Wisata alternatif di Semarang Contemporary Art Gallery. Hurray..kembali lagi ke Kota Lama, Semarang.
Blog dakuw sudah beberapa minggu ini ceritanya Kota Lama
Semarang melulu yaa. Hihi. Nggak papa, sekalian membantu pemerintah Kota Semarang
mempromosikan wisata Jawa Tengah. Dakuw mau mengajak kalian ke sebuah galeri Semarang
Patung penyambut di Galeri Semarang |
Nggak nyangka, ternyata banyak yang bisa dieksplor dari Kota
Lama. Tidak kalah dengan Kota Tua di Jakarta. Setiap berada di Kota Lama,
memandangi bangunan-bangunan tua dari zaman Kolonial Belanda.
Tak urung, pikiran dakuw melayang ke zaman baheula.
Bagaimana kehidupan mereka saat itu. Serasa terlempar ke masa silam. Mengingatkanku
betapa hidup manusia itu begitu singkat dibandingkan usia dunia ini. Mampir
ngombe bener-bener ya.
Sumber foto www.galerisemarang.com |
Nama galerinya adalah Semarang Contemporary Galery. Sumpah, dakuw baru tahu keberadaan galeri ini, huhuhu. Kemana aja,
Deew. Tapi karena namanya panjang, kita sebut dengan galeri Semarang saja yaa (blogger malas).
Waktu naik Bus Semarjawi bareng teman sekelas Nai, nggak
ngeh kalau ada galeri keren itu di dekat Gereja Blenduk.
Kurang ngeh juga waktu emak-emak cari toilet, oleh bapak
pemandunya ditawari masuk kesitu dengan bayar sepuluh ribu hihihi. Buat numpang
pipis! Tahu gitu, bocah-bocah diajak sekalian berkunjung ke galeri Semarang yaa buat belajar seni.
Aih, panitia dudul nih eyke!
Syukurlah, gara-gara event Travel n Blog 3 bersama blog
traveler kondang kayak Ary Mozta, Fahmi Anhar dan Ariev Rahman, dakuw bisa
balik lagi ke Kota Lama Semarang.
Suasana galeri semarang |
Setelah naik bus Semarjawi beserta rombongan TravelNBlog, langsung deh kami meluncur ke galeri yang udah beberapa hari kuidamkan untuk dikunjungi. Halah. Ternyata, galerinya belum buka! Sedangkan, kami diburu waktu karena akan mengikuti live blogging dengan tema wisata Kota Lama bersama TravelNBlog. Hiks.
Tiket masuk & brosur galeri |
Aku lemas. Huhu. Masa nggak jadi masuk galeri Semarang ya?
Aku melirik jam tangan. Iya, waktunya mepet. Pukul 12.00 kami sudah harus mengumpulkan tulisan ke panitia. Hanya ada waktu satu jam setengah untuk menulis postingan di blog. Jreeng! Ah, untunglah, ada jam tangan pink yang setia menemani hari-hari. Jadi, nggak ngaret mulu, walau jamku terbuat dari karet siih. Lho, jadi ngelantur deh eyke.
Syukurlah, tak lama kemudian galeri dibuka. Tepat waktu lho. Pengunjung yang sudah antre dari tadi berduyun-duyun masuk galeri. Kami membayar tiket dan punggung tangan dicap. Galeri ini buka setiap hari dari pukul 10.00-16.00, dengan tiket masuk yang murah-meriah. Hanya Rp.10.000,-
Menikmati |
Galeri dua lantai yang terletak di Jalan Taman Sri
Gunting ini, berada di sebelah barat Gereja Blenduk yang tersohor. Letaknya
agak nyempil. Jadilah, banyak yang tidak tahu galeri ini. Kalah pamor dengan
Gereja Blenduk dan Taman Srigunting, hehe.
Galeri ini didirikan tahun 2001 di pusat kota Semarang. Dan
pada tahun 2008 menempati sebuah gedung bersejarah di Jalan Taman Srigunting.
Ya, gedung yang ditempati sekarang ini.
Tribute untuk Simoncelli |
Gedung bergaya Spanyol Kolonial ini awalnya adalah bangunan kantor yang berdiri tahun 1918. Terakhir, dijadikan Pabrik Sirup Fresh.
Pemilik galeri, Chris Darmawan seorang kolektor seni merenovasi gedung yang keadaannya sangat mengenaskan ini di tahun 2007. Wow, tentu butuh biaya besar sekali ya untuk merenovasinya *itung-itung Mak Irits.
