Dear Temans,
Sabtu kemarin, akhirnya menjelajah kawasan Kota Lama Semarang bersama Aldebaran & Taro.
Kami mampir di toko oleh-oleh Wingko Babad cap Kereta Api di Jalan Cenderawasih no 14.
Agak nyasar sedikit, akhirnya sampai juga hehe.
Cuaca yang sedikit mendung perjalanan kami di atas motor Taro. Coba pas panas terik, aduh ancur deh muka eyke! :D
Suka deh dengan penampilan tokonya, tidak terlalu besar, tapi nampak bersih dan ditata dengan apik. Ada kolam ikan dan aquarium berisi kura-kura di salah satu sudut toko yang langsung diserbu Alde. Lantai keramik tokonya motif klasik yang bikin penampilan toko semakin cantik.
Wingko Babad cap Kereta api ini sudah dikenal sejak tahun 1946.
Dengan menggunakan resep asli turun-temurun keluarga, Nyonya Mulyono yang berasal dari Babad, Jawa Timur membuat wingko.
Awalnya, hanya dijual di sekitar stasiun Tawang.
Lalu seiring bertambahnya penggemar, mulailah terpikir untuk memberi merek dan gambar kereta api di pembungkusnya. Nynoya Mulyono juga mulai membuka toko di rumahnya. Yang pada saat itu bernama Oosterwal Straat 14. Yang kini menjadi Jalan Cenderawasih.
Wingko babad yang dijual di Semarang, konon ukurannya lebih kecil daripada yang di jual di Jawa Timur. Awalnya, hanya punya satu macam rasa, kini ada lima varian rasa yaitu original nangka, coklat, pisang raja, bahkan durian.
Wingko ini tidak hanya enak tapi juga sehat. Karena bahan-bahan pembuatnya alami, tidak menggunakan zat pengawet, zat pewarna, gula buatan ataupun penguat rasa.
Kini, tak hanya wingko babad cap kereta api yang dijual disana.
Berbagai macam penganan khas oleh-oleh Semarang seperti keripik, bakpia, lumpia dan lainnya dijual disana. Komplet juga lho.
Yang paling menarik, adalah berbagai souvenir khas Semarang yang dipajang di etalase.
Antara lain kaos bergambar khas Semarang, magnet kulkas lucu-lucu seharga Rp.28.000,-
Dan yang happening adalah 1 set kartupos berbahan kertas tebal dan unyu bergambar obyek wisata dan makanan khas Semarang hanya Rp.11.000 isi 10 lembar! Gyaa!
Jadi, kalau ke Semarang jangan lupa mampir ya di toko oleh-oleh wingko babad cap kereta api :)
Sabtu kemarin, akhirnya menjelajah kawasan Kota Lama Semarang bersama Aldebaran & Taro.
Kami mampir di toko oleh-oleh Wingko Babad cap Kereta Api di Jalan Cenderawasih no 14.
Agak nyasar sedikit, akhirnya sampai juga hehe.
Cuaca yang sedikit mendung perjalanan kami di atas motor Taro. Coba pas panas terik, aduh ancur deh muka eyke! :D
wingko bababd cap kereta api |
Suka deh dengan penampilan tokonya, tidak terlalu besar, tapi nampak bersih dan ditata dengan apik. Ada kolam ikan dan aquarium berisi kura-kura di salah satu sudut toko yang langsung diserbu Alde. Lantai keramik tokonya motif klasik yang bikin penampilan toko semakin cantik.
ikon wingko babad cap kereta api |
Dengan menggunakan resep asli turun-temurun keluarga, Nyonya Mulyono yang berasal dari Babad, Jawa Timur membuat wingko.
Awalnya, hanya dijual di sekitar stasiun Tawang.
Lalu seiring bertambahnya penggemar, mulailah terpikir untuk memberi merek dan gambar kereta api di pembungkusnya. Nynoya Mulyono juga mulai membuka toko di rumahnya. Yang pada saat itu bernama Oosterwal Straat 14. Yang kini menjadi Jalan Cenderawasih.
wingko babad cap kereta api yummi berbagai rasa |
Wingko babad yang dijual di Semarang, konon ukurannya lebih kecil daripada yang di jual di Jawa Timur. Awalnya, hanya punya satu macam rasa, kini ada lima varian rasa yaitu original nangka, coklat, pisang raja, bahkan durian.
