buta. Diantar orangtua dari Bogor. Soalnya, dakuw dijadwalkan untuk mengisi kelas pukul 08.00. Kami dibagikan ransel dan kaos unyu ARKI 2015. Ada alat tulisnya juga. Akademia bahkan mendapat tote bag dari Mizan, unyuu...boleh tukaran nggak? hihi...
Wow, tak disangka disana sudah tiba Mas Wadit aka Mas Wahyu Aditya, animator andal yang juga menjadi CEO Hello Motion, perusahaan animasi yang sarat prestasi. Beliau sharing tentang menggali ide-ide untuk karya yang out of the box. Bocorannya nanti yaa di postingan blog berikutnya hehe.
Wow, tak disangka disana sudah tiba Mas Wadit aka Mas Wahyu Aditya, animator andal yang juga menjadi CEO Hello Motion, perusahaan animasi yang sarat prestasi. Beliau sharing tentang menggali ide-ide untuk karya yang out of the box. Bocorannya nanti yaa di postingan blog berikutnya hehe.
Tepat setelah Mas Wahyu Aditya tampil, giliran dakuw cuap-cuap di depan 50 akademia peserta kelas cerpen. Sumpah, akyu deg-degan haha. Semoga norakku nggak kumat. Bismillah, ini ajang pertama dakuw sebagai mentor menulis di tingkat Nasional. Yang kuhadapi pun anak-anak berbakat dari seluruh Indonesia.
Ngerjain Sulthan anaknya Kak Beby bikin premis cerita (Foto: Benny Rhamdani) |
Tapi, kuyakinkan diriku kalau dakuw berdiri di depan mereka bukan untuk mengajari mereka, tapi sharing tentang hal yang aku geluti sehari-hari. Satu hal yang menjadi passionku. Jadi, santai saja, enjoy it!
Dakuw mempersiapkan slide tentang bagian dari sebuah cerita, termasuk cerpen yaitu tokoh, tema, setting, plot dan konflik. Yup, karena pada saat menyeleksi cerpen, ada saja yang cerpennya tidak memiliki bagian diatas. Ada yang seperti menulis artikel non fiksi. Mungkin belum mengerti ya, apa itu cerpen.
Pengajar ala-ala hihihi |
Selain itu, dakuw juga mengulas cara membuat premis cerita yaitu ide cerita keseluruhan naskah kita. Jika premis kita kuat, maka akan mudah menyusun cerita kita seberapapun panjangnya. Premis cerita yang kuat seperti buku Siti Nurbaya dan Harry Potter.
suasana lomba menulis cerpen ARKI 2015, pegaaal dan tegang hihihi (Foto: Benny Rhamdani) |
Dakuw mengajak para akademia untuk membuat premis cerita sepanjang 140 karakter secara berkelompok. Jadi mereka lebih bersemangat, setelah nampak mengantuk hihi. Maklum, kemarin mereka melakukan perjalanan panjang untuk sampai ke Jakarta. Ada yang dari Aceh, Papua, Pontianak, Jambi dll. Wow. Semalam pun mereka juga ada acara pemilihan ketua kelas ARKI 2015. Padat kegiatannya.
Juri Cerpen Kak Prisca, Kak Achi TM dan Kak Moemoe |
Metode ini mengajak pembaca lebih masuk ke dalam cerita. Kita mendeskripsikan adegan dengan panca indera kita. Seperti Dee Lestari yang senang memakai metode ini dengan mengutamakan indera penciuman dan kulit dalam buku-bukunya. Misalnya aroma kopi di pagi hari, permukaan lemari jati yang terasa kasar di ujung jemari.
juri komik ARKI 2015 |
Bukan lomba biasa karena waktu untuk menulis hanya dua jam. Dilakukan di ballroom hotel tempat dakuw sharing tentang cerpen. Tema cerpen pun diumumkan on the spot oleh panitia, saat itu juga. Temanya adalah Warnai Indonesiamu. Mereka pun tidak diperbolehkan menulis dengan menggunakan laptop atau tablet. Harus ditulis tangan, dengan kertas dibagikan oleh panitia. Wow, suatu tantangan besar, bukan!
Membuat tote bag dari kaos bekas bersama WWF (Foto: Sara) |
Acara berikutnya adalah makan siang. Para akademia yang tegang selepas lomba menulis dan bikin komik, dihibur dengan presentasi dari kakak-kakak WWF. Mereka diajak mendaur ulang baju bekas yang dibawa dari rumah menjadi tote bag unyu. Seru yaaa...
serunya kerjasama tim dalam games |
Para akademia rileks, giliran juri yang bertugas. Dakuw mah tim hore, ikutan membaca karya-karya peserta. Sedangkan akademia diajak outbond dan games oleh panitia di area kolam renang Hotel Twin Plaza.