Ramai pengunjung remaja |
Galeri ini berisi karya seni kontemporer dari seniman Asia,
terutama Indonesia. Didirikan untuk mengakrabkan dunia seni rupa pada khalayak
umum. Saat kami kesana, sudah ramai pengunjung terutama remaja. Ya, mereka
datang untuk foto-foto tapi tak sedikit juga yang mematung di depan sebuah
lukisan, berusaha memahami artinya *uhuk uhuk. Suatu perkembangan
menggembirakan bagi dunia seni kita. Sebuah galeri menjadi tempat wisata yang
ramai dikunjungi.
Manusia di roda perubahan jaman |
Daku dan Nailah keasikan menelusuri galeri Semarang yang ditata menarik dan nyaman ini. Yang menarik perhatianku adalah karya Erik Pauhrici dengan judul Untitled. Karya yang dibuat tahun 2010 ini bergambar seorang pemuda menatap teguh. Uniknya, lukisan ini dibuat dengan teknik sulaman. Bukan media yang biasa-biasa saja, kan.
Untitled dibuat dari rajutan |
Deep polluted sea Edi Hara |
Saat kami berkunjung, karya seni yang dipajang tidak terlalu
banyak.
Katanya, suasana lebih ramai jika ada pameran yang
diselenggarakan disana. Buku-buku karya NH. Dini bahkan pernah dipajang sebagai bagian dari pameran. Ya, jadi tidak melulu karya seni lukis atau patung
ya, yang dipajang disini.
Patung ala mizone di taman Galeri |
Dakuw garuk-garuk jilbab memandangi sebuah lukisan berjudul Golden Face karya Soni Irawan.
"Ngg..apa ya kak?"
Hm, nggak mesti mengerti makna sebuah karya seni untuk menikmatinya..
Oh, really? Emak ngeles ajaa hihi..
Jadi, buat kalian yang ingin mencari tempat wisata alternatif di Semarang, kunjungi deh Semarang Contemporary Art Gallery di Kota Lama, Semarang. Kenali karya seniman lokal Indonesia.
Tags:
jalan-jalan
Jempool buat tulisan ini... Td mo ikut ke sana tp kabotan ransel..hihi... Mudah2an lain kali bs ke sana aah.. :)
ReplyDeleteWah... Baru tahu ada art gallery keren ini di Semarang. Kapan yaaa main2 kesana... :)
ReplyDeleteWaaaah, makasih informasinya Mbak, bisa dicoba lain kali pas maen ke Semarang.
ReplyDeleteSeni kontemporer memang keren ya Mbak Dew. Di Surabaya belom ada :D
ReplyDeletejadinya pengen kesini deh mbak :)
ReplyDeletehaaaa...ada foto jelek itu nangkring dimari :'(
ReplyDelete@maknik: ta apus deeh...
ReplyDeleteGaleri atau Museum jarang dikunjungi wisatawan ya Mbak. kebanyakan wisata Alam yang jadi Idola. Bagus mbak, bisa mengangkat Galeri sebagai destinasi Wisata. jempol :)
ReplyDeleteAku cuman perna lewat doang saat naik becak keliling kota lama tapi belum perna masuk hehehe
ReplyDeletebulan depan kita kesana lagi kayaknya koleksinya sudah lain lagi deh mak...
ReplyDeleteAku tuh udah masuk kesini pas jjs di pasar klithikan, tapi kamera lagi lowbatt huehueee
ReplyDelete@Mba inung: iyaa.. tergantung yang sedang pameran disitu yaa...
ReplyDelete@maz toro: mestinya mampiir bisa narsis sepuasnya mas #eh
ReplyDeletemba @wati: hihihi tar kesana lagiii...dekat kantormu kan ya mba...
ReplyDelete@mak: iyaa...kasian museum sampa dekil gitu...megap-megap...padahal kalau didandani, dikasih program2 apa gitu pasti seru yaa...
ReplyDeleteitu patungnya kayak ngeliatin kamu mbak :D
ReplyDeletengintip ...mbak, makasih infonya
ReplyDeleteSebebarnya tempat2 seperti ini bagis banget karena sarat nilai edukasinya menurut ku mak, tidak sekedar krindahan, tp juga unik
ReplyDeleteSebebarnya tempat2 seperti ini bagis banget karena sarat nilai edukasinya menurut ku mak, tidak sekedar krindahan, tp juga unik
ReplyDelete@fida: bisaa..naik di sisemut transit tawang, naik bus cangkiran turun ikan bakar cianjur :D
ReplyDeleteAstagaaa... indahnyaaa... ^^ aku kalo ke Semarang, ajak sini ya Dew *ngarep*
ReplyDelete