Behind The Book: Anak Kos Dodol Horor!

Dear Temans,

Alhamdulillah, Akhirnya Anak Kos Dodol Horor terbit juga.
Buku ke-6 dari serial Anak Kos Dodol akhirnya mejeng di toko buku bulan April 2015.
Sekaligus merayakan serial Anak Kos Dodol yang sudah berusia 7 tahun! Hehe sebaya Nailah, putriku.

Anak Kos Dodol Horor on Store

Anak Kos Dodol Horor, idenya sudah cukup lama terpendam.
Sekitar tahun 2013, setelah Anak Kos Dodol Return terbit, Pak Ang Tek Khun pemimpin redaksi Gradien yang jeli melihat pasar, mengusulkan dakuw membuat Anak Kos Dodol Horor.

Anak Kos Dodol Horor di Gunung Agung Citraland Semarang

Yup, selama ini selalu ada cerita-cerita seram terselip di buku Anak Kos Dodol Horor.
"Kita kumpulkan saja yang ada lalu ditambah cerita-cerita baru," begitu kata Pak Khun.
Aku ragu. Lah, aku penakut je. Nggak pernah nonton film horor. Ini harus menulis sebuku? Gyaa!

"Gimana kalau Desember terbit?"
Aku meringis. Sumpah, aku nggak sanggup.
"Saya coba kumpulkan ceritanya, Pak."

Tak disangka, cerita horor pas ngekos jadi banyak!
Ngobrol dengan teman-teman Puri Cantika, ada lagi cerita baru yang keluar.
Cerita Disti yang menggendong sesuatu kemana-mana.
Bikin aku ketakutan sekaligus penasaran dan gatal pengen menuliskannya hoho.

Anak Kos Dodol Horor

Jadilah, aku mengumpulkan cerita dari teman-teman, menuliskannya dan merapikannya. Butuh waktu cukup lama ternyata. Setahun lebih. Naskahnya kutulis di siang hari saja. Itu juga sambil plirak-plirik sekeliling. Aman tidak? Kecuali Pak Bagus mau menemani menulisnya di malam hari, barulah kulanjutkan hehe.

Ayang mematikan televisi, ngeloyor ke kamar.
"Mau kemanaaa?" *panik.
"Ngantuk,"
"Tungguin bentar yaa. Dah mau kelar. Bagian buto ijonya mo nongol, selfie.." rayuku, memberi segelas kopi biar ngga ketiduran si dia.
Dia manut sambil mengucek-ucek mata, nonton TV lagi.
Hihihi...thank u my love..

Nggak mau ah, kejadian horor mengikuti kayak kisah Mbak Triani Retno menulis naskah horornya dan mengalami berbagai kejadian ajaib hehe. Atuuut...

Alhamdulillah, akhirnya naskah Anak Kos Dodol Horor selesai juga akhir tahun 2014.
Mengeditnya, ternyata butuh perjuangan. Lebih lelah daripada menuliskannya.
Ditanya kapan kelar? Aku belum yakin karena merasa belum maksimal mendandaninya.
Terkumpul  24 cerita. Tak disangka, aku bisa.
Kisah-kisah baru yang tidak diambil dari buku-buku Anak Kos Dodol sebelumnya.

Sok imut bareng Anak Kos Dodol Horor

Kisah mengeditnya, juga perjuangan.
Karena berencana naik cetak bareng dengan film Anak Kos Dodol, proses editing pun dipercepat.
Mbak Aning mengedit dan mengirimkan proofnya kepadaku yang saat itu lagi workshop buku anak di Lembang. Jadwal workshop padat, jadi selepas aku menulis cerita anak, malam-malam aku mengecek prooflist AKD. Alhamdulillah, WIFI kencang di hotel.

Ya ampun, nama-nama tokohnya kebalik-balik! Mestinya ini kan Sofia, kok saya tulis Rasti siih? Fatal deh! *mengomeli diri sendiri.

Ya, ingatan terbatas membuatku salah memberi nama tokoh Puri Cantika yang seabrek itu. Kronologis ceritanya masih berantakan. Aku desperate. Mbak Aning juga mulai spanneng dikejar jadwal terbit. Ilustrasi bukunya juga ada yang too sexy. Aduh! Minta tolong Jati biar diubah lagi. Ada beberapa gambar.

Kelar workshop, dapat kabar kalau jadwal terbit Anak Kos Dodol Horor mundur.
Aku bernapas lega. Masih ada waktu mendandani yang keliru. Total, tiga kali aku dan Mbak Aning mengutak-atik naskah PDF Anak Kos Dodol Horor.

Komentar Gatot di FB

Bulan Maret, dapat kabar kalau Mas Ang Tek Khun sudah tidak di Gradien. Sedih, terus-terang. Pak Khun adalah bidan Anak Kos Dodol sejak awal. Ia yang memilih naskahku setelah ditolak tiga penerbit.Terima kasih atas segalanya, Mas Khun...

Alhamdulillah, April Anak Kos Dodol Horor terbit.
Aku lega. Sekaligus deg-degan, gimana tanggapan pembaca setia serial ini?
Buku yang lama kunantikan brojolnya. Buku yang sudah memakan korban, 1 ceret dan 1 panci hangus di atas kompor ketika aku keasikan menulisnya. Nyaris meledak kompornya, hiks.
Ceritanya, aku lagi asik ngedit. Sambil masak air karena Alde mau minum Milo.

"Mama, pancinya hitam!"  teriak Alde histeri.
Masya Allah! panciku gosong, dab!

Komentar Amanda di Twitter

Kejadian kedua, Aku lagi nge-sop dan kutinggal ngetik.
Anak-anak lagi nonton di ruang tengah bareng aku.
Si Bapak pulang siang-siang, tumben.

"Bau apa ini?"
Ya ampuuun...panciku hangus! Beserta sopnya! Huhuhu. Habis deh eyke dimarahin si dia.
 "Jangan ditinggal-tinggal masaknya. Kelarin dulu baru nulis." Kata dia.

"Iya niih, Mama suka senyum atau cemberut sendiri kalau depan laptop," tuding Nailah.
"Mama masak dulu jangan ngetik , nanti hangus lagi," protes Alde.
Huhuhu...
Beneran deh. Habis itu kudu beli panci baru juga teko listrik biar lebih praktis, aman dan hemat energi. Tapi, sekarang menulis adalah kegiatan terlarang kalau dakuw sedang masak atau ngapain. Bakal diomeli orang rumah! 

Oh iya, Terselip berita horor dan mengenaskan pula bersamaan dengan terbitnya buku ini.
Anak kos di Yogya yang meninggal karena melahirkan, bersama bayinya di kos tanpa ada seorangpun yang tahu. Hatiku ngilu membaca beritanya. Aku berdukacita untuk mereka.

Semoga almarhumah diterima di sisi-Nya. Keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran dan kekuatan. Semoga ini korban terakhir.

Semoga para remaja putri dan putra bisa lebih menjaga diri di perantauan. Kalian tumpuan harapan Bapak dan Ibu di kampung halaman. Jaga kepercayaan dan kerja keras mereka untukmu. Bahagiakan mereka dengan melihatmu sukses, pulang tak hanya membawa gelar, tapi juga menjadi pribadi yang mandiri dan bertanggung jawab. Hadiah terindah untuk orangtua.    

Semoga buku ini bisa menghiburmu, Temans.
Jadi sahabatmu melalui hari-harimu yang penuh nano-nano.
Semoga bisa bermanfaat bagi kalian. Aamiin...
Jangan lupa beli yaa Anak Kos Dodol Horor, hehe...