Wingko ini tidak hanya enak tapi juga sehat. Karena bahan-bahan pembuatnya alami, tidak menggunakan zat pengawet, zat pewarna, gula buatan ataupun penguat rasa.
Kini, tak hanya wingko babad cap kereta api yang dijual disana.
Berbagai macam penganan khas oleh-oleh Semarang seperti keripik, bakpia, lumpia dan lainnya dijual disana. Komplet juga lho.
kartupos unyu khas Semarang |
Yang paling menarik, adalah berbagai souvenir khas Semarang yang dipajang di etalase.
Antara lain kaos bergambar khas Semarang, magnet kulkas lucu-lucu seharga Rp.28.000,-
Dan yang happening adalah 1 set kartupos berbahan kertas tebal dan unyu bergambar obyek wisata dan makanan khas Semarang hanya Rp.11.000 isi 10 lembar! Gyaa!
magnet kulkas khas semarang |
Jadi, kalau ke Semarang jangan lupa mampir ya di toko oleh-oleh wingko babad cap kereta api :)
Tags:
Liputan
wingko babad..aku mah doyan banget enak sekali...catet deh tempatnya...siapa tau dolan ke semarang :)
ReplyDeleteWow! Semangat ngeblog mak dew kece. Sampai dibela-belain turun gunung
ReplyDeleteaish,lama nggak makan wingko babad...asik ya ternyata,ada jual kartupos juga...^^
ReplyDelete@dwi: wah penggemar wingko ya say...kalau aku lebih suka bakpia hihihi...
ReplyDelete@hana: iya..kartuposnya apik-apik...murah meriah..padahal kertasnya bagus, fotonya tajam..
ReplyDelete@wuri: hihihi emang sengaja turun gunung buat refrehing nura, kepala berasap seminggu ini liat laptop mulu, ngerjain utang naskah..Alhamdulillah, dapat bahan ngeblog juga...prinsip mak irits terpenuhi, sekali dayung dapat banyak ikan :D
ReplyDeleteWingko babad....itu oleh2 yang sering kuterima dari teman yang pulang dari Semarang... Citarasanya yg enak membuat lidah Sumateraku pun menyukainya... wingko babad memang top...
ReplyDeleteTokonya sekarang apik ya, deket tempat kerjaku tuh, mbak. Napa gak japri2 dakuw?
ReplyDeleteAku suka Wingko Babat
ReplyDeletesuka banget nih sama wingko babat, padahal saya urang sunda asli... dulu sempet mengira kalo wingko babat ini terbuat dari babat sapi hihihi
ReplyDelete@mba wati: wah iya yaaa..mba wati kan masuk ya kalau sabtu?
ReplyDelete@mak orin: hihihi serem ya maak..kayak ibuku ngirain soto bangkong itu dari daging kodok..secara sunda bangkong tuh kodok ya?
ReplyDeleteTampilan blognya baruuu.. ini hasil turun gunung bareng Taro kemaren ya makdew?
ReplyDeleteKirain tokonya di Babad Lamongan, ternyata ada di Semarang. Baru tahu. Asyik kalau dibuat oleh oleh, awet lagi :) gurih kelapanya itu yang bikin nggak nahan
ReplyDeleteJadi kangen makan wingko Mbak. Wingko Lamongan juga tak kalah nyuuus :)
ReplyDeleteJadi kangen makan wingko Mbak. Wingko Lamongan juga tak kalah nyuuus :)
ReplyDeleteJadi kangen makan wingko Mbak. Wingko Lamongan juga tak kalah nyuuus :)
ReplyDeleteaku suka wingko babad ini :)
ReplyDeletepengen juga bisa mampir ke sini
Baca ini jadi kangen rasa wingko... Kl pas gak kepingin terlalu manis utk saya.. Kl pas kepingin jadi enaaakk bingiittt yaaa xixixixiixi
ReplyDeleteaku suka Wingko yang rasa nangka, Mak Dew.. nyam2...
ReplyDeleteAih, mau mba Dew, kapan-kapan ke semarang mampir deh. Selama ini beli wingko nggak perhatiin mereknya. Kalu yg asli mah pasti enak.
ReplyDeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteMirip juga sama yang dijual di Babad, mba. Ukurannya kecil-kecil dengan variasi rasa. Tapi yang dijual keliling (dijalan atau di bus) cuma satu rasa sih.
ReplyDeletekartu pooossss
ReplyDelete