100 anak usia SMP-SMA yang karyanya berhasil mengantar mereka ke Jakarta, kini dibagi 10 kelompok. Mereka menerima tantangan dan pertanyaan dari panitia di beberapa pos. Dan menyelesaikan berbagai tantangan itu berkelompok. Seru melihatnya, baru kenalan kemarin, tapi sudah kompak seperti bersahabat selama bertahun-tahun.
Juri Syair yang seru |
Peserta akademia tahun ini banyak juga yang sudah menjadi penulis buku seperti Sulthan dari Aceh, putra gantengnya Kak Beby, Billy Briliant cowok berprestasi dari Purwokerto, Kirana, putri Mbak Dina Sulaeman, Laksita Judith dan Sherina. Keren ya!
Putri Mbak Irfa, sobatku yang juga Korwil IIDN Semarang, Anya pun ikut serta dalam ARKI 2015. Ia yang baru kelas VII SMP, karyanya terplih di bagian skenario menyisihkan puluhan anak. Keren ya Anya dan Mbak Irfa! Semoga Nailah juga bisa jadi penulis kece seperti mereka. Anya yang pemalu, dan sempat menangis saat berangkat ke Jakarta karena berpisah dengan ibunya, nampak bahagia dan percaya diri berkumpul dengan teman-teman barunya. Keren!
Ketika para akademia sudah terlelap, para juri syair dan cerpen masih terjaga. Membaca satu-persatu cerpen karya akademia dengan teliti. Walau hanya 50 cerpen, berbveda dengan saat seleksi yang 240 cerpen, tapi ini lebih berat karena cerpennya ditulis tangan hahahaha. Banyak bibit baru dalam penulisan cerpen ini mereka temukan. Wow, anak muda Indonesia memang berbakat!
Keesokan harinya Jumat (11/12), adalah Hari H.
Kami sudah diwanti-wanti panitia saat makan malam kalau rombongan ARKI akan berangkat ke Kantor Diknas pukul 06.30 dan harus mengenakan batik. Waduh, berarti setelan batik kuningku harus di[akai dua kali dong? Bau nggak yaa? Hihi.
Berangkat pagi-pagi berarti harus sarapan lebih awal yaitu pukul 05.30 di ruang makan hotel. Pagi sekali karena Pak Anies Baswedan harus menghadiri sebuah rapat penting.
games seru di ARKI 2015 |
Alifia cewek multitalenta dari Semarang, cool! |
Kontan, kami berdua berlari menghadang bus yang tersisa dan langsung naik. Hihi. diiringi puluhan pasang mata panitia, akademia dan para guru pendamping. Ya ampuun, untung nggak ketinggalan bus, tapi perut kami lapaar! Sampai dikira para juri, kami ketinggalan di hotel. Surpraais!
Di Kantor Diknas Senayan, kami berjalan jauh karena bus parkir di belakang. Duh, capek! Kami diajak panitia Diknas masuk ke sebuah gedung bernama Graha Utama. Mereka mengumumkan aturan dalam ruangan yaitu ponsel tidak boleh berbunyi, tas ditaruh di bawah kursi dan ketika duduk, punggung tidak boleh bersandar di kursi. Jreng!
Tari Gandrung untuk perjuangan melawan penjajah |
Ternyata, tarian Gandrung dari Jawa Timur ini dulu sering tampil di acara para petinggi Belanda dan seorang pejuang menyamar sebagai penari untuk membuat kekacauan dan menyerang berbagai tempat penting.
mejeng bersama Pak Anies juri dan pemenang ARKI 2015 (Foto: Bhai) |
Setelah Pak Haidar, Pak menteri yang menjadi idola banyak orang ini maju memberikan sambutan.
Pak Anies yang ganteng, uhuk mengatakan bahwa ARKI ini bukan hanya sekedar berkumpul dan berkompetisi saja. Tapi, memiliki arti yang lebih penting yaitu kesempatan bertemu saudara lintas suku, agama, bahasa untuk memiliki pengertian bersama, membangun simpul-simpul persatuan.
