Dear Temans,
Alhamdulillah, dakuw berhasil
melalui D-Day, 25 September yang bikin perut dakuw mules dari awal September
*lebay. Dari pengalaman seharian mengajar uhuk, dan mengamati gaya mengajar teman-teman
inspirator hari itu, terutama mewawancarai Ibu guru yang memegang kendali kelas
1
sepeda mini berderet di SD Ignatius |
Akhirnya dakuw memberanikan diri menuliskan tips-tips jitu mengajar anak SD yang tentu saja bukan berasal dari pengalamanku pribadi hihi. karena gaya mengajarku, setelah kucermati dan kurenungkan, teryata kacau beliau wkwkw.
1. Ajak anak rileks dulu.
Sebelum kita sharing, anak-anak diajak rileks dulu. Bisa dengan games, senam dan kegiatan menyenangkan lainnya. Ini juga berguna untuk inspirator yang tegang, sudah dua hari dua malam galau karena stres seperti eyke hihi lebay.
Sebelum kita sharing, anak-anak diajak rileks dulu. Bisa dengan games, senam dan kegiatan menyenangkan lainnya. Ini juga berguna untuk inspirator yang tegang, sudah dua hari dua malam galau karena stres seperti eyke hihi lebay.
lagi lagi pak senamnyaa |
Saat itu, kami mengajak anak-anak senam sipong yang fun dan dicontek dari internet hingga berkali-kali sesuai request anak-anak. Mereka malah minta senam SKJ hari Jumat diganti senam sipong haha.
Harapan dakuw saat itu, semoga mereka juga mau senam sipong di kelas hingga bel pulang berbunyi dan akyu nggak usah ngajar haha. You wish *demam panggung, norak.
2. Bawa sesuatu yang menarik perhatian anak-anak. Rebut perhatian mereka.
Harapan dakuw saat itu, semoga mereka juga mau senam sipong di kelas hingga bel pulang berbunyi dan akyu nggak usah ngajar haha. You wish *demam panggung, norak.
2. Bawa sesuatu yang menarik perhatian anak-anak. Rebut perhatian mereka.
Mbak
Wina, seorang sahabat di grupku adalah pengusaha salon dan spa. Ia membawa hair
dryer dan berbagai macam vitamin rambut. Langsung dong, anak-anak
mengerubutinya dengan penuh minat. Curaang!
Hihi, sebagai penulis eyke kudu
bawa apaa? Tumpukan nakah penuh oret-oretaan? Hihi.
Ada pula teman yang membawa boneka tangan, replika kamera dll. Tak usah mengajak mereka bertepuk tangan masyarakat, tepuk tangan bola, tepuk semangat dll, mereka langsung tertarik pada kamu. Kikikik.
mba wina main salon-salonan |
Ada pula teman yang membawa boneka tangan, replika kamera dll. Tak usah mengajak mereka bertepuk tangan masyarakat, tepuk tangan bola, tepuk semangat dll, mereka langsung tertarik pada kamu. Kikikik.
3. Pakai
seragam kamu
Beberapa
inspirator datang ke sekolah mengenakan seragam kebanggaan mereka. Ada yang mengenakan
seragam loreng-loreng. Ada yang mengenakan jas dokternya, aiih unyu. Seragam tentara, seragam Pemadam Kebakaran. Seru bingiits. Seorang sahabat malah berniat mengenakan kostum badut ikon PLN, untung nggak jadi, kebayang kan repot dan gerahnya pakai kostum badut dengan udara kemarau Semarang saat inii?!
seragam mas Imam manajer SIS dasi kupu-kupu hihihi |
4. Kalau
ini, saran dari masternya, Ibu guru 1 di SD Ignatius Slamet Riyadi Semarang
*sembah sama ibu, sakti bingiit.
Nggak
usah pakai teriak-teriak. Semakin anda teriak, suara semakin habis. Dan mereka
makin rusuh hehehe. Imbangilah keriuhan mereka dengan suara yang makin lama
makin rendah. Jadi, ketika anda berbisik, atau melakukan tepuk: tepuk dua kali
jika anak-anak bisa mendengar suara saya..malah lebih berefek dari suara
melengking tujuh oktaf kita hihihi.
5. Siapkan
bahan dan materi kamu sebaik-baiknya.
Bisa
dengan mind map, alat peraga, boneka tangan, dll. Dan bila mengalami seperti
daku, 10 menit pertama bahan materi sudah habis dan mereka nampak mengantuk.
Padahal jatah kamu masih 50 menit lagi. ayo, ngalor-ngidullah. Story telling,
meracau tentang kerjaanmu, ajak mereka mengobrol, tanya mereka dengan penuh
perhatian. apa saja.
6. Kalau
masih banyak waktu dan kamu bingung mau ngapain? Suruh anak-anak menulis dan
menggambar. Hihihi, dijamin anak-anak bakal lupa waktu hingga bel berbunyi :p
Yup, sekian dulu cerita Kelas Inspirasi Semarang 2014, ayo yang belum ikutan mari mendaftar segera di kotamu. Dapatkan pengalaman dahsyat mengajar dan berbagi dengan anak-anak SD, dan bertemu saudara-saudara baru di kelompokmu, hiks. What a great experience.
Inshaa Allah, akan ada kelanjutannya yaa Kelompok 2 untuk terus berbagi, tidak hanya di Kelas Inspirasi saja. Kami ingin berbuat sesuatu untuk anak-anak Indonesia. Doakan.
Untuk Kelompok 2 tersayang,
Mas Adit, Mbak Wina, Imam, Anindhita, Ade Mistry, Annisa, Mas Danny, Hendi, Ega, Kunto, dan Alfa. You, rock!
Yup, sekian dulu cerita Kelas Inspirasi Semarang 2014, ayo yang belum ikutan mari mendaftar segera di kotamu. Dapatkan pengalaman dahsyat mengajar dan berbagi dengan anak-anak SD, dan bertemu saudara-saudara baru di kelompokmu, hiks. What a great experience.
Inshaa Allah, akan ada kelanjutannya yaa Kelompok 2 untuk terus berbagi, tidak hanya di Kelas Inspirasi saja. Kami ingin berbuat sesuatu untuk anak-anak Indonesia. Doakan.
Untuk Kelompok 2 tersayang,
Mas Adit, Mbak Wina, Imam, Anindhita, Ade Mistry, Annisa, Mas Danny, Hendi, Ega, Kunto, dan Alfa. You, rock!
Temans, intip video Kelompok 2 yaa
https://www.youtube.com/watch?v=BZz7nmDTCbc&feature=youtu.be
https://www.youtube.com/watch?v=BZz7nmDTCbc&feature=youtu.be
Photo Courtesy of Darmawina Datu & Adhita P
Tags:
My Life as A Mom
Baru tahu yang soal tepuk tangan hihihi. Pantas di kelas pertama suaraku langsung serak :)
ReplyDeletetipsnya mental semua maaaak saat kupraktekkan di kelas 1 hiks... ngaku kalah deh sama anak kelas 1 *jedot2in kepala ke dada Matt Damon :)
ReplyDeleteIjin share ya kakak. Maaf baru ngabarin hihi.
ReplyDelete