Elsina Salatay penulis cerpen Cenderawasih dari Papua |
Menurut Pak Anies, pendidikan seni sastra penting untuk generasi muda karens membantu mengembangkan perasaan halus dan luhur. Dengan berlatih mencipta, maka sebelumnya anak harus menjalani suatu proses yaitu mengamati, menganalisa, barulah berkarya. Nah, dalam proses berkarya itu harus dirangsang oleh orangtua, sekolah dan lingkungan. Harus dibangun ekosistem.
si imut juara tiga cerpen ARKI 2015 |
Pak Anies bercerita, sekitar beliau pernah hadir di aula Diknas ini, masih SMA dan menemui menteri pendidikan saat itu. Ia tak menyangka, puluhan tahun kemudian, ia mendapat kesempatan memimpin kementerian ini. Jadi, tak heran jika 15 tahun lagi, mungkin diantara akademia ARKI yang hadir hari itu bisa menjadi pemimpin kementerian itu kelak. Aamiin!
Berikutnya, kami dihibur oleh tarian Saman Ratoh Jaroe yang dibawakan dengan memukau dan apik oleh para siswi SMA 90 Jakarta. Kompak sekaliii! Pak menteri sampai geleng-geleng kepala. Ada pula pembacaan puisi kemerdekaan yang penuh penjiwaan oleh seniman dan penyair Iman Soleh. Merinding!
Bersama Haidir Tamimi Juara 1 Syair ARKI 2015 |
Juara 1 lomba cerpen adalah Elsina Salatay dari SMAN 1 Jayapura. Sedangkan juara pertama syair adalah Haidir Tamimi dari SMAN 3 Palembang. Subhanallah, dua-duanya adalah sekolahku waktu SMA, hihi. Maklum, anak seribu pulau menclok-menclok melulu di berbagai daerah. Bu Zazur, guruku saat sekolah di SMAN Palembang 3 yang ikut jadi pendamping tak mampu menahan tangis harunya. Beliau juga surprais melihatku hihi. Oh iya, Profil Haidir dan Elsina Insya Allah kutulis di postingan lain yaa...karya mereka keren sangat!
More than just competition kata Annisa, Akademia ARKI (Foto: Annisa) |
Alhamdulillah, acara yang benar-benar berkesan untuk para akademia dan segenap insan yang terlibat di dalamnya. Terima kasih atas kesempatan ini ya, Bhai Benny, Kang Mahdi, Mbak May-May, Mbak Rista, Mas Anton dan segenap kru, panita, EO, juri semuanya deh..great to meet you all, guys!
Sebuah pengalaman berharga bagi para anak muda untuk berkenalan, berjejaring, mendapat ilmu dan suntikan semangat untuk berkarya. Semoga setelah ini, mereka lebih banyak lagi menelurkan karya-karya cemerlang, aamiin! Be the next creator!
Tags:
My Life As A Writer
Seru banget, Mbak. Pengin ikutan jadi peserta. Boleh ya? Sy masih remaja kok. Hehehe.
ReplyDeleteDuuuh, napa aku ikut terharu waktu sampai tulisan ketemu bu guru SMA...
ReplyDeleteSeru ya kegiatannya, anak-anak sekarang senang banget punya banyak kesempatan :)
hosh hosh hosh, lumayan panjang, tapi bener2 kubaca sampai tuntas Mbak...
ReplyDeletePengen balik muda lagi hihihi :D
hosh hosh hosh, lumayan panjang tulisannya, tapi kubaca sampai habis bis mbak. Pingin balik unyu lagi biar bisa ikutan arki hihihi..
ReplyDeleteSerunyaaaa...
ReplyDeleteSampai nyebur kolam
Kereeen...super kereen deh mb Dedew....seneng ya rasanya bisa jadi bagin dari event besar seperti ARKI. Sayang...anakku ga ada yang seneng nulis...kayak emaknya...hihi..
ReplyDeleteSebenarnya aku nunggu2 jadi kapan dirimu makan? Wkwkwkk.... Tempatmu memang disitu, dirimu hebat.
ReplyDeleteEmak ini emang keren, jagonya deh..
ReplyDeletesukses ya acaranya ARKI nya
seru banget kegiatannya semoga bermanfaat banyak mbak :)
ReplyDeleteSerunya Maaak...!! mak dew keren jadi juri ARKI tingkast nasional Bo... !!
ReplyDelete*jempoljempol*
ikut bangga juga alifia tampil, pas acara itu berlangsung aku kepin fb mamahnya alifia terus, eheheh
Masih cocok kok Mbak Dew, jadi anak remaja. Mihihihi :P
ReplyDeleteKak, mau tanya dong. Setiap pemenang dapet sertifikat nggak ? Pengen ikut jadinya :)
ReplyDeleteRindu ARKI 2015
ReplyDeleteI just want to say that your article is very useful to us. I saw its different posts and article on this site.Harrisonburg DUI Lawyer Virginia
ReplyDelete